Anda di halaman 1dari 5

Nama: Afilia Nuryani

NIM: 1900001166

Kelas:2D/BK

Matkul: Teori dan Teknik konseling

Teori dan Teknik Konseling SFBC

A. Latar Belakang
Konseling SFBC ini adalah singkatan dari Solution Focus Brief Counseling yaitu suatu
konseling singkat yang dibangun atas potensi konseli yang sebenarnya mampu
mengkonstruksi solusi dari masalahnya. SFBC berbeda dengan dari terapi tradisional
dengan mengulas masa lalu dalam mendukung baik saat ini maupun masa depan.
Konselor fokus pada apa yang mungkin, dan mereka kurang tertarik dalam
mengeksplorasi masalah. De Shazer mengatakan bahwa tidak perlu mengetahui penyebab
masalah untuk menyelesaikannya dan tidak perlu menghubungkan antara penyebab
masalah denga solusi. Pengumpulan informasi mengenai masalah tidak dibutuhkan dalam
mengubah hal yang terjadi.
Jika mengetahui dan memahami masalah itu tidak penting, maka selanjtnya adalah
mencari solusi yang benar. Setiap orang mungkin mempertimbangkan banyak solusi, dan
apa yang benar bagi seseorang bisa jadi tidak benar menurut orang lain. dalam SFBC,
konseli memilih tujuan penyelesaian yang mereka harapkan, dan sedikit perhatian dalam
memberikan diagnosis, pembicaraan masa lalu, atau eksplorasi masalah.
SFBC dibangun atas dasar asumsi optimis bahwa setiap manusia adalah sehat dan
kompeten serta memiliki kemampuan dalam mengkonstruk solusi yang dapat
meningkatkan kualitas hidupnya dengan optimal. Asumsi pokok dalam SFBC ini bahwa
kita memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan hidup, walaupun kadang-kadang
kita mungkin kehilangan arah atau kesadaran tentang kemampuan kita. Tanpa
memperhatikan apa yang dibentuk konseli ketika mereka memulai konseling, Berg
percaya konseli kompeten dan tugas konselor adalah untuk membantu konseli mengenali
kompetensi yang mereka miliki. Esensi dari konseling ini adalah melibatkan konseli
dalam membangun harapan dan optimis dengan membuat ekspektasi positif dalam
kemungkinan perubahan. SFBC adalah pendekatan non patologis yang menekankan
kompetensi dari pada kekurangan, dan kekuatan dari pada kelemahan. Model SFBC
membutuhkan sikap filosofis dalam menerima konseli dimana mereka dibantu dalam
membuat solusi. O’ Hanlon mendeskripsikan orientasi positif : “ menumbuhkan solusi –
meningkatkan kehidupan manusia dari pada fokus pada bagian-bagian patologi masalah
dan perubahan menakjubkan dapat terjadi sangat cepat”. Karena konseli sering datang ke
konseling dengan pernyataan “ orientasi masalah”, bahkan sedikit solusi yang mereka
pertimbangkan bersampul dalam kekuatan orientasi masalah. Konseli sering memiliki
cerita yang berakar dalam sebuah pandangan yang menentukan apa yang terjadi di masa
lalu pasti akan membentuk masa depan mereka. Konselor SFBC menentang pernyataan
konseli dengan percakapan optimis yang menyoroti keyakinan mereka dalam
pencapaian , menggunakan tujuan dari berbagai sudut. Konselor dapat menjadi penolong
dalam membantu konseli membuat pergeseran dari pernyataan masalah ke kondisi
dengan kemungkinan-kemungkinan baru. Konselor dapat mendorong dan menantang
konseli untuk menulis cerita yang berbeda yang dapat menyebabkan akhir yang baru.
B. Mengapa SFBC?
1. Menekankan perspektif kesehatan
2. Merupakan intervensi jangka pendek terhadap orang normal yang memiliki masalah
3. Menggunakan cara yang mengedukasi dan mendukung
4. Memiliki tujuan terbatas dan konkrit yang lebih terstruktur dan terarah
5. Berorientasi pada kesadaran konseli
C. Hakikat Manusia
Konseling berfokus solusi tidak mempunyai pandangan komprehensif tentang sifat
manusia, tetapi berfokus pada kekuatan dan kesehatan konseli. Konseling berfokus solusi
menganggap manusia bersifat konstruktivis. Sehingga, konseling berfokus solusi
didasarkan pada asumsi bahwa manusia benar-benar ingin berubah dan perubahan
tersebut tidak terelakkan.Manusia itu sehat dan kompeten serta memiliki kemampuan
untuk membangun solusi yang dapat meningkatkan hidupnya.Manusia memiliki
kemampuan untuk mengatasi tantangan kehidupan namun kadang kadang manusia
kehilangan arah atau kesadaran akan kompetensi yang mereka miliki.Konseli adalah
pribadi yang kompeten dan peran konselor adalah membantu konseli agar menyadari
bahwa ia mempunyai kemampuan itu.
D. Pribadi sehat dan bermasalah
1. Pribadi sehat menurut teori SFBC adalah:
a. Manusia pada dasarnya kompeten, memiliki kapasitas untuk membangun,
merancang/ merekonstruksikan solusi-solusi sehingga mampu menyelesaikan
masalahnya.
b. Tidak berkutat pada masalah, tetapi fokus pada solusi dan bertindak mewujudkan
solusi yang diinginkan
2. Pribadi bermasalah menurut teori SFBC adalah:
a. Mengkonstruk kelemahan diri. Dengan cara mengkonstruk cerita yang diberi label
“masalah” dan meyakini bahwa ketidakbahagiaan berpangkal pada dirinya
b. Berkutat pada masalah dan merasa tidak mampu menggunakan solusi yang
dibuatnya.
E. Asumsi SFBC
1. Masalah yang terjadi biasanya tidak statis,masalah biasanya bervariasi dalam
frekuensi dan intensitas.
2. Konseli memiliki potensi untuk menangani kesulitan mereka.
3. Langkah - langkah kecil bisa mengubah lingkaran setan pemeliharaan masalah
menjadi siklus yang baik dalam penyelesaian masalah
4. Tanggung jawab konselor adalah untuk tidak menawarkan solusi kepada konseli
tetapi untuk membantu mereka menemukan solusi sendiri
5. Masalah berfluktuasi dalam tingkat keparahan tertentu sedang menunggu untuk
ditemukan
6. Menekankan masa depan,bukan masa lalu dan saat sekarang
F. Prinsip SFBC
a. Jika tidak rusak jangan diperbaiki
b. Perubahan kecil bisa mengakibatkan perubahan besar
c. Jika tidak berfungsi jangan teruskan
d. Jika bisa berfungsi terus lakukan
e. Lakukan konseling sesederhana
G. Hakikat Konseling
Konseling singkat berfokus solusi membalas kehadiran konseli dengan percakapan yang
optimistic dan memberikan keyakinan pada konseli bahwa konseli adalah pribadi yang
memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan kehidupan.Konselor menjadi alat untuk
membantu konseli dalam melakukan perpindahan dari suatu keadaan bermasalah ke suatu
dunia yang memiliki berbagai kemungkinan.Konselor mendorong dan menantang konseli
untuk menulis suatu cerita yang berbeda yang dapat mengarah kepada suatu tujuan baru.
H. Tujuan Konseling
Mengubah tampilan situasi atau kerangka acuan,

Anda mungkin juga menyukai