KONSELING
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN KONSELING
B. TUJUAN KONSELING
DAFTAR PUSTAKA
A. PENGERTIAN KONSELING
Istilah konseling behavioristik berasal dari istilah bahasa inggris
Behavioral Counseling, yang untuk pertama kali digunakan oleh John D.
Krumboltz (1964), untuk menggarisbawahi bahwa konseling diharapkan
menghasilkan perubahan yang nyata dalam perilaku konseling (Counselee
behavior), Krumboltz adalah promator utama dalam menerapkan pendekatan
behavioristik terhadap konseling, meskipun dia melanjutkan suatu aliran yang
sudah dimulai sejak tahun 1950, sebagai reaksi terhadap corak konseling yang
memandang hubungan antarpribadi (personal relationship), antara konselo dan
konseling sebagai komponen yang mutlak diperlakukan dan sekaligus cukup
untuk memberikan bantuan psikologis kepada seseorang. Aliran baru ini
memerlukan bahwa hubungan antara pribadi itu tidak dapat diteliti secara
ilmiah, sedangkan perubahan nyata dalam perilaku konseling memungkinkan
dilakukan penelitian ilmiah
g. Wren, 1955
Konseling adalah suatu hubungan yang dinamik dan bertujuan antara
konselor dan klien
h. Prayitno & Erman Anti, 1999
Konseling ialah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi oleh klien.
k. Mc. Daniel,1956
Konseling adalah suatu pertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan
dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
l.Talbert (1959)
mengungkapkan Pengertian Konseling sebagai hubungan pribadi yang
dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya,
menyediakan situasi belajar.
B. TUJUAN KONSELING