Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

MULTI BUDAYA
BUDAYA DAERAH YOGYAKARTA

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Multi Budaya di Program Studi
Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
AFILIA NURYANI 1900001166

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan
puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Budaya di Yogyakarta”.
Disusunnya makalah ini bertujuan agar pembaca lebih mengetahui tentang “budaya - budaya
yang ada di Yogyakarta”. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan
yang bersifat positif demi penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa membantu
segala usaha yang telah dilakukan. Aamiin.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………….I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….…iii
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………….iii

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………….…1
A. Pengertian Budaya……………………………………………………………………………………………………1
B. Wujud Kebudayaan………………………………………………………………………………………………..…1
C. Kebudayaan di Yogyakarta……………………………………………………………………………………..…1
D. Aspek seni di Yogyakarta……………………………………………………………………………………..……2
E. Macam macam adat di Yogyakarta………………………………………………………………..………….4

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………….….…..5


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………..…5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………….……….6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia, yang juga
berstatus daerah istimewa. Yogyakarta terletak 450 km arah timur kota jakarta dengan penduduk
3,3 juta jiwa. Batas geografis kota Yogyakarta sebelah utara adalah Gunung Merapi yang punya
ketinggian  2920 meter diatas permukaan laut dan sebelah selatan dibatasi oleh laut Samudra
Hindia. Kota Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata memiliki beberapa keunikan antara lain
terdapat situs cagar budaya, terdapat juga obyek wisata dan pusat perbelanjaan. Disamping itu
Yogyakarta memiliki keanekaragaman jenis kesenian wayang kulit, kuda kepang dan lain
sebagainya. Suasana kota Yogyakarta dinilai masih tetap lestari dengan budayanya, sehingga
sangatlah tepat apabila Yogyakarta dijuluki sebagai pusat warisan tradisional budaya jawa.

Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Pada hakekatnya, seni budaya yang asli dan indah selalu
terdapat di lingkungan kraton dan daerah di sekitarnya. Sebagai bekas suatu kerajaan yang besar,
maka Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang tinggi dan bahkan merupakan pusat
sumber seni budaya Jawa. Hal ini dapat kita lihat dari peninggalan seni-budaya yang dapat kita
saksikan pada pahatan pada monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candi-candi, istana
Sultan dan tempat-tempat lain yang masih berkaitan dengan kehidupan istana, dan sebagian
dapat disaksikan pada museum-museum budaya.

iii
iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau 2 akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
 Kebudayaan menurut para ahli
 Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917), kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
B. Wujud Kebudayaan
“Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbudaya ” oleh Ki Hajar Dewantoro,
maksudnya adalah memeprlihatakan tingkah laku pribadi – pribadi dalam melakukan
hubungan bermasyarakat dan hubungan masarakat dengan alam sekitarnya. Bagiamana
wujud kebudayaan......? dan apa isi dari kebudayaan itu......? dalam bukunya yang
berjudul Kebudayaan, mentalitet dan pembangunan seorang antropologi Indonesia
Koentjaraningrat membagi dalam 3 ( tiga ) wujud yaitu :
 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai,
norma – norma, peraturan dan sebaginya. Wujud ini berada pada alam pikiran dari
warga masayarakat atau dapat pula berupa tulisan – tulisan, karangan – karangan
warga masyarakat yang bersangkutan
 Wujud kebudayan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud ini berupa dalam sistem sosial masyarakat
yang bersangkutan.
 Wujud kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Wujud kebudayaan fisik yang
berbentuk nyata yang merupakan hasil karya masyarakat yang bersangkutan
C. Kebudayaan di Jogjakarta
Yogyakarta merupakan daerah yang punya potensi dalam mengembangkan daerahnya
selalu berusaha menciptakan suatu citra yaitu :
 Yogyakarta sebagai tempat tujuan wisata dan sebagai kota budaya
 Yogyakarta sebagai kota pendidikan
 Yogyakarta sebagai kota perjuangan

1
Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dikarenakan mempunyai kultur budaya yang
sangat kental, dimana kegiatan kebudayannya masih berlangsung hingga masa sekarang
ini. Selain itu Yogyakarta juga dikenal sebagai pusat kebudayaan jawa, hal ini terlihat
dengan masih dan berdiri kokoh keraton kesultanan.
Yogyakarta yang masih eksis menjalankan adat istiadat dan tradisi yang masih
berlangsung hingga sekarang. Citra kota Yogyakarta sabagai pusat kebudayaan jawa
diperkuat dengan masih banyaknya bangunan cagar budaya sisa – sisa peninggalan
keraton Mataram masa dulu. Tapi ke –eksistensi– an dari kebudayaan jawa hanya
terbatas pada bentuk fisik dari peninggalan kebudayan yang ada tanpa disertai jiwa atau
jati diri dari kebudayaan jawa itu sendiri.
D. Aspek seni di Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali kesenian. Baik itu kesenian budaya
seperti tari-tarian ataupun seni kerajinan seperti batik, perak, dan wayang.
 Batik
Batik adalah salah satu kerajinan khas Indonesia terutama daerah Yogyakarta.
Batik yogya terkenal karena keindahannya, baik corak maupun warnanya. Seni
batik sudah ada diturunkan oleh nenek moyang, hingga saat ini banyak sekali
tempat-tempat khusus yang menjual batik ini. Perajin batik banyak terdapat di
daerah pasar ngasem dan sekitarnya.
Kata “batik” berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: “amba”, yang
bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa
mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan
menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian
kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk
penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia,
sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage
of Humanity) sejak 2 oktober 2009.
 Jenis Batik
Menurut teknik:
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan
tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk
dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini
membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

2
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada
kain putih.
-          Menurut asal pembuatan:
Batik Jawa
Batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya
daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa
mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi
dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah
gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka,
yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa
banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo
-          Macam-macam Batik
Batik Tiga Negeri dikenal lewat warnanya yang terdiri dari tiga bagian. Ada biru,
coklat/sogan, dan merah. Batik ini kadang dikenal sebagai Batik Bang-Biru atau
Bang-Bangan untuk variasi warna yang lebih sederhana. Ada yang mengatakan
kalau pembuatan batik ini dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Biru di
Pekalongan, Merah di Lasem, dan Sogan di Solo. Sampai sekarang kerumitan
detail Batik Tiga Negeri sukar sekali dirproduksi.
batik buketan asal pekalongan.

- Batik jawa Hokokai.


Batik Jawa Hokokai. Dibuat dengan teknik tulis semasa pendudukan Jepang di
Jawa (1942-1945). Ia berupa kain panjang yang dipola pagi/sore (dua corak dalam
satu kain) sebagai solusi kekurangan bahan baku kain katun di masa itu. Ciri lain
yang mudah dikenali adalah pada motifnya. Motif kupu-kupu, bunga krisan, dan
detail yang bertumpuk menjadikan Batik Jawa Hokokai menempati posisi karya
seni yang mulia.

 Perak
Kerajinan perak di Yogyakarta terkenal karena kekhassannya. Kerajinan ini
berpusat di KotaGede, dimana hampir seluruh masyarakat di daerah ini menjadi
pengrajin dan penjual perak, banyak para wisatawan yang datang ke tempat ini
bila hendak membeli kerajinan perak.
 Wayang
Seni wayang banyak terdapat di daerah jawa, khususnya jogjakarta, para
pengrajin maupun pendalang sudah diwariskan secara turun temurun. Pengarajin
wayang banyak terdapat di daerah pasar ngasem, bahan-bahan dari wayang ini
terbuat dari kulit sapi atau kerbau, sehingga tidak mudah rusak dan awet. Wayang
mudah di dapat juga di daerah sepanjang malioboro.
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.
Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh
nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam
bentuk arca atau gambar.
 Tari Golek Menak Dari Yogyakarta
Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang
diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak

3
berawal dari ide sultan setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak
yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Disebut
juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti menarikan
wayang Golek Menak. Karena sangat mencintai budaya Wayang Orang maka Sri
Sultan merencanakan ingin membuat suatu pagelaran yaitu menampilkan tarian
wayang orang. Untuk melaksanakan ide itu Sultan pada tahun 1941 memanggil
para pakar tari yang dipimpin oleh K.R.T. Purbaningrat, dibantu oleh K.R.T.
Brongtodiningrat, Pangeran Suryobrongto, K.R.T. Madukusumo, K.R.T.
Wiradipraja, K.R.T.Mertodipuro, RW Hendramardawa, RB Kuswaraga dan RW
Larassumbaga. Proses penciptaan dan latihan untuk melaksanakan ide itu
memakan waktu cukup lama. Pagelaran perdana dilaksanakan di Kraton pada
tahun 1943 untuk memperingati hari ulang tahun sultan. Bentuknya masih belum
sempurna, karena tata busana masih dalam bentuk gladi resik. Hasil pertama dari
ciptaan sultan tersebut mampu menampilkan tipe tiga karakter.

E. Macam macam adat dari Yogyakarta


 Upacara Sekaten
Upacara Sekaten, kata SEKATEN,berasal dari bahasa Arab,yaitu
SYSHADATAIN,yang berarti dua Syahadat atau kesaksian.Dua syahadat itu ialah:
Syahadat Auhid dan Syahadat Rasul.
 Upacara Garebeg

Garebeg adalah upacara adat Kraton Yogyakarta yang diselenggarakan tiga kali
dalam satu tahun untuk memperingati hari besar Islam. Mengenai Istilah
Garebeg,ini berasal dari bahasa Jawa “Grebeg”, yang berarti “Di iringi para
pengikut”. Pengertian lain mengatakan bahwa Gunungan itu di perebutkan warga
masyarakat ang berarti di Grebeg atau Garebeg.
Pelaksanaan upacara Tersebut bertepatan dengan hari-hari besar Islam seperti :
-          Garebeg Syawal
-          Garebeg Besar
- Garebeg Maulud
 Upacara Labuhan
Yang dimaksud Upacara Labuhan (Laut),yaittu upacara melempar sesaji dan
benda-benda Kraton kelaut untuk di persembahkan kepada Kanjeng Ratu Kidul.
Upacara tradisional Labuhan bermula sejak jaman Panembahan Senopati di
mataram Kotagede.Upacara tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas
keberhasilanya dalam memimpin Kerajaan Mataram Kota gede,yang masih tetap
dilestarikan oleh para raja-raja Kesultanan Yogyakarta.
Adapun Upacara Labuhan ini ada tiga jenis,yaitu :
-          Labuhan ageng
-          Labuhan Tengahan
-          Labuhan Alit.

4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dikarenakan mempunyai kultur budaya yang sangat
kental, dimana kegiatan kebudayannya masih berlangsung hingga masa sekarang ini. Yogyakarta
yang masih eksis menjalankan adat istiadat dan tradisi yang masih berlangsung hingga sekarang.
Citra kota Yogyakarta sabagai pusat kebudayaan jawa diperkuat dengan masih banyaknya
bangunan cagar budaya sisa – sisa peninggalan keraton Mataram masa dulu. Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki banyak sekali kesenian. Baik itu kesenian budaya seperti tari-tarian
ataupun seni kerajinan seperti batik, perak, dan wayang. Warisan yang beragam mencerminkan
kayanya budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Merawat dan turut andil dalam
melestarikan budaya merupakan tugas kita sebagai penerus bangsa.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2012/11/25/kebudayaan-daerah-istimewa-yogyakarta/

https://talkekaprasetya.wordpress.com/2014/07/09/budayamakananciri-khas-yogyakarta/

https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta

http://e-journal.uajy.ac.id/1239/2/1TA10826.pdf

Anda mungkin juga menyukai