Anda di halaman 1dari 12

Rekayasa ide profesi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Permasalahan/yang di Dibahas dalam TRI

Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang


pelik namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang
amat penting.Namun, di Negara-negara berkembang adopsi sistem pendidikan dari luar
sering kali mengalami kesulitan untuk berkembang. Cara dan sistem pendidikan yang
ada sering menjadi sasaran kritik dan kecaman karena seluruh daya guna sistem
pendidikan tersebut diragukanan. Generasi muda banyak yang berontak terhadap
metode-metode dengan sistem pendidikan yang ada.

Maka dari itu penulisan makalah ini yang membahas tentang metode inkuiri
dalam belajar-mengajar merupakan salah satu metode yang sangat baik bila diterapkan
dalam lingkungan sekolah karena dengan metode ini murid-murid dibimbing untuk
menghayati tata cara kehidupan di kelas yang demokratis Metode pembelajaran inkuiri
adalah proses yang dimana siswa dituntut untuk melakukan penelitian yaitu dimana
pembelajaran inkuiri ada dua metode yaitu inkuiri terbimbing dan tidak terbimbing.

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah,


metode inkuiri dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan
memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode
ceramah hasilnya lebih lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode
ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode
diskusi.Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin
baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan
merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.

Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan
faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya
metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi
menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang
“kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan
guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai

1
Rekayasa ide profesi pendidikan

teknik pelaksanaannya.Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada


metode yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum
itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan
praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar


mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan
menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada
metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam
situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa
metode yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti
metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.

Metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar menjadi penting bagi seorang pendidik untuk memilih metode
mana yang efektif. Pada dasarnya semua metode yang digunakan dalam mengajar adalah
baik, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantun pada guru. Metode yang kurang
baik di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang baik sekali di tangan guru yang
lain, dan metode yang baik akan jelek di tangan guru yang tidak menguasai tehnik
pelaksanaannya. Jadi jelas bahwa guru sangat berperan dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar yang baik.

Salah satu metode pengajaran yang digunakan adalah metode diskusi. Metode
diskusi merupakan metode yang membuat para siswa aktif karena semua siswa
memperoleh kesempatan berbicara atau berdialog satu sama lain untuk bertukar pikiran
dan informasi tentang suatu topik atau masalah, atau mencari kemungkinan fakta dan
pembuktian yang dapat digunakan bagi pemecahan suatu masalah.

B. Tujuan TRI

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
di sd dan bisa menerapkan pada saat terjun kelapangan.

C. Manfaat dan Urgensi

Secara umum, urgensi ini diharapkan memberikan sumbangan dalam proses


penerapan metode inkuiri pada di sd dan peningkatan kualitas dalam pembelajaran di kelas.
Kontribusi pada masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut:

2
Rekayasa ide profesi pendidikan

1. Bagi peserta didik

A. Peserta didik akan lebih mudah memahami konsep-konsep materi pembelajaran


B. Peserta didik bertanggung jawab akan menjadi pemimpin dalam kelompok inkuiri
C. Peserta didik memiliki kemauan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajarnya.
D. Peserta didik dapat memperluas kegiatan pembelajarannya di luar kelas.

1. Bagi peserta didik


a. Dapat digunakan sebagai dasar kajian lebih lanjut untuk merancang pembelajaran
anak yang mudah dipahami oleh sasaran dan dapat disesuaikan dengan konteks mata
pelajaran masing-masing.
b. Rekayasa ide ini diharapkan juga sebagai pemacu bagi peneliti untuk terus melakukan
penelitian terutama yang berkaitan dengan strategi pembelajaran di sd

3
Rekayasa ide profesi pendidikan

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Uraian permasalahan

Metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar dan menjadi penting bagi guru untuk memilih metode yang
lebih efektif untuk  digunakan. Pada dasarnya semua metode yang digunakan dalam
mengajar adalah baik, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantung pada guru.
Metode guru dapat menjadi baik akan menjadi jelek apabila guru tidak menguasai tehnik
pelaksanaan dari metode yang digunakan. Pada zaman era modern ini pemerinta
menuntut guru untuk merubah cara pembelajaran yang kuno yaitu dengan metode
ceramah maka dari itu penulis menuangkan beberapa ide tentang salah satu metode yang
akan menyokong pendidikan kedepan agar lebih baik untuk kedepannya. Dalam rekayasa
ide ini penulis menyantumkan salah satu metode yaitu metode diskusi yang akan
berdampak untuk meningkatkan kualitas peserta didik.

Diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, di mana setiap anak ingin
mencari jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994). Diskusi adalah percakapan ilmiah yang
berisikan pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide, serta pengujian pendapat yang
dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok untuk mencari
kebenaran.Metode diskusi merupakan metode yang dapat membuat siswa aktif karena
siswa memperoleh kesempatan berbicara atau berdialog untuk bertukar pikiran dan
informasi tentang suatu topik atau masalah dan mencari fakta atau pembuktian yang dapat
digunakan bagi pemecahan masalah. Metode diskusi adalah metode mengajar yang erat
hubungannya dengan memecahkan masalah atau problem solving (Muhibbin Syah,2000).
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah  dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan.

Metode inkuiri adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa


dihadapkan  kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang

4
Rekayasa ide profesi pendidikan

bersifat probematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama (Djamarah dan Aswan: 2006).
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana
pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi (Semiwan,1990: 76),
sedangkan menurut Suryosubroto (1997: 179) mengatakan metode diskusi adalah adalah
suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru memberikan kesempatan kepada
siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif
pemecahan suatu masalah.

Banyak masalah yang terjadi di lingkungan murid yang memerlukan


pembahasan lebih dari seorang saja, yakni terutama masalah-masalah yang memerlukan
kerjasama dan musyawarah, dengan demikian diskusi atau musyawarah merupakan jalan
pemecahan yang memberi kemungkinan mendapatkan penyelesaian yang terbaik. Metode
diskusi dalam proses mengajar dan belajar berarti metode mengemukakan pendapat
dalam musyawarah untuk mufakat sehingga inti dari pengertian diskusi adalah meeting of
minds. Dalam pemecahan masalah diperlukan bermacam-macam jawaban yang mana dari
jawaban-jawaban tersebut dipilih yang paling logis, tepat, dan memiliki argumentasi yang
kuat. Dalam diskusi untuk memperoleh pertemuan pendapat diperlukan pembahasan yang
didukung oleh argumentasi yang mana argumentasi kontra dengan argumentasi. Cara ini
menimbulkan perhatian dan perubahan pada tingkah laku anak dalam belajar. Metode
diskusi dimaksudkan juga untuk merangsang siswa dalam belajar dan berfikir secara
kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu
masalah.

Prinsip dari metode inkuiri adalah melibatkan siswa secara aktif, diperlukan
ketertiban dan keteraturan dalam mengemukakan pendapat secara bergilir dengan
dipimpin oleh seorang ketua atau moderator, masalah yang didiskusikan sesuai dengan
perkembangan dan kemampuan berfikir siswa, guru mendorong siswa yang kurang aktif
untuk melakukan atau mengeluarkan pendapatnya, siswa dibiasakan untuk menghargai
pendapat orang lain dalam menyetujui atau menentang pendapat.

5
Rekayasa ide profesi pendidikan

B. Subjek penelitian
Dalam rekayasa ide ini ada beberapa sasaran subjek yang akan di targetkan yaitu :
1. Peserta didik
Bertujuan dengan di terapkan rekayasa ide ini agar membuat peserta didik
semakin menikmati proses pembelajaran
2. Pendidik
Bertujuan untuk mengubah pola pemikiran tentang metode kuno yang selalu di
terapkan pendidik

C. Assesment Data
Dalam rekayasa ide yang dicanangkan Asessment data menggunakan wawancara dan
pengamatan langsung yang bertujuan :
1. Merencakan apabila dilakukan dalam observasi
2. Sebelum pengamatan langsung harus diwawancarai oleh sumber-sumber
terpercaya agar dalam tahap ini pengamat membuat pengamatan kenyataan pada
sehari-hari dan pada observasi wawancara yang dilakukan
3. Melihat realita pada tempat yang diobservasi..

6
Rekayasa ide profesi pendidikan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode pelaksanaan
Dalam penerapan rekayasa ide yang akan diterapkan yaitu metode deskriptif yang
dinilai cocok dengan realita kenyataan yang ada yang akan membuat rekayasa ide ini
akan berjalan dengan baik jika diterapkan pada di sd.
Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan
apa adanya (Best, 1982:119)

Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif


merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.

B. Langkah penelitian
Menurut Kusumah & Dwitagama (2010: 25) menjelaskan tahapan penelitian
tindakan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning), perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita
mengetahui masalah dalam pembelajaran.

7
Rekayasa ide profesi pendidikan

2. Tindakan (acting), setelah melalui tahap perencanaan kemudian diwujudkan dengan


tindakan (acting) dari pengajar berupa solusi dari tindakan sebelumnya.

3. Pengamatan (observing), selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti


terhadap proses pelaksanaan.

4. Refleksi (reflecting), setelah diamati kemudian pengajar melakukan refleksi dan dapat
menyimpulkan apa yang telah terjadi.

Dari teori yang diterterakan langkah pelaksanakan yaitu :

1. Melihat realita dilapangan agar bisa menyocokan realita dengan teori dari rekayasa
ide.

2. Menyusun beberapa konsep pengajaran

3. Menyusun tata letak meja dan kursi membentuk lingakaran atau petak-petak beberapa
di ruangan

4. Mendekorasi rungan semenarik mungkin agar terciptanya kenyamanan dalam proses


pembelajaran sehingga proses pembelajaran sukses dengan adanya metode diskusi

5. Membuat rancangan-rancangan pembelajaran.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan memberikan pertanyaan


sebanyak 24 pertannyaan kepada pendidik dan terjun kelapangan langung.

8
Rekayasa ide profesi pendidikan

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Perencanaan (planning)

1) Merencanakan Tindakan
Diawali dengan melakukan identifikasi masalah dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan berikut: a) apa yang terjadi di kelas saya?, b) masalah apa yang ditimbulkan
oleh kejadian itu?, c) apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?, d) apa yang akan
terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?, e) apa yang dapat saya lakukan untuk
mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi yang ada?
Untuk mengetahui permasalahan yang betul-betul maka diperlukan perencanaan yang
matang dan penuh perhitungan agar segala kendala yang dihadapi di lapangan dapat
diminimalkan. Berdasarkan identifikasi masalah yang dihadapi maka kegiatan pada tahap
perencanaan ini adalah:
1. Menyusun jadwal
2. Menyiapkan format lembar isian identifikasi masalah dan solusi yang sudah dilakukan
selama ini.
3. Menyusun lembar observasi pelaksanaan action research.
4. Menyiapkan pedoman catatan wawancara dan FGD.
5. Menyiapkan tempat pertemuan
6. Menyiapkan daftar hadir peserta.
7. Menyiapkan lembar observasi lapangan.

2) Menganalisis dan Merumuskan Masalah


Masalah dianalisis dengan cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen
yang terkait. Dari hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak
dan mungkin dapat dipecahkan. Kemudian masalah dijabarkan secara operasional agar
dapat memandu usaha perbaikan.
3) Merencanakan Perbaikan
Merencanakan perbaikan dilakukan dengan langkah-langkah: a) merumuskan
hipotesis tindakan. Bentuk tugas yang bervariasi akan memotivasi peserta didik untuk
mengerjakannya, b) analisis kelayakan hipotesis tindakan, dengan mengajukan
pertanyaan mungkinkah rencana tindakan tersebut .

9
Rekayasa ide profesi pendidikan

B. Tindakan (acting)
1. Menyiapkan Pelaksanaan
2. Melaksanakan Tindakan

C.Observasi (observing)
Observasi adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk merekam (stimulated
recall) terhadap segala kegiatan yang sedang berlangsung selamatindakan. Observasi ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang tindakan atau perilaku selama proses kegiatan
berlangsung. Selain itu, melalui observasi ini akan ditemukan masalah utama yang hadapi
peserta didik selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.

D. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini dilakukan analisis data. Hasil analisis data yang telah ada digunakan untuk
mengevaluasi proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi ini dimaksudkan sebagai upaya
untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Adapun kegiatan ini
meliputi:
1. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu,
jumlah, dan waktu terhadap tindakan yang telah dilakukan.

2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi.

3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan


pada siklus selanjutnya.

Jadi hasil permasalahan yang muncul dari tindakan siklus I akan digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan siklus berikutnya. Melakukan refleksi tidak ubahnya seperti
berdiri di depan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali
kejadian yang perlu kita kaji. Melalui refleksi akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai,
apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.
Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan deduksi. Misalnya dalam
paparan data tercantum bahwa terdapat tiga kali interaksi yang sanagat seru antar peserta
didik.

10
Rekayasa ide profesi pendidikan

a. Kekuatan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan kekuatan penelitian tersebut ialah:
1. Mengetahui dan membandingkan konsep apa yang terapkan guru yang
diwawancarai pada saat belajar mengajar.
2. Membandingkan realita keadaan dengan apakah pendidik sudah menerapkan
konsep yang seharusnya agar peserta didik tumbuh rasa cinta tanah air.
3. Mengetahui bagaimana cara menghadapi kesulitan apabila yang tidak dijalankan
sebagaimana mestinya
b. Kelemahan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan banyak sekali kelemahan penelitian yang dilakukan
yaitu:
1. Kurangnya waktu untuk memastikan keakuratan jawaban dengan keadaan sekolah
tersebut.
2. Pada saat melakukan penelitian tidak membandingkan subjek penelitian sehingga
tidak bisa terakurat dengan kehidupan pendidikan sekarang ini.

11
Rekayasa ide profesi pendidikan

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi suatu
persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara bersama-
sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya. Dengan menggunakan
teori humanistik maka siswa bebas mengemukakan pendapat,memilih pilihannya
sendiri,melakukan apa yang diinginkannya dan menanggung rsiko dari perilaku yang
ditunjukan. Dan Teori konstruktiviktif memberikan keaktifan terhadap manusia untuk
belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. pendekatan induktif memeberikan
kesempatan pada siswa untuk aktif mengemukakan argumentasinya, menyangkal atau
mempertahankan argumentasinya dari pendapat orang lain kemudian menyimpulkan.

Setiap menerapkan metode apapun dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru
dan siswa saling mempengaruhi. Sebagai seorang guru dalam mengajar hendaknya
dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menguasai metode yang digunakan nantinya
pada saat mengajar.

B. Saran

Hendaknya sebelum menyampaikan materi kepada siswa, seorang guru harus sudah
menguasai materi sedetail-detailnya. Dalam menyampaikan materi sebaiknya guru
memilih teori belajar, metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran sehingga materi yang diberikan mudah dipahami oleh
siswa.Efisiensi waktu harus diperhatikan dalam proses pembelajaran.Seorang guru
hendaknya ulet dan kreatif untuk mencari media teknologi baru dalam proses
pembelajaran.Seorang guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang
nyaman dan menyenangkan di kelas.

12

Anda mungkin juga menyukai