Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :

1. Lusy Laila Adhia NIM. 5111211175


2. Rizki Firdaus NIM. 5111211182
3. Manda Sari Nur Fadhilah Putri NIM. 5111211188
4. Khairunnisa Syakila Atmarini NIM. 5111211195
5. Bunga Syofarira Masrurroh NIM. 5111211202

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa dengan segala
rahmat, ridho dan kebesaran-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraan. Shalawat serta salam penulis
curahkan kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang di nanti-
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Di Indonesia”.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini


dengan poin-poin yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Serta
penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.Dina, S.IP., M.Si selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing materi ini.

Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis memohon kritik dan saran yang sifatnya guna membangun
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang serta berharap bermanfaat
bagi semua pihak.

Bandung, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
A. Pendapat Para Ahli..........................................................................................3
B. Undang Undang Yang Bersangkutan Dengan Wawasan Nusantara...............6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7
A. Pengertian Wawasan Nusantara......................................................................7
B. Tujuan Wawasan Nusantara............................................................................7
C. Fungsi Wawasan Nusantara.............................................................................7
D. Perwujudan Wawasan Nusantara....................................................................8
E. Ciri Wawasan Nusantara..................................................................................8
F. Pengertian Geopolitik.......................................................................................9
G. Wawasan Kekuatan Geopolitik.....................................................................10
H. Permasalahan Sengketa Budaya antara Indonesia dengan Malaysia............12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang didiami oleh berbagai macam
suku dengan budaya yang berbeda-beda. Rasa memiliki satu sama lain,
menjadikan perbedaan sebagai suatu kekayaan yang saling melengkapi, bukan
menjadi pemecah persaudaraan. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri atas
pulau-pulau. Letak pulau-pulau tersebut terpisah satu sama lain oleh perairan.
Keadaan itu membutuhkan kerja kerrang dari bangsa Indonesia agar kesatuan
tetap terjaga.
Sejak Indonesia merdeka, bangsa Indonesia mempunyai tujuan yang sama
untuk membentuk negara kesatuan Republik indonesia. Hal itu diawali dengan
adanya Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 1928. Para pemuda mengajak bangsa
Indonesia untuk bertanah air satu; tanah air Indonesia, berbangsa satu; bangsa
Indonesia, dan bebahasa satu; bahasa Indonesia. Persatuan dan kesatuam itu harus
tetap terjalin. Kita bangsa Indonesia harus mempunyai pandangan dang
kebanggaan terhadap bangsa sendiri yaitu dengan wawasan nusantara.
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia
yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai
wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik
bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan
tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.jadi
Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Geopolitik adalah pengetahuan yang mempelajari tentang potensi, yang
dimiliki oleh suatu bangsa, atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan, serta
kemampuan untuk Ketahanan Nasional. Pada hakikatnya geopolitik mengajarkan
agar dapat selalu diciptakan persatuan bangsa dan keutuhan wilayah NKRI,
berdasarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yaitu untuk kesetaraan, keadilan,
dan kebersamaan, serta kepentingan nasional.
Dalam lingkup wawasan nusantara, ada berbagai permasalahan yang muncul
salah satunya ialah kasus sengketa budaya antara Indonesia dengan Malaysia.
Sebagaimana yang sudah diketahui oleh masyarakat luas bahwa antara Indonesia
dengan Malaysia kerap muncul perseturuan. Oleh karena itu penulis ingin
membahas lebih rinci terkait wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia,
beserta permasalah yang ada.

1
i
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia?
2. Apa tujuan dan fungsi dari wawasan nusantara?
3. Bagaimana perwujudan wawasan nusantara?
4. Apa yang menjadi ciri dari wawasan nusantara?
5. Apa pengertian dari geopolitik?
6. Apa saja yang menjadi wawasan kekuatan geopolitik?
7. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang ada?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi wawasan nusantara.
3. Untuk mengetahui perwujudan wawasan nusantara.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri wawasan nusantara.
5. Untuk mengetahui pengertian geopolitik
6. Untuk mengetahui wawasan kekuatan geopolitik.
7. Untuk mengetahui penyelesaian masalah yang ada.

D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai materi
wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia serta permasahan yang ada
sehingga penulis dapat mencari dan menemukan solusi dari permasalahannya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pendapat Para Ahli


1. Menurut Frederick Ratzel (1897)
Frederick Ratzel marupakan tokoh yang terkenal mempunyai Teori Geopolitik.
Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga disebut dengan Teori Ruang. Ratzel
menyatakan bahwa “Negara dalam hal-hal tertentu dapat disamakan dengan
organism, yaitu mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara
lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran
Ratzel ini adalah ruang yang ditempati oleh kelompok-kelompok politik (negara-
negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan,
perutusan, maupun bidang produk.

2. Karl Houshoffer (1896 – 1946)


Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga disebut atau
dikenal dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam teori
ekspansionismenya mengajarkan paham geopolitik ini sebagai ajaran
ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang mempunyai titik berat pada
persoalan-persoalan strategi perbatasan, ruang hidup dari bangsa dan juga tekanan
rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru
kekayaan di dunia. Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di
bawah kekuasaan Adolf Hitler juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako
Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga fasisme

3. Menurut Sir Harold Mackinder


Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan yang mencetuskan wawasan
benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat. Teorinya menyatakan
bahwa “barang siapa menguasai daerah jantung yaitu benua di dunia seperti
Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akan menjadi pengusas
dunia. Teori ini menganut “konsep kekuatan”. Ajaran ilmuwan ini menyatakan
bahwa barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yakni Eropa dan Asia
akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat
menguasai dunia.

3
4. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan
Pendapat dari kedua ahli tersebut sering dikenal sebagai wawasan bahari. Teori
Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori kekuatan lautan atau
kekuatan bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang menguasai lautan
akan menguasai jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan
kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa
menguasai lautan akan dapat menguasai perdagangan dan menguasai perdagangan
berarti menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia.

5. Menurut Hagget
Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu cabang
cabang ilmu geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan
pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional, hubungan
internasional, dan juga pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.
Menurut Hagget, dalam geografi politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar
perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga menyatakan bahwa
bidang kajian geografi politik ini relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek
politik, aspek hubungan regional hingga internasional.

6. Menurut Preston E. James


Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini mempersoalkan
tata ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem dalam hal menempati suatu ruang
yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut
paut dengan interelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan. Makna dari Geopolitik merupakan suatu studi yang
mengkaji masalah- masalah geografi, sejarah, dan juga ilmu sosial dengan
merujuk kepada politik internasional. Geopolitik ini adalah suatu bidang yang
mengkaji makna strategis dan juga makna politis suatu wilayah geografi yang
meliputi lokasi, luas serta jenis jenis sumber daya alam yag berada di wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun yang meliputi keadaan
geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan juga
politik, serta unsur kebijaksanaan.

4
7. Menurut Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen adalah seorang ilmuwan politik yang berasal dari Swedia pada
masa awal abad ke-20. Menurut Rudolf Kjellen, geopolitik adalah suatu seni dan
juga praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu. Menurut
cara pandang tradisional, istilah ini hanya diterapkan terutama terhadap dampak
geografi pada politik, namun perlahan-lahan penggunaannya telah berkembang
selama abad ke abad, yakni mencakup konotasi yang lebih luas. Bagi kalangan
akademisi, studi tentang geopolitik akan melibatkan analisis geografi, sejarah dan
juga ilmu sosial dengan mengacu pada tata ruang politik dan pola pada berbagai
skala mulai dari tingkat negara sampai dengan tingkat internasional.

8. Menurut Hafeznia, MR (2006)


Hafezni berbicara geopolitik ini sebagai cabang dari geografi politik.
Geopolitik menurutnya adalah suatu cabang studi mengenai hubungan timbal
balik antara geografi, politik, kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari
kombinasi dari mereka dengan satu sama lain. Menurut definisi ini, geopolitik
merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

9. Menurut W. Michel dan John Frederick Charles Fulles


Pendapat dari kedua ahli tersebut disebut dengan wawasan nusantara. Mitchel
dan Fuller mempunyai pendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang
paling menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki wawasan
dirgantara ini adalah pengembangan kekuatan yang ada di udara yang memiliki
daya tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo yang cepat,
dasyat dan juga dampaknya sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada
kesempatan bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan udara mempunyai daya tangkis
terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan cara
penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak
menyerang.
10. Nocholas J. Spykman
Teori dari Spykman juga disebut dengan Wawasan Kombinasi. Yakni teori
yang emnghubungkan kekuatan darat, lautm dan juga udara dan dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan juga kebutuhan.

5
11. Menurut Sunarso (2006)
Secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari Geo
dan juga Politik.  “Geo” memiliki arti sebagai bumi yang merupakan wilayah
hidup. Sementara politik ini berasal dari kata “polis” yang memiliki arti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan “teia” yang mempunyai arti
urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik mempunyai makna
sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Itulah beberapa pengertian geopolitik menurut para ahli yang ada di dunia ini.
Dari berbagai pendapat ahli, bila dikaitkan dengan konteks negara Indonesia atau
dikaitkan dengan bahasa Indonesia maka geopolitik ini mempunyai arti tertentu.
Arti dari geopolitik sendiri secara umum adalah cara pandang dan juga sikap
bangsa Indonesia untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, yakni yang
berwujud Negara kepulauan yang berasaskan Pancasila dan juga UUD 1945.

B. Undang Undang Yang Bersangkutan Dengan Wawasan Nusantara


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Pasal (3a)
Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan yang
berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Pasal 20 Ayat
(3a)
Penataan ruang bagian wilayah nasional yang masing-masing terdiri dari
beberapa propinsi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional dan mewujudkan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan nasional.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 Pasal 20 Ayat
(3b)
Kesatuan Wawasan Nusantara melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang membentuk sistem keterkaitan antar lokasi dan kawasan antara lain jaringan
darat, laut, dan udara.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang serta sikap bangsa Indonesia
dilingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Wawasan
nusantara itu pada dasarnya berkaitan dengan cara pandang tentang hakikat
sebuah Negara yang memiliki kedaulatan atas wilayahnya. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara, jadi Wawasan Nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan
kehidupan bangsa sebagai negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di
dalamnya. Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan
wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan nusantara juga
mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya,
politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi.

B. Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa
ataupun daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-
kepentingan individu, kelompok, suku bangsa ataupun daerah. Kepentingan-
kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.

C. Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

7
Selain itu, terdapat berbagai fungsi Wawasan Nusantara menurut
pembagiaannya antara lain sebagai berikut :
 Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara
lain sebagai berikut :
a. Sebagai konsepsi ketahanan nasional yaitu konsep dalam pembangunan,
pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
b. Sebagai pembangunan nasional yaitu mencakup kesatuan politik, sosial dan
ekonomi, pertahanan dan keamanan.
c. Sebagai pertahanan dan keamanan yaitu pandangan geopolitik di Indonesia
sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
d. Sebagai wawasan kewilayahan yaitu pembatasan negara untuk menghindari
adanya sengketa antarnegara.

D. Perwujudan Wawasan Nusantara


1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Politik
a. Keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa
serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
c. Kehidupan politik diseluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD 45
d. Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam
arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepentingan
nasional.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Ekonomi
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa dan keperluan hidup sehari-hari harus tersedia
merata di wilayah tanak air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah
tanpa meninggalkan kehidupan ekonominya.

8
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan kemakmuran rakyat.

i
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Sosial dan Budaya
a. Masyarakat Indonesia adalah satu, peri kehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang serasi
dengan kemajuan bangsa.
b. Budaya bangsa Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa serta menjadi
modal dan landangan pengembangan budaya bangsa seluruhnya yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh budaya.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Pertahanan dan
Keamanan
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh Bangsa dan Negara.
b. Bahwa tiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
rangka pembelaan Negara dan Bangsa.

E. Ciri Wawasan Nusantara


 Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa
dan negara.
 Mewujudkan suatu kesatuan dan persatuan yang bersifat menunggal serta utuh
menyeluruh antara wadah, isi, dan tata laku.
 Mawas ke luar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan dan
persatuan serta kebulatan wadah, isi, dan tata laku.

F. Pengertian Geopolitik
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan Politik
berasal dari Bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Jadi geopolitik adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan yang berwujud Negara
kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Pentingnya geopolitik bagi
Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan Negara dan berperan penting
dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin
muncul dalam proses pencapaian tujuan.

9
G. Wawasan Kekuatan Geopolitik

Sehubungan dengan konsep geopolitik sebagai suatu wawasan yang berintikan


pada kekuatan, maka perlu juga diketahui beberapa konsep tentang kekuatan.
Kekuatan sebagai suatu wawasan dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu
antara lain sebagai berikut :
1. Wawasan Benua (Konsep Kekuatan di Darat)
Negara yang dapat menguasai “daerah jantung” yaitu Eropa dan Asia serta
yang dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, dan Afrika mereka juga
dapat menguasai dunia.
2. Wawasan Bahari (Konsep Kekuatan di Lautan)
Siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan serta yang
menguasai perdagangan akan menguasai dunia.
3. Wawasan Dirgantara (Konsep Kekuatan di Udara)
Kekuatan di udara merupakan daya tangkis yang ampuh terhadap segala
ancaman adan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran
sehingga tidak mampu lagi bergerak menyerang.
4. Wawasan Kombinasi
Menggabungkan kekuatan darat, laut dan udara didasarkan atas
pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara
tersebut.

H. Permasalahan Sengketa Budaya antara Indonesia dengan Malaysia


Hubungan Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut,
sebagai dua negara yang bertetangga bahkan sering disebut negara serumpun.
Mengenai klaim kebudayaan milik Indonesia yang dilakukan Malaysia yakni
lagu-lagu, karya seni, dan produk budaya lainnya dijadikan identitas baru oleh
Malaysia.
Baru-baru ini warga Indonesia kembali dihebohkan oleh ulah negara tetangga,
pangkal persoalannya adalah penayangan gambar penari Pendet asal Pulai Bali
yang diklaim milik negara Malaysia dan digunakan sebagai salah satu daya Tarik
bidang pariwisata negeri Jiran tersebut serta gambar ini disiarkan pada Stasiun
Televisi Swasta Discovery Channel. Klaim sepihak tersebut tentu mendapat reaksi

10
keras dari segenap elemen bangsa Indonesia baik dari para mahasiswa, politisi,
kelompok seniman maupun masyarakat umum.

i
Ada beberapa kasus juga yang mungkin tidak asing ditelinga kita,
menunjukkan kalau budaya kita pernah diakui oleh negara Malaysia yaitu batik
Jawa, Angklung, Tari Tor-Tor, Tari Pendet, Lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo,
Wayang Kulit, Kuda Lumping, Rendang Padang, Keris, Tari Piring, dan Gamelan
Jawa.
Perselisihan menyangkut siapa pemilik budaya telah memperlebar kesenjangan
antara kedua negara yang dipandang sebagai pilar ASEAN. Masalah kepemilikan
budaya merupakan bukti dari identitas kuat yang dibangun negara-negara ASEAN
terhadap warga negaranya. Implementasi Wawasan Nusantara dalam
memecahkan masalah Sengketa Budaya antara lain sebagai berikut :
1. Kehidupan Politik
 Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
 Pelaksaaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku.
 Pelaksaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
2. Kehidupan Ekonomi
 Wilayah Nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar serta memiliki penduduk dalam jumlah cukup besar.
 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar
daerah.
 Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
3. Kehidupan Sosial
 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda dari segi budaya, status social maupun daerah.
 Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan Indonesia serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah.

11
i
4. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
 Membangun TNI yang professional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia.
 Membangun rasa persatuan sehingga ancaman suatu daerah atau pulau menjadi
ancaman bagi daerah lain.
 Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan
hal-hal yang mengganggu keamanan kepada apparat dan belajar kemiliteran.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penjelasan materi dalam makalah ini mengenai Wawasan
Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut: Pertama, Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori
geopolitik bangsa Indonesia, dimana pandangan bangsa Indonesia didasarkan
pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi
Wawasan Nusantara. Kedua, Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketiga, konsep geopolitik Indonesia
berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan bangsa sebagai negara
yang sangat luas dengan berbagai keragaman di dalamnya. Keempat, geopolitik
begitu penting bagi Indonesia dalam mempertahankan negara dan juga berperan
penting dalam pembinaan kerja sama dalam penyelesaian konflik antar negara
yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Ada beberapa kasus juga yang mungkin tidak asing ditelinga kita,
menunjukkan kalau budaya kita pernah diakui oleh negara Malaysia yaitu batik
Jawa, Angklung, Tari Tor-Tor, Tari Pendet, Lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo,
Wayang Kulit, Kuda Lumping, Rendang Padang, Keris, Tari Piring, dan Gamelan
Jawa. Implementasi Wawasan Nusantara dalam memecahkan masalah Sengketa
Budaya yaitu Kehidupan Politik, Kehidupan Ekonomi, Kehidupan Sosial,
Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

B. Saran
Kewajiban dari segenap anak bangsa Indonesia terutama para penyelenggara
negara untuk memahami wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, serta
mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional dan pembangunan nasional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Christianty, V. A. (2020). Wawasan Nusantara Kasus Sengketa Budaya. Retrieved


from https://binus.ac.id/character-building/2020/04/wawasan-nusantara-
kasus-sengketa-budaya/
Deflaut, S. (2016, April Selasa). Sebelas Pengertian Geopolitik Menurut Para
Ahli. Retrieved from https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pengertian-
geopolitik-menurut-para-ahli
Rancangan Undang-Undang Tepublik Indonesia Tentang Wawasan Nusantara.
Retrieved from http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ2-20161121-
120005-3928.pdf
Januar, M. (2018). Makalah Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.
Retrieved from
https://www.academia.edu/56480338/Makalah_Wawasan_Nusantara_Seb
agai_Geopolitik_Indonesia
Prasetiyo, B. (2011). Konsep Wawasan Benua, Bahari dan Dirgantara. Retrieved
from https://www.scribd.com/doc/68189710/Konsep-wawasan-Benua
Sholekah, S. (2014). Wawasan Nusantara. Retrieved from
https://www.slideshare.net/AnitaSari3/wawasan-nusantara-32878419
Sri, W. (2012). Wawasan Nusantara. Jakarta Barat: CV. Pamularsih.
Suradinata, E. (2001). Geopolitik dan Geostrategi dalam mewujudkan Integritas
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Ketahanan Nasional 2021,
VI (2).
Tim, R. (2021, Desember Sabtu). Geopolitik Indonesia dengan Wawasan
Nusantara. Definisi, Fungsi, dan Tujuannya. Retrieved from
https://voi.id/berita/39823/geopolitik-indonesia-dengan-wawasan-
nusantara-definisi-fungsi-dan-tujuannya

14

Anda mungkin juga menyukai