Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN-ALIRAN ILMU NEGARA MENURUT

SAINT SIMON & FOURIER


Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai Tugas Kelompok Mata Kuliah Ilmu Negara
Tahun Ajaran 2022/2023

Yth, Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Negara:


Bpk. DR. Philips A. Kana, S.H., M.H.
Ibu. Riastri Haryani, S.H., M.H.

Disusun Oleh Kelompok 9:


Nama Anggota
1. Febrina Raevita (2233001065)
2. Rosadinda Sulaeman Nurhakim (2233001066)

Kelas: B Regular/2022

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYAN
Jalan Raya Jatiwaringin, RT. 03 / RW. 04, Jatiwaringin, Pondok Gede, RT.009/RW.005, Jaticempaka,
Kec. Pd. Gede, Kota Bks, Jawa Barat 13077

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa(YME), karena berkat
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan tepat pada
waktunya.
Kami sangat berterima kasih kepada Bpk. DR. Philips.A.Kana, S.H., M.H. dan
Ibu. Riastri Haryani, S.H., M.H. selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Ilmu Negara, yang
telah memberikan tugas ini kepada kami, dan kami harap dengan disusunnya makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan tentang “Aliran-aliran
Ilmu Negara menurut Saint Simon dan Fourier”
Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya dengan
kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun isi. Kami pun menerima dengan lapang dada kritikan
maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat membenahi diri.
Dengan demikian, kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan
sedikit gambaran tentang Aliran-aliran Ilmu Negara.

Terimakasih,
Wassalamualaikum Wr,Wb

Jakarta, 16 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................................2
2.1 Teori.....................................................................................................................................2
2.2.1 Saint Simon......................................................................................................................4
2.2.2 Fourier..............................................................................................................................5
2.2 Rumusan Masalah Pertama..............................................................................................5
2.3 Rumusan Masalah Kedua.................................................................................................6
2.4 Rumusan Masalah Ketiga.................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................7
3.2 Saran....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pengertian-
pengertian pokok, sendi-sendi pokok atau asas-asas pokok dan tidak terikat oleh waktu
dan tempat tertentu, serta bersifat umum dan pengertian pokok tersebut berasal dari
pikiran atau akal manusia sedangkan sendi pokok atau asas pokok berasal dari perasaan
manusia.
Ilmu Negara sebagai salah satu mata pelajaran pada tingkat persiapan, sama halnya
dengan Pengantar Ilmu Hukum dan mata pelajaran lainnya maka, mata pelajaran ini
bersifat umum dan mengantar kepada ilmu-ilmu pokok lainnya.
Yang dimaksud aliran Ilmu Negara yaitu, paham-paham atau pendapat yang pada
suatu waktu dalam perkembangan sejarah manusia mempunyai pengaruh besar terhadap
ketatanegaraan, yang menyebabkan timbulnya paham atau aliran pada kehidupan dari
masyarakat yang berbeda-beda. Oleh karenanya tidak heran jika aliran atau paham yang
berhubungan dengan negara banyak yang berbeda-beda atau bermacam-macam coraknya.
Untuk menguraikan paham tersebut, maka dari itu kelompok kami berkeingin
memulai pembahasan ini dari paham-paham yang paling kuno dan lazim dipakai dalam
kepustakaan, yaitu paham Yunani Kuno sampai pada paham yang sekarang ini. Dan kami
mengambil paham atau aliran tentang Ilmu Negara ini dari Saint Simon dan Fourier.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah aliran-aliran dalam Ilmu Negara menurut Saint Simon dan Fourier?
2. Apa rencana yang akan dilakukan Saint Simon setelah mengetahuib terjadinya krisis
ekonomi di Inggris?
3. Bagaimana pemikiran Fourier mengenai masyarakat kapitalis?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk menjelaskan aliran-aliran dalam Ilmu Negara menurut Saint Simon dan
Fourier.
2. Untuk menjabarkan rencana-rencana Saint Simon setelah mengetahui terjadinya krisis
ekonomi di Inggris.
3. Untuk memaparkan pemikiran Fourier mengenai masyarakat kapitalis.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori
Istilah ilmu negara diambil dari istilah : Bahasa Belanda yaitu : staatsleer, dalam
bahasa Jerman : staatslehre. Istilah dalam bahasa Inggris ialah theory of state, the general
theory of state atau political theory, dalam bahasa Perancis theorie de’etat. Timbulnya
istilah-istilah di atas yaitu muncul dari tokoh ilmu negara George Jillinek dalam
penyelidikannya dan bahkan dikenal dengan bapaknya ilmu negara.

Menurut George Jellinek, ilmu negara ialah : ilmu pengetahuan yang menyelidiki
asas-asas pokok dan pengertian-pengertian pokok tentang negara
dan HTN. Timbulnya ilmu negara sebagai ilmu pengetahuan
menurut George Jellinek sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
George Jellinek membagi ilmu kenegaraan atas 2 bagian yaitu;
1. Ilmu negara dalam arti yang sempit (staats wissenschaften), dan
2. Ilmu pengetahuan hukum (rechts wissenschaften)
3. Apa yang dimaksud oleh G. Jellinek diatas ialah : hukum publik yang menyangkut
soal-soal kenegaraan yaitu : hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum
pidana dan lain-lainnya.

Penjelasan menurut George Jellinek Ilmu Negara dalam arti luas


A. Staatswissenschaflen: ilmu kenegaraan dalam arti yang sempit, meliputi;
a) Beshrebende staats wissen schaft: ilmu negara secara deskriptif
b) Theorietische staats wissenschaft: ialah ilmu negara
c) Praktische staats wissenschaft: ilmu politik
B. Rechtswissenschaft: ilmu pengetahuan hukum;
a) Hukum tata negara
b) Hukum administrasi negara
c) Hukum antar negara
C. Theoritische staatswissenschaft terbagi kedalam:
a) Algemeene staatslehre (ilmu negara umum)
b) Besondhere staatslehre (ilmu negara khusus)

2
D. Algemeene staatslehre (ilmu negara umum):
a) Algemeent soziale staats lehre (ilmu negara sudut pandang sosiologi)
b) Algemeene staatsrechts lehre (ilmu negara sudut pandang hukum)
E. Besondhere (ilmu negara khusus):
a) Individuele staatslehre (ilmu negara individual)
b) Spezicle staatslehre (ilmu negara spesial)

Menurut Herman Heller, dalam bukunya staatslehre, yang menitik beratkan


pengertian dari ilmu negara ialah sesuatu negara yang menyesuaikan dirinya dengan
perkembangan dan mempunyai ciri-ciri khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh
negara lain. Difinisi lain yang dikemukakan oleh Soehino, ilmu negara ialah ilmu
yang membicarakan negara, ini telah ditunjukkan oleh acaranya. Menurut Soehino
ilmu yang membicarakan negara bukan ilmu negara saja, ada ilmu-ilmu lain yang
membicarakan negara.
Mengenai obyek negara tidak hanya dibicarakan oleh ilmu negara saja, tapi
ada ilmu-ilmu lain yang membicarakan tentang negara. Apabila saya bandingkan
dengan ilmu-ilmu lain seperti hukum tata negara yaitu:
 Ilmu negara mempelajari negara dalam arti abstrak, umum dan universal,
sedangkan hukum tata negara dalam arti kongkrit yaitu mempelajari hukum
positif dalam arti hukum tata negara suatu negara tertentu (contoh HTN,
Indonesia).
 Sedangkan obyeknya sama: yaitu sama-sama mempelajari negara.
Dari pengertian ilmu negara yang abstrak, umum dan universal tersebut sehingga
dapat kita diselidiki hal tersebut yaitu, sebagai berikut:
1. Asal mula negara
2. Hakekat negara
3. Bentuk-bentuk negara dan pemerintah.

1. Mengenai asal mula negara, bukan asal mula atau terbentuk negara yang
kongkrit seperti: Indonesia. Tetapi asal mula terbentuknya atau terjadinya atau
sesuatu yang dinamakan negara dalam pengertiannya yang umum, abstrak,
universal.
2. Hakekat ialah bukan hakekat dari negara tertentu, tapi apakah hakekat negara itu.
Apakah itu merupakan keluarga yang besar, organisasi, perkumpulan, dan tumbuh

3
banyak pendapat. Jadi hakekatnya ialah : apa atau sesuatu yang dinamakan negara
itu hakekatnya apa.
3. Mengenai bentuk negara tidak kongkrit dalam arti bentuk negara tertentu. Dari
uraian di atas menurut Soehino obyek ilmu negara bersamaan dengan obyek
hukum tata negara dan bersamaan dengan obyek hukum tata pemerintahan
(hukum administrasi negara), hanya sudut pandangnya yang berlainan.
Kalau ilmu negara, memandang, menyelidiki, mempelajari obyeknya negara
dalam pengertiannya yang abstrak, umum dan universal, negara dalam pengertiannya
yang kongkrit. Disinilah letak hubungan yang erat antara ilmu negara dengan hukum
tata negara dan hukum tata pemerintahan.

2.2.1 Saint Simon


Henri de Saint-Simon (17 Oktober 1760 - 19 Mei 1825) adalah pria
berkebangsaan Perancis. Seorang teoritis di bidang sosial dan menjadi penemu
French Socialsm (Ilmu Sosial Perancis), mengemukakan teori reorganisasi dalam
lembaga yang dikontrol oleh beberapa ahli juga pendeta saat Revolusi Perancis, dan
menengkonstruksi kanal.
Saint Simon pernah menjalankan pendidikan-pendidikan seperti belajar
dengan guru privat dan akademik servis militer (pada usia 17 tahun), ia juga pernah
menjadi kapten artileri (1781) di Yorktown. Setelah itu ia hidup dengan kemewahan,
hingga di tahun 1789 ia bangkrut dan melanjutkan pendidikannya dengan mengambil
kursus di Ecole Polytechnique. Nouveau Christianisme menjadi pekerjaan yang tidak
terselesaikan dikarenakan ia meninggal dunia.
Saint Simon tidak puas dengan hasil Revolusi Perancis dikarenakan hanya
dinikmati oleh golongan bangsawan dan yang memiliki ciri-ciri kapitalis. Ia juga
berpendapat cukup unik, ia membedakan dua golongan di dalam masyarakat yaitu
golongan bekerja dan malas. Di mana golongan malas akan menderita kekalahan
karena kehilangan kewibawaan, sedangkan golongan orang yang tidak berada, tidak
mampu untuk memimpin masyarakat baik dalam kerohaniannya maupun dalam
bidang politik. Untuk mengubah masyarakat ini, harus melalui pendidikan agama dan
ilmu pengetahuan.
Cita-citanya adalah berusaha mendirikan satu pemerintah yang stabil yang
dipegang oleh orang ahli-ahli teknik (Teknokrasi). Salah satu rencana dari Saint-
Simon, yang sekarang ini telah direalisir orang adalah pembuatan terusan Panama
yang mempersingkat hubungan Atlantik dan Pasifik.
Saint-Simon ingin melestarikan sebagaimana yang ada pada masa itu, tetapi
dia tidak mengusahakan gerak kembali ke kehidupan seperti dulu pada Abad
Pertengahan. Ia percaya bahwa studi fenomena sosial harus menggunakan teknik-
teknik ilmiah yang sama dengan yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Di sisi yang
radikal, Saint-Simon melihat perlunya pembaruan-pembaruan sosialis, khususnya
perencanaan terpusat sistem ekonomi. Akan tetapi, Saint-Simon tidak berbuat sejauh
yang dilakukan oleh Marx dikemudian hari.

4
2.2.2 Fourier
Francois Marie Charles Fourier (7 April 1772 – 10 Oktober 1837) adalah
seorang kritikus dan satiris. Ia juga merupakan filsuf Perancis dan pemikir sosialis
yang menganjurkan rekonstruksi masyarakat. Ia berasal dari keluarga pedagang kain
kaya. Menempuh pendidikan klasik yang solid di Jesuit Collage de Besancon (1781-
1787) namun sebagian besar ia otodidak. Ia berpindah dari kota di mana ia tinggal
sebelumnya ke kota terbesar kedua di Perancis, yaitu Lyon.
Fourier mengembangkan jenis sosialisme utopis berdasarkan gagasan bahwa
hasrat alami manusia, jika disalurkan dengan benar, akan menghasilkan harmoni
sosial. Sistemnya kemudian dikenal dengan Fourierisme dan menarik sejumlah
petobat di Perancis dan Amerika Serikat.

Fourier meramalkan bahwa manusia akan berevolusi sampai mereka mencapai


ketinggian tujuh kaki, mengembangkan archibras (ekor kuat berujung dengan cakar
seperti tangan) dan hidup selama 144 tahun. 

Dia meramalkan dunia idealnya bertahan selama 80.000 tahun, di mana


delapan ribu di antaranya akan menjadi era "Harmoni Sempurna" di mana tanaman
androgini akan bersanggama, enam bulan. akan mengorbit bumi; Kutub Utara akan
lebih ringan daripada Mediterania; lautan akan kehilangan garamnya dan menjadi
lautan limun; dunia akan berisi sekitar 37 juta penyair setara dengan Homer , 37 juta
matematikawan setara dengan Newton dan 37 juta dramawan setara dengan
Moliere; dan setiap wanita akan memiliki empat suami secara bersamaan. 

Menurut pendapatnya di dalam masyarakat kapitalis terdapat penumpukan


modal yang besar, yang diperoleh dari penderitaan dan kemiskinan dari pihak lain.
Selanjutnya ia berpendapat bahwa dengan makin meningkatnya produksi sebagai
hasil dari ciptaan manusia, maka perlu diadakan penyempurnaan dalam bidang
distribusi agar kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga keadilan sosial bisa
dicapai.

2.2 Rumusan Masalah Pertama


Saint Simon (1760-1825) Seorang bangsawan di Perancis dan merasa tidak puas
dengan hasil Revolusi Prancis, karena hasilnya dinikmati oleh golongan bangsawan saja
yang mempunyai ciri golongan kapitalis. Dalam pendapatnya yang unik, ia membedakan
dua golongan yang bekerja dan golongan yang malas. Golongan yang malas akan
menderita kekalahan karena kehilangan kewibawaan sedangkan golongan orang yang
tidak berada, tidak mampu memimpin masyarakat baik dalam kerohaniannya maupun
dalam bidang politik. Menurutnya politik ditentukan oleh perekonomian rakyatnya baik
dalam pengusahaan administrasinya maupun dalam produksinya, sehingga kekuasaan
politik aras golongan lainya harus diubah dan akhirnya negara akan hilang.
Charles Fourier (1772-1837) adalah pemikir sosialis utopis yang kedua setelah
Saint-Simon, pandangan Charles Fourier tentang sebuah masyarakat sangat berbanding

5
terbalik dengan Saint-Simon. Ia mengembangkan jenis sosialisme utopis berdasarkan
gagasan bahwa hasrat alami manusia, jika disalurkan dengan benar, akan menghasilkan
harmoni sosial. Sistemnya kemudian dikenal dengan Fourierisme dan menarik sejumlah
petobat di Perancis dan Amerika Serikat. Fourier meramalkan bahwa manusia akan
berevolusi sampai mereka mencapai ketinggian tujuh kaki, mengembangkan archibras
(ekor kuat berujung dengan cakar seperti tangan) dan hidup selama 144 tahun. Dia
meramalkan dunia idealnya bertahan selama 80.000 tahun, di mana delapan ribu di
antaranya akan menjadi era "Harmoni Sempurna" di mana tanaman androgini akan
bersanggama, enam bulan dan setiap wanita akan memiliki empat suami
secara bersamaan.

2.3 Rumusan Masalah Kedua


Saint Simon mencoba mengkaji penyebab krisis ekonomi dari sudut pandang
sosiologis. Dia merencanakan reorganisasi sosial masyarakat, yang saat itu dalam keadaan
tidak memuaskan. Dia mengembangkan rencana untuk perbaikan masyarakat berdasarkan
ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk mencoba mendirikan pemerintahan yang stabil
yang diperintah oleh para ahli teknis (teknokrasi). Salah satu rencana Saint Simon, yang
sekarang telah diterapkan oleh orang-orang, adalah membangun Terusan Panama, yang
akan mempersingkat hubungan antara Atlantik dan Pasifik.
Saint Simon memiliki banyak pengikut yang tergabung dalam gerakan Saint
Simonisme. Dalam bukunya “Memoirs Surla Science De L'Home,” ia mengatakan bahwa
ilmu politik adalah ilmu positif. Dengan kata lain, masalah ilmu politik harus dianalisis
dengan menggunakan metode yang umum untuk berbagai fenomena. Dia melihat sejarah
sebagai fisika sosial. Fisiologi sangat mempengaruhi pengajarannya di masyarakat.
Masyarakat bukan hanya sekelompok orang yang tindakannya memiliki alasan terlepas
dari kehendak setiap orang. Suatu kelompok hidup karena dikendalikan oleh orang-orang
tertentu yang menggerakkan orang untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

2.4 Rumusan Masalah Ketiga


Seorang kritikus sekaligus satiris ialah Charles Fourier. Menurutnya, dalam
masyarakat kapitalis terdapat akumulasi kapital yang besar, yang muncul dari penderitaan
dan kemiskinan pihak lain. Kemiskinan membawa bencana besar bagi moralitas manusia,
sehingga hilanglah kepribadian manusia. Selain itu, ia berpendapat bahwa dengan
meningkatkan produksi sebagai hasil ciptaan manusia, hal itu dapat diwujudkan sehingga
keadilan sosial dapat tercapai. Kembali ke ajaran Marx. Dalam menjelaskan perubahan
sosial dalam masyarakat, Marx menggunakan metode dialektis Hegel, membalikkan teori
Hegel, yaitu jika Hegel berpendapat bahwa cita-cita manusia menentukan realitas, maka
sebaliknya realitas menentukan kesadaran manusia. Menurutnya, struktur masyarakat
terutama ditentukan oleh kehidupan masyarakat itu sendiri.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah dalam bahasa Inggris ialah theory of state, the general theory of state atau
political theory, dalam bahasa Perancis “theorie de’etat”. Timbulnya istilah-istilah di atas
yaitu muncul dari tokoh ilmu negara George Jillinek dalam penyelidikannya dan bahkan
dikenal dengan bapaknya ilmu negara. Timbulnya ilmu negara sebagai ilmu pengetahuan
menurut George Jellinek sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Saint Simon seorang bangsawan di Perancis yang merasa tidak puas dengan hasil
Revolusi Prancis, karena hasilnya dinikmati oleh golongan bangsawan saja ia mencoba
mengkaji penyebab krisis ekonomi dari sudut pandang sosiologis dan merencanakan
reorganisasi sosial masyarakat, yang saat itu dalam keadaan tidak memuaskan. Salah satu
rencananya yaitu, yang sekarang telah diterapkan oleh orang-orang, adalah membangun
Terusan Panama, yang akan mempersingkat hubungan antara Atlantik dan Pasifik.
Fourier menyatakan bahwa kemiskinan membawa bencana besar bagi moralitas
manusia, sehingga hilanglah kepribadian manusia. Kembali ke ajaran Marx. Dalam
menjelaskan perubahan sosial dalam masyarakat, Marx menggunakan metode dialektis
Hegel, membalikkan teori Hegel, yaitu ia berpendapat bahwa cita-cita manusia
menentukan realitas, maka sebaliknya realitas menentukan kesadaran manusia.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangatlah belum sempurna.
Kami pun masih memerlukan bimbingan dari pada Bapak/Ibu dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Negara dan juga teman-teman semua, oleh karena itu, kami sangat berlapang
dada menerima kritikan serta saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membenahi
diri, sekian sedikit dari banyaknya materi yang dapat kami jabarkan mengenai “Aliran-
aliran Ilmu Negara menurut Saint Simon dan Fourier,” kami ucapkan terimaksih.

7
DAFTAR PUSTAKA
Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Cet. Ke-8, Jakarta.
Dewa Atmadja, Ilmu Negara, Setara Malang, 2012.
Max Boll Sabon, Ilmu Negara, Pustaka Utama, Jakarta.
Moh Kusnardi dan B intan R. Saragih (dalam Ni’matul Huda), Ilmu Negara, Edisi Revisi
Jakarta.
Rudolf Kjellin (dalam H. Abu Daud Busroh), Ilmu Negara, Bumi Aksara, 2011,
Jakarta.
Soehino, Ilmu Negara, Cet. ke-8, Oktober 2008, Liberty, Yogyakarta.
Oppeheimer dikutip dari Max Bon Sabon, Ilmu Negara, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1992.

Anda mungkin juga menyukai