Anda di halaman 1dari 14

ISTILAH DAN PENGERTIAN ILMU NEGARA

Disusun oleh:

1 NAMA: FERNANDO RUMAPEA:200600071

2 NAMA: Aberam Jati Perkasa: 2006000017

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

1
i

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa Karenna atas iz

inNyalah kami masih diberikan kesempatan untuk Menyusun makalah ilmu negara ini t

entang definisi ilmu negara dan objek kajian ilmu negara ini sebagai dasar dalam mem

pelajari ilmu negara. Dalam menyusunan makalah ini kami mengumpulkan dari berbaga

i sumber terutama dari internet yang memudahkan kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan walaupun kita men

ginginkan kesempurnaan dalam hal pembangunan dan penyempurnaan makalah ini kam

i mengharapkan kritik, masukan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Medan, November 2020

Penulis

2
ii

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………….………..i

Daftar isi………………………………………………………………………………ii

BAB I: Pendahuluan.....................................................................................................4

1.1Latar Belakang……………………………………………..5

1.2 Rumusan masalah…………………………………………5

BABII Pembahasan ....................................................................................................6

2.1 Manfaat mempelajari ilmu negara…………………….…7

2.2 Apa objek kajian ilmu negara……………..……………..8

2.3 Pengertian negara dan ilmu negara………….…………..9

2.4 Ilmu negara dengan ilmu kenegaraan……………………11

BAB III Penutup……………………………………………………………….

3.1Kesimpulan…………………………………..………….12

3.2Saran……………………………..…..…………………..12

Daftar Pustaka: …………………………………………………..…………………13

3
BAB I

A Latar Belakang

Sebelum kita membahas tentang istilah dan pengertian ilmu negara, terlebih

dahulu kita harus mengerti apa itu ilmu dan apa itu negara, karena jika kita tidak

membahas tentang ilmu dan negara maka kita akan susah mengerti defenisi dari ilmu

negara tersebut.

Ilmu adalah pengetahuan manusia yang telah mempunyai sasaran(obyek) tertentu,

mempunyai metode tertentu dan mempunyai system tertentu. Jadi pengetahuan itu

selalu benar, berbeda dengan keyakinan, karena keyakinan bisa saja keliru sedangkan

jika pengetahuan terbukti salah atau keliru, maka pengetahuan itu tidak bisa lagi

dianggap sebagai pengetahuan. Untuk kita lebih paham membedahkan antara

pengetahuan dengan keyakinan, saya buat contoh sederhana: seorang hakim atau juri

bisa saja yakin bahwa si terdakwa bersalah, tapi keyakinan ini tidak cukup mengatakan

bahwa dia tahu si terdakwa itu bersalah. Hanya kalua ada bukti, ada fakta, ada saksi

yang bisa dipertanggungjawabkan. Dapat disimpulkan bahwa hakim itu memang tahu

bahwa si terdakwa itu bersalah.

Menurut Ralph Ross, dalam bukunya The fabric of Society, mengatakan bahwa

ciri-ciri pokok dari pada ilmu itu adalah sebagai berikut

1 bahwa ilmu itu rasional

2 bahwa ilmu itu bersifat empiris

3 bahwa ilmu itu bersifat umum

4 bahwa ilmu itu bersifat akumulatif

4
Sedangkan pengertian dari negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai suatu

wilayah dan system pemerintahan.

Istilah “ilmu negara” diambil dari Bahasa belanda” Staatsleer” yang juga diambilnya

dari istilah Bahasa Jerman Staatslehre; Di dalam bahasa Inggris disebut Theory of state

atau The General Theory of State atau Political Theory : sedangkan dalam Bahasa

Perancis Theorie d’etat.

Jadi Ilmu negara itu adalah ilmu yang menyelidiki atau membicarakan teori

negara yang mempelajari persoalan persoalan negara secara umum atau dasar-dasar

kenegaraan, seperti konsep bentuk negara, bentuk pemerintahn, sifat demokrasinya, asal

mula negara, hakekat negara, lenyapnya negara dan fungsi negara

B. Rumusan masalah

A. Apa pentingnya mempelajari ilmu negara.

B. Apa istilah dan obyek ilmu negara.

C. Apa pengertian negara dan ilmu negara.

D. Apa ilmu negara dengan ilmu kenegaraan.

5
BAB II

A. Apa pentingnya mempelajari ilmu negara

Apa Tujuan dan manfaat mempelajari Ilmu negara?

Salah satu syarat dari ilmu pengetahuan yaitu ada manfaat dan tujuan dari ilmu
tersebut. Maka pada kesempatan ini, yang akan kita bahas adalah manfaat atau tujuan
dari mempelajari ilmu negara. Ilmu negara sangat penting di pelejari karena ilmu negara
menjadi dasar dalam mempelajari ilmu tata negara sebuah negara. Mengapa demikian
karena ilmu negara memberikan gambaran tentang teori- teori tentang negara. Jika saya
analogikan ilmu negara seperti kita pergi keliling dunia melihat bentuk bentuk rumah,
setelah kita berkeliling mengamati rumah rumah di dunia ini, kita Kembali ke rumah
kita dan mengamati rumah kita. Adapun tujuan dan manfaat mahasiswa hukum
mempelajari ilmu negara di bagi menjadi 3 bagian, yaitu tujuan akademik, tujuan
praktis dan tujuan kajian kenegaraan.

1 Tujuan akademik yaitu untuk memahami secara holistik atau menyeluruh persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan metode kenegaraan dan hukum dan sebagai dasar
untuk mengantarkan memasuki ilmu hukum tata negara.

2 Tujuan praktis yaitu memberikan pemahamanan kepda mahasiswa tentang dasar-dasar


kenegaraan dari sisi hukum mampu menganalisis secara ilmiah dan objektif
kedinamikaan negara. Artinya mahasiswa mampu melihat aplikasi nya disebuah
negarapun, seperti bagaimana bentuk negara, bagaimana sistim pemerintahan, tujaun
negara, struktur negara, asal mula negara. Bagaimana bentuk demokrasi.

3 Tujuan kajian kenegaraan dan sebagai diskusi dalam topik kenegaraan serta
bermenfaat dalam kehidupan bermasayakat misalnya kita sebagai pejabat pemerintahan
.. harus dipahami teori teori nya..

6
B. Apa istilah dan obyek ilmu negara

Istilah dan objek ilmu negara

Jika kita berbicara tentang suatu ilmu, maka kita akan membahas tentag obyeknya.

Karena obyek tersebutlah yang akan dijelaskan serta dikaji. Berbicara tentang ilmu

negara, maka yang akan dikaji adalah tentang asal mula negara, hakekat serta bentuk

negara dan pemerintahan. Ketiga hal ini akan yan kita bahas secara umum, universal

dan abstrak. Muuncul pertanyan. Jadi ilmu apa yang mempelajari tentang negara yang

khusus? Yang mempelajari negara secara khusus yaitu ilmu negara tata negara, ilmu

tata pemerintahan

Jadi tiga hal inilah yang menjadi pokok pembicaraan dalam ilmu negara. Tetapi

sekali lagi kita harus ingat bahwa yang menjadi obyek ilmu negara itu adalah negara

dalam pengertiannya yang umum-abstrak-universal. Jadi dengan demiakn tiga pokok

pembicaraan tersebut dalam arti

1 mengenai asal mula negara, yang dimaksud bukanlah asal mula dari suatu negara

tertentu (yang kongkrit), tetapi asal mula apa yang dinamakan negara, yaitu dalam

pengertian yang umum-abstrak-universil.

2.mengenai’ hakekat negara,’ inipun yang dimaksud bukanlah hakekat daripada negara

tertentu, melainkan yang dimaksud adalah hakekat daripada yang dinamakan negara itu

tadi. Atau dengan kata lain perkataan, sesuatu yang dinamkan negara itu hakekatnya

apa.

7
3. mengenai bentuk “negara” yang dimaksud adalah bukan bentuk dari sesuatu negara

saja. Tetapi bentuk-bentuk negara yang ada di dunia, bentuk pemerintahan, system

pemerintahan.

C. Pengertian Negara dan Ilmu Negara

Istilah Negara dterjemahkan dari kata-kata asing Staat (bahasa Belanda dan Jerman);
State (bahasa Inggris); Etat (bahasa perancis). Istilah Staat mempunyai sejarah sendiri,
dipergunakan dalam abad ke-15 di Eropa Barat. Anggapan umum staat itu dialihkan
dari kata Latin status atau statum (tegak/tetap). Niccolo Machiavelli, bapak Ilmu Politik
Modern, dalam bukunya The Prince, memulai dengan kalimat: “Semua negara (stati)
dan bentuk-bentuk pemerintahan yang pernah ada dan yang sekarang menguasai
manusia adalah republik dan kerajaan.” Machiavelli yg pertama memperkenalkan istilah
lo stato dalam kepustakaan Ilmu Politik. Kata “Negara” mempunyai dua arti. Pertama,
negara adalah masyarakat atau wilayah yg merupakan satu kesatuan politis. Kedua,
negara adalah lembaga pusan yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan
dengan demikian menguasai wilayah itu. Sementara dalam Ilmu Politik, istilah “negara”
adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubunganhubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala
kekuasaan dalam masyarakat.

Pengertian Negara Menurut Para Ahili :

Aristoteles: Negara adl persekutuan drpd keluarga dan desa guna memperoleh hidup yg
sebaik-baiknya (dalam Politica); Augustinus: Membagi negara atas Civitas Dei (negara
Tuhan) dan Civitas Terrena/Civitas Diaboli (Negara duniawi/negara iblis); Machiavelli:
Negara adalah negara kekuasaan, berpusat pada raja.

Thomas Hobbes, John Locke, dan JJ. Rosseau: Negara terbentuk melalui perjanjian
masyarakat;

Harold J.Laski: Negara adalah suatu masyarakat yg diintegrasikan karena mempunyai


wewenang yg bersifat memaksa dan sah lebih agung daripada individu atau kelompok
yg merupakan bagian dr masyarakat itu.

8
Max Weber: Negara adalah satu-satunya lembaga yg memiliki keabsahan utk
melakukan tindakan kekerasan thd warganya.

Robert m. Mac Yver: negara adalah asosiasi yg menyelenggarakan penertiban di dalam


suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yg diselenggarakan
oleh suatu pemerintah yg utk maksud tsb diberi kekuasaan memaksa.

Logeman: Negara sbg organisasi kewibawaan. Kewibawaan yg menyebabkan negara


sbg organisasi dpt hidup abadi, tidak tergantung kepada siapa yang memerintahkannya.

Kranenburg: Negara sebagai suatu organisasi yg timbul karena kehendak dr suatu


golongan/bangsanya sendiri.

2. STAATSWISSENSCHAFT :

Untuk melihat dimana ilmu negara itu sebenarnya? Dapat kita perhatikan bagan gambar

di atas dan uraiannya adalah sebagai berikut :

Di dalam bukunya G. Jellinek yang ditulis sekitar tahun 1882 dan yang berjudul
Allgemeine Staatslehre atau ilmu negara umum, dinyatakan dalam skema ilmu
kenegaraan (dalam arti luas) oleh beliau dibagi jadi 2 (dua) bagian yaitu :

STAATSWISSENSCAHFT DALAM ARTI SEMPIT

RECHTSWISSSCHAFT

Ad. I STAATSWISSENSCHAFT DALAM ARTI SEMPIT

Maksudnya, adalah staatswissenschaft dalam arti yang luas setelah dikurangi


oleh rechtwissenchaft. Dalam hal ini dimaksudkan suatu ilmu pengetahuan mengenai
negara, yang penyelidikannya menekankan pada negara sebagai obyeknya.

Ad. II Rechtswissenschaft

Maksudnya, adalah ilmu pengetahuan mengenai negara, namun dalam penyelidikannya


ditekankan pada segi reacht atau segi yuridisnya dari negara itu sendiri. Dimana yang
termasuk reachtswissenchaft tersebut adalah :

9
Hukum tata negara

Hukum administrasi negara

Hukum antara negara

STAATSWISSENCHAFT DALAM ARTI SEMPIT

INI DIBAGI MENJADI 3 BAGIAN, YAITU :

Bescheibende – sw (staten kunde)

Theoritische – sw (staatsleer)

Praktischer – sw (angenwandte – sw)

Ad I. Beschreibende Staatswissenschaft

Dikemukakan disini, adalah ilmu pengetahuan yang melukiskan atau yang menceritakan
tentang negara. Jadi segala sesuatu bahan -bahan yang menggambarkan tentang negara,
misalnya keadaan alamnya faunanya dan floranya dan sebagainya.

Ad II Theoritische Staatswissenschaft

Inilah yang dimaksudkan staatslehre atau staatsleer (ilmu negara). Theoritische


Staatswissenschaft, maksudnya adalah ilmu pengetahuan mengenai negara yang
mengambil bahan-bahan dari Beashreibende Staatswissenchaft. Dimana bahan-bahan
yang dikumpulkannya itu diolah, dianalisa dan yang sama digolongkan sesamanya,
yang berbeda dipisahkan lalu diletakan dalam suatu sistematik dan pada akhirnya
dicarinya pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok daripada negara.

Ad III Praktische Staatswissenschaft /Angewandte – sw

Dimaksudkan adalah ilmu pengetahuan yang menerangkan tentang cara-cara


mempraktekan teori-teori ilmu kenegaraan. Ilmu politik dalam sistematik G. Jellinek
mempunyai arti yang lain isinya atau berbeda dengan yang disebut Political Science
(politis) di negara Anglo Saxis.

Ilmu poltik menurut

Tradisi Anglo Saxis, merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, berbeda dengan
pendapat Eropa Kontinental, tidak merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,

10
melainkan dijalankan dalam praktek hasil dari penyelidikan theoritische
Staatswissenchaft atau theoritical science. Jelas ada hubungan yang erat.

THEORITISCHE – sw

Theoritische Staatswissenchaft ini dibagi menjadi dua bagin, yaitu :

Allgemeine Staatsleher

Besondere Staatslehre

Ad I Allgemeine Staatsleher

Maksud G. Jellinek adalah ilmu negara umum yang membahas tentang teori-teori
negara dan teori tersebut berlaku umum di seluruh dunia atau berlaku di semua negara.

Ad II Besondere Staatslehre

Maksud G. Jellinek dari Besondere Staatslehre ini, adalah ilmi negara khusus yang
membahas tentang teori – teori mengenai negara, yang berlakunya teori – teori tersebut
adalah hanya pada satu atau suatu negara tertentu saja.

11
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan dari makalah ini adalah Ilmu negara ilmu yang

mempelajari tentag negara secara abstrak dan umum. Adapun tujuan kita mempelajari

ilmu negara dibagi menjadi tiga bagian yaitu tujuan akademis, tujuan praktis serta bahan

kajian kenegaraan. Adapun arti dari negara itu adalah suatu daerah territorial yang

rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya

ketaatan pada perundang-undangannya .

B. Saran.

Dalam Mewujudkan suatu negara yang sempurna sangtlah sulit. Dibutuhkannya


seorang pemimpin yang  baik dan bertanggung  jawab, wilayah strategis yang kaya
akan sumber daya alam, penduduk yang bernasionalisme tinggi dan pemerintahan
yang profesional dan berdaulat. Maka dari situ tugas kitalah membangun negara
Indonesia ini, karena kitalah penerus bangsa dan Negara. Kitalah yang akan merasakan
kehidupan di Indonesia ini, kitalah calon-calon pemimpin bangsa ini, maka dari situ
banyak hal yang harus kita persiapkan, salah satunya yaitu belajar dengan sungguh-
sungguh..

12
DAFTAR PUSTAKA

1. SAMIDJO.2002.Ilmu negara. Bandung: Armico.

2. SONY.2001.Ilmu pengetahuan.Yogyakarta: Kanisius.

3. https://maxbhirawaar.wordpress.com/2012/03/20/67/

4. https://drive.google.com/file/d/17At7on9dNQYhae80NGb2iiTn1WocJAF1/view

13
14

Anda mungkin juga menyukai