Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI TENTANG AWAL


DAN BERAKHIRNYA NEGARA

OLEH
KELOMPOK 8

Daniel Sitanggang 23600185


Gladys K. Simanjuntak 23600161
Jessica N. Pasaribu 23600181
Wisda Rajaguguk 23600169

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Tentang Awal
Berakhirnya Negara ” Meskipun banyak rintangandan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kamiberhasil menyelesaikannya dengan baik
Kami menyampaikan terima kasih kepada Dr.Hinsar Siregar,Sh.,M.Hum , dosen
pengampu mata kuliah ILMU NEGARA yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini.
Kiranya makalah ini dapat meberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para
pembaca. Meski begitu, penulis sadar bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan kelebihan.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan diterima dengan senang hati.

Medan, September 2023


Penyusun

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... I


DAFTAR ISI .................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... IV
B. Rumusan Masalah ................................................................................ IV
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. IV

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Asal Mula Negara ..................................................................... VI
B. Teori Berakhirnya Negara .................................................................. XIV

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................ XVI
B. Saran ....................................................................................................... XVI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara adalah organisasi jabatan-jabatan dimana jabatan merupakan pengertian yuridis
dari fungsi, sedangakan fungsi merupakan pengertian yang bersifat sosiologis. Dikarenakan
negara merupakan organisasi yang terdiri atas fungsi dalam hubungan satu dengan yang lain
maupun dalam keseluruhannya, maka dalam pengertian yuridis, negara merupakan organisasi
jabatan.Menurut Soehino negara muncul dikarenakan adanya perpindahan dari keadaan
manusia yang hidup secara bebas dan belum teratur ke keadaan bernegara, atau ke situasi
kehidupan manusia yang serba teratur atau dapat disebut juga sebagai teori asal mula
negara.Perihal teori asal mula negara ini membahas mengenai berbagai teori dan melihat dari
berbagai macam perspektif yakni seperti periodisasi kesejarahan dimulai pada zaman Yunani,
zaman Romawi, zaman abad pertengahan, zaman renaissance. Dari sisi kategorisasi dalam teori
asal mula negara terdapat teori ketuhanan, teori hukum alam, teori kekuasaan, teori perjanjian
masyarakat, teori organis dan teori garis kekeluargaan.
Unsur-unsur yang harus dimiliki agar dapat dianggap sebagai negara menurut
Oppenheim Lauterpacht yaitu harus adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
Ketika salah satu unsur tidak terpenuhi maka negara tidak dapat terbentuk. Setiap unsur-unsur
tersebut harus dijaga. Apabila unsur-unsur dari terbentuknya suatu negara tidak dijaga maka
negara yang telah ada dalam lingkup kenegaraan dapat lenyap atau terjadi keruntuhan pada
negara tersebut. Lenyapnya suatu negara dapat disebabkan oleh beberapa factor yang
mempengaruhinya. Hal tersebut juga dapat memiliki dampak. Dalam makalah ini para penulis
akan mencoba untuk membahasnya lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah :
1.Bagaimana teori mengenai asal mula negara ?
2.Apakah teori serta faktor-faktor yang menyebabkan lenyapnya suatu negara ?
3.Apakah dampak yang dapat ditumbulkan dari lenyapnya negara?

C. Tujuan Penulisan :
1.Ingin mengetahui bagaimana teori mengenai asal mula negara
2.Ingin mengetahui apa factor yang menyebabkan lenyapnya negara
3.Ingin mengetahui apakah dampak yang dapat ditimbulkan dari lenyapnya negara
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing di antaranya state (bahasa
Inggris), etat (bahasa Prancis), atau staat (bahasa Belanda dan Jerman). Adapun secara
terminologi, negara didefinisikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu. Caranya, dengan hidup bersama dalam suatu
kawasan yang memiliki pemerintahan yang berdaulat.
Suatu negara dapat berdiri jika memenuhi tiga unsur, yakni masyarakat (rakyat), wilayah,
dan pemerintahan yang berdaulat. Ketiga unsur tersebut harus didukung dengan unsur lainnya
berupa konstitusi dan pengakuan negara-negara lainnya yang disebut dengan unsur deklaratif.
Rakyat dalam definisi suatu negara merupakan sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh persamaan dan bersama-sama bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu. Rakyat dalam
negara memegang peranan penting sehingga disebut dengan substratum personel dari negara.
Adapun wilayah menjadi unsur negara yang harus dipenuhi karena tidak mungkin suatu negara
dapat berdiri tanpa memiliki wilayah dengan batas-batas teritorial yang jelas. Dalam konsep
negara modern, batas-batas wilayah tersebut diatur dalam perjanjian dan perundang-undangan
internasional.
Pemerintah didefinisikan sebagai alat kelengkapan negara yang berfungsi memiimpin
organisasi negara untuk mencapai tujuan bersama didirikannya suatu negara. Aparat dan alat-
alat negara yang menetapkan hukum dijadikan sebagai cara untuk melaksanakan ketertiban dan
keamanan, mengadakan perdamaian dan lainnya dalam rangka mewujudkan kepentingan warga
negaranya yang beragam.
Untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut maka diperlukan adanya bentuk-bentuk
negara dan pemerintahan. Pada umumnya, nama sebuah negara identic dengan model
pemerintahan yang dijalankannya. Seperti negara demokrasi dengan sistem pemerintahan
parlementer atau presidensial. Ketiga unsur tersebut didukung dengan unsur lainnya, yakni
konstitusi.
Adapun unsur pengakuan oleh negara lain hanya bersifat sebagai dukungan atau menerangkan
mengenai adanya negara. Hal ini sifatnya deklaratif, bukan konstutif sehingga tidak bersifat
mutlak. Ada dua macam pengakuan suatu negara, yakni secara de facto dan secara de jure.
Pengakuan de facto merupakan pengakuan atas fakta adanya suatu negara. Hal tersebut
didasarkan pada fakta bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur utama negara,
yakni wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
Sedangkan, pengakuan de jure merupakan pengakuan mengenai kesahan suatu negara
dengan dasar pertimbangan yuridis menurut hukum. Dengan adanya pengakuan de jure maka
suatu negara mendapat hak-haknya di samping kewajiban sebagai anggota keluarga bangsa
sedunia. Hak dan kewajiban yang dimaksud ialah mendapatkan kebebasan untuk bertindak dan
diberlakukan sebagai suatu negara yang berdaulat penuh di antara negara-negara lain.

B. Teori Asal Mula negara

1. Teori Perjanjian Masyarakat


Teori Perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap “Perjanjian” sebagai
dasar negara dan masyarakat. Teori perjanjian tersebut merupakan salah satu teori yang
terpenting mengenai asal mula negara. Selain tertua dan terpenting, teori perjanjian masyarakat
tersebut juga relative bersifat universal karena ditemukan baik dalam tulisan-tulisan sarjana
Barat maupun sarjana-sarjana Timur
Didunia Barat,dasar kontraktual dari masyarakat dan negara, pertama-tama ditemukan
dalam tulisan-tulisan kaum Sofis,yaitu filsuf-filsuf Yunani sebelum Plato dan Aristoteles.
Falsasah Sofisme menerima adanya hakikat alamiah dan hakikat kontraktual dari masyarakat.
Bentuk dan sifat negara dalam kebudayaan Yunani Purba,masih bersifat “polis-polis”
atau “the Greek State” , yaitu pada mulanya pertamanya merupakan suatu tempat/benteng
dipuncak suatu tempat/benteng dipuncak suatu bukit,yang makin lama makin diperkuat.
Pemerintah dalam polis merupakan hal yang tinggi karena diatas polis tidak ada lagi
suatu organisasi kekuasaan lain yang menguasai dan memerintah polis itu. Oleh karena itu,
polis dianggap identik dengan masyarakat,dan masyarakat dianggap identik dengan negara
(organisasi) yang masih berbentuk polis itu.

A. Plato (429-347 SM)


Menurut Plato, asal mula atau terbentuknya negara yaitu sebagai berikut :
• Karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka
macam,mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka
• Karena masing-masing orang itu secara sendiri-sendiri tidak mampu memenuhi
kebutuhannya,terjadilah pembagian pekerjaan,dimana masing-masing harus
menghasilkan lebih dari keperluannya sendiri untuk dipertukarkan,dan
demikian berdirilah desa
• Antar desa dengan desa terjadi pula hubungan kerja sama,berdirilah masyarakat
negara(masayarakat=negara)

B. Kautilya (321-300 SM)


Seperti halnya didunia Barat,juga didunia Timur,negara dan pemerintah dibentuk
untuk memenuhi keperluan-keperluan umat manusia. Didunia Timur, ide tentang
adanya semacam perjanjian masyarakat ditemukan dalam buku Arthasastra yang ditulis
oleh Kautilya kira-kira dalam tahun 321-300 SM (Kautilya adalah Perdana Menteri
Kerajaan Chadragupta Maurya)
Dalam Buku I,Bab XIII,terdapat Kalimat :
“People suffering from anarchy al illustrated by the proverbial tendency of
alarge fish awallowing a small one, first ejected Manu to be their King, and allotted
one-sixth of the grains grown and one tenth of their merchandise as sovereign dues.
Supported by, maintaining the safety and security of their subjects”.

C. Aritoteles (384-322 SM)


Asal Mula negara menurut Aritoteles, mula-mula, bahwa manusia itu berbeda dengan
hewan. Hewan dapat hidup mandiri tanpa bantuan hewan lainnya, sedangkan manusia
menurut kodratnya hidup selalu membutuhkan bantuan atau hubungan dengan orang
lain guna memenuhi kepentingan hidupnya. Manusia itu merupakan “zoom politicion”,
manusia menurut kodratnya hidup berkelompok. Selanjutnya, Aritoteles menjelaskan
tentang asal mula negara dalam bukunya Politica bahwa negara itu merupakan suatu
persekutuan yang mempunyai tujuan tertentu. Terjadinya negara karena penggabungan
keluarga menjadi suatu kelompok yang lebih besar,kemudian kelompok itu bergabung
lagi hingga menjadi suatu desa. Kemudian,desa-desa itu bergabung lagi hingga timbul
negara yang sifatnya masih merupakan suatu kota atau polis. Desa tersebut menurut
kodratnya bersifat genealogis , yaitu desa yang berdasar keturunan. Jadi, asal mula
negara menurut Aristoteles, terjadi menurut kodrat.

D. Epicurus (342-271 SM)


Asal Mula negara menurut Epicurus adalah hasil perbuatan manusia, yang diciptakan
untuk melaksanakan kepentingan anggota-anggotanya. Negara tidak mempunyai dasar
kehidupan sendiri. Manusialah sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat/negara
yang mempunyai dasar-dasar kehidupan yang mandiri dan yang merupakn realita.

E. Thomas Hobbes (1588-1679)


Hobbes merupakan orang pertama dalam teori perjanjian masyarakat dan mengikuti
jalan pikiran teori-teori kontrak sosial pada umumnya tentang kehidupan manusia yang
terpisah dalam 2 zaman, yaitu :
• Keadaan selama belum ada negara (status naturalis, state or nature)
• Keadaan sudah bernegara

Keadaan alamiah tersebut merupakan suatu keadaan sosial yang kacau balau,tanpa
hukum dan tanpa pemeritahan, tanpa ikatan-ikatan sosial antara individu. Keadaan ini
dilukiskan dalam peribahasa latin “Homo Homini Lupus” (homo =manusia;lupus
=serigala,manusia serigala). Manusia yang satu merupakan binatang buas bagi manusia
yang lain. Keadaan ini dinamakan “Bellum Omonium Contra Omnes”(perang antara semua
melawan semua. Jadi, dalam keadaan tersebut tidak ada pengertian”adil dan tidak
adil”,tetapi yang berlaku adalah nafsu-nafsu manusia belaka. Menurut Hobbes,hanya
terdapat satu macam perjanjian,yaitu “pactum subjectionis” atau perjanjian pemerintahan
dengan jalan mana segenap individu yang berjanji menyerahkan semua hak-hak kodrat
mereka yang dimiliki pada waktu hidup dalam keadaan alamiah, kepada seorang atau
kelompok orang ditunjuk untuk mengatur kehidupan mereka.
Menurut Hobbes, proses terjadinya pactum subjectionis tersebut,yaitu sebagai berikut :
• Untuk menyelenggarakan perdamaian, manusia-manusia itu mengadakan suatu
perjanjian yang dinamakan perjanjian masyarakat untuk membentuk suatu
masyarakat atau negara. Jadi dalam perjanjian itu hanya ada 2 pihak,yaitu orang
dengan orang yang lain
• Dalam perjanjian itu mereka menunjuk pihak ketiga,yaitu seorang penguasa yang
diserahi untuk menyelenggarakan perdamain tersebut
• Penguasa(raja) tadi mempunyai kekuasaan dari “masyarakat” atau “negara” yang
telah didirikan dengan perjanjian tadi,melainkan raja langsung menerima kekuasaan
dari orang-orang yang telah membuat perjanjian tersebut. Jadi,
raja(penguasa)didalam perjanjian masyarakat itu bukan merupakan pihak,melainkan
berada diluar perjanjian
• Perjanjian masyarakat tersebut sifat langsung. Artinya,orang-orang yang
menyelenggarakan perjanjian itu langsung menyerahkan atau melepaskan hak dan
kemerdekaannya kepada raja. Jadi, tidak melalui masyarakat (raja berada diluar
perjanjian). Dengan demikian, raja tidak terikat oleh perjanjian, dan mempunyai
kekuasaan yang absolut
• Sebab adanya perjanjian itu sendiri karema ada rasa takut yang ada pada tiap orang
bahwa keselamtannya selalu terancam

F. John Locke (1631-1704)


John Locke adalah penganut teori perjanjian masyarakat.kedua bukunya yang
terkenal,berjudul Two Treatisme of (on) Civil Government berisi ide-ide politiknya. Buku
pertama dari “Treatises” ini dipergunakan untuk menyerang pendapat Sir Robert Filmer
yang mengemukakan teori “hak-hak raja yang berasal dari Tuhan” (Divine Rights of King).
Buku kedua dari “Treatises” itu membuat pendirian-pendirian Locke tentang “perjanjian
masyarakat” dan konsepnya tentang “keadaan alamiah”. Keadaan alamiah menurut John
Locke adalah suatu keadaan dimana manusia bebas dan sederajat. Keadaan disini sudah
bersifat sosial karena manusia hidup rukun dan tenteram sesuai dengan hukum akal(law of
reason) yang mengajarkan bahwa manusia tidak boleh mengganggu
hidup,Kesehatan,kebebasan dan milik dari sesamanya.
Teori perjanjian masyarakat dari Locke berbeda dengan teori perjanjian masyarakat dari
Hobbes. Dasar teori John Locke adalah sebagai berikut :
• John Locke sebagai ahli pikir hukum alam, juga mendasarkan teorinya pada keadaan
manusia dalam keadaan bebas(keadaan alamiah) yang mendahului timbulnya
negara.dalam keadaan alamiah ini sudah ada perdamaian (tidak kacau), dan akal
pikirannya seperti halnya dalam negara. Sementara itu, menurut Hobbes, dalam
keadaan alamiah itu tidak ada aturan(kacau),tidak ada perdamaian. Jadi, keadaanya
berbeda dengan keadaan dalam negara
• Menurut John Locke, dalam keadaan alamiah (keadaan alam bebas)manusia telah
mempunyai hak-hak alamiah yang dimiliki secara pribadi, yaitu hukum kodrat
• John Locke memandang perjanjian masyarakat dalam fungsi rangkap. Pertama,
individu dengan individu lainnya mengadakan suatu perjanjian masyarakat untuk
membentuk suatu masyarakat politik,yaitu negara. Perjanjian masyarakat untuk
membentuk organisasi sosial(negara)ini dinamakan pactum unionis. Kedua, setelah
pembuatan pactum unionis disusul dengan pembuatan pactum subjections.
Berdasarkan pactum subjectionis tersebut, anggota masyarakat yang Bersama-sama
mengadakan perjanjian ini dengan sukarela menyerahkan segala haknya,kecuali hak
kodrat(hak asasi yang berupa empat macam yang telah disebutkan). Sedangkan
Thomas Hobbes hanya Menyusun satu jenis perjanjian saja, yaitu pactum
subjectionis(perjanjian penyerahan)
• Menurut John Locke,individu mempunyai hak-hak yang tidak dapat dilepaskan(in
alien able right) yang berupa “life,healthy,liberty, and estate(possessions).
Sementara itu, menurut Hobbes,semua hak individu yang dimiliki selama hidup
dalam keadaan alamiah(keadaan bebas), diserahkan kepada seorang raja atau
sekumpulan orang yang diserahi tugas sebagai pemerintah. Karena ajarannya ini,
John Locke disebut sebagai Bapak Hak-hak Asasi Manusia.

G. Jean Jacques Rousseau (1712-1778)


Rousseau dikenal sebagai ahli filsafat dan menganut teori hukum alam abad XVIII, dan
menghubungkannya dengan teori perjanjian masyarakat. Ajarannya tentang negara dan
hukum ditulis dalam bukunya yang terkenal Le Contrat Social ou Principes de Droit
Politique(1672), disingkat Le Contrat Social (perjanjian masyarakat). Ia berpendapat bahwa
yang diserahkan itu memang benar seluruh hak(alamiah)yang dipunyai oleh manusia,tetapi
hak itu kemudian dikembalikan oleh pemerintah kepada manusia dalam bentuk hak warga.
Rousseau adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah “kontrak sosial” dengan
makna dan orisinalitas yang tersendiri. Rousseau memisahkan suasana kehidupan manusia
dalam dua zama, yaitu zaman pranegara dan zaman bernegara.
Rousseau telah menghasilkan bentuk negara yang kedaulatannya berada ditangan rakyat
melalui kemauan umumnya. Teori Rousseau melahirkan paham kedaulatan rakyat. Jadi,
sebagai akibat diselenggarakannya perjanjian masyarakat ini adalah sebagai berikut :
• Terciptanya kehendak umum(Rousseau menamakan volonte generale), yaitu kesatuan
dari kemauan orang-orang yang telah mengadakan perjanjian masyarakat tadi. Inilah
yang merupakan kekuasaan tertinggi atau kedaulatan
• Terbentuknya masyarakat atau Gemenschaft, yaitu kesatuan dari orang-orang yang
menyelenggarakan perjanjian masyarakat tadi. Masyarakat inilah yang memiliki
kehendak umum (volonte generale). Karena itulah,dinamakan kedaulatan rakyat.

H. Imannuel Kant (1724-1804)


Dalam bukunya yang berjudul Metaphysische Anfangsgrunde
der Rechtslehre(1971), Kanr menguraikan bahwa mula-mula manusia hidup dengan manusia
lain dalam suatu pergaulan yang sama sekali tidak mengenal peraturan apapun. Dalam
pergaulan yang semacam ini,dengan sendirinya berlakulah kehendak dari yang paling
kuat.kehendak manusia dipimpin oleh keinginannya untuk mempertahankan dirinya.
Manusia dalam kehidupannya dipimpin oleh perasaan egonya, dan apabila perasaan ego itu
tidak dibatasi,maka timbullah suatu keadaan peperangan antara orang satu melawan yang
lain.

2. Teori Keutuhanan

A. Thomas Aquinas(Aquino) (1225-1274)


Ajaran Thomas Aquinas (Abad XIII) hanya dipengaruhi oleh ajaran Aritoteles(Abad
IV SM), jadi jarak hidup kedua sarjana tersebut kurang lebih 17 abad. Ia sependapat dengan
ajaran Aritoteles bahawa manusia menurut kodratnya merupakan zoon policition(makhluk
sosial. Untuk itu,harus menggunakan akal,pikiran,yang telah diberikan kepadanya oleh
kodratnya alam.
Sehubungan dengan hukum alam,asas-asas hukum alam itu dibagi menjadi 2 jenis,yaitu
sebagai berikut :
• Principia Prima (asas-asas umum), yaitu asas-asas yang dengan sendiriya dimiliki
oleh manusia yang ber-ratio sejak saat kelahirannya dan mutlak diterima karena hak
tersebut tidak dapat dipisahkan dari manusia.
• Principia Secundaria (asas-asas yang diturunkan dari asas-asas umum), yaitu
diturunkan oleh rasio manusia dari principia prima, hingga merupakan tafsiran prima
yang dilakukan oleh manusia sendiri.
Sehubunga dengan hal tersebut,Aquinas membagi hukum menjadi 4golongan
hukum(rechtscategorien),yaitu sebagai berikut:
1. Lex Aeterna (Hukum Abadi), yaitu rasio Tuhan sendiri, yang mengatur segala
hal yang ada sesuai dengan tujuan dan sifatnya karena itu merupakan sumber
dari segala hukum.
2. Lex Divina (Hukum Ketuhanan), yaitu Sebagian kecil dari rasio Tuhan yang
diwahyukan kepada manusia.
3. Lex Naturalis (Hukum Alam), yaitu bagian dari Lex Divina yang dapat
ditangkap oleh rasio manusia atau merupakan penjelmaan dari Lex Aerterna
didalam rasio manusia berkat rasio manusia.
4. Hukum Positif, yaitu hukum yang berlaku sungguh-sungguh didalam
masyarakat.
Sebagaimana dikatakan bahwa manusia adalah zoom politicon,didorong
oleh tabiatnya itu membentuk negara dan pemerintahannya yang merupakan
jiwa bagi negara.

3. Teori Patriarki dan Matriarki


Wilken menguraikan tentang evolusi masyarakat manusia bahwa semua bangsa dimuka
bumi ini berkembang melalui empat tingkat tertentu. Didalam zaman yang telah
lampau,didalam masyarakat manusia itu ada promiscuiteit dimana manusia hidup seperti
dikawanan binatang berkelompok. Laki-laki dan perempuan bersetubuh(memiliki
keturunan) tanpa ikatan. Kelompok nuclear family (keluarga batih=seisi rumah menjadi
tanggungan seseorang), sebagai inti masyarakat pada waktu itu belum ada. Tingkat terakhir
terjadi waktu perkawinan diluar kelompok (eksogami), berubah menjadi endogami karena
berbagai sebab. Endogami (perkawinan didalam batas-batas kelompok)menyebabkan bawa
anak-anak berhubungan langsung didalam waktu seluruh hidupnya dengan anggota
keluarga ayah maupun ibu.kelompok keluarga patriarchaat merupakan kesatuan sosial yang
paling utama dari masyarakt primitive.

4. Teori Organis
Konsepsi organis tentang hakikat dan asal mula negara adalah suatu konsep biologis
yang melukiskan negara dengan istilah-istilah llmu alam. Negara dianggap atau
dipersamakan dengan makhluk-makhluk hidup (misalnya sebagai manusia atau binatang).
Individu (orang-orang) yang merupakan komponen-komponen negara dianggap sebagai sel-
sel dari makhluk hidup tersebut. Fisiologi negara disamakan dengan fisiologi makhluk
hidup,dengan mengalami kelahiran, pertumbuhan,perkembangan, dan kematiannya.
Teori organinasi ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
a. Teori organis secara kronologis , yaitu :
1. Zaman Yunani Kuno
2. Zaman Romawi Kuno
3. Abad Pertengahan (Abad V-XV)
4. Zaman berkembangnya Hukum Alam
b. Teori organis menurut isinya, yaitu :
1. Teori Organisme Moral
2. Teori Organisme Psikis
3. Teori Organisme Biologis
4. Teori Organisme Sosial
Pada bagian ini hanya akan diuraikan beberapa dari teori organis yang dianggap
relevan dengan pembahasan mengenai asal mula negara, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Organisme Moral
Negara sebagai suatu organisme moral bersifat metafisis-idealis, yang dikemukakan
oleh tokoh idealis Jerman Johaan Gottlieb Fichte (1762-1814), von Schelling (1775-
1854) dan Hegel(1770-1831)
Ajaran organimes moral dari Fichte merupakan tahap perahlian antara “ajaran
perjanjian masyarakat” yang bersifat mekanistis ke “konsepsi organis”. Fichte
berpendapat bahwa negara sebagai suatu”naturproduct”, yaitu suatu kesatuan organis
yang meliputi semua warga negara sebagai bagian yang esensial dari kesatuan organis
tersebut

2. Teori Organisme Sosial


Konsepsi negara sebagai organisme sosial lahir sehubungan dengan lahirnya ilmu
baru tentang masyarakat, yaitu sosiologi (sejak Auguste Comte).Ajaran organisme
sosial sangat erat hubungannya dengan ajaran organisme dari masyarakat dan
persekutuan-persekutuan lainnya. Masyarakat dipandang sebagai suatu keseluruhan
yang bersifat organis.

5. Teori Daluarsa (Presciptive Possession Theory)


Negara terbentuk karena memang kekuasaan raja (baik diterima ataupun ditolak oleh
rakyat) sudah daluarsa memiliki kerajaan (sudah lama memiliki kekuasaan, akhirnya menjadi
hak milik oleh karena kebiasaan). Tokohnya antara lain: Jean Bodin dan Loyseau
sebagaimana dikemukakan oleh F.Isjwara,S.H., L.L.M.

6. Teori Alamiah (Natural Theory)


Negara adalah ciptaan alam. Karena manusia dianggap sebagai makhluk sosial dan juga
makhluk politik (zoon politicion), manusia ditakdirkan untuk hidup bernegara, jadi dengan
situasi dan kondisi setempat negara terbentuk dengan sendirinya (Aristoteles).

7. Teori Historis
Negara berikut Lembaga-lembaga kenegaraannya tumbuh secara evolusioner sesuai
kebutuhan-kebutuhan manusia,oleh karena ituterdapat pengaruh yang kuat dari kondisi
lingkungan setempat, waktu dan tuntutan zaman dalam sejarah masyarakat manusia tempat
hukum itu berlaku.Tokohnya antara lain : FC Von Savigny (1779-1861) dan Volksgeist.

8. Teori Filosofis
Berdasarkan renungan-renungan tentang negara,memikirkan bagaimana negara itu
seharusnya ada, negara dianggap sebagai kesatuan yang mistis yang bersifat supranatural,
namun memiliki hakikat sendiri yang terlepas dari komponen-komponennya.Teori ini kadang
juga disebut dengan teori idealistis yang bersifat mutlak(melihat negara sebagai suatu
kesatuan yang omnipotent dan omnicompetent) dan bersifat metafisis (adanya negara
dianggap terlepas dari individu yang merupakan bagian dari negara. Tokohnya antara lain :
Immanuel Kant (1724-1804) dan Hegel.
9. Teori Pertentangan Kelas
Penganut teori ini antara lain adalah Karl Marx (1818-1883) dan Harold J. Laski (1893-
1950). dasar perjanjian tentang negara Marxis adalah filsafat historis-materialisme. Karena
didalam masyarakat yang sederhana dan komunis alat-alat untuk memproduksi masih sangat
sederhana, dengan sendirinya belum ada milik privat(privaat eigendom). Menurut teori
pertentangan kelas, negara baru ada setelah masyarakat terbagi dalam kelas-kelas yang
bertentangan. Untuk mempertahankan kedudukannya dan untuk menggiatkan pemerasannya
atas kelas yang tidak memiliki alat-alat produksi, dibentuklah satu organisasi dalam bidang
politik, yang dilengkapi dengan kekuasaan dan alat-alatnya. Organisasi adalah negara. Jadi,
negara itu suatu organisasi politik dari kelas terkuat ekonominya dalam masyarakat

10. Teori Positivisme


Tokoh aliran ini adalah Hans Kelsen, seorang pemikiran besar tentang hukum dan
negara dari Austria,yang kemudian menjadi warga negara Amerika. Hans Kelsen adalah
pemimpin Mazhab Wina,dan ajarannya disebut Reine Rechtslehre. Menurut Hanas Kelsen,
Ilmu negara sharus menarik diri atau melepaskan pemikirannya secara prinsipil dari setiap
percobaan untuk menerangkan negara serta bentuk-bentuknya secara kausal (sebab-musabab)
yang bersifat abstrak dan mulai untuk mengarahkan pemikiran secara yuridis murni. Karena
merupakan masalah metayuridis, tidak termasuk kedalam objek pembicaraan filsafat hukum.
Selanjutnya Hans Kelsen mengatakan bahwa negara itu sebenarnya adalah suatu tertib
hukum, yang timbul karena diciptakan oleh peraturan-peraturan hukum,yang menentukan
bagaimana orang dalam negara itu bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Peraturan
hukum itu bersifat mengikat,artinya setiap orang harus menaatinya dan harus menyesuaikam
sikap, perilaku,dan perbuatannya dengan peraturan hukum yang berlaku.

11. Terjadinya Negara secara Primer dan Sekunder


Selain teori-teori asal mula negara yang telah diuraikan diatas, Padomo Wahjono
menjelaskan mengenai teori terjadinya negara dengan melihat dari 2 sudut peninjuan, yaitu
terjadinya negara secara primer dan terjadinya negara secara sekunder. Mengenai teori
terjadinya negara, terdapat 2 macam sisi pembahasan, yaitu sebagai berikut :
a. Terjadinya negara secara primer (primaire staats wording)
Hal yang dimaksud dengan terjadinya negara secara primer adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungan dengan negara yang telah
ada sebelumnya.

Menurut teori ini,perkembangan negara secara primer melalui 4 fase berikut :


1. Fase Genootshap (genossenschaft)
Pada fase ini merupakan pengelompokkan dari orang-orang yang menggabungkan
dirinya untuk kepentingan Bersama, dan disandarkan pada persamaan. Jadi, yang penting
pada fase ini adalah unsur ”bangsa”

2. Fase Reich (rijk)


Pada fase ini,kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan
hak milik atas tanah,hingga muncullah tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang
yang menyewa tanah. Jadi, yang penting fase ini adalah unsur “wilayah”
3. Fase Staat
Pada fase ini, masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan
mereka telah sadar bahwa mereka berada pada satu kelompok. Jadi, yang penting pada
fase ini adalah bahwa ketiga unsur dari sebuah negara, yaitu “bangsa”, “wilayah”, dan
“pemerintahan yang berdaulat” sudah terpenuhi.

4. Sebagai kelanjutan dari tahap terjadinya negara secara primer ini, maka dijumpai 2
variasi, yaitu:
A. Fase democratische natie
Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana
democratische natie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi
nasional,kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat

B. Fase dictatuur (dictatum)


Mengenai fase dictatuur ini, timbul 2 pendapat, yaitu sebagai berikut:
• Menurut sarjana Jerman
Mereka berpendapat bahwa bentuk dictator ini merupakan
perkembangan lebih lanjut dari democratische natie
• Menurut sarjana lainnya
Mereka berpendapat bahwa diktator ini bukanlah merupakan
perkembangan lebih lanjut dari democratische natie, tetapi merupakan
variasi atau penyelewengan dari democratische natie

b. Terjadinya negara secara sekunder (scundaire staats wording)


Hal yang dimaksud dengan terjadinya negara secara sekunder adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara-negara yang telah
ada sebelumnya. Jadi, yang penting dalam pembahasan terjadinya negara sekunder ini
adalah masalah pengakuan atau erkening
Mengenai masalah pengakuan atau erkening ini terdapat 3 macam, yaitu sebagai
berikut :
a. Pengakuan de facto (sementara)
Pengakuan de facto adalah pengakuan yang bersifat sementara terhadap
munculnya atau terbentuknya suatu negara baru karena kenyataannya negara
baru itu memang ada,namun apakah prosedurnya melalui hukum,hal ini masih
dalam penelitian sehingga akibatnya pengakuan yang diberikan adalah bersifat
sementara

b. Pengakuan de jure (pengakuan yuridis)


Pengakuan jure adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap
terhadap munculnya atau timbulnya atau terbentuknya suatu negara, dikarenakan
terbentuknya negara baru tersebut berdasarkan yuridis atau berdasarkan hukum.

c. Pengakuan atas pemerintahan de facto


Pengakuan atas pemerintahan de facto ini diciptakan oleh seorang sarjana
Belanda yang bernama van Haller pada saat proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Pengakuan terhadap pemerintahan de facto adalah suatu pengakuan
hanya terhadap pemerintahan dari suatu negara.
12. Terbentuknya Negara Republik Indonesia
Terbentuknya negara dapat terjadi karena proklamasi kemerdekaan negara, perjanjian
internasional, atau karena adanya plebisit. Proklamasi kemerdekaan berarti pernyataan sepihak
dari suatu bangsa bahwa dirinya melepaskan diri dari kekuasaan negara lain dan mengambil
penentuan nasibnya ditangan sendiri.

C. Teori Berakhirnya Negara


Apabila kita membaca sejarah yang berhubungan dengan negara-negara,akan
ditemukan suatu kenyataan bahwa sebuah negara yang ada dapat saja menjadi tidak
ada/berakhir, atau sebuah negara yang dulu pernah ada, maka negara tersebut sekarang sudah
tidak ada/berakhir.

Mengenai berakhirnya negara tersebut,masih terdapat 2 pandangan, yaitu sebagai berikut :


✓ Pendapat pertama bahwa negara itu kekal, tidak pernah akan lenyap
Contoh : Negara Cina itu ada dari dulu hingga sekarang dan tetap aka nada
Dimasa datang
✓ Pendapat kedua kenyataannya tidakhanya pemerintahannya yang dapat lenyap,melinkan
juga bangsanya (rakyatnya) dan daerahnya (wilayahnya)
Contoh : Negara Tarumanegara, Negara Majapahit, Negara Sriwijaya adalah
negara-negara yang pernah ada, namun sekarang sudah tidak ada
karena sudah lama negara-negara itu lenyap.

Dalam membahas mengenai lenyapnya suatu negara,ada beberapa teori yang perlu
dicermati, yaitu sebagai berikut :
a. Teori Organis
Teori ini memandang negara sebagai suatu organisme yang diliputi oleh
hukum perkembangan hidup, sejak dilahirkan, berkembang mulai dari masa
kanak-kanak,lalu menjadi dewasa, menjadi tua, dan akhirnya mati
Contohnya : Negara Babilonia, Parsi, Romawi

b. Teori Anarkis
Teori ini mengajarkan bahwa negara adalah suatu bentuk tata paksa yang
sebenarnya hanya sesuai bagi masyarakat primitif dan tidak sesuai dengan
masyarakat yang beradab.
Terhadap teori ini ada 2 pandangan berikut :

• Tata paksa itu sebagai kejahatan yang dibuat olej manusi guna
melindungi kezalimannya. Maka, Tindakan untuk menghapus tata paksa
itu pun dengan kekerasan juga, yaitu dengan menghancurkan organisasi
kekuasaan itu. Pelopor teori ini antara lain adalah Joseph Proudhon.
• Pandangan bahwa masyarakat yang diharapkan itu tidak perlu dicapai
dengan kekerasan, melainkan dengan Pendidikan dan evolusi.
Penganutnya antara lain ialah Leo Tolstoy.
c. Teori Marxis
Teori ini berpendapat bahwa negara sebagai suatu suasana tata paksa, tidak
perlu diperangi, dan tidak perlu dihapus karena ia datang dan ia lenyap dengan
sendirinya menurut syarat-syarat objektifnya sendiri. Penganut teori tersebut adalah
Karl Marx, Friedrich Engels, dan Lenin
d. Daerah, Bangsa, Pemerintah dan Hidup Matinya Negara
Max Boli Sabon menguraikan Panjang lebar mengenai hubungan anatara
unsur-unsur pokok negara dengan pertumbuhan dan keruntuhan suatu negara. Hal-hal
ini yang diperhitungkan dalam pengembangan ketahanan ekonomi, politik dan militer.
Ketahanan ekonomi, politik dan militer sumbernya adalah dari kekayaan alam sendiri.
Mengenai unsur bangsa, nasib suatu negara, maju dan berkembang, atau sebaliknya
mundur dan lenyap, ditentukan oleh bangsanya. Oleh karena itu, faktor pemerintah
patut mendapat perhitunganan yang sama dengan faktor daerah dan bangsa jika ingin
maju dan berkembang, sebaliknya suatu negara akan runtuh dan lenyap jika ketiga
faktor itu ditelantarkan.

e. Perang dan Hidup Matinya Negara


Sejarah telah membuktikan bahwa negara itu timbul karena peperangan, dan
negara itu lenyap karena peperangan, kendati pun tidak semata-mata muncul dan
tenggelamnya suatu negara adalah akibat dari peperangan an-sich, melainkan faktor
yang lain-lain juga
BAB III
PENUTUPAN

A KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas menyimpulkan bahwa negara adalah organisasi yang
terbentuk berdasarkan perjanjian antara individu-individu masyaralat baik
dikarenakan paksaan ataupun karena kesadaran masyarkat tersebut untuk mencapai
tujuan mereka didalam masyarakat tersebut tentu ada pihak yang kuat dan ada yang
lemah sehingga pihak yang kuat akan memimpin namun ada hukum yang mengatur
kekuasaan pihak yang kuat agar terdapat keseimbangan. Selain itu dapat juga kita
simpulkan bahwa asal mula suatu negara berhubungan dengan tenggelamnya atau
runtuhnya suatu negara juga berlaku sebaliknya faktor penyebab tenggelamnya suatu
negara dapat menjadi faktor munculnya sebuah negara.Seperti faktor peperangan
dimana negara-negara berperang sampai akhirnya pihak yang kalah akan mengalami
krisis dan akhirnya hancur layaknya negara Jerman sebagai pihak yang kalah dalam
Perang Dunia II dihancurkan pasukan Sekutu dan dibentuk 2 negara baru.
Tenggelamnya suatu negara dapat kita ambil kesimpulan dari terori organisme dimana
teori ini menganggap negara sebagai organisme dimana negara akan lahir dan
berkembang hingga dewasa dan akhirnya negara pasti akan mati layaknya makhluk
hidup didunia ini sehingga teori yang paling tepat untuk menjelaskan dan
menggambarkan tenggelamnya suatu negara juga bagaimanapun asal mula negara
berdasarkan teori-teori diatas pada akhirnya negara akan mengikuti tahap-tahap
perkembangan organisme.

B. SARAN
Sebagai warga negara Indonesia kita harus mengetahui asal mula negara kita
ini dan menghargainya.Seperti yang kita ketahui ada 3 unsur terbentuknya negara
yang dapat menyebabkan runtuhnya negara.Kita harus menjaga unsur-unsur itu
tetap aman dari berbagai ancaman terhadap kesatuan dan persatuan serta terhadap
kedaulatan wilayah kita baik sancaman dari luar ataupun ancaman dari dalam.

Anda mungkin juga menyukai