OLEH
KELOMPOK 8
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Tentang Awal
Berakhirnya Negara ” Meskipun banyak rintangandan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kamiberhasil menyelesaikannya dengan baik
Kami menyampaikan terima kasih kepada Dr.Hinsar Siregar,Sh.,M.Hum , dosen
pengampu mata kuliah ILMU NEGARA yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini.
Kiranya makalah ini dapat meberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para
pembaca. Meski begitu, penulis sadar bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan kelebihan.
Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan diterima dengan senang hati.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Asal Mula Negara ..................................................................... VI
B. Teori Berakhirnya Negara .................................................................. XIV
A. LATAR BELAKANG
Negara adalah organisasi jabatan-jabatan dimana jabatan merupakan pengertian yuridis
dari fungsi, sedangakan fungsi merupakan pengertian yang bersifat sosiologis. Dikarenakan
negara merupakan organisasi yang terdiri atas fungsi dalam hubungan satu dengan yang lain
maupun dalam keseluruhannya, maka dalam pengertian yuridis, negara merupakan organisasi
jabatan.Menurut Soehino negara muncul dikarenakan adanya perpindahan dari keadaan
manusia yang hidup secara bebas dan belum teratur ke keadaan bernegara, atau ke situasi
kehidupan manusia yang serba teratur atau dapat disebut juga sebagai teori asal mula
negara.Perihal teori asal mula negara ini membahas mengenai berbagai teori dan melihat dari
berbagai macam perspektif yakni seperti periodisasi kesejarahan dimulai pada zaman Yunani,
zaman Romawi, zaman abad pertengahan, zaman renaissance. Dari sisi kategorisasi dalam teori
asal mula negara terdapat teori ketuhanan, teori hukum alam, teori kekuasaan, teori perjanjian
masyarakat, teori organis dan teori garis kekeluargaan.
Unsur-unsur yang harus dimiliki agar dapat dianggap sebagai negara menurut
Oppenheim Lauterpacht yaitu harus adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
Ketika salah satu unsur tidak terpenuhi maka negara tidak dapat terbentuk. Setiap unsur-unsur
tersebut harus dijaga. Apabila unsur-unsur dari terbentuknya suatu negara tidak dijaga maka
negara yang telah ada dalam lingkup kenegaraan dapat lenyap atau terjadi keruntuhan pada
negara tersebut. Lenyapnya suatu negara dapat disebabkan oleh beberapa factor yang
mempengaruhinya. Hal tersebut juga dapat memiliki dampak. Dalam makalah ini para penulis
akan mencoba untuk membahasnya lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah :
1.Bagaimana teori mengenai asal mula negara ?
2.Apakah teori serta faktor-faktor yang menyebabkan lenyapnya suatu negara ?
3.Apakah dampak yang dapat ditumbulkan dari lenyapnya negara?
C. Tujuan Penulisan :
1.Ingin mengetahui bagaimana teori mengenai asal mula negara
2.Ingin mengetahui apa factor yang menyebabkan lenyapnya negara
3.Ingin mengetahui apakah dampak yang dapat ditimbulkan dari lenyapnya negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing di antaranya state (bahasa
Inggris), etat (bahasa Prancis), atau staat (bahasa Belanda dan Jerman). Adapun secara
terminologi, negara didefinisikan sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang memiliki cita-cita untuk bersatu. Caranya, dengan hidup bersama dalam suatu
kawasan yang memiliki pemerintahan yang berdaulat.
Suatu negara dapat berdiri jika memenuhi tiga unsur, yakni masyarakat (rakyat), wilayah,
dan pemerintahan yang berdaulat. Ketiga unsur tersebut harus didukung dengan unsur lainnya
berupa konstitusi dan pengakuan negara-negara lainnya yang disebut dengan unsur deklaratif.
Rakyat dalam definisi suatu negara merupakan sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh persamaan dan bersama-sama bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu. Rakyat dalam
negara memegang peranan penting sehingga disebut dengan substratum personel dari negara.
Adapun wilayah menjadi unsur negara yang harus dipenuhi karena tidak mungkin suatu negara
dapat berdiri tanpa memiliki wilayah dengan batas-batas teritorial yang jelas. Dalam konsep
negara modern, batas-batas wilayah tersebut diatur dalam perjanjian dan perundang-undangan
internasional.
Pemerintah didefinisikan sebagai alat kelengkapan negara yang berfungsi memiimpin
organisasi negara untuk mencapai tujuan bersama didirikannya suatu negara. Aparat dan alat-
alat negara yang menetapkan hukum dijadikan sebagai cara untuk melaksanakan ketertiban dan
keamanan, mengadakan perdamaian dan lainnya dalam rangka mewujudkan kepentingan warga
negaranya yang beragam.
Untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut maka diperlukan adanya bentuk-bentuk
negara dan pemerintahan. Pada umumnya, nama sebuah negara identic dengan model
pemerintahan yang dijalankannya. Seperti negara demokrasi dengan sistem pemerintahan
parlementer atau presidensial. Ketiga unsur tersebut didukung dengan unsur lainnya, yakni
konstitusi.
Adapun unsur pengakuan oleh negara lain hanya bersifat sebagai dukungan atau menerangkan
mengenai adanya negara. Hal ini sifatnya deklaratif, bukan konstutif sehingga tidak bersifat
mutlak. Ada dua macam pengakuan suatu negara, yakni secara de facto dan secara de jure.
Pengakuan de facto merupakan pengakuan atas fakta adanya suatu negara. Hal tersebut
didasarkan pada fakta bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur utama negara,
yakni wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
Sedangkan, pengakuan de jure merupakan pengakuan mengenai kesahan suatu negara
dengan dasar pertimbangan yuridis menurut hukum. Dengan adanya pengakuan de jure maka
suatu negara mendapat hak-haknya di samping kewajiban sebagai anggota keluarga bangsa
sedunia. Hak dan kewajiban yang dimaksud ialah mendapatkan kebebasan untuk bertindak dan
diberlakukan sebagai suatu negara yang berdaulat penuh di antara negara-negara lain.
Keadaan alamiah tersebut merupakan suatu keadaan sosial yang kacau balau,tanpa
hukum dan tanpa pemeritahan, tanpa ikatan-ikatan sosial antara individu. Keadaan ini
dilukiskan dalam peribahasa latin “Homo Homini Lupus” (homo =manusia;lupus
=serigala,manusia serigala). Manusia yang satu merupakan binatang buas bagi manusia
yang lain. Keadaan ini dinamakan “Bellum Omonium Contra Omnes”(perang antara semua
melawan semua. Jadi, dalam keadaan tersebut tidak ada pengertian”adil dan tidak
adil”,tetapi yang berlaku adalah nafsu-nafsu manusia belaka. Menurut Hobbes,hanya
terdapat satu macam perjanjian,yaitu “pactum subjectionis” atau perjanjian pemerintahan
dengan jalan mana segenap individu yang berjanji menyerahkan semua hak-hak kodrat
mereka yang dimiliki pada waktu hidup dalam keadaan alamiah, kepada seorang atau
kelompok orang ditunjuk untuk mengatur kehidupan mereka.
Menurut Hobbes, proses terjadinya pactum subjectionis tersebut,yaitu sebagai berikut :
• Untuk menyelenggarakan perdamaian, manusia-manusia itu mengadakan suatu
perjanjian yang dinamakan perjanjian masyarakat untuk membentuk suatu
masyarakat atau negara. Jadi dalam perjanjian itu hanya ada 2 pihak,yaitu orang
dengan orang yang lain
• Dalam perjanjian itu mereka menunjuk pihak ketiga,yaitu seorang penguasa yang
diserahi untuk menyelenggarakan perdamain tersebut
• Penguasa(raja) tadi mempunyai kekuasaan dari “masyarakat” atau “negara” yang
telah didirikan dengan perjanjian tadi,melainkan raja langsung menerima kekuasaan
dari orang-orang yang telah membuat perjanjian tersebut. Jadi,
raja(penguasa)didalam perjanjian masyarakat itu bukan merupakan pihak,melainkan
berada diluar perjanjian
• Perjanjian masyarakat tersebut sifat langsung. Artinya,orang-orang yang
menyelenggarakan perjanjian itu langsung menyerahkan atau melepaskan hak dan
kemerdekaannya kepada raja. Jadi, tidak melalui masyarakat (raja berada diluar
perjanjian). Dengan demikian, raja tidak terikat oleh perjanjian, dan mempunyai
kekuasaan yang absolut
• Sebab adanya perjanjian itu sendiri karema ada rasa takut yang ada pada tiap orang
bahwa keselamtannya selalu terancam
2. Teori Keutuhanan
4. Teori Organis
Konsepsi organis tentang hakikat dan asal mula negara adalah suatu konsep biologis
yang melukiskan negara dengan istilah-istilah llmu alam. Negara dianggap atau
dipersamakan dengan makhluk-makhluk hidup (misalnya sebagai manusia atau binatang).
Individu (orang-orang) yang merupakan komponen-komponen negara dianggap sebagai sel-
sel dari makhluk hidup tersebut. Fisiologi negara disamakan dengan fisiologi makhluk
hidup,dengan mengalami kelahiran, pertumbuhan,perkembangan, dan kematiannya.
Teori organinasi ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
a. Teori organis secara kronologis , yaitu :
1. Zaman Yunani Kuno
2. Zaman Romawi Kuno
3. Abad Pertengahan (Abad V-XV)
4. Zaman berkembangnya Hukum Alam
b. Teori organis menurut isinya, yaitu :
1. Teori Organisme Moral
2. Teori Organisme Psikis
3. Teori Organisme Biologis
4. Teori Organisme Sosial
Pada bagian ini hanya akan diuraikan beberapa dari teori organis yang dianggap
relevan dengan pembahasan mengenai asal mula negara, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Organisme Moral
Negara sebagai suatu organisme moral bersifat metafisis-idealis, yang dikemukakan
oleh tokoh idealis Jerman Johaan Gottlieb Fichte (1762-1814), von Schelling (1775-
1854) dan Hegel(1770-1831)
Ajaran organimes moral dari Fichte merupakan tahap perahlian antara “ajaran
perjanjian masyarakat” yang bersifat mekanistis ke “konsepsi organis”. Fichte
berpendapat bahwa negara sebagai suatu”naturproduct”, yaitu suatu kesatuan organis
yang meliputi semua warga negara sebagai bagian yang esensial dari kesatuan organis
tersebut
7. Teori Historis
Negara berikut Lembaga-lembaga kenegaraannya tumbuh secara evolusioner sesuai
kebutuhan-kebutuhan manusia,oleh karena ituterdapat pengaruh yang kuat dari kondisi
lingkungan setempat, waktu dan tuntutan zaman dalam sejarah masyarakat manusia tempat
hukum itu berlaku.Tokohnya antara lain : FC Von Savigny (1779-1861) dan Volksgeist.
8. Teori Filosofis
Berdasarkan renungan-renungan tentang negara,memikirkan bagaimana negara itu
seharusnya ada, negara dianggap sebagai kesatuan yang mistis yang bersifat supranatural,
namun memiliki hakikat sendiri yang terlepas dari komponen-komponennya.Teori ini kadang
juga disebut dengan teori idealistis yang bersifat mutlak(melihat negara sebagai suatu
kesatuan yang omnipotent dan omnicompetent) dan bersifat metafisis (adanya negara
dianggap terlepas dari individu yang merupakan bagian dari negara. Tokohnya antara lain :
Immanuel Kant (1724-1804) dan Hegel.
9. Teori Pertentangan Kelas
Penganut teori ini antara lain adalah Karl Marx (1818-1883) dan Harold J. Laski (1893-
1950). dasar perjanjian tentang negara Marxis adalah filsafat historis-materialisme. Karena
didalam masyarakat yang sederhana dan komunis alat-alat untuk memproduksi masih sangat
sederhana, dengan sendirinya belum ada milik privat(privaat eigendom). Menurut teori
pertentangan kelas, negara baru ada setelah masyarakat terbagi dalam kelas-kelas yang
bertentangan. Untuk mempertahankan kedudukannya dan untuk menggiatkan pemerasannya
atas kelas yang tidak memiliki alat-alat produksi, dibentuklah satu organisasi dalam bidang
politik, yang dilengkapi dengan kekuasaan dan alat-alatnya. Organisasi adalah negara. Jadi,
negara itu suatu organisasi politik dari kelas terkuat ekonominya dalam masyarakat
4. Sebagai kelanjutan dari tahap terjadinya negara secara primer ini, maka dijumpai 2
variasi, yaitu:
A. Fase democratische natie
Fase ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari fase staat, dimana
democratische natie ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi
nasional,kesadaran akan adanya kedaulatan ditangan rakyat
Dalam membahas mengenai lenyapnya suatu negara,ada beberapa teori yang perlu
dicermati, yaitu sebagai berikut :
a. Teori Organis
Teori ini memandang negara sebagai suatu organisme yang diliputi oleh
hukum perkembangan hidup, sejak dilahirkan, berkembang mulai dari masa
kanak-kanak,lalu menjadi dewasa, menjadi tua, dan akhirnya mati
Contohnya : Negara Babilonia, Parsi, Romawi
b. Teori Anarkis
Teori ini mengajarkan bahwa negara adalah suatu bentuk tata paksa yang
sebenarnya hanya sesuai bagi masyarakat primitif dan tidak sesuai dengan
masyarakat yang beradab.
Terhadap teori ini ada 2 pandangan berikut :
• Tata paksa itu sebagai kejahatan yang dibuat olej manusi guna
melindungi kezalimannya. Maka, Tindakan untuk menghapus tata paksa
itu pun dengan kekerasan juga, yaitu dengan menghancurkan organisasi
kekuasaan itu. Pelopor teori ini antara lain adalah Joseph Proudhon.
• Pandangan bahwa masyarakat yang diharapkan itu tidak perlu dicapai
dengan kekerasan, melainkan dengan Pendidikan dan evolusi.
Penganutnya antara lain ialah Leo Tolstoy.
c. Teori Marxis
Teori ini berpendapat bahwa negara sebagai suatu suasana tata paksa, tidak
perlu diperangi, dan tidak perlu dihapus karena ia datang dan ia lenyap dengan
sendirinya menurut syarat-syarat objektifnya sendiri. Penganut teori tersebut adalah
Karl Marx, Friedrich Engels, dan Lenin
d. Daerah, Bangsa, Pemerintah dan Hidup Matinya Negara
Max Boli Sabon menguraikan Panjang lebar mengenai hubungan anatara
unsur-unsur pokok negara dengan pertumbuhan dan keruntuhan suatu negara. Hal-hal
ini yang diperhitungkan dalam pengembangan ketahanan ekonomi, politik dan militer.
Ketahanan ekonomi, politik dan militer sumbernya adalah dari kekayaan alam sendiri.
Mengenai unsur bangsa, nasib suatu negara, maju dan berkembang, atau sebaliknya
mundur dan lenyap, ditentukan oleh bangsanya. Oleh karena itu, faktor pemerintah
patut mendapat perhitunganan yang sama dengan faktor daerah dan bangsa jika ingin
maju dan berkembang, sebaliknya suatu negara akan runtuh dan lenyap jika ketiga
faktor itu ditelantarkan.
A KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas menyimpulkan bahwa negara adalah organisasi yang
terbentuk berdasarkan perjanjian antara individu-individu masyaralat baik
dikarenakan paksaan ataupun karena kesadaran masyarkat tersebut untuk mencapai
tujuan mereka didalam masyarakat tersebut tentu ada pihak yang kuat dan ada yang
lemah sehingga pihak yang kuat akan memimpin namun ada hukum yang mengatur
kekuasaan pihak yang kuat agar terdapat keseimbangan. Selain itu dapat juga kita
simpulkan bahwa asal mula suatu negara berhubungan dengan tenggelamnya atau
runtuhnya suatu negara juga berlaku sebaliknya faktor penyebab tenggelamnya suatu
negara dapat menjadi faktor munculnya sebuah negara.Seperti faktor peperangan
dimana negara-negara berperang sampai akhirnya pihak yang kalah akan mengalami
krisis dan akhirnya hancur layaknya negara Jerman sebagai pihak yang kalah dalam
Perang Dunia II dihancurkan pasukan Sekutu dan dibentuk 2 negara baru.
Tenggelamnya suatu negara dapat kita ambil kesimpulan dari terori organisme dimana
teori ini menganggap negara sebagai organisme dimana negara akan lahir dan
berkembang hingga dewasa dan akhirnya negara pasti akan mati layaknya makhluk
hidup didunia ini sehingga teori yang paling tepat untuk menjelaskan dan
menggambarkan tenggelamnya suatu negara juga bagaimanapun asal mula negara
berdasarkan teori-teori diatas pada akhirnya negara akan mengikuti tahap-tahap
perkembangan organisme.
B. SARAN
Sebagai warga negara Indonesia kita harus mengetahui asal mula negara kita
ini dan menghargainya.Seperti yang kita ketahui ada 3 unsur terbentuknya negara
yang dapat menyebabkan runtuhnya negara.Kita harus menjaga unsur-unsur itu
tetap aman dari berbagai ancaman terhadap kesatuan dan persatuan serta terhadap
kedaulatan wilayah kita baik sancaman dari luar ataupun ancaman dari dalam.