Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG


DASAR 1945

MAKALAH

Disusun oleh :
Muhammad Raihan Alfiqih (22004080)
Resa Oktaviani (22086104)
Lastri (22059221)
Mutiara afridoni (22006031)

Dosen pengampu : Dr. Damri. M.Pd

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kelompok
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945”
dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan . Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang landasan
pendidikan bagi para pembaca dan penulis.
Kelompok mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Damri , M.Pd selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga kepada semua
pihak yang telah membantu dan juga memberikan semangat dalam proses penulisan makalah ini.
Kelompok menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demiakan, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan juga penulis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagaireferensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kamimenyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada
kamimenerima segala saran dan kritik dari pembaca dengan harapan kami bisa membuat
makalahdengan lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang“Nilai dan Norma Konstitusional
UUD NKRI 1945 dan Konstitusional Ketentuan Perundang-undangan di Bawah UUD” dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, 04 Maret 2023

KELOMPOK 4
DAFTAR ISI
 

 
Kata Pengantar ...................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................2

BAB I Pendahuluan.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................... 5

BAB II Pembahasan .............................................................................................. 7

A.Konsep dan urgensi konstitusi dalam berbangsa-negara Indonesia .................. 7


B.Perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara indonesia .................. 9
C.Sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi
dalam .kehidupan berbangsa-
negara indonesia .............................................................. 10
D.Dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan ...................................... 13
E.Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara ...................13

BAB III PENUTUP ..............................................................................................17
Kesimpulan  ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide
demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi
merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara
didasarkan pada konstitusi sebagai hokum dasar. Negara yang berlandaskan kepada suatu
konstitusi dinamakan Negara konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal
sebagai Negara konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat
dan ciri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan tenttang
konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide, gagasan, atau paham.
Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada bab ini terdiri atas
konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik
Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.

Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya.
Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan
wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan pada
akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu
negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar dari
para ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri. Istilah
bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda. Bangsa merupakan
terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris). Kata nation bermakna keturunan atau
bangsa.

B. Rumusan Masalah.
1. Konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa- negara
2. Alasan perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa- bernegara
3. Sumber historis, sosiologis, politik tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa-
negara RI
4. Argument tentang dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan berbangsa-
negara RI
5. Esensi dan urgentasi konstitusi dalam kehidupan berbangsa- negara
6. Praktik kewarganegaraan

C. Tujuan Makalah.
1. Mengetahui pengertian konstitusi.
2. Mengetahui Alasan perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa- bernegara.
3. Mengetahui Sumber historis, sosiologis, politik tentang konstitusi dalam
kehidupan berbangsa- negara RI.
4. Mengetahui Argument tentang dinamika dan tantangan konstitusi dalam
kehidupan berbangsa- negara RI.
5. Mengetahui Esensi dan urgentasi konstitusi dalam kehidupan berbangsa- negara.
6. Mengetahui Praktik kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Konstitusi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan


Berbangsa- Negara.

Istilah konstitusi dikenal dalam sejumlah bahasa, misalnya dalam


bahasa Prancis dikenaldengan istilah constituer, dalam bahasa Latin/Italia
digunakan istilah constitutio, dalam bahasa Inggris digunakan istilah
constitution, dalam bahasa Belanda digunakan istilahconstitutie, dalam
bahasa Jerman dikenal dengan istilah n fungsinya sebagai berikut :

1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan konstitusionalisme.


Landasan konstitusionalismeadalah landasan berdasarkan
konstitusi, baik konstitusi dalamarti luas maupun konstitusi dalam
arti sempit. Konstitusi dalam arti luas meliputi undang-undang
dasar, undang-undang organik, peraturan perundang-undangan
lain, dan konvensi.Konstitusi dalam arti sempit berupa Undang-
Undang Dasar (Astim Riyanto, 2009).
2. Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian, diharapkanhak-hak
warganegara akan lebih terlindungi.
Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme, yang oleh Carl
Joachim Friedrichdijelaskan sebagai gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulan kegiatan yangdiselenggarakan oleh
dan atas nama rakyat.Tetapi yang dikenakan beberapa pembatasan
yang diharapkan akan menjamin bahwakekuasaan yang diperlukan
untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka
yangmendapat tugas untuk memerintah (Thaib dan Hamidi, 1999).
3. Konstitusi berfungsi:
a) membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar
dalammenjalankan kekuasaannya tidak sewenang-
wenang terhadap rakyatnya;
b) memberi suaturangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicitacitakan tahap berikutnya;
c) dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut
suatu sistem ketatanegaraan tertentuyang dijunjung tinggi
oleh semua warga negaranya;
d) menjamin hak-hak asasi warganegara.
4. Konstistusi penentu atau pembatas kekuasaan negara, konstitusi
pengatur hubungankekuasaan antar organ negara, konstitusi
pengatur hubungan kekuasaan antara organ negaradengan warga
negara, konstitusi pemberi atau sumber legitimasi terhadap
kekuasaan negaraataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan
negara, konstitusi sebagai penyalur atau pengalih kewenangan dari
sumber kekuasaan yang asli kepada organ negara,
konstitusisebagai sumber simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu
sebagai rujukan identitas dankeagungan kebangsaan serta sebagai
center of ceremony, konstitusi sebagai sarana pengendalian
masyarakat baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan arti luas
mencakup bidang sosial ekonomi, konstitusi sebagai sarana
perekayasaan dan pembauran masyarakat.
Dari fungsi tersebut kita tahu bahwa urgensi dari konstitusi
yaitu dilihat dari dua segi. Segi pertama dari segi isi karena
konstitusi memuat dasar garis struktur dan memuat fungsi
negara.Kedua, dari segi bentuk yang memuat konstitusi bukan
sembarang orang atau lembaga.Mungkin bisa seorang raja, rakyat,
badan konstitusi atau lembaga diktator
5. Pada sudut pandang kedua mengaitkan pentingnya konstitusi
dengan pengertian hukumdalam arti sempit, dimana konstitusi
dibuat oleh badan hukum dalam arti sempitdimana konstitusi
dibuat oleh badan yang mempunyai “wewenang hukum” yaitu
sebuah badan yang diakui sah untuk memberikan kekuatan hukum
pada konstitusi. Tapi dalamkenyatannya tidak menutup
kemungkinan adanya konstitusi yang sama sekali hampa
(tidaksarat makna, kursif penulis) karena tidak ada pertalian yang
nyata antara pihak yang benar- benar menjalankan pemerintahan
negara
.
B. Alasan Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa- Bernegara

Setiap negara harus memiliki konstitusi karena konstitusi merupakan


tonggak awalterbentuknya suatu negara. Konstitusi menjadi peyelenggaraan
bernegara. Oleh karena itukonstitusi menempati posisi penting dan straegis
dalam kehidupan ketatanegaraan suatunegara. Negara konstitusional tidak
cukup hanya memiliki konstitusi, tetapi juga negaratersebut harus menganut
gagasan tentang konstitusionalisme. Konstitusionalisme merupakangagasan
bahwa konstitusi suatu negara harus mampu memberi pembatasan
kekuasaan pemerintahan, serta memberi perlindungan dan jaminan pada hak-
hak dasar warga negara.Suatu negara yang memiliki konstitusi, tetapi isinya
mengabaikan dua hal diatas maka ia bukan negara konstitusional.
Konstitusi dianggap sebagai jaminan yang efektif bahwa kekuasaan
pemerintahan tidak akandisalahgunakan dan hak-hak warga negara tidak
dilanggar. Oleh karena itu, satu negarademokrasi harus memiliki dan berdasar
pada konstitusi, apakah itu tertulis maupun tidaktertulis, namun tak semua
negara yang memiliki konstitusi itu bersifat konstitusionalisme.
Konstitusi menempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraan suatunegara karena konstitusi menjadi barometer kehidupan
bernegara dan berbangsa yang saratdengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu. Meskipun konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda, baik
dalam hal tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya mereka
mempunyaikedudukan formal yang sama, yaitu sebagai hukum dasar dan
hukum tertinggi.

C. SUMBER HISTORIS,SOSIOLOGIS,POLITIK TENTANG


KONSTITUSIDALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA.
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan
sejarah.”Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi
membangun kehidupan bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan.
Dari pandangan ini, dapat dihami, mengapa manusia dalam bernegara
membutuhkan konstitusi. Menurut Hobbes, manusia pada “status naturalis” bagaikan
serigala. Hingga timbul adagium homo homini lupus (man is a wolf to [his fellow] man),
artinya yang kuatmengalahkan yang lemah. Lalu timbul pandangan bellum omnium
contra omnes: perangsemua lawan semua. Hidup dalam suasana demikian pada akhirnya
menyadarkanmanusiauntuk membuat perjanjian antara sesama manusia, yang dikenal
dengan istilahfactum unionis. Selanjutnya timbul perjanjian rakyat menyerahkan
kekuasaannya kepada penguasa untuk menjaga perjanjian rakyat yang dikenal dengan
istilah factum subjectionis.
Dalam bukunya yang berjudul Leviathan (1651) ia mengajukan suatu argumentasi
tentangkewajiban politik yang disebut kontrak sosial yang mengimplikasikan pengalihan
kedaulatankepada primus interpares yang kemudian berkuasa secara mutlak (absolut).
Primus inter paresadalah yang utama di antara sekawanan (kumpulan) atau orang
terpenting dan menonjol diantara orang yang derajatnya sama Negara dalam pandangan
Hobbes cenderung sepertimonster Leviathan. Pemikiran Hobbes tak lepas dari pengaruh
kondisi zamannya (zeitgeist-nya) sehingga ia cenderung membela monarkhi absolut
(kerajaan mutlak) dengan konsepdevine right yang menyatakan bahwa penguasa di bumi
merupakan pilihan Tuhan sehingga iamemiliki otoritas tidak tertandingi. Pandangan
inilah yang mendorong munculnya raja-rajatiran. Dengan mengatasnamakan primus inter
pares dan wakil Tuhan di bumi mereka berkuasa sewenang-
wenang dan menindas rakyat. Salah satu contoh raja yang berkuasasecara mutlak
adalah Louis XIV, raja Perancis yang dinobatkan pada 14 Mei 1643 dalam usialima
tahun. Ia baru mulai berkuasa penuh sejak wafatnya menteri utamanya, Jules
CardinalMazarin pada tahun 1661. Louis XIV dijuluki sebagai Raja Matahari (Le Roi
Soleil) atauLouis yang Agung (Louis le Grand, atau Le Grand Monarque). Ia memerintah
Pada bukunovel Moby-Dick, Leviathan merupakan ikan paus besar, dan pada bahasa
Ibrani Modern,Leviathan berarti "paus". Dalam beberapa mitologi seperti Jepang dan
Canaanite, Leviathandikenal sebagai Dewa Lautan. Menurut beberapa sumber lain
dikatakan bahwa Leviathanadalah ular raksasa jahat berkepala tujuh.

Dalam sejarah Perancis, Raja Louis XIV bertindak absolut. Gagasan untuk
membatasikekuasaan raja atau dikenal dengan istilah konstitusionalisme yang
mengandung arti bahwa penguasa perlu dibatasi Kekuasaan nya  dan  karena
itu kekuasaannya harus diperinci secarategas, sebenarnya sudah muncul sebelum Louis
XVI dihukum dengan Guillotine. Dalamrentetan sejarah penegakkan HAM di temukan
beberapa peristiwa yang melahirkan berbagaidokumen HAM. Seperti Magna Charta di
Inggris, Bill of Rights dan Declaration of Independence dalam sejarah Amerika Serikat,
dan Declaration des Droits de L’homme et du Citoyen di Perancis.
Oleh karena itu konstitusi juga diperlukan untuk membagi kekuasaan dalam
negara.Pandangan ini didasarkan pada fungsi konstitusi yang salah satu di antaranya
adalahmembagi kekuasaan dalam negara (Kusnardi dan Ibrahim, 1988). Bagi mereka
yangmemandang negara dari sudut kekuasaan dan menganggap sebagai organisasi
kekuasaan maka konstitusi dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang
menentapkan bagaimana kekuasaan dibagi di antara beberapa lembaga
kenegaraan, misalnya antara badanlegislatif, eksekutif, dan yudikatif. Konsitusi
menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusatkekuasan itu bekerja sama dan
menyesuaiakan diri satu sama lain serta merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam
negara.
Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak
tertulis, yangmenentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan. Jika kita
mengartikankonstitusi secara sempit, yakni sebagai suatu dokumen atau seperangkat
dokumen, makaKerajaan Inggris tidak memiliki konstitusi.yang termuat dalam satu
dokumen tunggal. Inggristidak memiliki dokumen single core konstitusional. Konstitusi
Inggris adalah himpunanhukum dan prinsip- prinsip Inggris yang diwujudkan dalam
bentuk tertulis, dalam undang-undang, keputusan pengadilan, dan perjanjian. Konstitusi
Inggris juga memiliki sumber tidaktertulis lainnya, termasuk parlemen, konvensi
konstitusional, dan hak-hak istimewa kerajaan.Oleh karena itu, kita harus mengambil
pengertian konstitusi secara luas sebagai
suatu peraturan, tertulis maupun tidak tertulis, yang menentukan bagaimana negara dibent
uk dandijalankan. Jika demikian Kerajaan Inggris memiliki konstitusi. Negara tersebut
bukan satu-satunya yang tidak memiliki konstitusi tertulis. Negara lainnya di antaranya
adalah Israel danSelandia Baru.

B. Alasan Perlunya
Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konstitusi diperlukan dalam
kehidupan berbangsa-negara
yaitu agar dapat membatasi
kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara. Konstitusi
negara di satu sisi
dimaksudkan untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di
sisi lain
untuk menjamin hak-hak dasar
warga negara. Seorang ahli
konstitusi berkebangsaan
Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa
undang-undang dasar
membatasi
dan mengendalikan kekuasaan
politik untuk menjamin hak-hak
rakyat.Melalui fungsi
ini undang-undang dasar
dapat memberi sumbangan
kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik
yang demokratis (Riyanto,
2009).Aturan dasar yang
terdapat dalam UUD NKRI
1945 Pasal 7 Presiden dan
Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan. UUD NKRI
Tahun 1945.Dalam rentetan
sejarah penegakkan HAM
akan di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan
berbagai dokumen HAM.
Eksistensi konstitusi dalam
kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi
bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara.Dalam lintasan
sejarah hingga awal abad ke-21
ini, hampir tidak ada
negara yang tidak memiliki
konstitusi.Hal ini menunjukkan
betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat negara
B. Alasan Perlunya
Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konstitusi diperlukan dalam
kehidupan berbangsa-negara
yaitu agar dapat membatasi
kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara. Konstitusi
negara di satu sisi
dimaksudkan untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di
sisi lain
untuk menjamin hak-hak dasar
warga negara. Seorang ahli
konstitusi berkebangsaan
Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa
undang-undang dasar
membatasi
dan mengendalikan kekuasaan
politik untuk menjamin hak-hak
rakyat.Melalui fungsi
ini undang-undang dasar
dapat memberi sumbangan
kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik
yang demokratis (Riyanto,
2009).Aturan dasar yang
terdapat dalam UUD NKRI
1945 Pasal 7 Presiden dan
Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan. UUD NKRI
Tahun 1945.Dalam rentetan
sejarah penegakkan HAM
akan di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan
berbagai dokumen HAM.
Eksistensi konstitusi dalam
kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi
bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara.Dalam lintasan
sejarah hingga awal abad ke-21
ini, hampir tidak ada
negara yang tidak memiliki
konstitusi.Hal ini menunjukkan
betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat negara
B. Alasan Perlunya
Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konstitusi diperlukan dalam
kehidupan berbangsa-negara
yaitu agar dapat membatasi
kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara. Konstitusi
negara di satu sisi
dimaksudkan untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di
sisi lain
untuk menjamin hak-hak dasar
warga negara. Seorang ahli
konstitusi berkebangsaan
Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa
undang-undang dasar
membatasi
dan mengendalikan kekuasaan
politik untuk menjamin hak-hak
rakyat.Melalui fungsi
ini undang-undang dasar
dapat memberi sumbangan
kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik
yang demokratis (Riyanto,
2009).Aturan dasar yang
terdapat dalam UUD NKRI
1945 Pasal 7 Presiden dan
Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan. UUD NKRI
Tahun 1945.Dalam rentetan
sejarah penegakkan HAM
akan di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan
berbagai dokumen HAM.
Eksistensi konstitusi dalam
kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi
bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara.Dalam lintasan
sejarah hingga awal abad ke-21
ini, hampir tidak ada
negara yang tidak memiliki
konstitusi.Hal ini menunjukkan
betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat negara
B. Alasan Perlunya
Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konstitusi diperlukan dalam
kehidupan berbangsa-negara
yaitu agar dapat membatasi
kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara. Konstitusi
negara di satu sisi
dimaksudkan untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di
sisi lain
untuk menjamin hak-hak dasar
warga negara. Seorang ahli
konstitusi berkebangsaan
Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa
undang-undang dasar
membatasi
dan mengendalikan kekuasaan
politik untuk menjamin hak-hak
rakyat.Melalui fungsi
ini undang-undang dasar
dapat memberi sumbangan
kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik
yang demokratis (Riyanto,
2009).Aturan dasar yang
terdapat dalam UUD NKRI
1945 Pasal 7 Presiden dan
Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan. UUD NKRI
Tahun 1945.Dalam rentetan
sejarah penegakkan HAM
akan di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan
berbagai dokumen HAM.
Eksistensi konstitusi dalam
kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi
bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara.Dalam lintasan
sejarah hingga awal abad ke-21
ini, hampir tidak ada
negara yang tidak memiliki
konstitusi.Hal ini menunjukkan
betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat negara
D. DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA-NEGARA INDONESIA
Konstitusi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini adalah Undang-Undang
Dasar 1945 yang berlaku mulai 5 Juli 1959, dimana kontitusi ini termasuk dalam

konstitusi tertulis. ada paragraf sebelumnya dikatakan bahwa konstitusi Indonesia telah

mengalamibeberapa  perubahan dalam  perkembangannya.


Perubahan konstitusi ini dilakukan pasti bukan tanpasebab yang tidak jelas, karna itu
dalam pembahasan tentang alasan mengapa konstitusi diIndonesia beberapa kali
mengalami perubahan. Sepanjang sejarah, Indonesia tercatatmengalami 4 kali perubahan
konstitusi dalam kurun waktu yang cukup singkat.
Periode pertama yaitu UUD 1945 yang berlaku selama 4 tahun mulai 18 Agustus
1945 - 27Desember 1949 namun ditahun terakhir konstitusi berubah dan ditetapkan
menjadi UUD RISyang berjalan sampai 17 Agustus 1950. Perubahan yang terbilang
cukup singkat inidilatarbelakangi oleh agresi militer Belanda yang mengharuskan
mengubah bentuk negaradari Presidensil menjadi pemerintahan Parlementer, akibatnya
Indonesia harus mengubahkonstitusi negara. Konstitusi negara Indonesia berubah
menjadi parlementer yang menjadikanPresiden Soekarno sebagai Kepala Negara bukan
Kepala Pemerintahan.
E. ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-
NEGARA
Peranan Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa dan BernegaraEksistensi
konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan sesuatu halyang
sangat krusial, karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah
negara.Dalam lintasan sejarah hingga awal abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang
tidak adanegara yang tidak memiliki konstitusi. Hal ini menunjukkan betapa urgenya
konstitusisebagai suatu perangkat negara. Konstitusi dan negara ibarat dua sisi mata uang
yang satusama lain tidak terpisahkan.
Konstitusi menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan kehidupan
ketatanegaraan,karenakonstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur organisasi
negara,serta hubungan antara negara dan warga negara sehingga saling menyesuaikan diri
dan saling bekerjasama.Dr.A.Hamid S.Attamimi menegaskan seperti yang dikutip Thaib
bahwa konstitusi atau Undang-Undang Dasar merupakan suatu hal yang sangat penting
sebagai pemberi pegangandan pemberi batas, sekaligus dipakai sebagai pegangan dalam
mengatur bagaimanakekuasaan negara harus dijalankan. Sejalan dengan perlunya
konstitusi sebagai instrumenuntuk membatasi kekuasaan dalam suatu negara, Meriam
Budiardjo mengatakan:
Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi
konstitusional,Undang-undang dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi
kekuasaan pemerintahsedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang.Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan
lebih terlindungi”.(Budiardjo,1978:96)
Dalam konteks pentingnya konstitusi sebagai pemberi batas kekuasaan tersebut,
Kusnardimenjelaskan bahwa konstitusi dilihat dari fungsinya terbagi dalam dua (2)
bagian, yaknimembagi kekuasaan dalam negara, dan membatasi kekuasaan pemerintah
atau penguasadalam negara. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa bagi mereka yang
memandang negara darisudut kekuasaan dan menganggap sebagai organisasi kekuasaan,
maka konstitusi dapatdipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang mendapatkan
bagaimana kekuasaandibagi diantara beberapa lembaga kenegaraan, seperti antara
lembaga legislatif, eksekutif danyudikatif. Selain sebagai pembatas kekuasaan ,konstitusi
juga dugunakan sebagai alat untukmenjamin hak-hak warga negara. Hak-hak tersebut
mencakup hak-hak asasi,seperti hakuntuk hidup,kesejahteraan hidup hak kebebasan.Dari
beberapa pakar yang menjelaskan mengenai urgensi konstitusi dalam sebuahnegara,maka
secara umum dapat dikatakan bahwa eksistensi konstitusi dalam suatu negaramerupakan
suatu keniscayaan,karena dengan adanya konstitusi akan tercipta pembatasankekuasaan
melain pembagian wewenang dan kekuasaan dalam menjalankan negara.Selain
itu,adanya konstitusi juga menjadi suatu hal sangat penting untuk menjamin hak-hak
asasiwarga negara,sehingga tidak terjadi penindasan dan perlakuan sewenang-wenang
dari pemerintah.
Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena
itu Setiapkonstitusi mempunyai beberapa peranan yaitu :
1. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
2. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan
menetapkan bagi penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka, sehingga
tidak terdapat kekuasaan yang semena-mena.
3. Untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk
menjamin hak-hakyang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan
yang berdaulat.
4. Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan
pemerintahan.Sehingga dimana ada organisasi negara dan kebutuhan
menyusun suatu pemerintahan negara,maka akan diperlukan konstitusi
5. Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan
ketatanegaraansuatu negara karena konstitusi menjadi barometer(ukuran) bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, juga merupakan ide-ide dasar yang
digariskan penguasa negara untukmengemudikan suatu negara.
6. Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada diantara
lembaga-lembaga negara.Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban
pemerintah sekaligusmembatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-
wenang dalam bertindak.Dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi
diatas, dapat dikatakan bahwa tujuandibuatnya konstitusi adalah untuk
mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinyamelalui aturan untuk
menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasaterhadap
rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai
alat untuk mencapaitujuan negara dengan berdasarkan kepada nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi diatas, dapat dikatakan bahwa
tujuandibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinyamelalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasaterhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat untuk menca
paitujuan negara dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, 2017.Paradigma Baru Pendidikan


Kewarganegaraan.Jakarta: PT BumiAksaraThaib, Dahlan,2009. Ketatanegaraan
Indonesia.
Yogyakarta: Total Media https://ankes3mk.blogspot.co.id/2017/01/dinamika-
konstitusi-di-indonesia.htmlhttp://yukimuri.blogspot.co.id/2013/06/peranan-konstitusi-
dalam-kehidupan.html

B. Alasan Perlunya
Konstitusi dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Konstitusi diperlukan dalam
kehidupan berbangsa-negara
yaitu agar dapat membatasi
kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara. Konstitusi
negara di satu sisi
dimaksudkan untuk
membatasi kekuasaan
penyelenggaran negara dan di
sisi lain
untuk menjamin hak-hak dasar
warga negara. Seorang ahli
konstitusi berkebangsaan
Jepang Naoki Kobayashi
mengemukakan bahwa
undang-undang dasar
membatasi
dan mengendalikan kekuasaan
politik untuk menjamin hak-hak
rakyat.Melalui fungsi
ini undang-undang dasar
dapat memberi sumbangan
kepada perkembangan dan
pembinaan tatanan politik
yang demokratis (Riyanto,
2009).Aturan dasar yang
terdapat dalam UUD NKRI
1945 Pasal 7 Presiden dan
Wakil Presiden memegang
jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali
masa jabatan. UUD NKRI
Tahun 1945.Dalam rentetan
sejarah penegakkan HAM
akan di temukan beberapa
peristiwa yang melahirkan
berbagai dokumen HAM.
Eksistensi konstitusi dalam
kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan
sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi
bisa jadi tidak akan terbentuk
sebuah negara.Dalam lintasan
sejarah hingga awal abad ke-21
ini, hampir tidak ada
negara yang tidak memiliki
konstitusi.Hal ini menunjukkan
betapa urgenya konstitusi
sebagai suatu perangkat

Anda mungkin juga menyukai