Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Hakikat Individu

Dosen Pengampu:

Dr. Refi Ranto R., M.Pd

Mata Kuliah:

Perkembangan Peserta Didik

Disusun oleh kelompok 3

Maulina Saharani Dewi (23120017)


Qurota A’yun (23120022)
Vievien Azvrazhicha NurmaFitri(23120071)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan
serta kemudahan dalam penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Individu”
ini dengan tepat waktu, karena kami yakin jika tanpa pertolongannya kami tidak
akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini mengacu berdasarkan buku, makalah, serta artikel yang


penulis temukan di beberapa web di internet serta buku yang membahas tentang
topik yang akan penulis bahas dalam makalah ini yang akan penulis cantumkan
pada Daftar Pustaka.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dosen pembimbing kami, kami


tidak akan dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami selaku
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Refi Ranto R., M.Pd yang
telah memberikan dukungan serta bimbingan kepada kami dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang penulis lakukan


dalam penyusunan makalah ini, masih banyak hal yang mungkin kurang jelas
dalam pengetikan makalah ini. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik
serta saran para pembaca untuk perbaikan makalah yang akan penulis susun di
masa yang akan datang.

Untuk seluruh kekurangan serta kesalahan yang membuat pembaca merasa


kurang tepat, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bojonegoro, 6 April 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar belakang.........................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah...................................................................................................4
1.3. Tujuan penulisan.....................................................................................................5
1.4. Manfaat...................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PENJELASAN.......................................................................................................................6
2.1. Pengertian hakikat individu.....................................................................................6
2.2. Hakikat manusia sebagai makhluk individu.............................................................7
2.3. Peranan manusia sebagai makhluk individu............................................................8
2.4. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat........................9
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan............................................................................................................12
3.2. Saran.....................................................................................................................12

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna


dibandingkan dengan makhluk ciptaan tuhan yang lainnya. Manusia diciptakan
oleh tuhan berbeda dengan makhluk tuhan yang lainnya, karena manusia tidak
hanya diberikan fisik yang sempurna saja akan tetapi juga akal untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang ada di hidupnya serta kemampuan untuk
menjaga hawa nafsu nya.

Hakikat manusia sendiri merupakan makhluk individu serta makhluk


social. Akan tetapi, makalah ini akan membahas mengenai hakikat individu. Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.

Individu berasal dari kata in dan devided . Dalam bahasa


inggris in mengandung arti tidak , sedangkan devided berarti terbagi . Jadi
individu artinya tidak berbagi , atau satu kesatuan . Dalam bahasa latin individu
berasal dari kata individium yang berarti yang tak berbagi , jadi merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan tak terbatas . ndividu atau perorangan merupakan unit terkecil pembentuk
masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih
kecil.

1.2. Rumusan masalah


Adapun dengan dibuatnya makalah ini, penulis ingin membahas beberapa
topik yang berhubungan dengan judul makalah yang penulis angkat. Berdasarkan
latar belakang di atas diantara masalah yang akan penulis bahas yaitu:

1. Apa pengertian hakikat individu?

2. Apa Hakikat manusia sebagai makhluk individu.

3. Apa Peranan manusia sebagai makhluk individu.

4
4. Dilema antar kepentingan individu dan masyarakat.

1.3. Tujuan penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa pengertian hakikat


individu, hakikat manusia sebagai makhluk hidup, dan kebimbangan yang dialami
manusia antara kepentingan individu dan masyarakat. Selain tujuan tersebut
penulis juga mempunyai tujuan agar setiap individu mengetahui apa saja peran
mereka sebagai makhluk individu serta peran mereka kepada masyarakat. Serta
penulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas penulis pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik ( PPD) yang diampu oleh Bapak Dr. Refi Ranto R.,
M.Pd.

1.4. Manfaat

Manfaat yang bisa diambil dari adanya makalah ini yaitu untuk
menjabarkan hakikat individu itu sendiri serta memberikan pengetahuan kepada
masyarakat akan peran manusia sebagai makhluk individu serta makhluk social
karena pada dasarnya banyak masyarakat hanya condong akan salah satu hal
tersebut, padahal seharusnya kita harus bisa bersikap sesuai dengan kondisi yang
ada.

5
BAB II
PENJELASAN

2.1. Pengertian hakikat individu

Istilah hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Asal


usul kata hakikat adalah dari bahasa Arab “Al-Haqq” yang artinya hak.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), individu adalah
seorang atau satu pribadi (beda dari yang lain) yang organisme hidupnya berdiri
sendiri, secara fisiologis ia bersifat bebas.

Kata individu berasal dari bahasa Latin, yakni indivuduum yang artinya
tidak terbagi dan merupakan kesatuan yang tidak terbatas, seperti dikutip dari
buku Konsep Dasar IPS (2021).

Sejak lahir, setiap manusia memiliki ciri-ciri khusus yang melekat dalam
dirinya. Hal tersebut kemudian disebut sebagai kepribadian. Setiap individu
mempunyai perbedaan-perbedaan dari individu lainnya, seperti warna rambut,
karakteristik/kepribadian yang dimiliki individu sejak lahir dan dipengaruhi oleh
lingkungan alam dan sosial tempat individu itu berada.

Sederhananya, individu adalah satu organisme tunggal yang hidupnya


berdiri sendiri dan bersifat bebas, sehingga sering digunakan sebagai sebutan
"orang-seorang" atau "perorangan". Karakteristik Individu berdasarkan penjelasan
yang dituturkan oleh Stoner dan Freeman, mengatakan bahwasanya karakteristik
individu adalah terjemahan atau kata lain dari sikap, minat dan juga kebutuhan
individu. Sikap tersebut dibawa dan dipakai oleh seseorang ketika melakukan
suatu aktivitas.

Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk


keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang

6
itumerupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya,
termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.

Untuk menjadi suatu individu yang "mandiri" harus melalui proses yang
panjang. Yang paling utama pastinya melalui proses pemantapan pergaulan yang
dilakukan dilingkungan keluarga, karena dalam lingkungan keluarga ini secara
bertahap karakter yang khas sesorang akan terbentuk.

2.2. Hakikat manusia sebagai makhluk individu

a. Pengertian manusia sebagai makhluk individu.

Singkatnya manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai


perseorangan atau sebagai diri pribadi. Secara fisik, manusia sama
dengan makhluk hidup lainnya. Keduanya memiliki unsur-unsur
pendukung yang mampu membantunya hidup. Tetapi secara khusus,
manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Maksudnya adalah manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan menjadi makhluk paling sempurna
dengan akal yang dimilikinya.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki makna yaitu manusia


memiliki ciri khas dengan corak kepribadiannya sendiri. Bahkan ketika
sesorang m emiliki saudara kembar, kepribadian seorang individu dengan
individu lainnya sangatlah berbeda. Orang yang terlahir kembar tidak
akan memiliki ciri fisik dan ciri psikis yang persis sama. Secara umum
dapat dilihat bahwa manusia memiliki fisik yang sama, tetapi jika
diperhatikan lebih jauh maka akan terlihat jelas perbedaan-perbedaan
yang dimiliki setiap individu.

b. Kebutuhan manusia.

Seorang pelopor psikologi humanistik Abraham Maslow


berpendapat bahwa kebutuhan manusia terbagi menjadi lima, yaitu
sebagai berikut:

1.Kebutuhan fisiologis

7
Beberapa hal yang dikategorikan sebagai kebutuhan fisiologis atau
mendasar ialah makan, minum, pakaian, seksual, dan lain sebagianya.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan

Kebutuhan yang satu ini mencakup beberapa hal, seperti bebas dari
rasa takut, terlindungi dari bahaya, ancaman penyakit, perang, dan
beberapa hal lainnya.

3. Kebutuhan sosial

Dicintai, diakui sebagai masyarakat, dan diperhitungkan secara


peribadi tergolong kebutuhan sosial yang dibutuhkan manusia.

4. Kebutuhan akan penghargaan

Seperti namanya, kebutuhan pernghargaan tentu dibutuhkan manusia


untuk dihargai kemampuannya, jabatan, kedudukan, dan lain-lain.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan yang satu ini dibutuhkan manusia, yakni memaksimalkan


potensi diri, ekspresi diri, dan kreativitas.

2.3. Peranan manusia sebagai makhluk individu

Setelah membahas hakikat manusia sebagai makhluk individu, sekarang


kita beralih pada pembahasan selanjutnya bagaimana peran manusia sebagai
makhluk individu.

Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat
dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia
perorangan. Manusia sebagai makhluk individu memiliki berbagai peran
untuk mewujudkan segala hal yang diinginkannya.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan yang
khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

8
Untuk menjadi suatu individu yang mandiri harus melalui proses yang
panjang. Yang pertama, melalui proses pemantapan pergaulan yang dilakukan
di lingkungan keluarga. Sebagai makhluk individu manusia berperan
untuk mewujudkan hal-hal sebagai berikut :

a.Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.

b.Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.

c.Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.

d.Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

e.Peranan manusia sebagai makhluk social.

Manusia sebagai makhluk individu juga berperan memenuhi kebutuhan


dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidup yang dijalaninya. Akan tetapi,
manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia akan
senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya.

2.4. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat

Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat masih


banyak diperdebatkan oleh sebagian besar masyarakat. Karena sebagian
masyarakat lada yang lebih mementingkan kepentingan individu dari pada
kepentingan masyarakat. Sebaliknya, sebagian masyarakat lain beranggapan
bahwa kepentingan masyarakat lebih penting dari pada kepentingan individu.
Pada dasarnya tidak ada yang salah akan pandangan atau pilihan tersebut.
Tergantung manusia tersebut berada dalam kondisi seperti apa, karena
sebenenarnya manusia yang baik yaitu manusia yang selalu bisa
menempatkan dirinya dalam situasi dan kondisi apa pun. Jika kondisinya
mengharuskan kita mementingkan kepentingan kita sendiri maka kita boleh
mementingkan apa yang menurut kita penting untuk diri kita. Sebaliknya jika
kondisinya mengharuskan kita mementingkan kepentingan masyarakat, kita
juga harus bisa untuk mementingkan kepentingan orang lain.

9
Dalam hal ini ada dua pandangan dalam menyikapi hal tersebut yaitu
pandangan individualime dan pandangan sosialisme.

1. Pandangan Individualisme.

Pandangan Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa


manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan
invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus
diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme
yang dari kata liber adalah sebagai berikut :

a) Penjaminan hak milik perorangan yaitu hak pribadi tidak berlaku hak
milik berfungsi sosial.
b) Mementingkan diri sendiri yaitu membiarkan orang lain untuk
melakukan aktivitas.
c) Pemberian kebebasan pada individu.
d) Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.
2. Pandangan Sosialisme.
Pandangan sosialisme adalah paham yang mengharapakan
masyarakat yang adil,selaras, bebas, dan sejahtera. Sosialisme muncul
dengan maksud kepentingan masyarakat secarakeseluruhan terutama
yang tersisih oleh system liberalisme, mendapt keadlian,kebebasan, dan
kesejahteraan. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan
masyarkatlah yang diutamakan.Karena masyarakat merupakan entitas
yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada.
Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan
dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat
yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera.
Jadi kedua pandangan tersebut tidak ada yang salah. Bahkan memang kita
harus bisa menerima kedua pandangan tersebut karena apabila salah satu
kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang
tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang
hilang dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang
dihilangkan dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan, jadi

10
segala sesuatunya harus seimbang antara individu dan sosial
ataupun masyarakat.
2.5. Lebih pentingnya tujuan suatu kelompok dengan tujuan
seorang individu
Pandangan Individualisme atau keananiahan merupakan satu filsafat yang
memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan
kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan
sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak
pribadi. Mereka menentang intervensi dari masyarakat, negara dan setiap
badan atau kelompok atas pilihan pribadi mereka. Oleh itu, individualisme
melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai
lebih penting dari tujuan seorang individu yang dengan sendiri adalah dasar
kepada setiap badan masyarakat. Pendapat-pendapat yang di tentang termasuk
holisme, kolektivisme dan statisme, antara lain. Filsafat ini juga kurang
senang dengan segala standar moral yang berlaku ke atas seseorang karena
peraturan-peraturan itu menghalangi kebebasan seseorang.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setiap manusia itu mempunyai kepentingan individu dan kepentingan


sosial. Kepentingan individu manusia akan mempertahankan harkat dan
martabatnya. Sedangkan kepentingan sosial akan berguna untuk manusia
tersebut mendapatkan bantuan serta pertolongan dari orang lain karena
manusia tidak bisa hidup sendiri, dan akan berinteraksi sosial membentuk
kehiupan berkelompok dengan manusia lainnya.
Setiap manusia pasti mempunyai peran serta pandangan tersendiri dalam
menentukan prioritas dalam hidupnya. Oleh karena itu, akan muncul beberapa
perasaan dilema antara kepentingan individu dengan kepentingan sosial atau
masyarakat. Dan memunculkan dua pandangan yang bertolak belakang yaitu :
1.Pandangan Individualisme
2.Pandangan Sosialisme

3.2. Saran

Sebaiknya, kita sebagai generasi yang akan melanjutkan kemajuan negara


ini bisa lebih terbuka dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan atau hal
apapun. Jangan selalu mau mementingkan apa yang kita ingin kan akan tetapi
kita harus mementingkan apa yang memang penting di dalam hidup kita.
Jangan selalu membuat keributan karena hal sepele seperti perbedaan

12
pandangan atau pemikiran. Karena manusia yang baik adalah manusia yang
bisa menerima perbedaan dan bisa menjadikan perbedaan itu menjadi hal
yang indah.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak hal yang
kurang sempurna, baik dari pembahasan bahkan sampai cara penyusunannya.
Oleh karena itu, penulis sangat menerima saran maupun keritik dari pembaca
sebegai bahan belajar untuk penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aris. (n.d.). Pengertian Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial. Retrieved


from gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
individu/
BALI, D. (2022, Desember 15). Individu Adalah: Ciri, Aspek, dan Karakter.
Retrieved from detik.com:
https://www.detik.com/bali/berita/d-6463839/individu-adalah-ciri-aspek-
dan-karakter#:~:text=Sederhananya%2C%20individu%20adalah%20satu
%20organisme,seorang%22%20atau%20%22perorangan%22
Indonesia, C. (2023, November 11). Apa Itu Individu? Ini Pengertian, Ciri, dan
Karakteristiknya. Retrieved from cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20231024125300-569-1015178/ap
a-itu-individu-ini-pengertian-ciri-dan-karakteristiknya
jmmigo. (2012, November 13). HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU DAN SOSIAL. Retrieved from jmmigo.wordpress.com:
https://jmmigo.wordpress.com/2012/11/13/hakikat-manusia-sebagai-
makhluk-individu-dan-sosial/
LuluMusyarofah, H. (2020, Mei 30). Peran Manusia sebagai Makhluk Individu
dan Makhluk Sosial dalam Kehidupan Bernegara. Retrieved from
kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/halwatululumusyarofah/5ed23469097f3664
1f7df842/peran-manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-makhluk-sosial-
dalam-kehidupan-bernegara
WAWAN SUKIRMAN, H. S. (n.d.). MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN
MAKHLUK SOSIAL. Retrieved from scribd.com:
https://www.scribd.com/doc/305675751/Manusia-Sebagai-Maklhluk-
Individu-Dan-Makhluk-Sosial
WIKIPEDIA. (2024, maret 21). Individu. Retrieved from wikipedia.org:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Individu

14

Anda mungkin juga menyukai