Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PENCEMARAN LINGKUNGAN

OLEH :

I MADE DODI OKTA PRADIKA

202201050062

UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan.....................................................
B. Pencemaran Lingkungan...................................................................................
C. Pengertian Limbah............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur
maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur
materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya
tersebut, manusia memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin
banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumberdaya alam yang
digali, diolah dan dijadikan berbagai produk yang siap digunakan (Luthfi,
Achmad. 2004).
Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan
sumberdaya alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa tersebut
dibuang karena tidak dibutuhkan yang disebut dengan limbah. Limbah
tersebut dibuang ke lingkungan sehingga masalah yang ditimbulkan
merata dan menyebar luas di lingkungan. Limbah yang biasanya
menimbulkan masalah terhadap lingkungan antara lain berasal dari
kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi
(Dharmono, 2013).
Kerusakahan lingkungan akibat pencemaran terjadi dimana-mana
yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan pencemaran lingkungan
menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan
bencana alam.
Karena itu, masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang
sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh
permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah
yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak
untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran,
bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi
pencemaran lingkungan (Luthfi, Achmad. 2004).
Permasalahan pencemaran lingkungan harus segera diatasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara di
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim
global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radio aktif, dan
sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses itu
terjadi, akibat yang dihasilkan dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.
Berhubungan dengan masalah pencemaran lingkungan, maka
dalam hal ini kami menyusun makalah “Pencemaran Lingkungan” agar
mengetahui penyebab pencemaran lingkungan terjadi, macam-macam dan
dampak pencemaran lingkungan, limbah sebagai sumber pencemar dan
bagaimana cara penanggulangannya.

2. Bahasa adalah yang


paling baik dalam
menunjukkan identitas
kultural suatu
3. bangsa.Dengan kata
lain bahasa
menunjukkan bangsa.
Itu sebabnya penting
bagi
4. bangsa Melanesia
melestarikan sekitar
250 bahasa etnisnya
dari arus besar
5. dominasi ‘bahasa
Indonesia’. Sejauh
mana dominasi itu?
Apa dampaknya?
6. Bagaimana proses
historisnya? Menjawab
pertanyaan-pertanyaan
ini, penting
7. sebagai upaya
melestarikan identitas
bangsa Melanesia,
yang selama ini ‘lebur’
8. dalam “NKRI” dan
dalam banyak hal
justru mengalami
Jawanisasi. Ini
9. kontradiktif dengan
gagasan Indonesia yang
ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
10. Bahasa Indonesia
mempunyai sejarah jauh
lebih panjang dari pada
Republik
11. ini sendiri. Bahasa
Indonesia telah
dinyatakan sebagai
bahasa nasional sejak
tahun
12. 1928, jauh sebelum
Indonesia merdeka.
Saat itu bahasa
Indonesia dinyatakan
13. sebagai bahasa
persatuan dan
menggunakan bahasa
Indonesia sebagai
perekat
14. bangsa. Saat itu
bahasa Indonesia
menjadi bahasa
pergaulan antar etnis
(lingua
15. franca) yang mampu
merekatkan suku-suku
di Indonesia. Dalam
perdagangan dan
16. penyebaran agama
pun bahasa Indonesia
mempunyai posisi yang
penting.
17. Deklarasi Sumpah
Pemuda membuat
semangat menggunakan
bahasa
18. Indonesia semakin
menggelora. Bahasa
Indonesia dianjurkan
untuk dipakai
19. sebagai bahasa
dalam pergaulan, juga
bahasa sastra dan
media cetak. Semangat
20. nasionalisme yang
tinggi membuat
perkembangan bahasa
Indonesia sangat pesat
21. karena semua orang
ingin menunjukkan jati
dirinya sebagai bangsa.
22. Maka dalam
makalah ini kami
mencoba untuk
mensajikan pembahasan
23. tentang sumber
bahasa Indonesia,
peresmian nama bahasa
Indonesia dan
24. peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan
dengan bahasa
Indonesia.
25. Bahasa adalah yang
paling baik dalam
menunjukkan identitas
kultural suatu
26. bangsa.Dengan kata
lain bahasa
menunjukkan bangsa.
Itu sebabnya penting
bagi
27. bangsa Melanesia
melestarikan sekitar
250 bahasa etnisnya
dari arus besar
28. dominasi ‘bahasa
Indonesia’. Sejauh
mana dominasi itu?
Apa dampaknya?
29. Bagaimana proses
historisnya? Menjawab
pertanyaan-pertanyaan
ini, penting
30. sebagai upaya
melestarikan identitas
bangsa Melanesia,
yang selama ini ‘lebur’
31. dalam “NKRI” dan
dalam banyak hal
justru mengalami
Jawanisasi. Ini
32. kontradiktif dengan
gagasan Indonesia yang
ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
33. Bahasa Indonesia
mempunyai sejarah jauh
lebih panjang dari pada
Republik
34. ini sendiri. Bahasa
Indonesia telah
dinyatakan sebagai
bahasa nasional sejak
tahun
35. 1928, jauh sebelum
Indonesia merdeka.
Saat itu bahasa
Indonesia dinyatakan
36. sebagai bahasa
persatuan dan
menggunakan bahasa
Indonesia sebagai
perekat
37. bangsa. Saat itu
bahasa Indonesia
menjadi bahasa
pergaulan antar etnis
(lingua
38. franca) yang mampu
merekatkan suku-suku
di Indonesia. Dalam
perdagangan dan
39. penyebaran agama
pun bahasa Indonesia
mempunyai posisi yang
penting.
40. Deklarasi Sumpah
Pemuda membuat
semangat menggunakan
bahasa
41. Indonesia semakin
menggelora. Bahasa
Indonesia dianjurkan
untuk dipakai
42. sebagai bahasa
dalam pergaulan, juga
bahasa sastra dan
media cetak. Semangat
43. nasionalisme yang
tinggi membuat
perkembangan bahasa
Indonesia sangat pesat
44. karena semua orang
ingin menunjukkan jati
dirinya sebagai bangsa.
45. Maka dalam
makalah ini kami
mencoba untuk
mensajikan pembahasan
46. tentang sumber
bahasa Indonesia,
peresmian nama bahasa
Indonesia dan
47. peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan
dengan bahasa
Indonesia.
1. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan?
b. Apa saja macam-macam dan dampak dari pencemaran lingkungan?
c. Apa yang dimaksud dengan limbah?

2. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dan faktor penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan
b. Untuk mengetahui macam-macam dan dampak dari pencemaran
lingkungan
c. Untuk mengetahui definisi dari limbah
1.
BAB II

PEMBAHASAH
A. Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan
Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang banyak terjadi antara
lain, kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuh-
tumbuhan, dan lain-lain.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada
umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung api, banjir, abrasi,
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.
- Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi yang
merupakan jalur gunung api, seperti Indonesia. Peletusan gunung api ada
yang lemah dan ada yang kuat. Makin kuat letusan gunung api, makin
besar kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
- Banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah mengakibatkan
kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah mengakibatkan
daerah permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-
tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
- Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi,
yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami.
- Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam
bumi dan dapat menyebabkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi
sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga
menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan
Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia
sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh alam. Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan oleh
manusia di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan
hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.
- Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian,
dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup yang luar biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang
terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan
flora dan fauna, dan kekeringan.
- Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada
umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbah-
limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran
terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.
- Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan
limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut.
- Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang
menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan menyebabkan
kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-
tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap ikan seperti
nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah
tangkapan ikan yang mereka peroleh.
- Perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan flora
dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi manusia pun
terganggu bahkan hilang sama sekali.

B. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun
2009, pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.
Sedangkan bila ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut
pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan
kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada dau
rmateri, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran
lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Luthfi, Achmad.
2004).
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai
hasil sampingan perbuatan manusia meliputi (Luthfi, Achmad. 2004) :
1) Faktor Industrialisasi
a. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan
bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan.
b. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan
bahan bakar untuk menghasilkan energi.
c. Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan
selama proses-proses di atas.
2) Faktor Urbanisasi
a. Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan
sistem transportasi.
b. Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan
hasil samping selama proses-proses di atas.
3) Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
a. Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
b. Meningkatnyakebutuhanpangandankebutuhanenergi.
c. Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-
bahan untuk hidup.
4) Faktor Cara Hidup
a. Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga
terbuang percuma.
b. Tuntutan akan kemewahan
c. Pemborosan energi
b. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Udara
Zat pencemarnya berupa oksidakarbin (CO,CO2), oksidanitrogen
(NO, NO2), oksidasulfur (SO2,SO3), hidrokarbon, bahan organik, partikel
padat (tanah, karbon, asbes, timbal), partikel cair (asam sulfat, asam
nitrat, minyak, pestisida), dan CFC (freon). Oksida belerang dan oksida
nitrogen larut dalam air hujan, sehingga menyebabkan hujan asam. Hujan
asam dapat melarutkan kapur dan semen pada patung dan dinding
bangunan, menghambat pertumbuhan dari tumbuhan dan merusakkan
daun dan akar tumbuhan, dan melarutkan garam-garam almunium.
Akumulasi garam alumunium disungai dan danau dapat membunuh
ikan.Dalam keadaan udara tidak tercemar,secara alami air hujan bersifat
asam lemah karena merupakan larutan asam karbonat (H2CO3) yang
terbentuk ketika air hujan malarutkan karbon dioksida diudara. Kabut asap
di kota-kota besar seperti Jakarta di sebabkan oleh asap kendaraan dan
industri sehingga dapat mengiritasi mata dan paru-paru dan merusak
tumbuhan (Dharmono, 2013).
Gasfreon(CFC)adalah gas yang mencair jika dimanfaatkan,
sehingga dapat digunakan sebagai pendingin pada lemari es dan AC,
bahan pendorong dalam kaleng aerosol seperti pada parfum, catsemprot,
hair spray (aerosol propellant) dan sebagai pembentuk gelembung pada
plastik busa (foamingagents). Di lapisi stratosfer, radiasi ultraviolet
akan memecah CFC dan melepas kanradikalklorin (Cl). Atomklorin akan
mengikat satu atomoksigen dariozon membentuk klorinmonoksida.
Klorinmonoksida bersifat labil dan akan bereaksi dengan ozon lain
membentuk gas oksigen dan atomklorin. Ataomklorin secara berantai dan
terus menerus memecah molekul ozon, sedangkan ozon dilapisi strstosfer
berfungsi menyaring dan menyerap radiasi ultraviolet, sehingga makhluk
hidup di bumi dapat terlindungi karena radiasi ultraviolet dapat mengubah
susunan basa purindan pirimidan pada DNA (Dharmono, 2013).
Karbondioksida dapat menyebabkan efekrumah kaca jika
kadarnya di atmosfer meningkat dan meyebabkan peningkatan suhu bumi
yang disebut pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 karena
pembakaran bahan bakar fosil (BBM, Batu bara) dan dehutanisasi.
Karbondioksida memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dan
menghalangi pantulan panas dari permukaan bumi untuk lepas keluar
angkasa dan memantulkannya kembali kebumi (Dharmono, 2013).
C. Pengertian Limbah
Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999
Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu
usaha dan/atau kegiatan manusia. Pada dasarnya, orang akan menganggap
bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya dan
harus dibuang, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk maka akan
menimbulkan penumpukan sampah. Dan sejatinya, limbah tidak
selamanya harus dibuang karena banyak juga limbah yang masih bisa
diolah menjadi produk yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah
bisa menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila
diolah kembali secara baik dan benar. 
Limbah yang tidak diolah kembali maka selanjutnya akan
menyebabkan berbagai polusi baik itu udara, air maupun tanah. Seperti
misalnya, pada lingkungan yang dipakai sebagai tempat pembuangan
sampah maka udara disekitarnya tidak akan sehat dan baunya cenderung
tak sedap. Tak sampai di situ karena bisa saja sumber air di sekitar
lingkungan tersebut akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah
sehingga menyebabkan tanahnya menjadi tandus.
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan
produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi.Limbah sendiri dari
tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga,
limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern,
peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah
seperti ini; dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk
mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun
untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di
elakkan lagi.

BAB III

PENUTUP
1. KESIMPULAN

Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009,


pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Adapaun faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu
: 1. Faktor Industrialisasi seperti, pertambangan, transportasi, penyulingan dan
pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan 2.
Faktor Urbanisasi seperti, pembukaan hutan untuk perkampungan, industri
dan sistem transportasi, penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa
buangan/sampah 3. Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat,
sehingga mneingkatnya kebutuhan 4. Faktor Cara Hidup, seperti penggunaan
barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma, tuntutan
akan kemewahan, dan pemborosan energi.
Pencemaran Lingkungan ada bermacam-macam yaitu pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Macam-macam
pencemaran lingkungan tersebut masing-masing memiliki dampak bagi
manusia terutama kesehatan. Pencemaran udara dapat menyebabkan pusing,
mual, serangan jantung, penglihatan kabur, iritasi mata, iritasi saluran
pernapasan, kejang, kelumpuhan, radang ginjal, kanker paru-paru, kekurangan
darah. Pencemaran air dapat menyebabkan sakit pinggang dan tulang
punggung, gagal ginjal, kekurangan hormone kelenjar gondok, tekanan darah
tinggi, penyakit jantung. Pencemaran tanah dapat menyebabkan daratan tidak
dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia seperti untuk
pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain. Sedangkan
pencemaran suara (kebisingan) dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah, bertambahnya metabolisme basal, kurang konsentrasi, susah tidur,
gangguan emosi dan ketulian.
Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha
dan/atau kegiatan manusia. Limbah berdasarkan wujudnya ada limbah padat,
limbah cair dan limbah gas. Berdasarkan sumbernya ada limbah industri,
limbah pertanian, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Jenis- jenis limbah yaitu limbah domestik dan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun ). Limbah domestik berasal dari pembuangan dalam
rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa
pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan ingin
segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran yang berasal dari
tubuh manusia (feses dan urin). ). Limbah B3 adalah setiap bahan sisa
(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak,
mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Cara pembuangan limbah diantaranya : Dalam penanganan limbah cair
terdapat beberapa cara yakni dengan : Pengolahan primer, Pengolahan
sekunder, Pengolahan tersier, Desinfeksi, dan Pengolahan lumpur. Dalam
penanganan limbah padat dibagi dalam beberapa cara yakni: Penimbunan
terbuka, Sanitary landfill, Daur ulang, Insinerasi dan Dijadikan kompos.
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana mencegah
gas pencemar tersebut mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang
filter (penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor, pengendap siklon,
mengontrol emisi gas buang dan masih banyak lagi. Pengolahan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda, beberapa cara
pengolahan limbah B3 yaitu dengan : Kolam penyimpanan (surface
impoundments), Sumur dalam/Sumur injeksi dan Secure landfill/lanfill untuk
limbah B3.
Dalam mengelola limbah untuk daur ulang dapat digunakan prinsip-
prinsip produksi bersih yang dapat diterapkan dalam keseharian misalnya
dengan menerapkan prinsip 4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah),
Recyle (daur ulang sampah), Reuse (gunakan sampah yang masih dapat
dipakai) dan Replace (ganti dengan barang yang ramah lingkungan).

2. SARAN
1. Masyarakat
Dengan penulisan makalah ini, masyarakat agar lebih sadar akan
pelestarian lingkungan dan sebaiknya masyarakat menambah wawasan
lingkungan yang luas dalam menjaga kondisi lingkungan agar benar-
benar jauh dari pencemaran lingkungan.
2. Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa memperdalam wawasan lingkungan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mengarah pada pemeliharaan
dan pelestarian lingkungan agar dapat beretika atau bermoral lingkungan
yang tinggi sehingga jauh dari masalah lingkungan bahkan dapat
mencegah masalah lingkungan.
3. Makalah
Untuk makalah ini, agar lebih memperhatikan kata-kata yang kurang
tepat dan mengutamakan keselarasan pembahasan untuk perbaikan demi
kesempurnaan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Dharmono. 2013. Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Banjarmasin: Universitas


Lambung Mangkurat Press.

Luthfi, Achmad. 2004. Modul Kim 08. Pencemaran Lingkungan. Bagian Proyek
Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Sugiharto, 1987

Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009

Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Anda mungkin juga menyukai