Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Program Studi Teknik Elektro

Oleh:

M. Isroq Alqofar (132018078)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pencemaran Lingkungan Akibat Industri.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pencemaran Lingkungan Akibat
Industri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Munhardanus, M.T,


selaku dosen Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banyuasin, 4 Januari 2021

M. Isroq Alqofar

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 4

2.1 Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan .................................................. 4

2.2 Pencemaran Lingkungan Akibat Industri ...................................................... 5

2.3 Limbah dan Permasalahannya ..................................................................... 14

BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 22

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 22

3.2 Saran ............................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup


mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi
terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad
modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia
memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah
manusia, semakin banyak pula sumberdaya alam yang digali, diolah dan
dijadikan berbagai produk yang siap digunakan.
Dalam proses pengambilan, pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya
alam, terdapat sisa yang tidak digunakan. Sisa tersebut dibuang karena tidak
dibutuhkan yang disebut dengan limbah. Limbah tersebut dibuang ke
lingkungan sehingga masalah yang ditimbulkan merata dan menyebar luas di
lingkungan. Limbah yang biasanya menimbulkan masalah terhadap lingkungan
antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan
dan rekreasi.
Kerusakahan lingkungan akibat pencemaran terjadi dimana-mana yang
berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Bahkan pencemaran lingkungan menimbulkan berbagai
dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Karena itu, masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi
kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu

1
mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat
menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Permasalahan pencemaran lingkungan harus segera diatasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara di perkotaan,
kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radio aktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses itu terjadi,
akibat yang dihasilkan dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran
lingkungan itu sendiri.
Berhubungan dengan masalah pencemaran lingkungan, maka dalam hal
ini kami menyusun makalah “Pencemaran Lingkungan” agar mengetahui
penyebab pencemaran lingkungan terjadi, macam-macam dan dampak
pencemaran lingkungan, limbah sebagai sumber pencemar dan bagaimana cara
penanggulangannya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
2. Apa saja macam-macam dan dampak dari pencemaran lingkungan?
3. Apa yang dimaksud dengan limbah?
4. Apa saja jenis-jenis limbah?
5. Bagaimana cara pembuangan limbah?
6. Bagaimana cara mendaur ulang limbah?

2
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan


makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan
2. Untuk mengetahui macam-macam dan dampak dari pencemaran
lingkungan
3. Untuk mengetahui definisi dari limbah
4. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah
5. Untuk mengetahui cara pembuangan limbah
6. Untuk mengetahui cara mendaur ulang limbah

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Berbagai Macam Pengrusakan Lingkungan

Berbagai masalah kerusakan lingkungan yang banyak terjadi antara lain,


kerusakan hutan, erosi tanah, kepunahan satwa liar, kepunahan tumbuh-
tumbuhan, dan lain-lain.
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Bentuk kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada
umumnya merupakan bencana alam, seperti letusan gunung api, banjir, abrasi,
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.
- Letusan gunung api sering terjadi di berbagai belahan bumi yang merupakan
jalur gunung api, seperti Indonesia. Peletusan gunung api ada yang lemah
dan ada yang kuat. Makin kuat letusan gunung api, makin besar kerusakan
lingkungan yang ditimbulkannya.
- Banjir sering pula disertai dengan tanah longsor telah mengakibatkan
kerusakan terhadap lingkungan kehidupan. Banjir telah mengakibatkan
daerah permukiman dan pertanian terendam sehingga banyak tanaman-
tanaman mati, jalan-jalan longsor, jembatan hancur, dan sebagainya.
- Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi,
yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami.
- Peristiwa gempa bumi merupakan kekuatan alam yang berasal dari dalam
bumi dan dapat menyebabkan getaran di permukaan bumi. Gempa bumi
sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sehingga
menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Proporsi kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia
sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh alam. Bentuk keruskan lingkungan yang disebabkan

4
oleh manusia di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri,
penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan sebagainya.
- Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian,
dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup yang luar biasa. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi
menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora
dan fauna, dan kekeringan.
- Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada
umumnya, pencemaran air dan tanah terjadi karena pembuangan limbah-
limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran
terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar.
- Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan
limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut.
- Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang
menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan menyebabkan
kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-
tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap ikan seperti
nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah
tangkapan ikan yang mereka peroleh.
- Perladangan hutan secara liar oleh penduduk. Akibatnya keanekaan flora
dan fauna hutan menurun drastik, serta manfaat hutan bagi manusia pun
terganggu bahkan hilang sama sekali.

2.2 Pencemaran Lingkungan Akibat Industri

a. Pengertian Pencemaran Lingkungan


Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun
2009, pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.

5
Sedangkan bila ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut
pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan
kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada dau
rmateri, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan
dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan
dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Luthfi, Achmad. 2004).
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai
hasil sampingan perbuatan manusia meliputi (Luthfi, Achmad. 2004) :
1) Faktor Industrialisasi
a. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan
bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan.
b. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan
bahan bakar untuk menghasilkan energi.
c. Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan
selama proses-proses di atas.
2) Faktor Urbanisasi
a. Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan
sistem transportasi.
b. Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan
hasil samping selama proses-proses di atas.
3) Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
a. Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
b. Meningkatnyakebutuhanpangandankebutuhanenergi.
c. Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-
bahan untuk hidup.
4) Faktor Cara Hidup
a. Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga
terbuang percuma.
b. Tuntutan akan kemewahan

6
c. Pemborosan energi

b. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Udara
Zat pencemarnya berupa oksidakarbin (CO,CO2), oksidanitrogen
(NO, NO2), oksidasulfur (SO2,SO3), hidrokarbon, bahan organik, partikel
padat (tanah, karbon, asbes, timbal), partikel cair (asam sulfat, asam nitrat,
minyak, pestisida), dan CFC (freon). Oksida belerang dan oksida nitrogen
larut dalam air hujan, sehingga menyebabkan hujan asam. Hujan asam
dapat melarutkan kapur dan semen pada patung dan dinding bangunan,
menghambat pertumbuhan dari tumbuhan dan merusakkan daun dan akar
tumbuhan, dan melarutkan garam-garam almunium. Akumulasi garam
alumunium disungai dan danau dapat membunuh ikan.Dalam keadaan
udara tidak tercemar,secara alami air hujan bersifat asam lemah karena
merupakan larutan asam karbonat (H2CO3) yang terbentuk ketika air hujan
malarutkan karbon dioksida diudara. Kabut asap di kota-kota besar seperti
Jakarta di sebabkan oleh asap kendaraan dan industri sehingga dapat
mengiritasi mata dan paru-paru dan merusak tumbuhan (Dharmono, 2013).
Gasfreon(CFC) adalah gas yang mencair jika dimanfaatkan,
sehingga dapat digunakan sebagai pendingin pada lemari es dan AC,
bahan pendorong dalam kaleng aerosol seperti pada parfum, catsemprot,
hair spray (aerosol propellant) dan sebagai pembentuk gelembung pada
plastik busa (foamingagents). Di lapisi stratosfer, radiasi ultraviolet
akan memecah CFC dan melepas kanradikalklorin (Cl). Atomklorin akan
mengikat satu atomoksigen dariozon membentuk klorinmonoksida.
Klorinmonoksida bersifat labil dan akan bereaksi dengan ozon lain
membentuk gas oksigen dan atomklorin. Ataomklorin secara berantai dan
terus menerus memecah molekul ozon, sedangkan ozon dilapisi strstosfer
berfungsi menyaring dan menyerap radiasi ultraviolet, sehingga makhluk
hidup di bumi dapat terlindungi karena radiasi ultraviolet dapat mengubah
susunan basa purindan pirimidan pada DNA (Dharmono, 2013).

7
Karbondioksida dapat menyebabkan efekrumah kaca jika kadarnya
di atmosfer meningkat dan meyebabkan peningkatan suhu bumi yang
disebut pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 karena pembakaran
bahan bakar fosil (BBM, Batu bara) dan dehutanisasi. Karbondioksida
memiliki kemampuan menyerap radiasi inframerah dan menghalangi
pantulan panas dari permukaan bumi untuk lepas keluar angkasa dan
memantulkannya kembali kebumi (Dharmono, 2013).

Gambar 1 Pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan asap pabrik

Tabel 1 Beberapa Unsur Pencemaran Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan


Manusia

No. Unsur Pencemar Dampak terhadap Manusia


1 Karbon monoksida (CO) Pusing, sakit kepala, mual, serangan
jantung, penglihatan kabur,
keseimbangan badan menurun, lemas,
pingsan, kematian.
2 Sulfur Dioksida (SOX) Iritasi mata, iritasi saluran pernapasan,
pandangan kabur, gejala penyakit
jantung.

8
3 Nitrogen Oksida (OX) Iritasi mata, kejang-kejang,
kelumpuhan, sulit bernapas, radang
ginjal, kanker paru-paru.
4 Hidrokarbon (hc) Iritasi mata, iritasi hidung, iritasi
tenggorokan, pusing, mual.
5 Timbal (Pb) Kekurangan darah, mengganggu fungsi
ginjal, kejang-kejang, gangguan system
syaraf dan otak, kelainan bayi dalam
kandungan.
6 Partikel Penyakit saluran pernapasan

2. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air berasal dari limbah (efluen) industri, rumah
tangga, pasar, daerah pertanian, dan kebocoran tanker minyak. Zat
pencemar yang dapat masuk ke air, antara lain: bahan yang mengandung
bibit penyakit, bahan yang membutuhkan banyak oksigen untuk
menguraikannya, bahan kimia anorgnik dari industri, limbah pupuk
pertanian, bahan yang tidak terlarut, endapan, bahan yang mengandung
radio aktif dan panas. Limbah-limbah tersebut dapat mencemari air karena
di dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya (logam berat dan
bakteri), suhu dan pH nya dapat mematikan organism di dalamnya, dan
kemampuan untuk menyerap oksigen dari air sangat besar sehingga
organism di perairan menjadi kekurangan oksigen. Dampak negatif
pencemaran air antara lain: berubah warna dan berbau busuk, biota air
mati, penyakit kulit, muntaber, penyakit minamata (kabyo), air tanah
tercemar, dan terjadinya eutrofikasi.Air tanah yang tercemar sangat sulit
untuk dikembalikan menjadi air bersih karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai aerob, pengencerandan penguraian
polutan tidak dapat berjalan (Dharmono, 2013).
Eutrofikasi adalah meningkatkan nutrisi atau zat-zat makan
diperairan sehingga menjadi sangat subur dan menyebabkan pertumbuhan

9
tanaman air (eceng gondok) dan ganggang sangat subur. Eutrofikasi
disebabkan akumulasi ion nitrat dan ion pospat yang berasal dari limbah
pupuk pertanian. Karena jumlah tanaman air sangat banyak, proses
penguraiannya memerlukan banyak oksigen. Akibatnya perairan
mengalami deoksigenasi (penurunan oksigen), sehingga terjadi penguraian
secara anaerob (pembusukan) yang menghasilkan gas hydrogen sulfida.
Untuk megetahui perairan tercemar atau tidak digunakan parameter limbah
yaitu uji pengukuran jumlah bakteri,uji kandungan oksigen dengan BOD,
COD,dan DO, uji kandungan bahan organic dan bahan anorganik, tingkat
kekeruhan, kandungan logam berat, dan derajat keasaman (pH) limbah cair.
Semakin tinggi BOD dan COD suatu perairan, maka semakin tercemar
perairan tersebut, sedangkan bila semakin rendah nilai DO (Dissolved
Oxygen, oksigen terlarut) maka semakin tercemar perairan tersebut
(Dharmono, 2013).

Gambar 2 Pencemaran air sungai dari sampah (limbah industri dan


rumah tangga)

10
Tabel 2 Unsur Pencemaran air, Sumber, dan Dampaknya terhadap Manusia

Dampak terhadap
No. Unsur Pencemar Sumber
Manusia
Pabrik pipa plastic,
PVC, tambang Sakit pinggang dan tulang
1 Cadmium
timah hitam, punggung, gagal ginjal
tambang bijih seng
Kekurangan hormone
Industri kelenjar gondok, tekanan
2 Kobalt elektronika, darah tinggi, pergelangan
industry kimia kaki membengkak,
penyakit jantung
Sakit kepala, sukar
Pabrik plastic, menelan, penglihatan
Airraksa industry sabun dan kabur, daya dengar
3
(Hg/mercuri) kosmetika, menurun, gusi
aktivitas pertanian membengkak, diare,
cacat pada bayi
Kepala pusing, mual,
kerusakan hati dan ginjal,
4 Bahan insektida Aktivitas pertanian
kanker kulit, kanker paru-
paru, kanker hati

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah atau daratan terjadi jik ada bahan-bahan asing,
baik organik maupun anorganik, yang menyebabkan daratan atau tanah
rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi
kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami
kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia
seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain
(Luthfi, Achmad. 2004).

11
Pencemarannya berupa sampah plastik dan kaca yang sulit terurai,
sampah organik, logam, kertas, kaleng, pupuk, detergen, dan pestisida yang
berasal dari limbah industri, tumah tangga, pertanian, dan pertambangan
(Dharmono, 2013).
Pupuk buatan, obat pembasmi hama seperti pestisida, herbisida,
bila digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah,
merubah sifat fisis, sifat kimia dan sifat biologis tanah, sehingga
menganggu pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Sampah dan bahan buangan
dan benda padat yang makin meningkat jumlahnya dapat menjadi bahan
penceman tanah, apalagi yang sukar diuraikan oleh bakteri pengurai
(Luthfi, Achmad. 2004).
Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia.
Banyak dari gas SO yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara
atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau
tertampung di atas tanah. Tanah juga sebagai tempat penampungan banyak
limbah-limbah dari rembesan penumpukan tanah (landfill), kolam lumpur
(lagoon), dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan
pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat mengurai juga
merupakan tempat pembuangan yang menyebabkan pencemaran tanah
terjadi. Mikroorganisme tanah melalui aktivtasnya dapat menghilangkan
CO dari atmosfir. Oleh karena itu tanah merupakan tempat penampungan
dari karbon monoksida (Luthfi, Achmad. 2004).

12
Gambar 3 Pencemaran tanah dari sampah (limbah rumah tangga dan
industri)

4. Pencemaran Suara (kebisingan)


Polutannya berupa suara bising yang berasal dari pabrik,
kendaraan bermotor, konser musik, dan pesawat terbang. Dampak
negatifnya dapat menimbulkan gangguan fisiologis seperti peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi, bertambahnya metabolism basal, gangguan
psikologis seperti rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan
gangguan emosi, gangguan komunikasi, dan terjadinya ketulian.Tingkat
kebisingan terjadi apabila intensitas bunyi melampaui 50 desibel (dB)
(Dharmono, 2013).
Dampak yang lainnya punahnya spesies,resistensi hama, resurjensi
(ledakan) populasi hama, kesuburan tanah berkurang, keracunan dan
penyakit, pemekatan hayati (biomagnification), terjadi penipisan lapisan
ozon (lubang ozon), dan efek rumah kacaserta pemanasan global
(Dharmono, 2013).

13
Gambar 4 Pencemaran suara (kebisisngan) dari kendaraan bermotor

2.3 Limbah dan Permasalahannya

a. Pengertian Limbah
Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999
Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu
usaha dan/atau kegiatan manusia. Pada dasarnya, orang akan menganggap
bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak ada gunanya dan harus
dibuang, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk maka akan menimbulkan
penumpukan sampah. Dan sejatinya, limbah tidak selamanya harus dibuang
karena banyak juga limbah yang masih bisa diolah menjadi produk yang
bermanfaat. Bahkan beberapa macam limbah bisa menjadi sangat berguna
dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila diolah kembali secara baik dan
benar.
Limbah yang tidak diolah kembali maka selanjutnya akan
menyebabkan berbagai polusi baik itu udara, air maupun tanah. Seperti
misalnya, pada lingkungan yang dipakai sebagai tempat pembuangan
sampah maka udara disekitarnya tidak akan sehat dan baunya cenderung tak
sedap. Tak sampai di situ karena bisa saja sumber air di sekitar lingkungan

14
tersebut akan terkontaminasi dengan zat kimia limbah sehingga
menyebabkan tanahnya menjadi tandus.
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan
produksi yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi.Limbah sendiri dari
tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga,
limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan
tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern,
peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah
seperti ini; dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk
mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun untuk
mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.
Berdasarkan bentuknya dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
1. Berdasarkan wujudnya :
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih
cenderung di lihat dari fisik limbah tersebut.Contohnya limbah padat,
disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan
limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan
limbah gas.
a) Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh
limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2),
Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
b) Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair
misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak
goreng buangan, dan lain-lain.
c) Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat,
contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan
kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya
limbah bisa berasal dari:

15
a) Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan
industri

Gambar 5 Limbah industri

b) Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan


pertanian
c) Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan
pertambangan
d) Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga,
pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis,
yakni limbah organik dan limbah anorganik.
a) Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur
karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
b) Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau
bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah
anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah
anorganik adalah Plastik dan baja.

16
c) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

b. Jenis-Jenis Limbah
1) Limbah Domestik
Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah limbah rumah
tangga. Limbah domestik ini berasal dari pembuangan dalam rumah
tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa
pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai
dan ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran
yang berasal dari tubuh manusia (feses dan urin). Sejatinya limbah
domestik tidak berbahaya seperti limbah industri. Akan tetapi jika
pembuangannya tidak tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi
masyarakat. Limbah domestik dapat berupa cairan, limbah cair yang
dihasilkan dari rumah tangga ini cenderung merupakan kotoran umum
(Sugiharto, 1987). Berikut adalah klasifikasi limbah cair:
a) Limbah cair domestik (Domestic waste water), yaitu limbah cair
hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), perkantoran,
bangunan perdagangan, dan saranasejenis. Contoh : air deterjen sisa
cucian.
b) Limbah cair industri (Industrial waste water), yaitu limbah cair hasil
buangan industri. Contoh : air sisa cucian daging, buah dan sayur
dari industri pengolahanmakanan, cairan sisa pewarna tekstil dari
industri tekstil.
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair
yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran
pembuangan limbah cair melaluirembesan ke dalam tanah atau
melalui luapan dari permukaan. Contoh : luapan air buangan talang
atap, pendingin ruangan, pertanian atau perkebunan.
d) Air hujan ( storm water ), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran
air hujan diatas permukaan tanah.

17
2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan,
membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya. Definisi limbah B3 menurut
BAPEDAL (1995), limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat
merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan
manusia.
Sifat limbah B3 dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu sampah yang
karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan
khusus. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu
atau lebih senyawa berikut ini :
a) Mudah meledak (explosive)
b) Pengoksidasi (oxidizing)
c) Beracun (moderatelytoxic)
d) Berbahaya (harmful)
e) Korosif (corrosive)
f) Bersifat mengiritasi (irritant)
g) Dll

3) Macam-macam limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi :
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived sludge
d) Digested sludge

18
Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Limbah mudah meledak
b) Limbah mudah terbakar
c) Limbah reaktif
d) Limbah beracun
e) Limbah yang menyebabkan infeksi
f) Limbah yang bersifat korosif

c. Cara Pembuangan Limbah


Penanganan limbah baik limbah cair, padat, gas dan limbah B3
memiliki cara tersendiri dalam penanganan pembuangan. Limbah B3 tidak
bisa disamakan pembuangannya dengan limbah cair ataupun limbah padat
begitu pula sebaliknya. Untuk penanganan limbah cair sendiri masih dibagi
lagi menjadi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya perhatikan bagaimana
cara penanganan limbah di bawah ini.
1. Penanganan limbah Cair sangatlah sulit, setiap bahan yang berbeda
harus ditangani dengan cara yang berbeda pula. Dalam penanganan
limbah cair terdapat beberapa cara yakni sebagai berikut ini:
a) Pengolahan primer
b) Pengolahan sekunder
c) Pengolahan tersier
d) Desinfeksi
e) Pengolahan lumpur
2. Pengolahan limbah padat
Pada pengolahan limbah padat berbeda dengan penanganan
limbah cair, dalam penanganan limbah padat dibagi dalam beberapa
cara yakni:
a) Penimbunan terbuka
b) Sanitary landfill
c) Daur ulang

19
d) Insinerasi
e) Dijadikan kompos
3. Pengolahan limbah gas
Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana
mencegah gas pencemar tersebut mencemari lingkungan, misalnya
dengan memasang filter (penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor,
pengendap siklon, mengontrol emisi gas buang dan masih banyak lagi.
4. Pengolahan limbah B3
Pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
memiliki cara yang berbeda, berhubung jenis limbah ini bisa
menimbulkan bahaya bagi lingkungan maka penanganan dengan benar
haruslah diperhatikan. Untuk pembuangan limbah B3 haruslah berhati-
hati karena tidak bisa dibuang begitu saja, limbah haruslah diolah
terlebih dahulu baik melalui pengolahan fisik, biologi dan kimia dengan
tujuan dapat menghilangkan efek berbahaya yang terdapat didalam
limbah. Berikut ini beberapa cara pengolahan limbah B3:
a) Kolam penyimpanan (surface impoundments)
b) Sumur dalam/Sumur injeksi
c) Secure landfill/lanfill untuk limbah B3

d. Daur Ulang Limbah


Manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari pasti pasti
menghasilkan buangan atau sampah.Jumlah sampah yang kita hasilkan
sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang yang kita gunakan
sehari-hari.Demikian juga dengan jenis sampah sangat tergantung dengan
jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu, pengolahan sampah
tidak lepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat (Dharmono, 2013).
Secara umum sampah dapat di kelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan
sampah yang berasal dari makhluk hidup.Seperti daun-daunan, sampah
dapur, serta sampah sayur atau buah-buahan di pasar.Sedangkan sampah

20
anorganik merupakan sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara alami sehingga penghancurannya memerlukan penanganan
lebih lanjut. Misalnya, plastik, kertas, kaleng, dan styrofoam. Sampah dapat
diolah, salah satu caranya dengan daur ulang yaitu cara pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian, dan pembuatan produk atau material bekas pakai
(Dharmono, 2013).
Produksi bersih merupakan salah satu pendekatan untuk merancang
ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan
produkproduk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara
keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbah yang
aman dalam kerangkasiklus ekologi. Prinsip-prinsip produksi bersih yang
dapat diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip
4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah), Recyle (daur ulang sampah),
Reuse (gunakan sampah yang masih dapat dipakai) dan Replace (ganti
dengan barang yang ramah lingkungan) (Dharmono, 2013).

21
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009,


pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, dana tau komponen lain ke dalam lignkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Adapaun faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, yaitu
: 1. Faktor Industrialisasi seperti, pertambangan, transportasi, penyulingan dan
pengolahan bahan hingga menghasilkan barang yang dapat digunakan 2. Faktor
Urbanisasi seperti, pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem
transportasi, penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah 3.
Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat, sehingga mneingkatnya
kebutuhan 4. Faktor Cara Hidup, seperti penggunaan barang kebutuhan secara
berlebihan sehingga terbuang percuma, tuntutan akan kemewahan, dan
pemborosan energi.
Pencemaran Lingkungan ada bermacam-macam yaitu pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Macam-macam
pencemaran lingkungan tersebut masing-masing memiliki dampak bagi
manusia terutama kesehatan. Pencemaran udara dapat menyebabkan pusing,
mual, serangan jantung, penglihatan kabur, iritasi mata, iritasi saluran
pernapasan, kejang, kelumpuhan, radang ginjal, kanker paru-paru, kekurangan
darah. Pencemaran air dapat menyebabkan sakit pinggang dan tulang
punggung, gagal ginjal, kekurangan hormone kelenjar gondok, tekanan darah
tinggi, penyakit jantung. Pencemaran tanah dapat menyebabkan daratan tidak
dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia seperti untuk
pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain. Sedangkan
pencemaran suara (kebisingan) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah,

22
bertambahnya metabolisme basal, kurang konsentrasi, susah tidur, gangguan
emosi dan ketulian.
Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha
dan/atau kegiatan manusia. Limbah berdasarkan wujudnya ada limbah padat,
limbah cair dan limbah gas. Berdasarkan sumbernya ada limbah industri,
limbah pertanian, limbah pertambangan, dan limbah domestik.
Jenis- jenis limbah yaitu limbah domestik dan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun ). Limbah domestik berasal dari pembuangan dalam
rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini dihasilkan dari sisa
pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan ingin
segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran yang berasal dari
tubuh manusia (feses dan urin). ). Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah)
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
(B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Cara pembuangan limbah diantaranya: Dalam penanganan limbah cair
terdapat beberapa cara yakni dengan : Pengolahan primer, Pengolahan
sekunder, Pengolahan tersier, Desinfeksi, dan Pengolahan lumpur. Dalam
penanganan limbah padat dibagi dalam beberapa cara yakni: Penimbunan
terbuka, Sanitary landfill, Daur ulang, Insinerasi dan Dijadikan kompos. Untuk
penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana mencegah gas
pencemar tersebut mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang filter
(penyaring) pada knalpot kendaraan bermotor, pengendap siklon, mengontrol
emisi gas buang dan masih banyak lagi. Pengolahan limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda, beberapa cara
pengolahan limbah B3 yaitu dengan: Kolam penyimpanan (surface
impoundments), Sumur dalam/Sumur injeksi dan Secure landfill/lanfill untuk
limbah B3.
Dalam mengelola limbah untuk daur ulang dapat digunakan prinsip-
prinsip produksi bersih yang dapat diterapkan dalam keseharian misalnya

23
dengan menerapkan prinsip 4R yang meliputi : Reduce (kurangi sampah),
Recyle (daur ulang sampah), Reuse (gunakan sampah yang masih dapat dipakai)
dan Replace (ganti dengan barang yang ramah lingkungan).

3.2 Saran

1. Masyarakat dan industri


Dengan penulisan makalah ini, masyarakat dan industri agar lebih sadar
akan pelestarian lingkungan dan sebaiknya masyarakat dan industri
menambah wawasan lingkungan yang luas dalam menjaga kondisi
lingkungan agar benar-benar jauh dari pencemaran lingkungan.
2. Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa memperdalam wawasan lingkungan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mengarah pada pemeliharaan
dan pelestarian lingkungan agar dapat beretika atau bermoral lingkungan
yang tinggi sehingga jauh dari masalah lingkungan bahkan dapat mencegah
masalah lingkungan.
3. Makalah
Untuk makalah ini, agar lebih memperhatikan kata-kata yang kurang tepat
dan mengutamakan keselarasan pembahasan untuk perbaikan demi
kesempurnaan makalah yang akan datang.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dharmono. 2013. Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Banjarmasin: Universitas


Lambung Mangkurat Press.

Luthfi, Achmad. 2004. Modul Kim 08. Pencemaran Lingkungan. Bagian Proyek
Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999

Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009

Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Slamet Ryadi. Kesehatan Lingkungan. Karya Anda. Surabaya, 1984.

Shalahuddin Djalal Tanjung. Toksikologi Lingkungan. Pusat Studi Lingkungan


Hidup. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta, 2002.

25

Anda mungkin juga menyukai