Di susun oleh
Siti Nursakinah
(2205113745)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kebijakan dan Upaya dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup, tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Ilmu lingkungan dan Mitigasi Bencana pada prodi Pendidikan Kimia Universitas Riau.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang perkembangan Pendidikan IPA.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………..………………………….…….....1
KATA PENGANTAR………………….………………………………………….………..2
DAFTAR ISI…………………………….………………………………………….……….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….…………4
1.1 Latar Belakang………………………….……………………………….………4
1.2 Rumusan Masalah……………….……………………………………….……...5
1.3 Tujuan………………………………………….……………………….………..5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….……..6
DAFTAR PUSTAKA……………………………….……………………………………..11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan
berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Lingkungan
hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Menurut undang-undang ini, lingkungan hidup pada dasarnya merupakan salah satu
bidang Pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah Kabupaten dan Kota. Dalam
menyikapi kecenderungan, menurunnya efektivitas dan kapasitas Pemerintah Daerah untuk
mengarahkan pembangunan agar menuju alur pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan yang difokuskan pada upaya perlambatan dan laju perusakan dan pencemaran
4
lingkungan, maka diperlukan motivasi yang kuat dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Pusat. Untuk mendorong semua pihak yang berkepentingan (Stakeholders) bergerak bersama
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Pengendalian lingkungan hidup dalam hal ini adalah urusan wajib Pemerintah Daerah,
yang terkait dengan pelayanan dasar (basic services) bagi masyarakat, sehingga pengendalian
lingkungan hidup merupakan urusan bersama (cocurrent) yang dalam pelaksanaanya
dilakukan secara bersama antar tingkatan pemerintah baik oleh pemerintah pusat, pemerintah
provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan
otonomi, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk melestarikan lingkungan hidup.
1. Apa saja tantangan lingkungan hidup yang dihadapi saat ini dan bagaimana
dampaknya pada ekosistem dan kesejahteraan manusia?
2. Bagaimana kebijakan dan upaya dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat ?
1. Mengetahui tantangan lingkungan hidup yang dihadapi saat ini dan dampaknya
terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia
2. Mengetahui kebijakan dan upaya dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang tenjadi menyebabkan beberapa dampak seperti: (a) seluruh
wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang lebih rendah dibanding
wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan,
sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan
tersebut menyebabkan berubahnya awal danpanjang musim hujan. Di wilayah Indonesia
bagian selatan, musim hujan yang makin pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan
indeks pertanaman (IP) apabila tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan tanpa
rehabilitasi jaringan irigasi.
Meningkatnya hujan pada musim hujan menyebabkan tingginya frekuensi kejadian
banjir, sedangkan menurunnya hujan pada musim kemarau akan meningkatkan risiko
kekekeringan. Sebaliknya, di wilayah Indonesia bagian utara,meningkatnya hujan pada
musim hujan akan meningkatkan peluang indeks penanaman, namun kondisi lahan tidak
sebaik di Jawa. Tren perubahan ini tentunya sangat berkaitan dengan sektor pertanian.
Peningkatan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia
menyebabkan perubahan iklim global. Dampaknya termasuk kenaikan suhu rata-rata bumi,
perubahan pola cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan dalam siklus
hidrologi. Hal ini berdampak negatif pada ekosistem seperti terganggunya ekosistem laut,
peningkatan kekeringan dan banjir, migrasi spesies, serta penurunan produktivitas pertanian.
Dampaknya pada kesejahteraan manusia meliputi kekurangan pangan, peningkatan
kerentanan terhadap bencana alam, dan ancaman terhadap kesehatan manusia.
6
kepunahan spesies, gangguan pada rantai makanan, kerusakan ekosistem, dan
ketidakseimbangan ekologis. Dampaknya pada kesejahteraan manusia termasuk hilangnya
sumber daya alam seperti obat-obatan, pangan, dan bahan baku industri, serta penurunan
daya dukung ekosistem terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
c. Polusi Lingkungan
Polusi udara, air, dan tanah yang disebabkan oleh limbah industri, emisi kendaraan
bermotor, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan mencemari lingkungan. Dampaknya
meliputi penurunan kualitas udara dan air, tercemarnya sumber daya air yang digunakan
untuk konsumsi manusia, terganggunya ekosistem air, keracunan tanah dan air, serta
peningkatan risiko penyakit terkait polusi. Dampak tersebut berdampak langsung pada
kesejahteraan manusia dalam bentuk penurunan kesehatan, peningkatan penyakit pernapasan
dan kardiovaskular, serta kerugian ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan.
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara bisa
juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung
berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan tetapi, penyebab
utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda
dua, tiga dan juga empat. Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
Asap rokok
Ozon (O3
Limbah pabrik, nuklir dan industry
Karbon Monoksida (CO)
Asap kendaraan bermotor
Kebakaran hutan
d. Pembangunan Berkelanjutan
Pertumbuhan populasi dan pembangunan ekonomi yang tidak berkelanjutan
menyebabkan peningkatan permintaan akan sumber daya alam dan energi. Penggunaan yang
berlebihan dan tidak bijaksana menyebabkan penipisan sumber daya, deforestasi, perubahan
lahan, dan kehilangan habitat. Dampaknya meliputi kerusakan ekosistem, degradasi lahan,
penurunan produktivitas pertanian, konflik sumber daya, serta peningkatan ketimpangan
sosial dan ekonomi.
7
2.2 Kebijakan dan upaya Penanggulangan
8
Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya lingkungan hidup dan konservasi. Upaya meliputi kampanye pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan program kesadaran lingkungan di sekolah, universitas, dan
masyarakat umum.
Kerjasama Internasional
Kebijakan ini melibatkan kerjasama antarnegara dalam pengelolaan lingkungan
hidup, termasuk perjanjian internasional seperti Protokol Kyoto dan Kesepakatan Paris.
Upaya ini berfokus pada pengurangan emisi, pembiayaan perubahan iklim, transfer teknologi,
dan kerjasama dalam pelestarian ekosistem
9
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Penanggulangan lingkungan hidup adalah sebuah tantangan yang kompleks dan
memerlukan upaya lintas sektor dan tingkat. Banyak kebijakan dan upaya yang telah
dilakukan, namun tantangan lingkungan hidup masih terus meningkat dan memerlukan
tindakan yang lebih serius dan komprehensif.
Saran
1. Meningkatkan investasi pada teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan, termasuk
energi terbarukan, transportasi hijau, dan teknologi ramah lingkungan lainnya.
2. Memperkuat kerjasama dan kemitraan antara sektor publik dan swasta, serta dengan
masyarakat sipil dan organisasi lingkungan.
5. Memastikan implementasi dan pengawasan yang efektif dari kebijakan dan program
penanggulangan lingkungan hidup.
10
Daftar Pustaka
11