Disusun Oleh
Kelompok 3
Musfiana G A22121045
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat dan karunianya
kepada kita, sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaiakn makalah yang berjudul
“Bencana dan Kerusakan Lingkungan”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bencana dan Kerusakan Lingkungan Hidup
a) Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam,
non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan
bencana sosial.
Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003) yang dikutip Wijayanto
(2012), Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang
menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai
material dan lingkungan (alam) dimana dampak yang ditimbulkan melebihi
kemampuan manusia guna mengatasinya dengan sumber daya yang ada. Lebih
lanjut, menurut Parker (1992) dalam dikutip Wijayanto (2012), bencana adalah
sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah
manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari kesalahan teknologi
yang memicu respon dari masyarakat, komunitas, individu maupun lingkungan
untuk memberikan antusiasme yang bersifat luas.
5
hidup. Oleh karena itu diperlukan kesadaran masyarakat untuk memiliki sikap
peduli lingkungan agar dapat mempertahankan pelestarian lingkungan hidup.
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi
tersebut secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan
alam pun meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam
dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah
manusia. Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi
atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai
dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan
kerusakan ekosistem.
1) Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat terjadi di air, udara, maupun tanah. Ketiga jenis
pencemaran lingkungan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Dampaknya
adalah muncul berbagai jenis penyakit. Selain itu, pencemaran lingkungan di air, udara,
dan tanah juga dapat mengganggu ekosistem dan biota yang terdapat di dalamnya.
2) Banjir
Banjir merupakan salah satu dampak kerusakan lingkungan yang kerap terjadi akhir-
akhir ini. Saat musim penghujan tiba, beberapa daerah di Indonesia dilanda bencana
banjir. Banjir diakibatkan oleh masyarakat yang tidak peduli dengan
lingkungan.Membuang sampah sembarangan merupakan salah satu faktor dari
terjadinya banjir. Melansir situs Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, banjir
biasanya disebabkan oleh sampah menggunung di sungai yang menjadikan aliran
sungai tidak lancar.
6
3) Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan merupakan dampak kerusakan lingkungan hidup yang sudah
sewajarnya menjadi perhatian. Sebab, jika hutan terbakar maka habitat hewan liar akan
terancam. Selain itu, kebakaran hutan menimbulkan asap tebal yang dapat
menyebabkan penyakit pernafasan. Lebih lanjut, hutan merupakan paru-paru dunia.
Jika hutan habis dilalap si jago merah, maka pohon tidak bisa menyerap karbondioksida
(CO2) dan memproduksi oksigen (O2).
4) Global Warming
Global warming atau yang dikenal dengan pemanasan global, acap kali dikaitkan
dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca mengakibatkan suhu bumi menjadi lebih
panas. Pemanasan global juga diakibatkan oleh meningkatnya karbondioksida (CO2),
sementara oksigen (O2) kian menipis.
5) Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan dampak kerusakan alam yang harus mendapatkan perhatian
khusus, Sebab, bencana alam tanah longsor sering kali menimbulkan banyak korban
jiwa. Bencana alam ini disebabkan oleh manusia yang sembarangan menebang pohon,
tanpa melakukan reboisasi.
Faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Faktor
Alam dan Faktor Manusia.
7
berapi, Gempa bumi, dan Angin topan. Peristiwa-peristiwa alam tersebut yang
menimbulkan kerusakan pada lingkunga hidup.
fakta terkait tingginya kerusakan lingkungan di Indonesia akibat kegiatan manusia antara lain:
Laju deforestasi mencapai 1,8 juta hektar/tahun yang mengakibatkan 21% dari 133 juta
hektar hutan Indonesia hilang. Hilangnya hutan menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan, meningkatkan peristiwa bencana alam, dan terancamnya kelestarian flora
dan fauna.
30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan. Kerusakan
terumbu karang meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir, mengancam
keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
Tingginya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran laut
di Indonesia. Bahkan pada 2010, Sungai Citarum pernah dinobatkan sebagai Sungai
Paling Tercemar di Dunia oleh situs huffingtonpost.com. World Bank juga
menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polutan tertinggi ketiga setelah Beijing,
New Delhi dan Mexico City.
Ratusan tumbuhan dan hewan Indonesia yang langka dan terancam punah. Menurut
catatan IUCN Redlist, sebanyak 76 spesies hewan Indonesia dan 127 tumbuhan berada
dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically Endangered (Kritis), serta
8
205 jenis hewan dan 88 jenis tumbuhan masuk kategori Endangered, serta 557 spesies
hewan dan 256 tumbuhan berstatus Vulnerable.
Alam dan lingkungan hidup menjadi tempat tinggal dan hidup manusia. Kondisi lingkungan
akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia. Karena itu sudah selayaknya kita
menjaga bumi satu-satunya ini dari kerusakan lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam upaya karena
lingkungan adalah tempat dimana kita hidup. Dengan melestarikan lingkungan berarti
kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa
yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan. Lingkungan
hidup merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system
jaringan kebutuhan, yaitu jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi
antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidupdan
factor material, seperti suhu dan cahaya. Lingkungan hidup, sering disebut sebagai
lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup
di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusiayang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah
lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang
banyak dipengaruhi oleh manusia.
3.2 Saran
Dalam makalah ini, hal yang harus diperhatikan adalah yaitu fungsi-fungsi
dari organ pencernaan itu sendri juga mekanisme kerjanya. Sehingga Ketika kita
memahami dengan baik mekanismenya, maka kita akan terhindar dari beberapa
penyakit yang dapat timbul dari pola makan dan pola hidup yang salah terkait dengan
sistem pencernaan itu sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Aji Ali, et al (2017). Erosi pantai, ekosistem hutan bakau dan adaptasi masyarakat
terhadap bencana kerusakan pantai di negara tropis. Jurnal Ilmu Lingkungan
Sundari, E. S. (2010). Studi untuk menentukan fungsi hutan kota dalam masalah lingkungan
perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA, 6(2).
Harahap, R. Z. (2015). Etika Islam dalam Mengelola Lingkungan Hidup. EDUTECH: Jurnal
Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(01).
11