Kelompok 4 :
0. DIMAS RIDHO PRASETYO (2105160017)
1. ELDYA SUSMITA PUTRI (2105160025)
2. NAZWA YULIZA (2105160030)
3. CHINTA DWI KARTIKA (2105160032)
4. ABNI SASKYA (2105160034)
5. DEBBY WULAN DARI (2105160035)
6. NAMIRA AZKIYA RAHMA (2105160039)
7. BENNY ANGGARA (2105160045)
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kam
i panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Risiko Kerusakan Lingkungan Hidup”. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksim
al dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan m
akalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tel
ah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sep
enuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebu
t secara langsung telah mengancam kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun
meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat diseba
bkan oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kerusakan l
ingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu (kem
unduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber da
ya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem.
Kerusakan lingkungan hidup memberikan dampak langsung bagi kehidupan manus
ia. Pada tahun 2004, High Level Threat Panel, Challenges and Change PBB, memasu
kkan degradasi lingkungan sebagai salah satu dari sepuluh ancaman terhadap kemanus
iaan. World Risk Report yang dirilis German Alliance for Development Works (Allian
ce), United Nations University Institute for Environment and Human Security (UNU-
EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada 2012 pun menyebutkan bahwa kerusa
kan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya r
isiko bencana di suatu kawasan. Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkun
gan hidup manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut de
ngan “lingkungan” saja. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri da
ri: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak
dari kehidupan manusia. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hi
dup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, t
ermasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan hidup terdapa
t ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh men
yeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan pr
oduktivitas lingkungan hidup.
B. RUMUS MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup?
2. Apa tujuan perlindungan lingkungan hidup?
3. Apa saja pengelolaan sampah dan limbah?
4. Apa yang dimaksud dengan perilaku bijak manusia terhdap flora, fauna, dan
keindahan alam?
5. Bagaimana usaha menanggulangi kerusakan lingkungan?
6. Startegi apa yang untuk mengurangi risiko lingkungan?
C. MANFAAT
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis
maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan
teori Risiko kerusakan lingkungan hidup dan asuransi Secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi bagi penulis dan pembaca agar dapat mengetahui
bagaimana indentifikasi risko kerusakan lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini berbagai negara telah menyadari pentingnya menjaga dan memelihara
kelestarian lingkungan hidup. Bahkan lingkungan hidup yang terpelihara akan menjadi daya
saing untuk menarik kunjungan turis mancanegara. Negara-negara destinasi kunjungan turis,
sekarang ini membanggakan diri atas objek tur yang berwawasan kelestarian lingkungan.
Para penggiat lingkungan, selalu membuat program kepedulian dengan kelestarian
lingkungan. Greenpeace misalnya, terus- menerus membuat program untuk mendorong,
menyuarakan, dan mengampanyekan perlindungan lingkungan hidup seperti melindungi
iklim, keaslian kondisi udara, darat, laut, serta kelestarian hutan, agar terjaga keseimbangan
ekosistemnya. Hal tersebut mutlak perlu dilakukan, mengingat bumi yang kita tempati ini,
kondisinya sudah rentan dan akan kian parah/akut, jika tidak dijaga dan dilindungi dari
berbagai potensi kerusakan. Sebagai penghuni bumi, sangatlah tidak bijak, jika manusia tidak
peduli dengan kerusakan bumi ini. Kita harus peduli atas terjadinya kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada kerusakan lingkungan, yang harus terus dicegah jangan sampai terjadi
pembiaran Kemajuan teknologi secara digital, harus bisa dimanfaakan untuk meningkatkan
perlindungan lingkungan hidup.
Kondisi lingkungan hidup yang asri, alami, bersih, dengan ekosistem yang terjaga,
akan meningkatkan kualitas hidup manusia. alamiah, menjadi cita-cita Sebagai penghuninya,
sehingga harus dijaga secara bertanggung jawab.
Patut disimak kata bijak seorang politikus dari India, Mahatma Gandhi (1869-1948),
yang mengatakan bahwa "Earth provides enough to satisfy every man's need but not every
man's greed". Ini mengandung pengertian bahwa bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan
setiap penghuninya (manusia), namun tidak akan pernah cukup untuk manusia yang serakah.
Kata serakah di sini tersirat manusia yang korup perusak, dan tidak peduli terhadap
kelestarian lingkungan (bumi). Bumi pada saat ini bisa dikatakan dalam keadaan menderita,
teraniaya, dan sakit, karena terus-menerus terjadi kerusakan bumi, yang umumnya
diakibatkan oleh ulah manusia. Menurunnya kualitas lingkungan hidup di bumi ini, secara
otomatis akan mengakibatkan menurunnya kualitas hidup manusia. Dari segi manajemen
risiko, kerusakan lingkungan, kepunahan binatang dan tumbuh-tumbuhan merupakan risiko
yang sangat berbahaya (catastrophic) yang sama-sama harus kita kendalikan.
7. Melibatkan Masyarakat
Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh pekerjanya termotivasi dalam mengelola
dampak lingkungan yang terjadi seperti melakukan sejumlah konsultasi dan
mendelegasikan ketingkat yang lebih rendah dengan tepat. Selain itu, perusahaan juga
harus mengelola komunikasi dengan pihak eksternal (seperti pelanggan, media, pressure
group, dan penduduk lokal), karena mereka tertarik dengan usaha perusahaan dalam
mengelola dampak lingkungan. Untuk merespons pihak eksternal, maka perusahaan
membutuhkan kebijakan lingkungan, informasi tertulis menyangkut keberhasilan
perusahaan, dan rencana lingkungan.