Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

Disusun Oleh :

Muhamad Rian Pratama F44122050

KELAS B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah
“Kajian Lingkungan Hidup” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Penulis menyadari makalah berjudul Kajian
Lingkungan Hidup ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan,
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, Penulis
memohon maaf.

Demikian yang dapat Penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palu , 15 september 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………1

1.2 Tujuan Penulisan…..…………………………………………………..2

1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..3

2.1 Dampak Gempa Bumi Terhadap Lingkungan Hidup……………….4

2.2 Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Menimbulkan Bencana….…..5

2.3 Contoh Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Menimbulkan


Bencana………………………………………………………………………….7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………10

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………10

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………....11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan
makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
dapat melepaskan diri dari keterikatan pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan,
tumbuhan dan manusia merupakan sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi
hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup. Dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang ketentuan-perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan hidup  adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.

Permasalahan lingkungan semakin meningkat dan semakin kompleks, Berbagai program


pengelolaan lingkungan hidup baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dirancang untuk
mengatasi berbagai perkembangan permasalahan lingkungan hidup. Sejalan dengan proses
otonomi daerah, kesiapan dan kemampuan baik SDM (Sumber Daya Manusia) maupun
institusi di bidang pengelolaan lingkungan hidup terus ditumbuh-kembangkan sesuai dengan
potensi dan permasalahannya di masing-masing daerah. Kecenderungan kerusakan lingkungan
hidup saat ini semakin kompleks, baik di pedesaan dan perkotaan. Kondisi lingkungan hidup
yang semakin memburuk akan mempengaruhi dinamika sosial politik dan sosial ekonomi
masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional. Krisis lingkungan hidup
secara langsung akan mengancam kenyamanan dan meningkatkan kerentanan kehidupan
setiap warga negara. Ancaman kenyamanan tersebut berupa bencana alam yang diakibatkan
karena ulah manusia itu sendiri.
1.2 Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui bencana dan
lingkungan hidup ;

 Dampak bencana terhadap lingkungan hidup


 Kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan bencana

1.3 Permasalahan

Beberapa permasalahan lingkungan hidup di Indonesia

 Cukup bayaknya kerusakan lingkungan yang terjadi.


 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.
 Kurangnya peralatan pengolah lingkungan di Indonesia.
 Kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat maupun daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dampak Gempa Bumi Terhadap Lingkungan Hidup

Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada lingkungan hidup ataupun
pada bidang ekonomi dan sosial. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial,
dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal
dan kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan
yang melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak paling
besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan lebih dari 5 juta
orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung meletus. Dalam hitungan detik dan
menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian besar tidak menyebabkan kematian,
membutuhkan pertolongan medis segera dari fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap,
rusak, runtuh karena gempa.

Berbicara tentang gempa bumi adalah hal yang menarik saat ini untuk dibahas, karena
seringkali wilayah Indonesia dilanda gempa bumi. Banyak masyarakat Indonesia sebelum
tahun 2000 belum mengenal fakta empiris dari kejadian suatu gempa bumi, hal ini karena
keterbatasan berita melalui media massa dan media elektronik. Namun sejak tahun 2000–an
dengan banyaknya penyajian berita melalui saluran TV swasta maka berita tentang gempa
bumi langsung dapat disaksikan oleh para pemirsa TV. Demikian juga dengan konsep “
tsunami”. Tsunami merupakan gelombang besar yang melanda pantai-pantai di Jepang setelah
terjadinya gempa di dasar laut. Tsunami dapat menimbulkan korban harta benda dan jiwa.
Tsunami saat itu belum banyak dilihat faktanya. Konsep gempa bumi dan tsunami baru
menjadi fakta empiris bagi masyarakat Indonesia umumnya ketika terjadi gempa bumi di Aceh
dan Sumatera Utara tanggal 26 Desember 2004, Gempa bumi di Yogyakarta 27 Mei 2006,
gempa bumi dan tsunami di Pangandaran masih di tahun 2006, gempa bumi di Bengkulu dan
terakhir gempa bumi di Sumatera Barat 6 Maret 2007.
2.2 Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Menimbulkan Bencana

Pernahkah kamu berfikir tentang bencana yang sering terjadi di Indonesia? Kerap sekali
berbagai bencana melanda Indonesia misalnya saja, kebakaran hutan di Kalimantan, banjir di
berbagai daerah, tanah longsor dan letusan gunung berapi. Masih banyak bencana yang
lainnya. Taukah kamu kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini dikarenakan adanya Dampak
Kerusakan Alam. Ekosistem yang sudah tidak seimbang menjadikan lingkungan sudah tidak
ramah lagi, kenapa? Karena lingkungan sudah banyak di rusak.

Menurut Amsyari dalam buku Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan,


lingkungan hidup manusia tergolong atas tiga, yakni Lingkungan fisik(physical environment),
lingkungan biologis(biological environment),serta lingkungan sosial(social environment)
(1977:11).

Kerusakan lingkungan dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu
(kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumberdaya
tanah, air udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Menurut
Khikmawati (2018: 14) kerusakan lingkungan merupakan tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik atau hayati yang
mengakibatkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan yang berkesinambungan. Kerusakan lingkungan hidup akan mengakibatkan
suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat peran dan arti penting
lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak berfungsi lagi.

Berbagai kerusakan lingkungan sering terjadi karena ulah tangan manusia sendiri. Sehingga
dampaknya juga akan kembali ke manusia juga. Untuk itu menjadi manusia yang bertanggung
jawab adalah suatu kewajiban. Jika kamu menebang hutan, berarti kamu juga harus
menanamnya. Agar keseimbangan ekosistem hutan dapat terjaga. Lingkungan yang rusak
ditandai dengan datangnya bencana alam, seperti banjir serta tanah longsor. Berbagai
kerusakan lingkungan diantaranya karena ulah tangan-tangan jahil manusia.
Kerusakan lingkungan dapat mengganggu keseimbangan ekologi yang berdampak pada
eksistensi manusia. Dengan terganggunya keseimbangan ekologi tersebut, kemampuan alam
untuk produksi akan semakin menurun sedangkan kebutuhan manusia akan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi. Kerusakan lingkungan juga dapat
menyebabkan bencana alam yang menimbulkan banyak korban baik material maupun mental.
banjir, tanah longsor,dan kebakaran hutan cukuplah menjadi bukti dan saksi akan kelalaian
manusia dalam pengelolaan alam (Fransis,2009). Berdasarkan hal tersebut, kesadaran
masyarakat akan permasalahan lingkungan memang sangat penting. Hardiningtyas (2016:46)
menyatakan bahwa kesadaran manusia Indonesia untuk melindungi alam belum sepenuhnya
tertanam pada pundak manusia dalam kehidupannya. Oleh karena itu, penyelamatan
lingkungan dari kerusakan berkaitan erat dengan memperbaiki moral dan menyadarkan
manusia akan pentingnya menjaga alam sehingga mengurangi krisis ekologi di Indonesia.
Lalu apa saja dampak kerusakan lingkungan hidup yang menyebabkan bencana alam?
2.3 Contoh Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Menimbulkan Bencana

1. Pencemaran lingkungan

(99.co/alya zulfikar)

Pencemaran lingkungan dapat terjadi di air, udara, maupun tanah. Ketiga jenis pencemaran
lingkungan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Dampaknya adalah muncul
berbagai jenis penyakit. Selain itu, pencemaran lingkungan di air, udara, dan tanah juga dapat
mengganggu ekosistem dan biota yang terdapat di dalamnya.

2. Banjir

(antara foto/hariandi)

Banjir merupakan salah satu dampak kerusakan lingkungan yang kerap terjadi akhir-akhir
ini. Saat musim penghujan tiba, beberapa daerah di Indonesia dilanda bencana banjir. Banjir
diakibatkan oleh masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan.Membuang sampah
sembarangan merupakan salah satu faktor dari terjadinya banjir.
3. Kebakaran hutan

(antara foto/rana larasati)

Kebakaran hutan merupakan dampak kerusakan lingkungan hidup yang sudah sewajarnya
menjadi perhatian. Sebab, jika hutan terbakar maka habitat hewan liar akan terancam. Selain
itu, kebakaran hutan menimbulkan asap tebal yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan.
Lebih lanjut, hutan merupakan paru-paru dunia. Jika hutan habis dilalap si jago merah, maka
pohon tidak bisa menyerap karbondioksida (CO2) dan memproduksi oksigen (O2).

4. Global warming

(IEC/alvino dirgantara)

Global warning atau yang dikenal dengan pemanasan global, acap kali dikaitkan dengan efek
rumah kaca. Efek rumah kaca mengakibatkan suhu bumi menjadi lebih panas. Pemanasan
global juga diakibatkan oleh meningkatnya karbondioksida (CO2), sementara oksigen (O2)
kian menipis.
5. Tanah longsor

Tanah longsor merupakan dampak kerusakan alam yang harus mendapatkan perhatian khusus,
Sebab, bencana alam tanah longsor sering kali menimbulkan banyak korban jiwa. Bencana
alam ini disebabkan oleh manusia yang sembarangan menebang pohon, tanpa melakukan
reboisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup
segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan
hidup adalah lingkungan buatan yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang
banyak di pengaruhi oleh manusia. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan.

Kita sebagai generasi muda yang baik harus ikut serta dalam upaya melestarikan
lingkungan, karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup. Dengan melestarikan
lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Banyak nyawa
yang melayang itu karena disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
DAFTAR PUSAKA

Dadang Sungkawa.2007.Geografi Regional Indonesia

Alamendah, 2014. Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan Penyebabnya.

Keraf, S.A. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Jakarta: Kanisisus.

Anda mungkin juga menyukai