Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN

HIDUP DI INDONESIA

Disusun oleh: Mirza Zalfandy

Nama: zilda fitriandi zerma

Kelas: X.E10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan

Hidup di Indonesia”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk

memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna

untuk Pelajar pada umumnya.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan

agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….………………….i

Daftar isi………………………………………………………………………………….……..ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..……1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………..……2

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………2

1.4 Metodelogi penulisan…………………………………………………………….…..2

BAB 2. LANDASAN

TEORI…………………………………………………………………………………………….3

2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup………………………………………..…3

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan………………………………..…3

BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP…………………………………………..4

BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP………………….5

BAB 5. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP…………………..6

BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP………….7

6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup………………………..7

6.2 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan………………………………….8


6.3 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam…………………………………..…9

6.4 Pelestarian flora dan fauna…………………………………………………………….10

BAB 7. PENUTUP

7.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………11.

7.2 Saran…………………………………………………………………………………….…….11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya

yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.

Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.

Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air

sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh

manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah

yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara

merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan

yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi

yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa

faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai

keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di

berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik

(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan
udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan

masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?

2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan

hidup?

3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

lingkungan hidup?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui

masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.


1.4 Metodelogi Penulisan

Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan

data dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata

atau kalimat yang hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi

dan merupakan unsur ketidaksengajaan.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang

tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat

dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala

sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan

Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari

ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi

berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai

arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan

tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan

lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan,

hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi.Dalam

keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal

yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang

terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang

disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi

diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan,

konstruksijalan raya, pengembangan

sumber daya air dan adanya urbanisasi.


BAB 3

ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis

dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang

merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16%

persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan

25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian

dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui

didaerah tersebut.

Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami

kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource

Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-

1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-

2000 bertambah menjadi 3,8 juta

hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun

2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang

cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam

kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh

dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang


terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat

menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan

mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir

dan longsor.
BAB 4

MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai,

laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran Sungai dan laut

Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan

bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas.

Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan.

Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan

dari plastik.

2. Pencemaran Tanah

Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap

pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya

perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah

kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu,

pencemaran tanah juga dapat disebabkan

oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami

proses penghancuran secara sempurna.


BAB 5

PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku

masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya

perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan

adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai

daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Selain itu

kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan

dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Padahal

hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi

sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.

Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama

jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan

terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan

berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu

ekosistem tersebut.
BAB 6

UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

6.1 Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya

permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada

pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak

dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya

tampungnya.

2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan

sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan

konsisten.

3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap

terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap

dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan

ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara

efektif.

6.2 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan

uasaha atau upaya sebagai berikut:

1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang

harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi

perairan di darat.

2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan

air sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur

resapan.

3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi

sebagai reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan

lingkungan.

4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.


5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan

terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung

ke sungai.

6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman

penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.

7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki

tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.

8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan

dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan

pada tanah.

9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk

usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.

6.3 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara

melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang

sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan

barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik.

Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah


lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah

dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.

2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai

ekonomis.

3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan

teknologi.

6.4 Pelestarian Flora dan Fauna

Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah

mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus

yaitu sebagai berikut:

1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk

melindungi alam hayati.

2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam

yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan

langka agar tidak punah.


3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai

tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan

sebagai tempat rekreasi.

4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan

sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri

khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan

abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu

pengetahuan.

BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan

masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,

penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran


terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang

punah.

7.2 Saran

Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan

sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan

sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi

pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:

Ganeca Exact.

2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

Anda mungkin juga menyukai