Anda di halaman 1dari 16

1

TUGAS MAKALAH
PELESTARIAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR
DI SUSUN OLEH:
NAMA :YAHYA
KELAS : XI.IPS.3
2

MAKALAH PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-
Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas sekolah mata
pelajaran Geografi yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di Indonesia” tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas Mata Pelajaran Geografi. Dan merupakan inovasi
pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna
untuk Mahasiswa pada umumnya.
Lingkungan hidup, adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan
timbal balik, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi
oleh manusia. Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi
tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian
secara alami (homeostasi).
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah
yang semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab yang sangat
signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa
masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor manusia jauh lebih besar
dan rumit (complicated) dibandingkan dengan faktor alam itu sendiri.
Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan faktor mobilitas
pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan
begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang mengubah karakter dan pandangan
manusia, merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan
hidup. Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkungan seperti krusakan sumber daya alam,
penyusutan cadangan-cadangan hutan, musnahnya berbagai spesies hayati, erosi, banjir, bahkan
jenis-jenis penyakit yang berkembang terakhir ini, diyakini merupakan gejala-gejala negatif yang
secara dominan bersumber dari faktor manusia itu sendiri.
Makalah ini kami susun selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi, tapi juga
sebagai media sosialisasi tentang pentingnya Pelestarian Lingkungan Hidup dan dapat
memberikan manfaat serta motivasi sekaligus menambah wawasan untuk saya pribadi khususnya
3

dan untuk para pembaca. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Guru
mata Pelajaran Geografi atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini
serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu akhirnya semua
hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi. Saya juga menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa
yang akan datang lebih baik lagi.

Penulis...........................

.....................................
4

DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................................... 4

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................5
A Latar Belakang........................................................................................................5
B Perumusan Masalah….............................................................................................5
C Tujuan......................................................................................................................5
D Metodelogi penulisan...............................................................................................6
E Sistematika Penulisan...............................................................................................6
BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................................7
A Identifikasi kualitas lingkungan hidup.....................................................................7
B Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan.............................................................7
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP............................................................9
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP.........................10
BAB V. PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP................11
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP....12
A Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup..............................................12
B Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup...............................,12
C Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan........................................................... 13
D Pengelolaan daur ulang sumber daya alam.................................................................14
E Pelestarian flora dan fauna..........................................................................................14
BAB VII. PENUTUP
A Kesimpulan.................................................................................................................15
B Saran...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
5

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya
alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain
itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan
lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air
dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
Sejauh ini pelestarian lingkungan, mencoba untuk mempertahankan kondisi
wilayah sekarang dari keberadaan manusia atau wilayah yang belum tersentuh oleh
manusia. Hal ini disebabkan karena banyak umat manusia yang telah merambah ke
lingkungan dengan laju pertumbuhan untuk berbagai keperluan yang diberikan kepada
pertanian, industri, perumahan, pariwisata dan perkembangan manusia lainnya sehingga
kita kehilangan banyak daerah alami.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
6

yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
D. Metedologi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu
dari buku-buku mengenai pelestarian lingkungan hidup dan data dari berbagai laman
diinternet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang
hampir sama dari sumber atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur
ketidaksengajaan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Berisi tentang identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam
pembangunan.
BAB III. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada bab ini menjelaskan tentang keadaan lingkungan hidup di Indonesia berdasarkan
pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.
BAB IV. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya
pencemaran terhadap sungai, laut, udara, tanah dan hutan.
BAB V. PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang penyeba dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, flora dan
fauna.
BAB VI. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.
BAB VII. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
7

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak
kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi.
Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar
makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran
pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material
dan spiritual.
Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik,
abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran
pembangunan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun kegiatan
pembangunan yang tidak mementingkan aspek kelstarian lingkungan dapat
menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat
secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan
dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan
untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih.
Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat
hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial
terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang
Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan
untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
B. Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari
ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal
8

dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu
pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap
lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan
ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh
dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa
yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang
disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai
bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya,
pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi.
9

BAB III
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar
10%. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang
tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang
sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian
dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan
yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan
asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun.
Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada
hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan
mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada
dalam kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari
Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998
hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022
korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir
dan longsor.
10

BAB IV
MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan
hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan
logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara
biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai
sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk
dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan
tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam
yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga
dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak
mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak
terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya
penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka
dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
4. Pencemaran Udara
Efek dari pencemaran udara juga sudah dapat dirasakan pada saat ini, banyaknya
penyakit yang bersumber dari udara, peningkatan jumlah pengidap ispa dan juga
bertambahnya jumlah orang yang tua sebelum waktunya menjadi efek negatif dari
pencemaran udara. Udara yang kurang baik dapat menjadi salah satu efek
pencemaran udara dan menjadikan bumi kita sendiri sebagai ajang pencarian harta
tanpa memikirkan dampak apa yang terjadi pada bumi dan lingkungan yang telah
dibuat oleh manusia yang tidak bertanggungjawab.
11

BAB V
PENYEBAB DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat
yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem
suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang
dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya
pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi
mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena
adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan
yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang
berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami
fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap
masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di
sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan
kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta
dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
12

BAB VI
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
A. Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber
daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang
sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global
B. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu
diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara
lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan
sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya
alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya
harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam
tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi tidak perlu
mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila
lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan
sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan.
13

Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif


sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar
berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat
kemajuan.
C. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha
atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia
air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju
erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi
karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
14

D. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam


Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara
melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian
besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa
bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat
efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan
menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
E. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai
berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi
alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat
rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di
dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk
kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
 Baca Juga (Macam-Macam Pencemaran Lingkungan)
 Baca Juga (Arti Pelestarian dan Konservasi Lingkungan)
 Baca Juga (Makalah Tentang Lingkungan Hidup)
15

BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan
masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan
dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut,
tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
B. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan
sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya
tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup.
16

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi, Bandung: Regina.

Anda mungkin juga menyukai