Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IPA

UPAYA MENJAGA
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. ALI JULIAN SAPUTRA


2. YESI PANCA PUTRI
3. CINDI APRIANI
4. TIKA FITRI WAHYUNI
5. DIAH RAHMA LILIANI

GURU PEMBIMBING : YESSI ANDRIANI, S.Pd

JURUSAN OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN


SMK NEGERI 1 KIKIM TENGAH
Jln. Lintas Sumatera Km.52 Desa Sungai Laru Kec. Kikim Tengah Kab. Lahat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “upaya menjaga keseimbangan lingkungan” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata pelajaran “ilmu pengetahuan alam”.Makalah
ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami pelajaran secara mendalam, semoga
makalah ini dapat berguna untuk siswa/siswi pada umumnya.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Kikim Tengah, 04 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2 Perumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3Tujuan................................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian.............................................................................................................
2.2 Faktor penyebab terganggunya ekosistem...........................................................
2.3 Dampak ketidakseimbangan ekosistem terhadap mahluk hidup..........................
2.4 Upaya menjaga keseimbangan ekosistem............................................................

BAB III PENUTUP               


                                                                                                
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar
dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah
yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber
oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila
manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
2. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
1.3Tujuan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian  

Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem


yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di
alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar
terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan
saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup
(abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik
dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

Komponen Biotik
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda
mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air, tanah dan dan sebagainya. Cahaya
matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.

Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:


 Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk
hidup tunggal.
 Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
 Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
 Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun,
padang rumput, savana dan steva.
 Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen
yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling
menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya.
Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain:
Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Bentuk-bentuk Simbiosis
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik
maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam
lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan
istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing
anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada
keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika
jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari
konsumen tingkat II dan seterusnya.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik


tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan.
Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut
rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan
mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.
B.Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan


ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia
akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan
ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya
ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.  
 Faktor Alam ' Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa
bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena
bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga
menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
 Faktor Manusia' Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa
kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan


Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu
tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan
kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis
tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena
pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan
yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan
bunga rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan
bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-
hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak
hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi
langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan
perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah
menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar
banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini
juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan
ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan
yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan
penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan
harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang
berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan
makanan, hiasan, atau pakaian.
3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu
pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran
hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan
pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan
kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus
sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di
tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida.
Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat
waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida
dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang
lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah.
Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika
digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah
transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah
tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan
sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
 Pencemaran tanah,' Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk
ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik,
kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor
lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat
berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
 Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke
dalam air.
 Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan
jelaga.
 Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor,
kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras
sehingga mengganggu pendengaran.
6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon
yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut
terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan.
Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
7. Kegiatan Penambangan

Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan


kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi
sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit
untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor

Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat


berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran
tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini
mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk
hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan
ekosistem menjadi terganggu.

C. Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti
letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang
terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya
bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan
manusia. 
Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging)
adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat
yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti
menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan
menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan
turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki
kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke
dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran
yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.  

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang
ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa
dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
 Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil
gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi
dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.  
 Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana
adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini
mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa
kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal
bahkan kehilangan nyawa.
 Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat
ekosistem yang tidak seimbang. 

D. Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem


Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata
yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem
diantaranya:
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat


seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan
kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut,
tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.

3.2 Saran

masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber


daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.

Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

http://kiswdedi1.blogspot.com/2015/03/upaya-menjaga-keseimbangan-lingkungan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai