Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERI IPA KE-MI/SD-AN

“Keseimbangan Lingkungan”

OLEH

KELOMPOK 2:

 HAMIDA (190104005)
 JUNAIDAH (190104007)
 MIFTAHUL KHAIR (190104009)
 NUR AZIZAH(190104016)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah “Keseimbangan Lingkungan”.
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Materi IPA
ke-MI/SD-an .Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu dan membimbing penulisan ini. Secara khusus
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Rita ,S.Pd.,M.Pd selaku dosen Materi IPA ke-MI/SD-an yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman kelompok 2 yang telah membantu mengerjakan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca terhadap penulis akan diterima dengan
senang hati demi penyempurnaan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang.

Sinjai, 13 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengertian Keseimbangan Lingkungan...............................................................................3
B. Pentingnya Menjaga Keseimbangan Lingkungan..............................................................4
C. Hubungan Keseimbangan Lingkungan terhadap Lingkungan itu sendiri......................4
D. Dampak-Dampak Eksploitasi pada Suatu Lingkungan...................................................5
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia dan lingkungannya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, manusia memerlukan lingkungan
sebagai tempat untuk hidup dan berkehidupan begitupun lingkungan membutuhkan
manusia agar kelestarian lingkungan bisa terjaga dengan sempurna. Keserasian
hidup antara manusia dan lingkungannya dapat terjaga dengan baik apabila ada
kesadaran dari manusia sendiri sebagai pemimpin di permukaan bumi untuk
menjaga dan merawat lingkungan sebagai tempat manusia itu berada. Manusia
memerlukan oksigen untuk bernafas dan menyalakan api untuk memasak makanan,
juga memerlukan air untuk keperluan hidup sehari-hari agar kesehatan terjaga
dengan baik sehingga aktifitas sehari-hari dapat dilakukan secara sempurna.
Tanah sebagai tempat untuk membangun rumah ataupun tempat manusia
beraktifitas seharusnya dilestarikan dan dijaga agar tidak berkurang daya guna
dan hasil gunanya bagi kemakmuran dan kesejahteraan manusia itu sendiri.
Amsyari (1977 :11) menyatakan bahwa ahli lingkungan membagi lingkungan
hidup dalam 3 golongan yakni :

1. Lingkungan fisik (Physical Environment) ;


2. Lingkungan biologis (Biological Environment) ;
3. Lingkungan sosial (Social Environment).

Melestarikan lingkungan hidup adalah usaha manusia yang harus segera


dilakukan agar kelangsungan hidupnya dapat terjaga dengan baik. Sekecil
apapunusaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi
yang layak huni..

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keseimbangan lingkungan?
2. Jelaskan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan!
3. Jelaskan hubungan keseimbangan lingkungan terhadap lingkungan itu
sendiri!
4. Jelaskan dampak-dampak eksploitasi pada suatu lingkungan!

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keseimbangan lingkungan.
2. Untuk mengetahui pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
3. Untuk mengetahui hubungan keseimbangan lingkungan terhadap
lingkungan itu sendiri.
4. Untuk mengetahui dampak-dampak eksploitasi pada suatu lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keseimbangan Lingkungan


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya
keadaan dan makhluk hidup,termasuk didalamnya manusia dan perilakunya.
Seperti yang pernah kita pelajari, komponen lingkungan hidup terdiri dari 2,
yaitu:
1. Komponen abiotik yaitu segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara,
air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
2. Komponen biotik yaitu segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Suatu lingkungan bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk
mendungkung kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya yang disebut
daya dukung lingkungan. Selain itu, lingkungan juga mempunyai sifat daya
lenting lingkungan yaitu kemampuan lingkungan untuk mengembalikan
keadaannya dalam kondisi yang seimbang ketika lingkungan mengalami
gangguan atau kerusakan sampai batas
tertentu.
Lingkungan dikatakan seimbang jika lingkungan antara komponen
biotik dan abiotiknya berada dalam komposisi yang proporsional dan stabil.

Ciri-ciri lingkungan yang seimbang:

a) Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi: arus


energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi,
daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-pola interaksi tersebut,
pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami,
sehingga tidak ada organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.
b) Lingkungan yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan
terhadap gangguan alam, baik gangguan secara
alami maupun buatan.

c) Lingkungan yang memiliki daya dukung lingkungan, yaitu lingkungan yang

3
mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam

4
lingkungan terdapat berbagai sumber daya alam (hayati dan non

hayati).
d) Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak
ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).

B. Pentingnya Menjaga Keseimbangan Lingkungan


Keseimbangan lingkungan dan kelestarian sumber daya alam penting
dijaga supaya tidak rusak atau punah.Terlebih lagi, alam merupakan tempat
tinggal semua makhluk hidup, dan sumber daya menjadi kebutuhan manusia dan
makhluk hidup lainnya.Nurlidiawati dan Ramadayanti dalam jurnal Peranan
Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Menjaga Keseimbangan Alam
(Cerminan Masyarakat Adat Ammatoa di Kajang) (2021), menjelaskan bahwa
sudah menjadi kewajiban manusia untuk selalu menjaga keseimbangan alam dan
melestarikan sumber daya alam. Apabila keseimbangan alam rusak dan sumber
daya punah, hal ini akan memengaruhi kehidupan makhluk hidup dan ekosistem
tempat tinggal.Agar rusaknya keseimbangan alam dan punahnya sumber daya
alam tidak terjadi, manusia harus mau berperan besar dalam merawat dan
melestarikannya.Sebagai contoh peduli terhadap lingkungan, tidak
mengeksploitasi sumber daya alam, merawat kelestarian alam, dan lainnya.

C. Hubungan Keseimbangan Lingkungan terhadap Lingkungan itu sendiri


Lingkungan tersusun oleh komponen biotik dan abiotik, keduanya saling
berhubungan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem.
Interaksi antar komponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat
kita lihat dalam rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Pengontrolan
terhadap populasi setiap komponen biotik dalam ekosistem dapat menjaga
kestabilan ekosistem. Walaupun demikian, dalam sebuah lingkungan, akan
senantiasa terjadi fluktuasi populasi komponen biotik secara teratur. Proses ini
akan berlangsung selama lingkungan dalam kegiatan seimbang , dan pada
lingkungan yang seimbang tidak akan terjadi peningkatan dan penurunan populasi
komponen biotik tertentu secara mencolok.
Selain itu, interaksi antarkomponen abiotik dan biotik juga juga menjaga
keseimbangan lingkungan apabila berjalan dengan sesuai dan
5
berkesinambungan. Faktor-faktor lingkungan, seperti suhu, air, intensitas
cahaya, kelembapan, dan salinitas dapat menjadi factor penentu bagi
persebaran organisme dimuka bumi karena setiap jenis organisme
memiliki kisaran toleransi tertentu terhadap berbagai factor lingkungan
yang dihasilkan dari proses sukesi(proses perubahan komposisi spesies
dalam suatu komunitas biologi akibat adanya gangguan pada komunitas
tersebut).Komunitas klimaks bersifat stabil dan memilki tingkat
keseimbangan lingkungan yang tinggi. Komunitas klimaks biasanya
didominasi oleh organisme yang memiliki umur panjang, seperti pohon-
pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang panjang.

D. Dampak-Dampak Eksploitasi pada Suatu Lingkungan


Eksploitasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
pengusahaan, pendayagunaan, pemanfaatan untuk keuntungan sendiri;
pengisapan; pemerasan (tentang tenaga orang).Eksploitasi (bahasa inggris
exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang
atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek.

Eksploitasi lingkungan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian


seperti :

a). Fragmantasi dan Degradasi Habitat

Meningkatkan populasi penduduk dunia menyebabkan semakin


banyak lahan yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia,
seperti yang dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan manusia, seperti
lahan untuk pertanian, tempat tinggal, industri dan sebagainya.
Fragmentasi habitat misalnya terjadi pada kawasan yang ditebang
atau dirambah, sehingga menyisakan kawasan hutan kecil. Hutan yang
ditebang atau dirambah memberikan dampak antara lain perubahan pada
struktur komunitas hutan dan kematian pohon yang berada di pinggiran
hutan akibat tingginya paparan angin dan cahaya matahari.
Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya
masalah lain seperti kematian organisme karena hilangnya sumber
makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman sumber
6
makanan dan tempat tinggal dan menurunnya keanekaragaman spesies
pada habitat tersebut.
b). Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem

Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem


buatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan aliran energy dalam
ekosistem tersebut. Contohnya, ketika proses penebangan atau
pembakaran hutan selesai, maka kawasan hutan kemudian ditanami
dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur). Hal tersebut
menyebabkan aliran energy yang semula bersifat komleks, yaitu antara
berbagai jenis produsen (pohon-pohon besar dan kecil), konsumen
(berbagai macam hewan), detritivora (jamur, bakteri, dan sebagainya),
menjadi aliran energy yang lebih sederhana, yaitu satu jenis produsen
(contohnya padi), beberapa konsumen, dan detrivor.

c). Resistensi Beberapa Spesies Merugikan

Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk


membunuh populasi organisme yang merugikan (hama atau pathogen)
dapat menyebabkan munculnya populasi organisme yang kebal terhadap
pestisida dan antibiotik tersebut. Hama yang tidak atau kurang sensitif
(kebal) terhadap pestisida jenis tertentu dapat bertahan dari penggunaan
pestisida tersebut.
Demikian juga adanya jika antibiotik digunakan secara berlebihan,
yaitu dalam dosis yang terlalu tinggi atau frekuensi yang terlalu sering.
Populasi spesies patogen yang dapat bertahan dari dosis antibiotik tersebut
akan berkembang biak menghasilkan populasi spesies patogen yang kebal.

d). Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem

Setiap organisme memiliki peran penting di dalam suatu ekosistem.


Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator
seperti burung, ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi
organism lain, misalnya tikus makan padi akan menurun dan hasil panen
akan berkurang.
7
e). Introduksi Spesies Asing

Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam


ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka
kesejahteraan manusia. Namun, introduksi spesies asing juga dapat
merugikan, karena terkadang didalam ekosistem yang baru, spesies
tersebut tidak memiliki predator alami. Serangga Neochetine eichhorniae
yang merupakan predator tanaman eceng gondok dan dapat
mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak hidup di
Indonesia.

f). Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui

Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya


alam yang dapat diperbaharui. Walaupun memiliki sifat dapat
diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat
menurunkan jumlah dan kualitas baik semakin berkurang. Hal tersebut
menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.

g).Tergantungnya Daur Materi di Dalam Ekosistem

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat aktivitas


manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia
didunia berpengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, daur
karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan
bakar.

h). Menyebabkan Pencemaran


Overeskploitasi lingkungan juga dapat menyebabkan terjadinya beberapa
pencemaran. Pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran air,
tanah,udara.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseimbangan lingkungan mempunyai artian bahwa suatu kondisi (lingkungan) di mana
yang di dalamnya mengandung unsur-unsur atau komponen-komponen ekosistem (biotik
dan abiotik) dalam proporsi yang seimbang.

Keseimbangan lingkungan merupakan suatu hal yang patut kita jaga dan pantau terus
menerus, karena seimbang atau tidaknya suatu lingkungan akan memberikan dampak yang
besar bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang menghuninya.
Keseimbangan lingkungan mempunyai tingkat kerelasian yang tinggi antar komponen
biotik dan abiotik. Dalam artian lain, jika komponen abiotik rusak atau punah akibat suatu
hal maka akan mengakibatkan goyahnya keberlangsungan hidup daripada komponen
biotik. Maka dari itu, kita harus senantiasa menjaga keseimbangan lingkungan, salah
satunya adalah menghindari tindakan overeksploitasi pada lingkungan.
B. Saran
Kami sebagai penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman kepada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca
maka dari itu saya mohon kritikannya karena mungkin masih banyak kesalahan yang terdapat
dalam penulisan makalah ini karena kesalahan itu datang dari kami sendiri dan
kesempurnaan itu hanya datang dari Allah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amsari, Fuad. Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Buku IPA (KTSP 2006) oleh Meike Miarsyah, Dewi Lufiati, Tia Mutiara, Ernawwati yang
diterbitkan oleh ERLANGGA.

Dr.H.Totok Gunawan,M.S.,dkk.2004.Fakta dan Konsep Geografi.Jakarta:Ganeca Excat.

Nurlidiawati dan Ramadayanti dalam jurnal Peranan Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam
Menjaga Keseimbangan Alam (Cerminan Masyarakat Adat Ammatoa di Kajang) (2021).

Sugandi,Dede.2005.Geografi.Bandung:Regina.

10

Anda mungkin juga menyukai