Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI

“KONSEP EKOLOGI”

DOSEN PENGAMPUH :
Nur Alam.SKM.,M.Kes

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
NURUL AMANAH SYAM (220305502075)
ADELIA BATUR (220305502089)
NURHIDAYAH (220305500021)
NURHALISAH JAMAL (220305501058)
ANDI REZKY ANGGRIANI (220305501060)
SYARKIAH (220305502083)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
"Konsep Ekologi",

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hadijah
Alimuddin, SKM., M.Kes sebagai dosen mata kuliah Biologi yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 2

BAB I ............................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................................. 4

B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................ 4

C. TUJUAN .................................................................................................................................................. 4

BAB II .............................................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 5

A. PENGERTIAN EKOSISTEM KOMUNITAS ................................................................................................. 5

B. POPULASI ............................................................................................................................................... 6

C. SPESIES................................................................................................................................................... 7

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi ......................................................................... 8

E. Contoh ekosistem populasi spesies ....................................................................................................... 9

BAB III ........................................................................................................................................................... 11

PENUTUP...................................................................................................................................................... 11

A.KESIMPULAN ........................................................................................................................................ 11

B.SARAN ................................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekologi merupakan cabang ilmu dalam biologi yang mempelajari tentang hubungan makhluk
hidup dengan habitatnya. Pada dasarnya makhluk hidup bergantung pada makhluk hidup
lainnya ataupun habitatnya sehingga terjadi hubungan timbal balik antara suatu makhluk
hidup dengan makhluk hidup lainnya ataupun dengan habitatnya. Hubungan antar makhluk
hidup ataupun dengan habitatnya inilah yang merupakan interaksi yang dapat bersifat predasi,
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Ekosistem adalah tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terdapat
hubungan timbal balik antara organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya, yang
membentuk suatu sistem yang dapat diketahui alitan energi dan siklus materinya. Ekosistem
dapat berupa sistem apa saja, asalkan dalam sistem tersebut ada interaksi antara organisme
yang hidup dan lingkungan abiotiknya. Misalnya ekosistem laut, pantai, hutan, padang
rumput, serta beberapa ekosistem buatan manusia, misalnya sawah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian ekosistem komunitas
2. Populasi
3. Spesies
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi
5. Contoh ekosistem populasi spesies

C. TUJUAN
1. mengetahui pengertian ekosistem komunitas
2. mengetahui populasi pada konsep ekologi
3. mengetahui spesies pada ekologi
4. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi
5. mengetahui contoh ekosistem populasi spesies
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKOSISTEM KOMUNITAS


Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotk. Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Komponen abiotik
merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari semua benda mati, contohnya
air, tanah, cahaya, dan udara. Dengan demikian,komponen ekosisitem terdiri atas makhluk
hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen Biotik
Komponen biotik ekosistem adalah anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup
seperti mikroorganisme, jamur ,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam interaksi
antar makhluk hidup tumbuhan dan sebagian protista berperan sebagai produsen ,hewan,
manusia berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur berfungsi
sebagai decomposer.
2) Komponen Abiotik
Komponen Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup
seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin,
pH, iklim, topografi, dan arus air.
Dalam ilmu biologi, komunitas adalah kumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup
pada waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Sebuah komunitas sendiri dapat terbentuk secara alami dan tidak alami. Hal ini bergantung
pada alami atau tidaknya ekosistem yang ada. Misalnya, jika kita ingin melihat ebuah
komunitas yang alami, kita dapat melihat komunitas yang ada pada hutan hujan tropis.
Komunitas yang terbentuk disana adalah komunitas alami. Untuk itu, komunitas di hutan
hujan tropis lebih beragam dan beraneka macam. Sedangkan, ada pula komunitas buatan
yang terbentuk dalam ekosistem buatan. Misalnya, pada senuah akuarium, di masukkan
beberapa populasi ikan a dan ikan b, ditambahkan tanaman air a dan b da nada juga beberapa
hewan air lain yang sengaja ditambahkan. Meskipun komunitas tidak sebesar ekosistem,
namun, kerusakan atau kesalahan system pada komunitas akan mampu menimbulkan
berbagai masalah.

B. POPULASI
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale
membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Ahli ekologi
memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara
masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.
Faktor yang menentukan populasi:
Jumlah dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar. Pertama adalah
jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal. Kedua adalah
gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal yang membatasi
pertumbuhan. Faktor-faktor yang membatasi diantaranya ketersediaan jumlah makanan yang
rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya,
iklim dan penyakit. Jumlah terbesar dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh
lingkungan tertentu disebut dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut.
Populasi yang normal biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka
disebabkan oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus,
perburuan oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Faktor-faktor yang merubah populasi:
Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Kadangkala perubahan
ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam. Misalnya perubahan curah hujan bisa
menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya terjadi penurunan.
Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat menurunkan populasi suatu
spesies tanaman atau hewan. Sebagai contoh peralatan berat dan mobil menghasilkan gas
asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang bercampur dengan awan Dan turun ke bumi
sebagai hujan asam. Di beberapa wilayah yang menerima hujan asam dalam jumlah besar
populasi ikan menurun secara tajam.

C. SPESIES
Spesies merupakan salah satu dasar dari klasifikasi yang ada pada ilmu biologi yang
digunakan dari dulu hingga sekarang. Biasanya klasifikasi ini mengacu pada sebuah
kelompok organisme yang mempunyai kesamaan sercara fisik dan bisa didapatkan pada saat
proses pertukaran genetik. Dan juga bisa terjadi akibat hasil dari keturunan.
Selain itu bisa dibilang jika spesies merupakan tingkatan taksonomi yang paling rendah.
Karena nama spsesies hanya terdiri dari dua kata. Misalnya seperti genus Rosa, terdapat
beberapa spesies yang diberi nama dengan Roa seperti Rosa dumalis, Rosa alba dan masih
banyak yang lain. Sedangkan pada tingkatan taksonomi sendiri, biasanya dimulai dengan
tingkatan yang paling rendah. Misalnya dimulai dari Kingdom, Phyllum, Class, Ordo,
Familia, Genus hingga ke Species.

Jenis – Jenis Spesies :


1.) Keluarga Felidae atau Keluarga Kucing
Felidae merupakan keluarga kucing yang terdiri dari kucing yang selama ini kita kenal,
mereka berevolusi sejak 7.000 tahun lalu dan menjadi dekat dengan manusia. Sementara
keluarga mereka yang lain yakni kucing besar tinggal dan ditemukan di Asia dan Afrika.
Contoh felidae:
Keluarga kucing atau yang disebut pula dengan spesies Felidae terdiri dari kucing, harimau,
singa cheetah dan lainnya.

2.) Keluarga Palmae atau Keluarga Palem


Palmae adalah kelurga tumbuh-tumbuhan yang biasa hidup di daerah tropis dan sub tropis.
Sebagian besar kelompok palmae dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Habitatnya tersebar
di mesofita dan beberapa lagi ditemukan di xerofit.
Contoh palmae:
Keluarga Palmae atau Palem terdiri dari beberapa tumbuhan seperti Salak, Kurma, Nipah,
Aren, Kelapa dan Kelapa Sawit. Semuanya memiliki ciri ciri dan bentuk yang nyaris mirip.
3.) Keluarga Solanaceae atau Terong-Terongan
Suku terong-terongan atau disebut juga dengan Solanaceae merupakan salah satu suku
tumbuhan berbunga yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Karena kelompok
Solanaceae ini merupakan bahan makanan bagi manusia. Contoh solonaceae:
Terdiri dari buah-buahan dan sayuran yang bentuk dan ciri cirinya nyaris mirip seperti
Semangka dan Melon. Lalu ada Lenca dan Terong, kemudian ada juga Tomat dan Cabai.
5.) Keluarga Papilionaceae atau Kacang–Kacangan
Papilionaceae merupakan nama suku bagi tumbuhan berbunga kupu-kupu. Papillo = Kupu-
kupu karena bunga yang ada pada spesies ini mirip kupu-kupu terbang. Habitat
Papilionaceae bisa ditemukan di semak, perdu atau pohon dengan daun tunggal mau pun
majemuk. Contoh Papilionaceae:
Keluarga Papilionaceae terdiri dari berbagai macam kacang-kacangan seperti , Kacang hijau,
Kacang kapri, Kacang buncis, dan Kacang tanah.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi

Tiga peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah:


Interaksi predasi kompetisi ,Bencana alam dan Aktivitas manusia.
1.) interaksi predasi dan kompetisi
Peristiwa pertama yang memengaruhi dinamika populasi adalah interaksi predasi atau
interaksi mangsa dengan predator.
Saat populasi mangsa meningkat, maka populasi predator akan terpengaruh, yaitu akan
meningkat juga. Namun hal sebaliknya akan terjadi, yaitu kalau populasi predator
meningkat, maka populasi mangsa bisa menurun.
Interaksi lainnya yang juga memengaruhi dinamika populasi adalah adanya interaksi
kompetisi.Dalam sebuah ekosistem, ada banyak predator yang terbagi dalam beberapa
tingkat. Predator ini kemudian akan saling berinteraksi dengan cara berkompetisi untuk
mendapatkan makanan. Interaksi kompetisi inilah yang kemudian akan menyebabkan
adanya dinamika pada masing-masing makhluk hidup.
Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan kehidupannya.
Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk mendapatkan dan
memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing.
2.)Bencana alam
Ada berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Bumi, teman-teman, seperti gunung
meletus maupun tsunam . Bencana alam yang terjadi ini ternyata juga memengaruhi
dinamika populasi hewan di alam liar. Misalnya saat terjadi gunung meletus, maka lahar
panas dari gunung berapi tadi akan merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan
herbivora. Selain merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan, aliran lahan panas
juga bisa menyebabkan kematian hewan.
3.) Aktivitas manusia
Peristiwa terakhir yang bisa menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah aktivitas
manusia. Ada berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan dinamika populasi hewan di
alam liar. Penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara ilegal, pembangunan, perburuan.
Pencemaran lingkungan menjadi beberapa contoh yang mempengaruhi dinamika populasi.
Kegiatan atau aktivitas manusia tadi akan merusak ekosistem, hingga menyebabkan
penurunan populasi hewan serta tumbuhan.

E. Contoh ekosistem populasi spesies


1. Contoh ekosistem
• Contoh ekosistem alami:
1. Hutan gugur
2. Hutan hujan
3. Ekosistem sungai
4. Ekosistem padang rumput
5. Ekosistem danau
6. Ekosistem pantai
7. Rawa-rawa
• Contoh ekosistem buatan:
1. Taman hutan raya
2. Suaka marga satwa
3. Waduk
4. Taman safari
2. Contoh populasi
1. Popolasi katak
2. Populasi padi
3. Populasi ular
4. Populasi buaya
5. Populasi kerang
6. Populasi ikan
7. Populasi tikus
3.Contoh spesies
1. Felis catus( kucing)
2. Panthera tigris (Harimau)
3. Panthera leo (Singa)
4. Zea mays (Jagung)
5. Allium cepa (Bawang merah)
6. Allium sativum (Bawang putih)
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat) dan logos(ilmu), yang
secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi organisme, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistemdibedakan atas ekosistem alami dan buatan. Secara ringkas, ruang
lingkup ekologi dapat digambarkan melelui spektrum biologi, yang
menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan yaitu makromolekul,
protoplasma, sel, jaringan, organ tubuh, sistem organ, organisme, populasi,
komunitas, ekosistem dan biosfer. Banyak populasi yang mengalami siklus naik
turun dengan drastis dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor-faktor
biotik dan abiotik. Beberapa hubungan dalam kehidupan suatu organism adalah
interaksinya dengan individu-individu dari berbagai spesies lain dalam komunitas
Interaksi antar spesies mencangkup kompetisi, predasi, hebivori, dan simbiosis
(termasuk paratisme, mutualisme, dan komensalisme). Perpindahan energi kimia
dan elemen berlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan
dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik
Piramida biomassa terkadang tidak memberi informasi aliran energi yang cukup
pada ekosistem tertentu. Oleh karena itu, piramida energi dibuat berdasarkan
penelitian yang mendalam mengenai aliran energi dan mampu memberikan
gambaran akurat mengenai aliran energi. Suksesi adalah perubahan atau
perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap tertentu. Terdapat dua tipe
suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
B.SARAN
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui
dan memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan sarannya agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

DjamalIrwa, Zoer’aini. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem


Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.

Heddy, Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta : Rajawali.

Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gajah
Mada University.

Soemarmoto, Otto. 1972. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.


Jakarta : Djambatan

id.wikipedia.org

id.scribd.com

http://achieve-ourdreams.blogspot.com/2012/06/makalah-ekologi.html

Anda mungkin juga menyukai