Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IPA

“Saling Ketergantungan Antar Kelompok Dalam Ekosistem”

Nama Kelompok :

- Aulia Rachmat Diapari (06)


- Bintang Pamungkas (07)
- Budi Prabowo (08)
- Cahaya Melati Ningrum (09)
- Cindy Anggrilita (10)

Kelas : XII Tel 1

Guru Pembimbing : Pak Fauzi

SMK TELKOM JAKARTA


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah IPA ini yang berjudul
“Saling Ketergantungan Antar Kelompok dalam Ekosistem”.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih


yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Fauzi selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam


2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti
3. Teman-teman kelompok dua IPA selaku siswa kelas XII Tel 1

Dalam penyusunan makalah ini, tentu penulis mengalami beberapa hambatan,


diantaranya sulit mengatur waktu dalam pengerjaan makalah ini dikarenakan oleh
masing-masing pihak mempunyai kesibukan tersendiri dan lain sebagainya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini mungkin ditemukan


banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan, seiring
harapan semoga makalah ini dapat menjadi sedikit bacaan yang bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 03 Februari 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Saling Ketergantungan Antar Komponen Biotik

dengan Komponen Abiotik dalam Ekosistem .......................... 3

2.2 Interaksi antara Komponen Biotik dan Komponen Abiotik .... 3

2.3 Interaksi antara Komponen Biotik ............................................ 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................... 7

LAMPIRAN .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


A. Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan adalah kesimbangan ekosistem dalam
keadaan seimbang dan stabil yang terjadi apabila komponen biotik dan
abiotik. Contoh lingkungan alami dan seimbang yaitu hutan, karena
jumlah masing-masing komponen biotik di hutan tidak saling
mendominasi sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring
makanan yang seimbang.
- Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam
mendukung kehidupan sebagai makhluk hidup didalamnya.
- Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk
pulih kembali pada keadaan seimbang jika menjalani perubahan atau
ganggu.
- Keseimbangan lingkungan tidak stabil adalah terjadinya penurunan
atau kenaikan populasi setiap jenis tumbuhan dan hewan serta
berbagai komponen abiotik.

B. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan


komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup. Ekosistem
tersusun atas satuan makluk hidup. Ekosistem dapat dibedakan menjadi
Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan. Ekosistem Alami contohnya
ekosistem danau, ekosistem rawa, sedangkan Ekosisten Buatan
contohnya waduk , aquarium, sawah (subak).

1
C. Satuan Makhluk Hidup Penyusun Ekosistem
Ekosistem tersusun atas beberapa makhluk hidup, yaitu individu,
populasi dan komunitas.
1. Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup
secara fisiologis, yang merupakan satuan fungsional terkecil
penyusun ekosistem. Seekor kerbau, seekor rusa, sebatang pohon
meranti, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia merupakan
individu dalam ekosistem.
2. Populasi
Populasi adalah kelompok individu sejenis yang hidup
menetap disuatu daerah tertentu. Contoh: semua ikan yang hidup
dikolam/populasi ikan, populasi kura-kura, sekelompok harimau.
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan macam-macam populasi yang
terdapat pada tempat tertentu dan waktu tertentu. Misalnya komunitas
air, komunitas sawah.

D. Komponen-Komponen dalam Ekosistem


Komponen dalam ekosistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Komponen Biotik
Komponen biotik terdiri atas semua makhluk hidup yang ada
di dalam suatu ekosistem. Berdasarkan peranannya dalam ekosistem,
komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, pengurai
dan detritivor
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen berupa benda tak
hidup. Contohnya, suhu, air, cahaya, kelembapan, tanah, ketinggian,
garis lintang, topografi, salinitas, pH, angina dan garam mineral.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR KOMPONEN


BIOTIK DENGAN KOMPONEN ABIOTIK DALAM EKOSISTEM

Hubungan antara komponen biotik (produsen, konsumen, dan pengurai) dan


lingkungannya saling mempengaruhi. Keseimbangan lingkungan secara alami
dapat berlangsung karena komponen ekosistem berperan dalam kondisi
seimbang serta pemindahan energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung
secara seimbang.
2.2 INTERAKSI ANTARA KOMPONEN BIOTIK DAN KOMPONEN
ABIOTIK
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik sudah terjadi sejak dimulainya
kehidupan. Interaksi tersebut memiliki hubungan saling memengaruhi satu sama
lain. Contohnya dalam proses fotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya
matahari, air dan karbondioksida dari lingkungan. Tanpa itu, tumbuhan tidak
dapat melakukan fotosintesis. Sebaliknya, tumbuhan melepaskan oksigen ke
lingkungan sebagai bentuk hasil dari kegiatan fotosintesis.
2.3 INTERAKSI ANTARA KOMPONEN BIOTIK

Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi


antarpopulasi organisme yang menyusun ekosistem. Interaksi terebut ada yang
saling menguntungkan, tetapi ada juga yang merugikan. Interaksi terjadi karena
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mahkluk hidup akan bergantung
dengan mahkluk hidup lainnya.

Beberapa tipe interaksi antarkomponen biotik adalah simbiosis, predasi,


kompetisi, netralisme, antisimbiosis dan alelopati.

3
1. SIMBIOSIS

Simbiosis merupakan bentuk interaksi hidup bersama antara dua


spesies yang berbeda. Berdasarkan sifatnya, simbiosis dibedakan menjadi
tiga, yaitu mutualisme, komensalisme dan parasitisme.

A. Mutualisme

Merupakan bentuk hidup bersama dari dua spesies yang berbeda, yang
saling menguntungkan, Contohnya : Hubungan kerbau dengan burung
jalak

B. Komensalisme
Merupakan kehidupan bersama dari dua spesies berbeda, satu spesies
diuntungkan, sedangkan spesies lain tidak dirugikan maupun diuntungkan,
Contohnya : Ikan remora pada ikan hiu

C. Parasitisme
Merupakan bentuk hidup bersama dari dua spesies berbeda, satu
diuntungkan dan satu dirugikan, Contohnya : Tali putri dan tanaman yang
ditumpanginya
Ada 2 macam parasitis, yaitu :
Endoparasit :
Adalah parasit yang hidup di dalam jaringan tubuh inangnya.
Contohnya adalah cacing perut, cacing hati, dan Plasmodium.
Ektoparasit :
Adalah parasit yang hidup di permukaan tubuh inangnya. Contohnya
kutu daun, wereng, benalu, dan caplak anjing.

4
2. PREDASI
Predasi merupakan interaksi antarorganisme yang mana satu
organisme memakan organisme lain atau interaksi makan dan dimakan.
Organisme yang memakan disebut Predator, sedangkan organisme yang
dimakan disebut prey atau mangsa.
Contohnya adalah harimau sebagai predator dan rusa sebagai mangsa.
Pada predasi antarhewan, predator kebanyakan berukuran lebih besar
dibandingkan dengan mangsanya.
3. KOMPETISI

Kompetisi merupakan bentuk interaksi persaingan dalam pemenuhan


kebutuhan hidup yang sama tetapi jumlahnya terbatas. Kompetisi termasuk ke
dalam interaksi antarpopulasi. Contohnya interaksi antara sapi dengan kambing
yang berada di padang rumput.

Kompetisi terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :


- Kompetisi intraspesifik :

Terjadi pada individu-individu yang termasuk dalam satu spesies yang


sama. Misalnya kompetisi yang terjadi antara kambing-kambing dalam suatu
populasi untuk mendapatkan makanan berupa rumput.

- Kompetisi interspesifik :

Adalah kompetisi yang terjadi pada individu-individu yang berlainan


spesies. Kompetisi ini terjadi jika dua atau lebih populasi menempati niche
yang sama dalam suatu wilayah yang sama dan memiliki kebutuhan hidup
sama. Misalnya kompetisi antara kambing dan kerbau dalam mendapatkan
rumput.

5
4. NETRALISME
Netralisme merupakan bentuk interaksi antarorganisme yang tidak
saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama. Dalam hal ini,
kedua belah pihak bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan satu
sama lainnya. Contohnya kehidupan ayam dan kucing pada daerah yang sama.

5. ANTIBIOSIS
Antibiosis merupakan bentuk interaksi antarorganisme yang
menyebabkan satu spesies menghambat kerja spesies yang lain. Contohnya
jamur penicillium yang menghambat pertumbuhan bakteri.

6. ALELOPATI
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, yang menyebabkan satu
populasi menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya rumput teki menghalangi tumbuhnya rumput lain karena
menghasilkan toksik.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hubungan antara komponen biotik dan lingkungannya saling mempengaruhi.


Hubungan ini juga berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. Dan akibat
dari adanya hubungan tersebut, maka terjadilah saling ketergantungan
antarkomponen makhluk hidup dan juga terjadi interaksi, baik interaksi antar
komponen biotikyang terdiri dari simbiosis, predasi, kompetisi dan lain-lain
maupun interaksi antara komponen biotik dengan abiotik.

7
LAMPIRAN

1. Interaksi antara Komponen Abiotic dengan Biotik berupa Fotosintesis

2. Simbiosis Mutualisme

3. Simbiosis Komensalisme

8
4. Simbiosis Parasitisme

5. Endoparasit

6. Ektoparasit

9
7. Predasi

8. Kompetisi

9. Netralisme

10
10. Antibiosis

11. Alelopati

11
DAFTAR PUSTAKA

Penulis
http://www.artikelbagus.com/2011/08/satuan-makhluk-hidup-dalam-
ekosistem.html
http://pedagogyacrossculture.com/admin/gallery_file/An%20interdepen
dency%20among%20components%20in%20Subak%20Ecosystem.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai