Anda di halaman 1dari 8

IPA.VII.1.

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam – IPA


Kelas : VII
Semester : 2
Waktu : 8 JP x 35 menit

INTERAKSI ANTARA MAKHLUK


HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(EKOSISTEM)
Penyusun : SULASTRI, S.Pd.
MOH. ZAKI GUFRONI, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

2021
MODUL 2 IPA 7

INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA (EKOSISTEM)

PENDAHULUAN

Selamat pagi siswa siswi Kabupaten Madiun yang cerdas dan berakhlak, semoga tetap sehat ,
selalu bersemangat untuk belajar dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Kita masih dalam kondisi
pandemi COVID19 dengan tetap menerapkan tatanan kehidupan new normal yaitu menjalankan semua
protocol Kesehatan terutama memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, untuk menjaga kesehatan
kalian dan memutus rantai virus Covid19
Pernahkah kalian mendengar sawah disekitarmu diserang hama tikus ? Tahun kemarin
beberapa wilayah di Kabupaten Madiun banyak sawah sawah diserang hama tikus, sehingga petani
merugi hasil panen sangat sedikit. Mengapa hal itu bisa terjadi? Populasi tikus yang tidak bisa
dikendalikan akhirnya menjadi hama. Namun populasi maklhuk hidup yang meningkat tidak selalu
menjadi hama, contohnya beberapa tahun yang lalu di salah satu desa di kecamatan Kebonsari
berdatangan ribuan burung pemakan serangga, sehingga malah menguntungkan petani karena makan
hama wereng yang menyerang padi, dan menjadi wisata desa karena ingin melihat kelompok burung
yang jumlahnya luar biasa. Kita juga mempunyai tanaman unggulan sebagai komoditi ekspor yaitu
porang ( Amorphophallus muelleri) yang bisa hidup subur di daerah Kecamatan Saradan, namun
kurang subur jika ditanam di wilayah lain, mengapa bisa demikian ? untuk menjawab fenomena diatas
mari kita belajar tentang hubungan atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Setelah belajar materi ini kalian diharapkan mampu menganalisis interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut
Agar tujuan dapat tercapai modul ini akan disajikan dalam 3 kegiatan belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1 : membahas tentang komponen dan satuan dalam ekosistem
Kegiatan belajar 2 : membahas tentang bentuk bentuk interaksi makhluk hidup
Kegiatan belajar 3 : membahas tentang dinamika populasi akibat interaksi
Supaya memperoleh hasil yang maksimal, ikuti petunjuk pembelajaran berikut ini :
Bacalah dengan cermat bagian pendahaluan modul ini sampai memahami betul apa, untuk apa
dan bagaimana mempelajari modul ini. Lakukan semua kegiatan yang dianjurkan sesuai dengan
petunjuk modul jangan lupa kerjakan tes formatif dan hasilnya serahkan pada gurumu untuk dikoreksi,
dan kalian akan mengetahui hasil belajar kalian. Jika ada kesulitan silahkan membaca sumber yang
lain, dibuku paket atau di internet dan bisa juga diskusi dengan teman temanmu secara online

KEGIATAN 1
KOMPONEN DAN SATUAN DALAM EKOSISTEM

A. MATERI
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
a. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan media
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Komponen abiotik dapat
berupa senyawa organik dan senyawa anorganik. Faktor yang memengaruhi organisme, yaitu:
1. Udara diperlukan oleh sebagian besar organisme untuk perolehan energy (oksidasi) dan
subtansi pembentukan bagian tubuh
2. Air sebagai penyusun terbesar tubuh makhluk hidup dan ketersediaan air mempengaruhi
distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
Tumbuhan sungai beradaptasi terhadap lingkungan air.
3. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi
mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber nutrisinya
di tanah.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi cuaca suatu wilayah,
keadaan cuaca suatu wilayah juga menentukan flora dan fauna yang menghuninya. Cahaya
matahari yang melimpah sangat dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis.
5. Suhu. Suhu terbentuk dari udara dan pengaruh cahaya matahari. Proses biologi dipengaruhi
suhu. Makhluk hidup membutuhkan panas/energi untuk meregulasi temperatur dalam
tubuhnya.
6. Kelembaban udara terbentuk dari uap air yang terkandung dalam udara. Daerah tropis
seperti Indonesia memeliki kelembaban udara yang tinggi. Bakteri dan jamur sangat subur
dilingkungan yang lembab.
7. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi
iklim global, regional dan lokal.

b. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut suatu benda yang hidup
(organisme/makhluk hidup/plasma nutfah). Komponen biotik adalah suatu komponen yang
menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan
fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Autotrof atau Produsen
Merupakan makhluk hidup yang mampu membuat atau mensistesa makanan sendiri dari
bahan anorganik (Oksigen, Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Fosfor, Kalium, Kalsium, Iodium)
menjadi bahan organik (Karbohidrat, lemak, protein). Makhluk hidup ini adalah tumbuhan
dengan khlorofilnya ia bisa melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan
2. Heterotrof atau Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang tidak mampu membuat makanan
sendiri,memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh produsen sebagai
makanannya . Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan dan mikroba.
3. Pengurai atau dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati diuraikan menjadi bahan anorganik.. Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang Kembali ke tanah dan dapat digunakan kembali oleh produsen untuk
menyusun bahan organik.Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.

Satuan satuan dalam ekosistem


1. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. Satu ekor ikan atau satu ekor kambing
disebut individu demikian juga seorang manusia.
2. Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis yang hidup menetap di suatu daerah pada
waktu tertentu. Kepadatan populasi dapat dihitung dengan cara jumlah populasi per luas
daerah tertentu. Arti kepadatan populasi adalah banyaknya individu yang sejenis dalam
setiap satuan luas daerah tertentu.
3. Komunitas adalah kumpulan populasi makhluk hidup yang hidup pada suatu daerah
tertentu. Misalnya populasi ikan mas, populasi katak, populasi enceng gondok, hydrilla,
cacing pada suatu kolam dan terjadi hubungan timbal balik.
4. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang membentuk
hubungan timbal balik. Macam ekosistem
a. Berdasar terjadinya
1. Ekosistem alami: danau, rawa,laut,hutan,sungai dan padang rumput
2. Ekosistem buatan : aquarium, waduk,kolam dan sawah
b. Berdasar tempatnya
1. Ekosistem air : laut,sungai,rawa
2. Ekosistem darat :hutan, ladang, gurun, sawah
5. Bioma adalah kumpulan dari beberapa ekosistem pada suatu wilayah tertentu. Misalnya
bioma tundra di darah salju, bioma padang pasir, bioma hutan hujan tropis.
6. Biosfer adalah seluruh kesatuan ekosistem yang ada dibumi dan atmosfernya yang
menyelubungi bumi.

B. RANGKUMAN
1. Komponen lingkungan terdiri dari benda Abiotik (benda tak hidup) dan Biotik (benda hidup).
Biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai
2. Satuan Satuan penyusun lingkungan adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma
dan biosfer

C. TUGAS (PENILAIAN KETRAMPILAN: PRODUK)


1. Pergilah kesawah dan amati komponen dan sebutkan makhluk hidup yang terdapat dalam
satuan-satuan penyusun ekosistem sawah kemudian sajikan hasil pengamatanmu dengan
membuat laporan dalam bentuk tabel yang isinya sebagai berikut :
a. Komponen ekosistem: Abiotik, produsen, Konsumen dan Pengurai
b. Satuan Ekosistem : Individu, Populasi dan komunitas
2. Apa yang terjadi jika pengurai/decomposer tidak ada atau musnah dari muka bumi?
3. Adakah makhluk hidup lain yang dapat menggantikan peran bakteri dan jamur sebagai
dekomposer? Jika ada jelaskan

KEGIATAN 2

BENTUK BENTUK INTERAKSI MAKHLUK HIDUP


A. MATERI
Hubungan antara makhluk hidup satu dengan lainya akan membentuk pola interaksi sebagai
berikut:
1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan
dengan urutan tertentu, dimana satu organisme memakan satu organisme lain. Tiap tingkat dari
rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu
menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki
tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas
hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen
primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran
energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi
karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
3. Simbiosis adalah suatu kehidupan bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam
hubungan yang sangat erat. Berdasarkan sifat untung rugi antara kedua makhluk hidup yang
hidup bersama, simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Simbiosis mutualisme : hubungan yang erat antara dua organisme yang saling mengun-
tungkan
b. Simbiosis komensalisme: hubungan yang erat antara dua organisme satu untung satunya
tidak mendaptkan apa apa
c. Simbiosi parasitisme : hubungan antara dua organisme yang satu untung dan satunya rugi
4. Predatorisme : hubungan antara oerganisme satu sebagai pemburu /pemangsa dan satunya
yang dimangsa
5. Kompetisi : hubungan antara 2 organisme yang saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu,
bisa wilayah, makanan, pasangan atau kekuasaan

Interkasi maklhuk hidup dengan lingkungan diantaranya membentuk :


1. Siklus air (Hidrologi)
2. Siklus Oksigen dan Karbondioksida
3. Siklus Nitrogen

B. RANGKUMAN
Bentuk Interaksi maklhuk hidup dengan lingkungan berupa
1. Rantai makanan : hubungan dimana satu organisme memakan satu organisme lain
2. Jaring jaring makanan: beberapa rantai makanan yang saling berhubungan
3. Symbiosis : mutualisme, komensalisme dan parasistisme
4. Predatorisme: hubungan dimana s organisme memangsa organisme lain
5. beberapa siklus: siklus air, siklus Oksigen Karbondioksida, siklus Nitrogen

C. TEST FORMATIF 2 (PENILAIAN PENGETAHUAN)


A. Buatlah rantai makanan sampai konsumen tingkat IV pada ekosistem
1. Hutan
2. Sungai
3. Padang gurun pasir
B. Isilah pernyataan bentuk hubungan 2 makhluk hidup berikut dengan memilih jawaban
disamping
NO PERTANYAAN MAKLUK HIDUP
1 2 Contoh symbiosis mutualisme …………….. a. Harimau memangsa kijang
dan………………… b. Kutu di kepala manusia
2 2 Contoh simbiosis komensalism ……………
dan………………… c. Lebah dengan bunga
3 2 contoh symbiosis parasitisme d. Bakteri Rhizobium dalam akar
……………….. tanaman kacang
dan………………… e. Burung hantu mencari tikus
4 2 contoh predatorisme ………………………..
f. Anggrek di pohon manga
dan…………………
g. Benalu hidup dipohon
h. Ikan remora dengan ikan hiu

KEGIATAN 3
DINAMIKA POPULASI AKIBAT INTERAKSI

A. MATERI
Dalam sebuah ekosistem, jumlah atau populasi makhluk hidup akan mengalami penurunan
maupun kenaikan jumlah. Hal inilah yang disebut sebagai dinamika populasi. Dinamika populasi
adalah naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh berbagai hal atau faktor-faktor tertentu.
Setidaknya, ada tiga peristiwa yang bisa memengaruhi dinamika populasi pada makhluk hidup di
habitatnya.
1. Interaksi predasi
Peristiwa pertama yang memengaruhi dinamika populasi adalah interaksi predasi atau
interaksi mangsa dengan predator. Saat populasi mangsa meningkat, maka populasi predator
akan terpengaruh, yaitu akan meningkat juga. Namun hal sebaliknya akan terjadi, yaitu kalau
populasi predator meningkat, maka populasi mangsa bisa menurun. Hal ini disebabkan karena
mangsa akan dimangsa oleh predator yang jumlahnya banyak.Interaksi lainnya yang juga
memengaruhi dinamika populasi adalah adanya interaksi kompetisi.Dalam sebuah ekosistem,
ada banyak predator yang terbagi dalam beberapa tingkat. Nah, predator ini kemudian akan
saling berinteraksi dengan cara berkompetisi untuk mendapatkan makanan.Interaksi kompetisi
inilah yang kemudian akan menyebabkan adanya dinamika pada masing-masing makhluk
hidup.Makhluk hidup yang mampu bertahan akan tetap dapat melangsungkan
kehidupannya.Contohnya adalah interaksi antara singa dan hyena yang bertarung untuk
mendapatkan dan memperebutkan makanan demi kelangsungan hidup masing-masing.
2. Bencana Alam
Ada berbagai bencana alam yang bisa terjadi di Bumi seperti gunung meletus, penyakit
tsunami. Bencana alam yang terjadi ini ternyata juga memengaruhi dinamika populasi hewan di
alam liar. Misalnya saat terjadi gunung meletus, maka lahar panas dari gunung berapi tadi akan
merusak tumbuhan yang menjadi makanan hewan herbivora. Selain merusak tumbuhan yang
menjadi makanan hewan, aliran lahan panas juga bisa menyebabkan kematian hewan.
3. Aktivitas Manusia
Peristiwa terakhir yang bisa menyebabkan terjadinya dinamika populasi adalah aktivitas
manusia. Ada berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan dinamika populasi hewan di alam
liar. Penebangan pohon di hutan yang dilakukan secara ilegal, pembangunan, perburuan,
sampai pencemaran lingkungan menjadi beberapa contoh aktivitas manusia yang
memengaruhi dinamika populasi. Kegiatan atau aktivitas manusia tadi akan merusak
ekosistem, hingga menyebabkan penurunan populasi hewan serta tumbuhan.
4. Perubahan iklim
Perubahan iklim sangat mempengaruhi keberadaan populasi karena akan mempengaruhi
habitat, makanan dan kemampuan reproduksi. Pada musim penghujan maka populasi katak
akan meningkat, pada musim kemarau serangga akan banyak berkembangbiak. ekosistem
dengan iklim dingin seperti dikutup maka hanya tumbuhan tertentu yang bisa hidup, tidak
banyak beragam jenis dan ini juga akan diikuti jenis jenis hewan yang hidup didalamnya tidak
akan beragam. Sebaliknya daerah tropis karena cahaya matahari melimpah, beragam jenis
tumbuhan dapat hidup didalamnya ini akan mengundang hewan hewan sebagai konsumen
untuk datang sehingga menyebabkan wilayah tropis menjadi sangat kaya akan flora dan fauna.
Punahnya Dinosaurus juga terjadi karena perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Jumlah populasi yang normal pada setiap tingkatan trofi di lingkungan yang seimbang akan membentuk
piramida makanan dimana populasi produsen lebih banyak dari konsumen I dan konsumen I harus
lebih banyak dari konsumen II dan seterusnya. Namun karena terjadi dinamika populasi maka
gambaran piramida menjadi tidak normal, yang menggambarkan ekosistem tidak seimbang.

Piramida makanan pada ekosistem yang seimbang

Piramida makanan pada ekosistem yang tidak seimbang

B. RANGKUMAN
1. Dinamika populasi makhlluk hidup adalah perubahan jumlah atau naik turunnya jumlah populasi
akibat interaksi predasi, bencana alam, aktifitas manusia dan iklim lingkungan
2. Piramida makanan adalah gambaran komposisi jumlah populasi tiap tingkatan trofik pada suatu
ekosistem

C. TEST FORMATIF
Perhatikan gambar jaring jaring makanan berikut:
1. Dari gambar diatas sebutkan organisme yang menduduki tingkat trofik I, trofik 2 dan trofik 3
2. Jika populasi belalang habis karena terpapar insectisida yang disemprotkan oleh manusia, apa
yang akan terjadi dengan populasi tikus dan katak ?
3. Apa yang akan terjadi pada tanaman jika populasi ular habis?
4. Jika dalam jaring jaring makanan itu ditambahi dengan populasi anjing, apakah ada
pengeruhnya terhadap populasi elang? jelaskan

Anda mungkin juga menyukai