Anda di halaman 1dari 19

INTERAKSI MAHLUK HIDUP dan LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 12:

NABILAH DWI SUNANDA (1908076019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO SEMARANG 2019


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Dan harapan saya semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Bunga Ihda Nora , selaku dosen biologi untuk
kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidangstudi yang saya tekuni.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya menyadari di dalam
Makalah Biologi jauh dari kata smpurna. Olehkarenaitu saya mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan Makalah Biologi yang berjudul Interaksi
Mahluk Hidup dan Lingkungan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang , 19 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................2

Daftar isi ..............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................4
1.2 Rumusan masalah ...........................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsepdasar ekologi.......................................................................5
2.2 Organisasi kehidupan mahluk hidup ..............................................6
2.3Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan
interaksi antar komunitas dalam suatu ekosistem.................................7
2.4 Aliran energi dalam ekosistem........................................................9
2.5 Pengertian dan Contoh Piramida Makanan.......................................11

BAB III PENUTUP


4.1 Kesimpulan....................................................................................17
4.2 Saran..............................................................................................18

Daftar pustaka ..................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernafas
,bergerak dan berkembang biak. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada makhluk hidup
yang dapat hidup sendiri tanpa ketergantungan dari makhluk hidup lain.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen biotic dan abiotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembapan, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya . Semua makhluk hidup menjalani
hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ekologi?


2. Bagaimana organisasi kehidupan makhluk hidup?
3. Bagaimana interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya?
4. Bagaimana adaptasi atau penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya?
5. Apa yang dimaksud dengan urutan piramida makanan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu ekologi


2. Untuk mengetahui organisasi  kehidupan makhluk hidup
3. Untuk mengetahui interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
4. Untuk mengetahui penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya
5. Untuk mengetahui urutan piramida makanan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Ekologi

A. Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Kata ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos
dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau
kelompok organisme dengan lingkungannya. Ekologi lebih dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi dari alam. Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari
rumah tangga makhluk hidup. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel
seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866 (1834-1919).
Prinsip ekologi tak lain adalah hubungan kausalitas antara organisme yang ada di dunia ini.
Seperti pokok kajian dalam ekosistem, individu yang satu tak bisa lepas dari individu lainnya.
Demi manjamin kelangsungan hidupnya, organisme yang satu bergantung pada kehadiran
organisme lainnya. Antara organisme tersebut akan terjalin suatu interaksi yang melibatkan
pertukaran energi di dalamnya. Hubungan antar organisme dan juga lingkungannya tersebut
cukup rumit dan juga kompleks, interaksi tersebut kemudian membentuk sistem ekologi yang
sering juga disebut dengan ekosistem.

5
2.2 Organisasi kehidupan makhluk hidup

1.individu

Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem (makhluk hidup


tunggal) misalnya seekor semut,seekor burung dan sebuah pohon. Satu makhluk hidup itu
disebut individu.

2.populasi

Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu
tertentu. Misalnya populasi yang ada disawah antara lain sekelompok tanaman
padi,sekelompok belalang,sekelompok siput dan sekelompok tikus. Karakteristik suatu
populasi dibentuk oleh interaksi-interaksi antara individu dengan lingkungannya baik dalam
skala waktu ekologis maupun evolusioner.

3.komunitas

Komunitas merupakan kumpulan populasi yang berada di daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Misalnya komunitas sawah disusun oleh bermacam macam organisme,misalnya
padi, belalang, burung, dan ular.Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan decomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua
komunitas tersebut.

4.Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi, interaksi inilah yang
disebut ekosistem . Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivore karnivora,dan omnivora), dan decomposer atau pengurai
(mikroorganisme).

5.Bioma

Bioma adalah ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis


dan astronomis. Berdasarkan curah hujan dan intensitas cahaya matahari . Bioma terbagi
menjadi beberapa jenis,yaitu: tundra, taiga, gurun, padang rumput, hutan gugur dan hutan
hujan tropis.

6
6.Biosfer

Seluruh ekosistem didunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.contohnya bumi tempat tinggal kita.

2.3 Hubungan atau interaksi antara makhluk hidup demgan lingkungannya dan
Interaksi antar komunitas dalam suatu ekosistem

Bentuk interaksi antar komunitas dalam suatu ekosistem dapat berupa :

1. Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan
atau satu spesies memakan satu spesies lain, Individu yang memakan disebut predator dan
yang dimakan disebut mangsa.

Contohnya harimau memakan kelinci.Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai


mangsa.

2. Kompetisi

Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi akibat adanya
kebutuhan kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.

Contohnya beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput
dipadang rumput.

3. Simbiosis

Simbiosis dibedakan menjadi empat, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan


komensalisme.

 Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan atau interaksi antar makhluk hidup yang saling
menguntungkan.
Contohnya : hubungan antara lebah,kupu- kupu dan tanaman berbunga

7
 Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan atar makhluk hidup di mana salah satu makhluk
hidup diuntungkan dan makhluk hidup yang lain dirugikan.
Contohnya : benalu yang hidup di batang tumbuhan inangnya.

 Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup dimana salah satu
makhluk hidup diuntungkan sedangkan makhluk hidup yang lain tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. Contohnya : hubungan antara anemon laut dengan ikan badut. Tanaman anggrek
dengan pohon mangga.

4.  Adaptasi atau penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya

Ada bermacam – macam adaptasi makhluk hidp terhadap lingkungannya,yaitu adaptasi


morfologi,fisiologi dan tingkah laku.

 Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaikan bentuk tubuh dalam kelangsungan
hidupnya. Contohnya :

1. Gigi – gigi khusus


Gigi hewan karnivora beradaptasi menjadi empat gigi  taring besar yang runcing untuk
menangkap mangsa

2. Akar

Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang, berfungsi untuk menyerap air yang terdapat
jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

 Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya :

1. Kantong Tinta

Cumi – cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang,tinta akan disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi –cumi dan gurita

8
2. Mimikri pada bunglon

Bunglon dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini
di pengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan
sekitarnya.

 Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya tupai Virginia,hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengab mata tertutup bila
didekati seekor anjing. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk
pernapasannya.

2.4 Aliran Energi Dalam Ekosistem


Ekosistem terbentuk dari interaksi dan hubungan timbal balik antara komponen biotik
dan abiotik. Didalam ekosistem, ada sistem dan interaksi yang secara keseluruhan menjaga
kondisi lingkungan agar tetap stabil. Kondisi ini disebut juga dengan keseimbangan
ekosistem. Demikian juga dengan energi. Energi merupakan kebutuhan makhluk hidup yang
utama. Sebagaimana kita tahu, sumber energi manusia berasal dari makanan yang
dikonsumsi, baik itu berasal dari tumbuhan maupun hewan. Lalu darimana hewan dan
tumbuhan mendapatkan energi? Pembahasan kali ini akan menguraikan tentang sumber
energi makhluk hidup, cara memperoleh energi, dan bagaimana aliran energi dalam ekosistem
dapat terjadi.

A.Sumber Energi, Bentuk dan Transformasinya

Salah satu ciri ciri makhluk hidup adalah memerlukan energi. Hewan mendapatkan


energi dari hewan atau tumbuhan lain. Begitu juga dengan manusia. Lalu bagaimana
tumbuhan mendapatkan energinya? Proses fotosintesis pada tumbuhan memungkinkannya
mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik dan energi kimia. Proses fotosintesis
tidak akan berlangsung optimal tanpa adanya energi radiasi matahari. Sehingga dapat
dikatakan sumber energi makhluk hidup di Bumi berasal dari radiasi matahari. Akibat
kekurangan cahaya pada tumbuhan selain mengganggu jalannya energi dalam tumbuhan itu
sendiri, energi di lingkungan juga berkurang.

1. Bentuk Energi

Secara umum energi dibedakan menjadi 2, yaitu energi potensial dan energi kinetik.

 Energi potensial – energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda
berdasarkan kedudukannya. Karena dipengaruhi oleh kedudukan, besarnya energi potensial

9
ini ditentukan juga oleh ketinggian tempat dan gaya gravitasi. Beberapa jenis energi potensial
adalah: energi kimia, energi elastis, energi nuklir, dan energi gravitasi
 Energi Kinetik – Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang
bergerak. Beberapa macam energi yang termasuk dalam energi kinetik adalah: energi
panas, energi listrik, dan energi magnet

Selain itu, ada juga jenis energi lain yaitu energi suara dan energi energi radiasi
matahari.

2. Transformasi Energi

Menurut hukum pertama termodinamika, energi tidak dapat diciptakan maupun


dimusnahkan, hanya dapat diubah bentuknya. Berdasarkan hukum tersebut, energi radiasi
matahari yang diterima masih tetap sama jumlahnya hanya diubah bentuknya menjadi energi
kimia oleh tumbuhan. Energi kimia inilah yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang
lain.

Perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain disebut dengan aliran energi
(energy flow). Dalam ekosistem, proses ini dapat terjadi melalui rantai makanan maupun
jaring jaring makanan. Contohnya dalam ekosistem sawah, padi merupakan organisme
autotrof yang mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimia. Energi ini akan
berpindah saat terjadi peristiwa “makan dan dimakan”. Lalu apakah energi ini menghilang?
Energi kimia tidak menghilang namun diubah menjadi energi lain seperti energi panas, energi
gerak, dan sebagainya oleh makhluk hidup.

B.Aliran Energi

Salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem yang dilakukan oleh ekosistem itu


sendiri adalah dengan menjaga perputaran energi dan nutrisi yang diterima dari sumber luar.
Sumber energi luar yang dimaksud adalah cahaya matahari. Cahaya matahari ditangkap oleh
tumbuhan dan digunakan untuk pertumbuhannya. peran cahaya dalam mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah sebagai salah satu syarat untuk terjadinya fotosintesis. Dalam
proses ini energi dari matahari diubah dalam bentuk energi kimia yang dapat digunakan oleh
heterotrof melalui rantai makanan.

1. Rantai Makanan

Pada dasarnya, peristiwa aliran energi tidak sesederhana peristiwa makan dan dimakan.
Namun proses ini dapat lebih mudah dimengerti dan dijelaskan dengan rantai makanan dan
jaring-jaring makanan. Dalam ekosistem, hanya tumbuhan yang mampu menangkap energi
dari matahari dan mengubahnya ke energi kimia.

10
Oleh karena itu, efisiensi fotosintesis tumbuhan sangat penting dalam kelangsungan
hidup makhluk hidup. Tumbuhan biasanya menempati trofik pertama dalam rantai makanan,
namun yang terjadi tidak selalu demikian. Beberapa bentuk rantai makanan yaitu:

 Rantai makanan rerumputan – Rantai makanan ini adalah yang paling sering dikenal.
Tumbuhan menempati trofik pertama dan berperan sebagai autotrof. Misalnya adalah rumput.
Sapi adalah hewan mamalia yang makanan utamanya adalah rumput.  Kemudian karnivora
adalah makhluk hidup yang memakan herbivora. Perbedaan ketiga jenis kategori ini dapat
dibaca dalam artikel hewan karnivora, herbivora dan omnivora.
 Rantai makanan parasit – ini terjadi apabila aliran energi terjadi tanpa peristiwa makan
dan dimakan namun terbentuk karena interaksi antar organisme dalam ekosistem dalam
bentuk hubungan parasitisme. Contohnya adalah jamur dan akar pohon.
 Rantai makanan pengurai – rantai makanan yang terbentuk dari organisme pengurai.
Dalam rantai makanan ini organisme yang mati bukan berarti energi didalamnya juga ikut
menghilang. Namun digunakan sebagai sumber energi bagi pengurai. Organisme pengurai
termasuk organisme uniseluler seperti algae, jamur, bakteri, dan sebagainya

2. Tingkatan Trofik dan Jaring – Jaring Makanan

Pada bahawan sebelumnya, dikatakan bahwa tumbuhan berada pada tingkatan trofik
pertama. Apa yang dimaksud dengan tingkatan trofik? Tingkatan trofik adalah
pengelompokan organisme berdasarkan posisinya dalam rantai makanan. Panjang atau
banyaknya jumlah tingkatan trofik ditentukan oleh banyaknya organisme yang berperan
dalam rantai makanan. Sebagai contoh, perhatikan dua contoh rantai makanan berikut:

 rumput – sapi – manusia ( contoh 1 )


 rumput – ulat – ayam – manusia ( contoh 2)

Pada contoh diatas, contoh 1 memiliki tiga tingkatan tropik sedangkan contoh 2
memiliki empat tingkatan trofik. Setiap tingkatan memiliki sebutan tersendiri, yaitu:

 tingkatan pertama : organisme autotrof


 tingkatan kedua : herbivora
 tingkatan ketiga : karnivora primer
 tingkatan keempat : karnivora sekunder ( dan seterusnya)

Pada tingkatan kedua, dapat pula masuk hewan omnivora. Contohnya ayam. Seperti
contoh 1 dan 2 diatas, posisi organisme dalam tingkatan trofik dapat berubah. Manusia dalam

11
contoh 1 berperan sebagai karnivora primer sedangkan pada contoh 2 menempati karnivora
sekunder. Oleh karena itu dalam rantai makanan yang berbeda, organisme tertentu dapat
menempati beberapa tingkatan trofik. Inilah yang disebut dengan jaring jaring makanan. Baik
rantai makanan maupun jaring jaring makanan digambarkan dengan tanda panah, yang
menunjukkan arah aliran energi.

2.5 Pengertian dan Contoh Piramida Makanan

Pengertian Piramida Makanan

Piramida makanan yaitu suatu gambaran yang menyajikan informasi tentang


pengelompokan ekosistem dengan menggunakan perbandingan antara komposisi dengan
jumlah biomassa. Komposisi dan jumlah biomassa tersebut selanjutnya dikelompokkan
menjadi Produsen, konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan konsumen 3 dan seterusnya.

Jumlah produsen dalam suatu ekosistem umumnya memiliki jumlah yang lebih banyak,
yang selanjutnya diikuti oleh jumlah konsumen tingkat 1 yang lebih banyak dari konsumen
tingkat 2, dan konsumen tingkat 2 lebih banyak dari tingkat 3 dan seterusnya.

Piramida makanan dibedakan menjadi dua kelompok, karena habitat makanan makhluk
hidup umumnya dibagi menjadi dua yaitu darat dan air. Oleh sebab itu jenis makanan, cara
hidup, dan ekosistemnya pasti memiliki perbedaan.

Gambaran Piramida Makanan Ekosistem Air

12
Urutan posisi makhluk hidup pada piramida makanan ekosistem air yaitu sebagai
berikut;

 Phytoplankton dan alga bertindak sebagai produsen karena jumlahnya yang sangat
banyak, karena jumlahnya yang banyak tersebut maka Phytoplankton dapat menjadi cadangan
makanan bagi sebagian besar makhluk hidup yang ada pada ekosistem air.
 Konsumen tingkat 1 , pada piramida makanan ekosistem air, ditempati oleh ikan ikan
kecil dan ikan yang berukuran besar yang umumnya mengkonsumsi Phytoplankton.
 Konsumen tingkat 2 ,pada ekosistem air ditempati oleh anjing laut dan ikan yang
mengkonsumsi ikan yang lebih kecil.
 Konsumen tingkat 3 ,pada piramida makanan ekosistem air ditempati oleh paus
pembunuh. Piramida makanan pada biota laut , yang menempati tempat teratas yaitu ikan
besar yang tidak ada organisme lain yang dapat memakannya, contohnya adalah paus
pembunuh dan paus biru

Piramida makanan ekosistem darat

Pada ekosistem darat piramidanya tidak hanya diisi oleh hewan saja, namun tumbuhan
juga merupakan bagian penting pada piramida ekosistem darat. Tingkatan tingkatan pada
piramida ekosistem darat yaitu;

 Tingkat produsen, pada tingkat produsen ini ditempati oleh tumbuhan seperti
rerumputan dan tumbuhan daunan, yang sebagian besar dikonsumsi oleh populasi binatang
darat
 konsumen tingkat 1 pada ekosistem darat yaitu ditempati oleh serangga dan tikus yang
memakan tumbuhan dan hewan sejenisnya,

13
 konsumen tingkat 2 ditempati oleh katak, ayam dan beberapa hewan jenis lainnya
yang mengkonsumsi serangga dan belalang. dan yang terakhir
 konsumen tingkat 3 pada piramida ekosistem darat ditempati oleh burung elang, ular,
dan hewan pemangsa konsumen tingkat 2 lainnya.

A. Beberapa jenis piramida makanan

Apabila dibahas menjadi lebih rinci lagi, piramida makanan dapat dikelompokkan
kembali sesuai dengan siklus rantai makanan, hal ini karena siklus makanan makhluk hidup
berbeda satu sama lain. misalnya hewan yang habitatnya di gurun, di hutan dan habitat
lainnya. Piramida makanan dapat dibagi menjadi tiga yaitu; piramida energi, piramida
biomassa, dan piramida populasi.

Misalnya, pada pembagian piramida di wilayah hutan untuk konsumen tingkat 3


ditempati oleh macan, singa, cheetah, dan lainnya, Kemudian pada konsumen tingkat 2
ditempati oleh hewan seperti Kijang, rusa, kambing, dan sapi. Piramida ini dinamakan
piramida biomassa selain itu

konsumen tingkat 1 pada habitat hutan yaitu serangga, hewan-hewan kecil, dan hewan
pengerat lainnya, selanjutnya pada tingkat produsen ditempati oleh tumbuhan, pepohonan
yang daunnya di makan oleh hewan lain, dan berbagai jenis rerumputan lainnya yang menjadi
sumber makanan bagi makhluk hidup di daerah hutan. Berikut ini akan kami Uraikan satu
persatu ;

 Piramida energi

14
Tingkat-tingkatan pada piramida energi dapat dikelompokkan menjadi trofik trofik,
diantaranya trofik 1 (produsen), kemudian trofik 2 (konsumen 1 /primer) dan seterusnya.
Sama halnya pada pembagian piramida makanan, semakin tinggi nilai trofik maka jumlah
populasinya juga akan semakin menurun.

jumlah organisme yang paling banyak jumlahnya ditempati oleh trofik 1 (produsen)
sedangkan jumlah organisme yang paling sedikit yaitu pada trofik 4 (konsumen 3 /tersier).
Ada beberapa alasan mengapa jumlah pada tiap trofik semakin berkurang yaitu;

 Karena semua makanan yang berada pada trofik 1 (produsen) akan dimakan oleh
makhluk hidup yang berada pada trofik 2 (konsumen 1 /primer). Dan makanan yang tersedia
pada tingkatan trofik tentunya tentunya tidak dapat diolah menjadi energi oleh sebagian
makhluk hidup, sehingga hanya menghasilkan kotoran saja
 Makanan yang telah dicerna oleh makhluk hidup tidak semuanya berubah menjadi
tambahan menjadi organ tubuh atau peningkatan berat tubuh.  Akan tetapi sebagian makanan
yang telah dicerna tersebut  dikeluarkan dan sisanya menjadi energi. Fungsi dari piramida
energi yaitu menghitung jumlah aliran energi pada setiap ekosistem tertentu menggunakan
satuan (kal/m²/ th).

 Piramida Biomassa

Pengertian dari piramida biomassa yaitu suatu piramida makanan yang memadukan
massa keseluruhan organisme dalam suatu lingkungan tertentu. Setelah itu berat setiap
organisme diukur menggunakan satuan gram. Berat tersebut dapat ditentukan dengan cara
mengambil berat satuan rata-rata organisme menggunakan rumus perkiraan yang telah
ditentukan.

15
Piramida biomassa dibedakan menjadi dua yakni piramida terbalik dan piramida
tegak. Piramida terbalik beranggotakan organisme yang memiliki habitat di air. Sedangkan
piramida tegak beranggotakan organisme yang berhabitat di darat.

 Piramida Populasi

Piramida populasi dapat memberikan informasi tentang jumlah populasi pada suatu
ekosistem secara umum. Piramida populasi dapat dibedakan menjadi organisme mangsa dan
organisme yang menjadi pemangsa. Jumlah Suatu organisme dikatakan memiliki jumlah yang
sesuai apabila jumlah mangsa lebih banyak daripada jumlah pemangsa

Misalnya, di bagian dasar piramida ditempati oleh organisme yang menghasilkan


makanan atau produsen yang jumlahnya lebih banyak daripada jumlah organisme pemangsa
atau herbivora di tingkat atasnya pada tingkat atasnya. Demikian juga selanjutnya jumlah
anggota organisme herbivora haruslah lebih banyak dibanding organisme yang berperan
sebagai pemangsa atau karnivora pada tingkatan atasnya.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa semakin naik tingkatan, maka jumlah populasi 
organisme juga akan semakin mengecil , sehingga sumber makanan tidak akan pernah habis.
Namun jika terjadi sebaliknya, maka akan mengakibatkan kepunahan akibat kekurangan
sumber makanan.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

 Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
 Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan satu kesatuan untuk
membentuk ekosistem. Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
Sedangkan komponen abiotik terdiri dari suhu, udara, kelembapan, tanah, udara
dan lain-lain. Dalam kedua komponen ini akan terjadi hubungan saling
ketergantungan antara satu dengan yang lain. Dengan adanya hubungan
ketergantungan ini , baik antara komponen biotik dengan komponen biotik
maupun antara komponen biotik dengan abiotik, maka akan tercipta suatu
peristiwa yang disebut rantai makanan dan berkembang menjadi jaring-jaring
makanan.
 Dalam interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya terdapat beberapa
tingkatan organisasi kehidupan yaitu, individu,populasi, komunitas, ekosistem,
bioma dan biosfer. Bentuk interaksi antar komunitas dalam suatu ekosistem
dapat berupa predasi,kompetisi dan simbiosis.Ada tiga macam simbiosis,yaitu
simbiosis mutualisme,simbiosis parasitisme dan simbiosis komensalisme.Ada
beberapa cara makhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya,yaitu adaptasi morfologi,adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah
laku.
 Salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem  yang dilakukan oleh
ekosistem itu sendiri adalah dengan menjaga perputaran energi dan nutrisi yang
diterima dari sumber luar.
 Piramida makanan dibedakan menjadi dua kelompok, karena habitat makanan
makhluk hidup umumnya dibagi menjadi dua yaitu darat dan air. Oleh sebab itu
jenis makanan, cara hidup, dan ekosistemnya pasti memiliki perbedaan. semakin
naik tingkatan, maka jumlah populasi  organisme juga akan semakin mengecil ,
sehingga sumber makanan tidak akan pernah habis. Namun jika terjadi
sebaliknya, maka akan mengakibatkan kepunahan akibat kekurangan sumber
makanan.

17
4.2 Saran  

Dengan diduduunnya makalah ini saya mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami Interaksi Mahluk Hidup dan Lingkungan serta dapat
memberikan kritik dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Manalu,Wasmen.2004.Biology Campbell.Jakarta:Erlangga
2. Cartono.2005.Biologi Umum untuk perguruan Tinggi LPTK,Bandung:Prisma
Press
3. Lianah.2015.Pengantar Ekologi Unity of Sciencess.Semarang:Karya Abadi
Jaya
4. https://materikimia.com/macam-macam-simbiosis-dan-penjelasannya-beserta-
contohnya/
5. https://prezzatura.blogspot.com/2017/11/konsep-dasar-ekologi.html
6. https://dosenbiologi.com/ekosistem/aliran-energi-dalam-ekosistem
7. https://informazone.com/piramida-makanan/

19

Anda mungkin juga menyukai