Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat tertentu sesuai dengan
habitatnya. Ada yang hidup di air, di tanah/darat, maupun di udara. Tempat hidup di
dunia ini tidak bertambah luas, sementara pertambahan jumlah makhluk hidup relatif
bertambah. Hal ini menyebabkan makin banyaknya makhluk hidup yang menempati
permukaan bumi sehingga ekosistem di muka bumi ini semakin sempit.
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar
makhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin
hubungan dengan lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada
lingkungan. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan
membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat perlu
memahami konsep tentang ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga dan
melestarikannya agar makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan
hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan konsep ekosistem?
b. Apa saja unsur-unsur ekosistem?
c. Bagaimana interaksi antar komponen ekosistem?

1.3 Tujuan Makalah.


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
a. Konsep Ekosistem.
b. Unsur-unsur ekosistem.
c. Interaksi antar komponen ekosistem.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Konsep Ekosistem
Konsep ekosistem berasal dari dua kata yaitu konsep dan ekosistem. Istilah
konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Sedangkan menurut wikipedia indonesia Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Menurut UU No.23, Tahun 12997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup :
"Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling memengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup." Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep
ekosistem adalah pemahaman suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

2.2.Unsur-Unsur Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua unsur atau komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak
hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,
kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan
dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup
adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.

2
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk
atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen
merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini.
Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan
metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
produsen.
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging

3
c. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan
konsumen
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki
urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan
makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.

2.3. Interaksi Antar Komponen Ekosistem.


Dalam ekosistem juga terjadi hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik atau dengan
lingkungan. Adapun bentuk interaksi dalam ekosistem yaitu:
1. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem,
demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, setiap tumbuhan mengambil air dari
lingkungannya (dari dalam tanah), tetapi tumbuhan juga membebaskan air ke
lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama uap air dari sumber yang lain
akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke dalam tanah
(kembali lagi ke tanah). Di samping itu, tumbuhan juga mengambil zat hara dari
tanah, namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan, dan sisa
tumbuhan yang telah lapuk dan mengalami penguraian.
Contoh lainnya yaitu padi selain membutuhkan sinar matahari untuk proses
fotosintesis sebagai penghasil sumber makanannya, juga membutuhkan udara sekitar
untuk bernapas serta membutuhkan air dan tanah agar dapat tumbuh. Cacing tanah
membutuhkan sisa-sisa bahan fragmen (remukan) tanaman padi sebagai makanannya
dan membuat lubang tanah sebagai tempat tinggalnya. Setelah cacing tanah mati
akan terurai menjadi bahan organik (zat hara) seperti karbon, nitrogen, oksigen,
pospor, dan belerang di dalam tanah atau yang terdapat di atmosfer bagi kebutuhan
tanaman padi untuk kelangsungan hidupnya.

4
Dari contoh tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa di antara komponen-
komponen abiotik seperti udara, tanah, air, dan cahaya serta komponen-komponen
biotik, yaitu tumbuhan dan cacing terjadi interaksi atau hubungan sehingga terjadi
saling ketergantungan.
2. Interaksi antar komponen biotik.
Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik
lainnya. Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion
memengaruhi satu sama lain. Seekor lebah menghisap madu dari sekuntum bunga,
lebah mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah juga menjadi
perantara penyerbukan bunga tersebut. Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat
bahwa antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan timbal balik. Interaksi
antar komponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
a. Interaksi intraspesifik.
Interaksi intraspesifik yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies.
Sebagai contoh misalnya dalam koloni lebah madu (Aphis sp.) atau pada koloni
rayap (Termit). Pada masing-masing koloni terdapat pembagian kerja yang sangat
rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja. Interaksi pada koloni rayap dan lebah ini
lebih bersifat saling membantu dan menguntungkan.
b. Interaksi interspesifik.
Interaksi interspesifik yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies.
Interaksi interspesifik dibagi menjadi beberapa bentuk sebagai berikut:
Predasi: merupakan interaksi antara organisme pemangsa (predator) dengan
mangsanya (prey). Contohnya interaksi antara seekor harimau (predator)
dengan seekor kijang (prey), interaksi antara kucing dengan tikus.
Kompetisi: merupakan interaksi antara dua individu (dapat berbeda atau
dalam satu spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi karena
terdapat kepentingan yang sama antar individu yang bersaing (kompetitor).
Misalnya persaingan mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan
daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah mencari makan
(feeding ground), berebut tempat tinggal (sarang), berebut pasangan.

5
Simbiosis: kehidupan bersama antara dua makhluk hidup atau lebih berbeda
spesies dalam hubungan yang erat. Simbiosis dibagi lagi menjadi beberapa
bentuk yaitu:
a.) Simbiosis mutualisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan kedua
belah pihak. Contohnya: simbiosis antara bakteri Rhizobium dengan akar
tanaman Leguminoceae. Bakteri membantu menambat (fiksasi) nitrogen
dari udara untuk kepentingan tumbuhan, tapi bakteri juga memperoleh
senyawa organik sebagai sumber makanan dari tanaman Leguminoceae.
b.) Simbiosis komensalisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan salah
satu pihak, tapi pihak lain tidak dirugikan. Contohnya ikan hiu dengan
ikan remora.
c.) Simbiosis parasitisme: hubungan simbiotik yang menguntungkan satu
pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya benalu dengan pohon inang,
cacing pita dengan inangnya, cacing hati dengan inangnya.
Netral: kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau lebih dalam satu
daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu.
Contoh: seekor cacing dengan belalang di sawah.
3. Interaksi antar komponen abiotik.
Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik lain secara timbal
balik. Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan
meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat. Dari peristiwa tersebut
terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar
matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di
samping juga dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.
Jika antar komponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis, perubahan
dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan dalam ekosistem
tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut telah mencapai keseimbangan yang mantap,
dengan kata lain telah mencapai kondisi homeostatis. Ekosistem dalam keadaan
homeostatis penting untuk dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem selalu
terjaga dari generasi ke generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia
jangan sampai mengganggu keadaan homeostatis tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain.
Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam
kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen
ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan,
hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup
yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan
gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Organisme
Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan
memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya; (2) Organisme
Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem
alami dan ekosistem buatan.

3.1 Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat
tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan
terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan
tidak dapat hidup sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

http://adevriko.blogspot.co.id/2011/03/unsur-unsur-ekosistem.html

http://ilmulingkungan.com/bentuk-interaksi-dalam-ekosistem/

http://taufiqurrazeluxe.blogspot.co.id/2012/02/macam-macam-ekosistem-beserta-
ciri.html

http://www.zakapedia.com/2014/09/macam-macam-ekosistem-perairan.html

Anda mungkin juga menyukai