(RPP)
A. Tujuan Pembelajaran
B. Kompetensi Inti/KI
E. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri, struktur, cara hidup, habitat, dan reproduksi bakteri
2. Klasifikasi bateri
3. Peranan bakteri dalam kehidupan
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Presentasi, Tanya Jawab, Diskusi, dan Penugasan
3. Model : Discovery Learning
G. Sumber Belajar
1. Buku Kelas X SMA penerbit Intan Pariwara BAB II Halaman 73-82.
H. Langkah-Langkah
Pembelajaran Pertemuan Pertama
Indikator:
3.5.1 Menjelaskan ciri-ciri, struktur, cara hidup, habitat, dan reproduksi Archaebacteria
dan Eubacteria.
3.5.2 Mengklasifikasikan bakteri
3.5.3 Mengidentifikasi peranan bakteri dalam kehidupan berdasarkan kajian teori
(baik peranan bakteri yang menguntungkan maupun merugikan).
Pendahuluan : 10 menit
Guru memberi salam kepada peserta didik.
Peserta didik merespon salam dari guru.
Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran
Guru menanyakan presensi kehadiran kepada peserta didik.
Guru memberikan apersepsi mengenai bakteri dengan tampilan berupa
gambar/video.
Kegiatan Inti: 115 menit
Guru menjelaskan tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, bentuk agregat
bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru dan diberi kesempatan untuk
bertanya.
Guru mengajak murid untuk menganalisis bacaan ilustrasi tentang peristiwa
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan
jajanan di sekolah yang pengolahannya kurang bersih.
Peserta didik secara berkelompok menganalisis bacaan ilustrasi tentang
peristiwa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada
makanan jajanan di sekolah yang pengolahannya kurang bersih. (kolaborasi,
berpikir kritis dan literasi)
Peserta didik secara individual mengemukakan hasil analisisnya didepan kelas.
(komunikasi)
Peserta didik yang lain bisa menanggapi atau bertanya kepada penyaji. (berfikir
kritis)
Guru mengkonfirmasi dan memberikan informasi tambahan bila terjadi
perbedaan pendapat tentang hasil analisis peserta didik.
Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil pengembangan materi dari
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik.
Penutup : 10 menit
Peserta didik membuat kesimpulan pelajaran hari ini dibimbing oleh guru.
Guru memberikan penguatan terhadap konsep materi bakteri.
Peserta didik mendapatkan tugas untuk membawa bahan praktikum mengenai
percobaan sederhana membuat yoghurt.
Guru memberikan salam kepada pesrta didik.
Peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh guru
Pertemuan Kedua
Indikator:
4.5.1 Melakukan percobaan pembuatan yoghurt sederhana
4.5.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pembuatan yoghurt sederhana
Pendahuluan : 10 menit
Guru memberi salam kepada peserta didik
Peserta didik merespon salam dari guru
Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran
Guru menanyakan presensi kehadiran kepada peserta didik
Kegiatan Inti: 115 menit
Guru menjelaskan secara singkat materi minggu lalu untuk mereview materi
sebelumnya.
Peserta didik memperhatikan dan diberikan kesempatan bertanya kepada guru.
Guru memberikan soal pretest selama 15 menit kepada peserta didik sebelum
memulai praktikum.
Peserta didik memperhatikan dan menjawab soal pretest dari guru.
Guru memberikan LKPD sebagai panduan praktikum.
Guru meninstruksikan peserta didik untuk mempresentasikan hasil
percobaannya. (komunikasi)
Peserta didik lain memperhatikan dan memberi tanggapan atau saran kepada
penyaji. (berfikir kritis)
Guru memberi tanggapan atas hasil kerja peserta didik.
Penutup : 10 menit
Peserta didik membuat kesimpulan pelajaran hari ini dibimbing oleh guru.
Peserta didik mendapatkan tugas membuat laporan tertulis hasil percoban.
Guru memberi salam kepada peserta didik.
Peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh guru.
Penilaian
a. Teknik Penilaian
Sikap : Observasi peserta didik
Pengetahuan : Tes tertulis
b. Intrumen Penilaian
1. Penilaian afektif
2. Penilaian psikomotor
J. Lampiran-lampiran:
1. Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran
2. Materi pembelajaran
3. Lembar kerja peserta didik
4. Contoh soal
3. Keterampilan
a. Kreativitas dalam meyajikan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
hasil diskusi individu maupun kelompok)
b. Keterampilan dalam
menyampaikan hasil diskusi
melalui presentasi.
1. Berani menjawab dan 3 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan
menjelaskan jelas dan benar minimal 3 kali
pertanyaan dari guru 2 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan
jelas dan benar minimal 2 kali
1 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan
jelas
dan benar minimal 1 kali
2. Berani menjawab dan 3 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari teman dengan
menjelaskan jelas dan benar minimal 3 kali
pertanyaan dari teman 2 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari teman dengan
jelas dan benar minimal 2 kali
1 : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari teman dengan
jelas
dan benar minimal 1 kali
Skor maks : 6
c. Aspek psikomotorik
Berilah tanda checklist (√) pada skor 1, 2 atau 3 berdasarkan pekerjaan Peserta didik!
Indikator
Psikomotorik
Nama Peserta
No. didik Membuat main Total skor
maping dan poster
1 2 3
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan :
1 : kurang
2 : cukup
3 : baik
Materi Bakteri
Pengetahuan Konseptual:
1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan
legionellosis.
Blitar - Hasil laboratorium sampel es goreo yang menyebabkan 29 siswa SD
Semen 01 Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, keracunan Rabu (16/11) lalu
menyatakan ada kandungan bakteri. "Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan
bakteri Bacillus cereus di dalam kandungan bahan makanan. Jadi untuk tes
kimianya tidak ditemukan unsur kimia seperti Insektisida, Sianida maupun jenis
karbon lainnya. Tetapi dari pemeriksaan biologis yang ditemukan malah bakteri
Bacillus cereus," kata Kepala Bidang Penanganan Penyakit dan Masalah Kesehatan
(P2MK) Dinkes Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati saat ditemui di kantornya
Jalan Semeru, Jumat (9/12/2016).
Bakteri Bacillus cereus, jelas dia, sejenis bakteri yang menyerang daya tahan
kekebalan tubuh seseorang melalui sistem saluran pencernaan. Saat terjangkit
bakteri, dalam waktu sekitar 6-12 jam, penderita mulai merasakan dampak
keracunan bakteri.
"Makanya anak-anak kemarin keluhannya ada yang muntah-muntah serta
diare. Itu merupakan dampak dari kuman bacillus cereus yang terkandung dalam
jajanan itu," imbuhnya.
Faktor pengolahan makanan yang kurang higienis serta tidak memenuhi
standart prosedur menjadi penyebab utama bakteri itu mudah berkembang. Sumber
air yang digunakan saat pengolahan makanan, juga menjadi faktor utama bakteri
itu tidak bisa mati saat dilakukan proses pengolahan makanan.
"Seharusnya bakteri itu tidak terkandung dalam makanan. Yang paling
dominan adalah terkontaminasi bahan air yang dia pakai saat pengolahan jajan
yang menyebabkan keracunan itu. Selain itu proses pemasakan yang kurang
matang juga menjadi masalah utama bakteri tidak dapat mati saat pengolahan.
Semisal air yang direbus seharusnya panas yang dihasilkan mencapai 100 derajat
celcius, mungkin itu hanya sekedar panas saja. Jadi bakteri itu tidak mati,"
jelasnya.Pihaknya akan mengedukasi tata cara pengolahan makanan yang benar
dan memberikan materi tentang bakteri yang tidak bisa mati saat proses
pengolahan ke produsen makanan di Kabupaten Blitar. Hal ini dilakukan agar
kasus serupa tidak terulang.
Sementara Kapolsek Gandusari AKP Purwadi mengatakan, akan terus
melakukan pengejaran pelaku yang sudah meresahkan masyarakat Kabupaten
Blitar, khususnya kalangan orang tua di sekolah. Purwadi menyebut saat ini pelaku
sudah tidak berada di wilayah Kab Blitar.
"Kita telah melakukan penyelidikan diberbagai sekolah dasar di Kabupaten
Blitar, namun pelaku belum ditemukan. Bahkan dari berbagai keterangan yang
diperoleh mayoritas penjual jajanan yang beroperasi di sekolah di Kabupaten Blitar
ini merupakan pendatang dari wilayah Jawa Tengah," ungkapnya. 29 siswa SDN
01 Semen Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar keracunan. Mereka mengalami
mual dan muntah setelah mengkonsumsi es, Rabu (16/11). Mereka terdiri dari 16
perempuan dan 13 laki-laki. Mereka mengaku mengkonsumsi es Goreo saat jam
istirahat sekolah.
Sumber https://news.detik.com/berita-jawa-timur
2. Materi Konsep
Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di
lingkungan ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup
kosmopolit), bakteri (prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel,
tetapi tidak berklorofil).
Ciri-ciri Bakteri
- Ukuran 0,5 – 5 mµ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio,
spiroseta).
- Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina,
streptokokus, stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil).
- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma,
ribosom, DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik,
lofotrik, amfitrik, peritrik), pilus (fimbria).
Pengelompokan Bakteri.
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif.
- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba,
parasit, dan simbiosis mutualisme).
- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).
Pertahanan bakteri dengan endospora.
Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi,
transduksi, transformasi).
Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.
Peranan Bakteri
- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah,
produksi/industri (makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim,
biogas, logam), pembunuh hama, membantu pencernaan makanan.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.
Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi),
pengeringan, pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.
Cyanobacteria
- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis
mutualisme); habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat
ekstrim/panas dan asam); reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi,
endospora).
- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur
tanah); peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming,
melapukan batuan candi).
3. Materi Prinsip
Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.
Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri.
4. Materi Prosedural
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PRAKTIKUM BAKTERI
A. Petunjuk Belajar
1. Baca dengan cermat setiap petunjuk dalam LKPD ini.
2. Lakukan setiap langkah-langkah kegiatan dengan seksama dan sekreatif mungkin.
3. Lakukan kegiatan ini bersama teman kelompokmu.
B. Kompetensi Dasar
4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
4.5.1 Melakukan percobaan pembuatan yoghurt sederhana
4.5.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pembuatan yoghurt sederhana
D. Alat dan Bahan
1. Susu murni
2. sirup buah/ vanilla ekstrak
3. Alat pemanas
4. Starter yoghurt (yogurt plain)
5. Kain lap bersih
E. Cara Kerja :
1. Panaskan susu cair yang anda gunakan untuk membuat yogurt hingga muncul busa
atau gelembung kecil, jangan sampai mendidih. Jika anda memiliki termometer
khusus untuk memasak maka suhu susu berkisar di 80◦C. Fungsi pemanasan ini adalah
untuk menghilangkan kontaminasi bakteri lainnya yang tidak kita inginkan selain itu
juga untuk mempersiapkan protein susu pada kondisi yang sesuai bagi bakteri yogurt
untuk berkembang biak. Jika anda ingin yogurt yang manis dan beraroma vanilla/buah
maka tambahkan vanilla ekstrak, sirup buah atau sirup maple pada proses ini.
2. Sterilisasi wadah yang akan digunakan dengan merebus atau merendamnya di dalam
air mendidih.
3. Dinginkan susu hingga mencapai suhu sekitar 43 ◦C, jika anda tidak memiliki
termometer maka untuk mengetahuinya cukup memperkirakan bahwa susu murni
sudah hangat.
4. Ambil 3 sendok makan yogurt plain, masukkan ke dalam wadah yang telah anda
persiapkan untuk membuat yogurt. Tuangkan sekitar 200 ml susu cair hangat ke
dalamnya, aduk perlahan. Jangan mengaduk kuat-kuat hingga yogurt menjadi halus,
aduk perlahan, perlakukan kultur dengan lembut. Tambahkan lagi 200 ml susu cair
dan aduk dengan lembut. Terakhir masukkan sisa susu cair, aduk hingga rata.
Gunakan plain yogurt yang banyak di jual di supermarket sebagai starter-nya. Starter
harus pekat dan kental menandakan bakteri masih aktif. Jangan menggunakan yogurt
yang telah dicampuri aneka bahan dan rasa atau yogurt cair sebagai starter.
5. Tutup wadah rapat-rapat. Bungkus dengan handuk tebal. Susu yang telah
diinkubasi bakteri harus disimpan dalam tempat hangat yang terjaga suhunya. Dalam
proses ini bakteri akan melakukan proses fermentasi, biarkan minimal selama delapan
jam. Jika setelah 8 jam yogurt masih encer, diamkan kembali di tempat hangat selama
5 - 8 jam. Jangan terburu-buru untuk memasukkannya ke dalam kulkas. Kultur yogurt
mungkin memerlukan waktu lama untuk membentuk koloni.
6. Simpan yogurt yang telah jadi di dalam kulkas, letakkan di bagian terdingin disana
dan biarkan selama semalam.
Lampiran 4
Contoh soal
1. Berikut ini bukan tipe flagela pada bakteri adalah …..
a. Lofotrik
b. Monotrik
c. Atrik
d. Amfitrik
e. Politrik
2. Dinding sel bakteri tersusun atas bahan …… yang kuat, tetapi lentur. [adsense1]
a. Peptidoglikan
b. Selulosa
c. Kitin
d. Lipid bilayer
e. Protein
3. Bakteri dan ganggang biru dalam klasifikasinya termasuk prokariota karena belum
memiliki …..
a. Inti sel
b. Membran inti
c. Membran sel
d. Membran sel, tetapi memiliki inti
e. Asam nukleat
4. Diantara bakteri-bakteri berikut ini yang tidak merugikan manusia adalah …..
a. Streptococcus pyogenes
b. Streptococcus pneumonia
c. Streptococcus thermophillus
d. Streptococcus agalactiae
e. Mycobacterium tuberculosis
5. Anggota Archaebacteria yang hidup di lingkungan berkadar garam tinggi adalah …..
a. Methanosarcina
b. Haloferax
c. Pyrococcus
d. Sulfolobus
e. Thermoplasma
6. Berikut ini yang bukan cara perkembang biakan ganggang biru adalah …..
a. Pembelahan sel
b. Fragmentasi
c. Akinet
d. Endospora
e. Heterokist