Anda di halaman 1dari 14

Tugas Ekologi Hewan

Makalah

FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEBERADAAN HEWAN

Oleh :

Mutiara ayu salsabilla (081611433017)

Risanda Ulinnuha (081711433017)

Nanda Amalia Kumaini (081711433020)

PRODI S-1 BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
BAB III ....................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ........................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan adalah keadaan fisik yang merupakan kombinasi antara
sumber daya alam dengan makhluk hidup. Sumber daya alam antaralain, air, tanah,
udara, energi matahari, mineral bumi, dan lainnya. Sedangkan makhluk hidup
yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Segala kegiatan yang di lakukan oleh Commented [BI1]: antara lain yaitu

makhluk hidup sangat berkaitan dengan lingkungan termasuk juga hewan. Hewan
dalam melakukan kegiatan bernafas, makan dan minum, tumbuh dan berkembang
dan kegiatan lainnya memerlukan lingkungan yang mendukungnya.
Semua organisme beserta lingkungan nya bersifat dinamis, artinya bahwa
diantara mereka selalu terjadi interaksi sehingga menghasilkan perubahan. Setiap
organisme, dimana saja berada akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan melalui perubahan pada tubuh atau fungsinya, sedangkan lingkungan
juga mengalami perubahan melalui proses fisik atau biogeokimia untuk
mempertahankan kualitas penunjang kehidupan dan keseimbangan sistem dalam
komunitas. Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada
tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan
bergantung kepada organisme lain dan semua komponen lingkungan yang dapat
dipandang sebagai sumber daya alam untuk keperluan pangan, papan, atau tempat
berlindung, sandang, serta kegunaan lain sesuai dengan kebutuhan hidupnya
dengan demikian, antar organisme yang satu dengan yang lainnya, serta dengan
semua komponen lingkungannya itu mempunyai hubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik,
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui
setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi
hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran
hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan
sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan
sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya. Di samping
itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah
tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda
dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah
tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh
karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan
khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan hewan ? Commented [BI2]: Tidak sesuai dengan judul

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberadaan
hewan.
BAB II

PEMBAHASAN
Lingkungan hewan adalah semua faktor biotik dan abiotik yang ada di
sekitarnya dan dapat mempengaruhinya. Hewan hanya dapat hidup, tumbuh dan
berkembang biak dalam suatu lingkungan yang menyediakan kondisi dan
sumberdaya serta terhindar dari faktor-faktor yang membahayakan.

Begon (1996), membedakan faktor lingkungan bagi hewan ada 2 kategori,


yaitu; Kondisi dan Sumberdaya. Kondisi adalah faktor-faktor lingkungan abiotik yang
keadaannya berbeda dan berubah sesuai dengan perbedaan tempat dan waktu.

Hewan bereaksi terhadap kondisi lingkungan, yang berupa perubahan-


perubahan morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Kondisi lingkungan antara lain
berupa.; temperature, kelembaban, Ph, salinitas, arus air, angina, tekanan, zat-zat
organik dan anorganik.

Sumberdaya adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh organisme, yang dapat
dibedakan atas materi, energi dan ruang. Sumberdaya digunakan untuk menunjukkan
suatu faktor abiotik maupun biotik yang diperlukan oleh hewan, karena tersedianya di
lingkungan berkurang apabila telah dimanfaatkan oleh hewan. Setiap hewan akan
bervariasi menurut ruang (tempat) dan waktu. Oleh karena itu setiap hewan senantiasa
berusaha untuk selalu dapat beradaptasi terhadap setiap perubahan lingkungan tersebut.
Dalam penyesuaian diri tersebut hanya hewan yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan yang dapat bertahan hidup, sementtara yang tidak mampu beradaptasi akan
mati atau beremigrasi bahkan akan punah.Perubahan lingkungan terhadap waktu,
secara garis besarnya terdiri atas 3, yaitu;

1. Perubahan Siklik, perubahan yang terjadinya berulang-ulang secara berirama,


seperti malam dan siang, laut pasang dan surut, kemarau dan penghujan, dll.
Perubahan siklik dapat berskala harian, bulanan, musiman, tahunan.
2. Perubahan Terarah, suatu perubahan yang terjadi berangsur-angsur, terus
menerus dan progresif dan menuju ke suatu arah tertentu. Prosesnya bisa lama.
Contohnya mendangkalnya danau Limboto di Gorontalo.
3. Perubahan Eratik, suatu perubahan yang tidak berpola dan tidak menunjukkan
arah perubahannya. Contohnya; pengendapan Lumpur Lapindo di Jawa Timur
(Ponorogo), kebakaran hutan, letusan gunung berapi dan lain-lain.

Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam


suatu habitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam satu
komunitas. Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk suatu
ekosistem. Dalam ekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic , yaitu
hewan lain, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi Commented [BI3]: hilangkan

antar individu, antar populasi dan antar komunitas. Interaksi tersebut merupakan fungsi
ekologis dari suatu ekosistem.

Interaksi antara individu dapat terjadi antar individu dalam suatu populasi atau
berbeda populasi. Misalnya interaksi ayam jantan dengan pejantan lainnya untuk
memperebutkan territorial, antarseekor kucing dengan tikus. Interaksi populasi terjadi Commented [BI4]: Ini interaksi antar populasi sebab
melibatkan dua jenis hewan.
antar kelompok hewan dari suatu jenis organisme dengan kelompok lain yang berbeda
jenis organisme. Misalnya sekelompok harimau berburu sekelompok rusa
di padang rumput. Interaksi antar komunitas terjadi antar kelompok-kelompok singa,
kerbau, bison dan banteng di satu pihak dengan rumput dan semak-semak di pihak lain
ketika hewan itu merumput di padang rumput. Hubungan antar hewan dengan
lingkungan biotiknya terjadi antar organisme yang hidup terpisah dengan organisme
yang hidup bersama.

Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan hewan adalah sebagai berikut:


1. Ekosistem dan Komunitas
Ekosistem adalah suatu unit lingkungan hidup yang di dalamnya
terdapat hubungan yangfungsional antar sesame makhluk hidup dan antar
makhluk hidup dengan komponen lingkungan abiotik. Hubungan fungsional
dalam ekosistem adalah proses-proses yang melibatkan seluruh komponen
biotic dan abiotik untukm mengelola sumberdaya yang masuk dalam
ekosistem. Sumberdaya tersebut adalah sesuatu yang digunakan oleh
o0rganisme untuk kehidupannya, yaitu energi, cahaya dan unsure-unsur nutrisi.
Interaksi antar komponen di dalam ekosistem menentukan pertumbuhan
populasi setiap organisme dan berpengaruh terhadap perubahan serta
perkembangan struktur komunitas biotik.
2. Produsen Commented [BI5]: Apa ini merupakan syarat keberadaan
hewan karnivor?
Produsen terdiri dari organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat
menyusun bahan organic dari bahan organic sebagai bahan makanannya.
Penyusunan bahan organic itu berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
energi yang diperlukan untuk aktivitas metabolisme dan aktivitas hidup
lainnya. Organisme autotrof adalah; sebagian besar adalah organisme
berklorofil, yang sebagian besar terdiri dari tumbuhan hijau dan sebagian kecil
berupa bakteri.
3. Konsumen Commented [BI6]: Apa inim merupakan syarat keb
eradaan hewan?
Konsumen adalah komponen biotik yang terdiri dari organisme
heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat memanfaatkan energi secara
langsung untuk memenhuhi kebutuhan energinya. Organisme heterotrof
sebagai organisme yang tidak dapat menyusun bahan organic dari bahan
anorganik. Energi kimia dan bahan organic yang diperlukan dipenuhi dengan
cara mengkonsumsi energi kimia dan bahan organic yang diproduksi oleh
tumbuhan hijau (produsen).
4. Predator
Predator adalah hewan yang makan hewan lain dengan cara berburu dan
membunuh. Hewan yang dimangsanya adalah hewan yang masih hidup.
Contohnya adalah kucing makan tikus, capung makan serangga.
5. Parasit
Parasit, adalah hewan yang hidup pada hewan lain. Hidupnya sangat
mempengaruhi inangnya karena semua zat makanan dari inang diserapnya
untuk memenuhi kebutuhannya. Parasit berupa hewan kecil dan organisme
kecil yanmg termasuk jamur dan bakteri patogen.

6. Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang pada fase dewasanya hidup bebas,
tetapi pada fase larva berkembang di dalam tubuh (telur, larva dan pupa)
serangga lain yang merupakan inangnya. Serangga parasitoid pada umumnya
termasuk pada ordo Hymenoptera dan Diptera. Hewan dewasa parasitoid
meletakkan telurnya di dekat atau pada tubuh serangga lain (telur, larva dan
pupa). Ketika telur parasitoid yang diletakkan pada tubuh inangnya menetas,
selam fase larva itu belum dewasa akan hidup terus dalam tubuh inang. Larva
tersebut akan makan sebagian atau seluruh tubuh dari inang sehingga
menyebakan kematian bagi inangnya.
7. Mikrobivor Commented [BI7]: Apa ini

Mikrobivor adalah hewan-hewan kecil yang makan mikroflora (bakteri


dan fungi). Hewan ini berupa protozoa dan nematoda.
8. Dentritivor
Detritivor adalah hewan yang makan detritus, yaitu bahan-bahan
organic mati yang berasal dari tubuh tumbuhan dan hewan. Hewan yang
tergolong detritus antara lain; rayap, anjing tanah dan cacing tanah.
9. Intraspesifik dan interspesifik
Hubungan timbal balik antara dua individu dalam suatu jenis organisme
(intraspsifik) dan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis
(interspesifik). Hubungan-hubungan ini meliputi:
 Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara dua individu untuk memperebutkan satu
macam sumberdaya, sehingga hubungan itu bersifat merugikan bagi salah satu
pihak. Sumberdaya berupa; makanan, energi dan tempat tinggal. Persaingan ini
terjadi pada saat populasi meledak sehingga hewan akan berdesak-desakan di
suatu tempat tertentu. Dalam kondisi demikian biasanya hewan yang kuat akan
mengusir yang lemah dan akan menguasai tempat itu sedangkan yang lemah
akan beremigrasi atau mati bahkan punah.
 Simbiosis
Hubungan interspesifik ada yang berifat simbiosis ada yang non simbiosis.
Hubungan simbiosis adalah hubungan antara dua individu dari dua jenis
organisme yang keduanya selalu bersama-sama. Contoh dari simbiosis adalah
Flagellata yang hidup dalam usus rayap. Flagellata itu mencerna selulosa kayu
yang dimakan rayap. Dengan demikian rayap dapat menyerap karbohidrat yang
berasal dari selulosa itu. Hubungan nonsimbiosis adalah hubungan antara dua
individu yang hidup secara terpisah, dan hubungan terjadi jika keduanya
bertematau berdekatan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tanaman bunga.
Bunga akan terbantu dalam penyerbukan yang disebabkan terbawanya serbuk
sari bunga oleh kaki kupu-kupu dengan tidak sengaja ke bunga yang lain pada
saat kupu-kupu mengisap nectar dari bunga tersebut. Simbiosis sebagai hidup
bersama antara dua individu dari dua jenis organisme, baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.

Faktor- faktor abiotik yang berpengaruh pada kehidupan hewan adalah :


1. Tanah
Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh, merupakan
medium untuk pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan unsure-unsur
hara makanan. Bagi hewan tanah adalah substrat sebagai tempat berpijak dan
tempat tinggal, kecuali hewan yang hidup di dalam tanah. Kondisi tanah yang
berpengaruh terhadap hewan tersebut adalah kekerasannya.
Faktor dalam tanah yang mempengaruhi kehidupan hewan tanah antara
lain kandungan air (drainase), kandungan udara (aerase), suhu, kelembaban
serta sisa-sisa tubuh tumbuhan yang telah lapuk. Jika tanah banyak
mengandung air maka oksigen di dalam tanah akan berkurang dan
karbondioksidanya akan meningkat. Air juga menyebabkan tanah menjadi
cepat asam, karena eir mempercepat pembusukan. Kurangnya oksigen
menyebabkan gangguan pernapasan , dan zat-zat yang bersifat asam dapat
meracuni hewan. Tanah yang terlalu kering menyebabkan hewan dalam tanah
tidak dapat mengekstrak air secara normal. Kandungan karbondioksida dalam
tanah lebih banyak daripada di atmosfir. Jika tanah banyak mengandung rongga
pertukaran udara antar tanah dengan atmosfir menjadi lancar, karbondioksida
dapat keluar sementara oksigen masuk.Rongga-rongga tanah dapat
diperbanyak jika dalam tanah tersebut banyak hewan penggali tanahseperti
cacing tanah dan anjing tanah.
2. Air
Air sangat menentukan kondisi lingkungan fisik dan biologis hewan.
Perwujudan air dapat berpengaruh terahadap hewan. Misalnya jika air dalam
tubuh hewan akan berubah menjadi dingin atau membeku karena penurunan
suhu lingkungan, menyebabkan sel dan jaringan tubuh akan rusak dan
metabolosme tidak akan bejalan noremal, sebaliknya penguapan air yangb
berlebihan dari dalam tubuh hewan menyebabkan tubuh kekeurangan air.
Penyebaran dan kepadatan hewan air di lingkungan air ditentukan oleh
kemampuannya mempertahankan osmotic dalam tubuhnya dan berhubungan
dengan kemampuannya untuk bertoleransi dengan salinitas air.
3. Temperature
Temperatur merupakan faktor lingkungan yang dapt menembus dan
menyebar ke berbagai tempat. Temperatur dapat berpengaruh terhadap hewan
dalam proses reproduksi, metabolisme serta aktivitas hidup lainnya. Suhu
optimum adalah batas suhu yang dapat ditolerir oleh hewan, lewat atau kurang
dari suhu tersebut menyebabkan hewan terganggu bahkan menuju kematian
karena tidk tahan terhadap suhu.
4. Cahaya
Cahaya dapat mempengaruhi hewan, misalnya warna tubuh, gerakan
hewan dan tingkah laku.
5. Gravitasi
Pengaruh gravitasi dirasakan oleh hewan jika hewan sedang berpijak
pada substrat yang horizontal.Hewan yang berdiri di suatu bidang yang miring
atau tegak, berenang di air dan terbang di udara merasakan adanya pengaruh
gravitasi bumi. Gravitasi juga berpengaruh pada perbedaan tekanan air dan
udara.
6. Gelombang angin dan arus
Kehidupan hewan juga dipengaruhi oleh arus dan angina. Hewan yang
hidup di lingkungan air mengalir menghadapi resiko hanyut karena adanya
aliran dan arus air. Demikian dengan hewan yang hidup di darat dan udara
menghadapi arus angina. Namun demikian arus air dan angina yang normal
sangat berpengaruh positif terhadap hewann, karena air dan angina dapat
membantu sebagian aktivitas hewan.
7. pH
Pengaruh pH terhadap organisme terjadi melalui 3 cara, yaitu; 1) secara
langsung, mengganggu osmoregulasi, kerja enzim dan pertukaran gas di
respirasi, 2) tidak langsung, mengurangi kualitas makanan yang tersedia bagi
organisme, 3) meningkatkan konsentarasi racun logam berat terutama ion AI.
Di lingkungan daratan dan perairan, pH menjadi faktor yang sangat
berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran organisme. Toleransi hewan
yang hidup di lingkungan air umumnya pHnya bervartiasi.
8. Salinitas
Salinitas adalah kondisi lingkungan yang menyangkut konsentrasi
garam di lingkungan perairan dan air yang terkandung di dalam tanah. Di
lingkungan perairan tawar, air cenderung meresap ke dalam tubuh hewan
karena salinitasi air lebih renadah daripada cairan tubuh. Hewan yang bhidup
di phabitat laut umumnya bersifat isotonic terhadap salinitas air laut sehingga
tidak ada peresapan air ke dalam tubuh hewan.
Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk menghadapi kondisi
faktor lingkungan abiotik. Hewan tidak mungkin hidup pada kisaran faktor
abiotik yang seluas-luasnya. Pada prinsipnya masing-masing hewan memiliki
kisaran toleransi tertentu terhadap semua semua faktor lingkungan.
BAB III

KESIMPULAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan hewan di bagi menjadi 2 yaitu : Commented [BI8]: Tidak ssuai engan judul

1. Faktor biotik yang meliputi : ekosistem dan komunitas, produsen, konsumen,


intraspesifik dan interspesifik.

2. faktor abiotik meliputi : klimatik (temperatur,cahaya,gelombang arus dan


angin,curah hujan),edafik(ph,salinitas), fisiografi(topografi,gravitasi),air.
Daftar Pustaka

Begon, M., T.L. Harper & C.R. Townsend. 1986. Ecology: Individuals
Populations and Communities. Blacwell. Oxfor.

Kendeigh, S.C.1980. Ecology With Special Reference to Animal & Man. Prentice
Hall, New Jersey. Commented [BI9]: Di bagian manakah disitasi?

Anda mungkin juga menyukai