Makalah
Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................13
KESIMPULAN...........................................................................................................13
Daftar Pustaka..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan adalah keadaan fisik yang merupakan kombinasi antara
sumber daya alam dengan makhluk hidup. Sumber daya alam antaralain, air,
tanah, udara, energi matahari, mineral bumi, dan lainnya. Sedangkan makhluk
hidup yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Segala kegiatan yang di lakukan
oleh makhluk hidup sangat berkaitan dengan lingkungan termasuk juga hewan.
Hewan dalam melakukan kegiatan bernafas, makan dan minum, tumbuh dan
berkembang dan kegiatan lainnya memerlukan lingkungan yang mendukungnya.
Semua organisme beserta lingkungan nya bersifat dinamis, artinya bahwa
diantara mereka selalu terjadi interaksi sehingga menghasilkan perubahan. Setiap
organisme, dimana saja berada akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan melalui perubahan pada tubuh atau fungsinya, sedangkan lingkungan
juga mengalami perubahan melalui proses fisik atau biogeokimia untuk
mempertahankan kualitas penunjang kehidupan dan keseimbangan sistem dalam
komunitas. Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka
berada tidak akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan
bergantung kepada organisme lain dan semua komponen lingkungan yang dapat
dipandang sebagai sumber daya alam untuk keperluan pangan, papan, atau
tempat berlindung, sandang, serta kegunaan lain sesuai dengan kebutuhan
hidupnya dengan demikian, antar organisme yang satu dengan yang lainnya,
serta dengan semua komponen lingkungannya itu mempunyai hubungan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik,
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti
diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka
persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di
pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di
daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah
hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran
hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun
hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila
habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan
migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas
persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di
wilayah lainnya.
PEMBAHASAN
Lingkungan hewan adalah semua faktor biotik dan abiotik yang ada di
sekitarnya dan dapat mempengaruhinya. Hewan hanya dapat hidup, tumbuh dan
berkembang biak dalam suatu lingkungan yang menyediakan kondisi dan
sumberdaya serta terhindar dari faktor-faktor yang membahayakan.
Interaksi antara individu dapat terjadi antar individu dalam suatu populasi atau
berbeda populasi. Misalnya interaksi ayam jantan dengan pejantan lainnya untuk
memperebutkan territorial, antarseekor kucing dengan tikus. Interaksi populasi terjadi
antar kelompok hewan dari suatu jenis organisme dengan kelompok lain yang
berbeda jenis organisme. Misalnya sekelompok harimau berburu sekelompok rusa
di padang rumput. Interaksi antar komunitas terjadi antar kelompok-kelompok singa,
kerbau, bison dan banteng di satu pihak dengan rumput dan semak-semak di pihak
lain ketika hewan itu merumput di padang rumput. Hubungan antar hewan dengan
lingkungan biotiknya terjadi antar organisme yang hidup terpisah dengan organisme
yang hidup bersama.
6. Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang pada fase dewasanya hidup bebas,
tetapi pada fase larva berkembang di dalam tubuh (telur, larva dan pupa)
serangga lain yang merupakan inangnya. Serangga parasitoid pada umumnya
termasuk pada ordo Hymenoptera dan Diptera. Hewan dewasa parasitoid
meletakkan telurnya di dekat atau pada tubuh serangga lain (telur, larva dan
pupa). Ketika telur parasitoid yang diletakkan pada tubuh inangnya menetas,
selam fase larva itu belum dewasa akan hidup terus dalam tubuh inang. Larva
tersebut akan makan sebagian atau seluruh tubuh dari inang sehingga
menyebakan kematian bagi inangnya.
7. Mikrobivor
Mikrobivor adalah hewan-hewan kecil yang makan mikroflora (bakteri
dan fungi). Hewan ini berupa protozoa dan nematoda.
8. Dentritivor
Detritivor adalah hewan yang makan detritus, yaitu bahan-bahan
organic mati yang berasal dari tubuh tumbuhan dan hewan. Hewan yang
tergolong detritus antara lain; rayap, anjing tanah dan cacing tanah.
9. Intraspesifik dan interspesifik
Hubungan timbal balik antara dua individu dalam suatu jenis
organisme (intraspsifik) dan hubungan antara dua individu yang berbeda jenis
(interspesifik). Hubungan-hubungan ini meliputi:
Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara dua individu untuk memperebutkan satu
macam sumberdaya, sehingga hubungan itu bersifat merugikan bagi salah satu
pihak. Sumberdaya berupa; makanan, energi dan tempat tinggal. Persaingan
ini terjadi pada saat populasi meledak sehingga hewan akan berdesak-desakan
di suatu tempat tertentu. Dalam kondisi demikian biasanya hewan yang kuat
akan mengusir yang lemah dan akan menguasai tempat itu sedangkan yang
lemah akan beremigrasi atau mati bahkan punah.
Simbiosis
Hubungan interspesifik ada yang berifat simbiosis ada yang non simbiosis.
Hubungan simbiosis adalah hubungan antara dua individu dari dua jenis
organisme yang keduanya selalu bersama-sama. Contoh dari simbiosis adalah
Flagellata yang hidup dalam usus rayap. Flagellata itu mencerna selulosa kayu
yang dimakan rayap. Dengan demikian rayap dapat menyerap karbohidrat
yang berasal dari selulosa itu. Hubungan nonsimbiosis adalah hubungan
antara dua individu yang hidup secara terpisah, dan hubungan terjadi jika
keduanya bertematau berdekatan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan
tanaman bunga. Bunga akan terbantu dalam penyerbukan yang disebabkan
terbawanya serbuk sari bunga oleh kaki kupu-kupu dengan tidak sengaja ke
bunga yang lain pada saat kupu-kupu mengisap nectar dari bunga tersebut.
Simbiosis sebagai hidup bersama antara dua individu dari dua jenis
organisme, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
KESIMPULAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan hewan di bagi menjadi 2 yaitu :