Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOLOGI

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

Dosen Pembimbing:
Putri Ayu Ika M,Si

Nama : Silvi Wasi’atul Af’idah


NIM : 1903020007
Progam Studi : S1 Biologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH LAMONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Makhluk Huidup dan
Lingkungannya” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Lamongan,28 november 2019

Tim penyusun

Silvi wasi’atul af’idah


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernafas,bergerak
dan berkembang biak. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat
hidup sendiri tanpa ketergantungan dari makhluk hidup lain. Lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen biotic dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya . Semua makhluk hidup menjalani
hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.      Bagaimana organisasi kehidupan makhluk hidup?
2.      Bagaimana hubungan atau interaksi antar makhluk hidup?
3.      Bagaimana hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup?
4.      Bagaimana penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya?
5.      Bagaimana aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN


1.      Untuk mengetahui organisasi kehidupan makhluk hidup
2.      Untuk mengetahui hubungan atau interaksi antar makhluk hidup
3.      Untuk mengetahui hubungan makan dan dimakan antar makhluk hidup
4.      Untuk mengetahui penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya
5.      Untuk mengetahui aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk
manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia
berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat
hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas –
ekosistem – biosfer1[1]
 1.  Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan
berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam
kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau
individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat
tunggal.
         Contoh: seorang manusia, seekor kucing, sebuah serangga.
2.   Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang
dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.

 Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.


3.   Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa
populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh
saling ketergantungan anggota-anggotanya.  Para ahli ekologi menyebut kelompok organism
tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau
Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu. Komunitas tersusun dari dua atau lebih
populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit,
kolam, sungai, danau, dan laut.
Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.

1
 Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi
gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi,
populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
 Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang,
populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4.   Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan lingkungannya disebut.
Ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Lingkup kajian ekologi adalah mahluk hidup,
lingkungan dan hubungan timbal balik taua interksi antara keduanya. Ekologi berhubungan
dengan ilmu-ilmu lain seperti; morfologi, genetika, fosiologi, evolusi biologi melekuler dan
niologi perkembangan. Dengan ekologi diaharapkan interksi antar mahluk hidup dan
lingkungnya dapat lebih dipahami. Pemahaman yang baik diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia tanpa merusak lingkungan. Sumber energi utama untuk
ekosistem adalah matahari.
Semua ekosistem di permukaan bumi berinteraksi membentuk ekosistem yang besar,
yaitu ekosfer. Lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh seluruh makhluk
hidup disebut biosfer.
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).  Contoh : 
danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
b.      Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh :  sawah, ladang, kolam, dan
akuarium.
Lingkungan dan mahluk hidup tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain,
keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelompok mahluk hidup hidup menetap ditempat
tertentu (habitat). Lingkungan mahluk hidup dapat dibedakan menjadi:
a.       Lingkungan Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh
mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang hidup
ditempat yang sama. Komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur,
ganggang, lumut, paku, tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia.
b.      Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Contoh
komponen abiotik antara lain:
1)      Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup berkitan dengan reaksi kimia yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
2)      Cahaya, penyinaran matehari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya tumbuhan
memerlukan cahaya natahari dengan panjang gelombang tertenu guna membantu proses
fotosintesis.
3)      Air,dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena sebagian besar
tubuhnya mengandung air.
4)      Kelembaban, diperlukan oleh mahlukhidpu agar tubuhnya tidak cepat keringkarena
penguapan.
5)      Udara, Nitrogen diperlukan mahlu khidup utnuk membentuk protein. Oksigen digunakan
mahluk hidup untuk bernafas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
6)      Garam-garam mineral. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah
untuk proses fotosintesis.
7)      Tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
5.   Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah
permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupanya

B.     Hubungan atau Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya


1.      Interaksi antar Individu
Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Pada tempat tersebut hidup
organisme lain yang sejenis. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam kurun
waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu
2.      Interaksi antar Populasi
Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa predasi, kompetensi, simbiosis.
a)      Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan
atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan
yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis
parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk inangnya karena jika induk inang mati,
maka parasit juga akan ikut mati.
Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa
b)      Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya
kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
c)      Simbiosis
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan
simbiosis netralisme.

1.  Simbiosis Mutualisme


Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan
kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-
masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut
mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.

 Contoh :       Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh
makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan
kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2.  Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan
salah satu pihak dan merugikan pihak lain.

 Contoh :   Tanaman benalu yang menempel Benalu yang menempel pada tanaman inang
akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan
mati karena makanannya diserap oleh benalu.
3.   Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan
satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

 Contoh       Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inang Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar
matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya
menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
4.   Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak
terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.

 Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput

3.      Interaksi antar Komponen Biotik dan Abiotik


Pada tingkat ekosistem individu atau populasi memiliki peran yang khas
dalam populasi dalam ekosistem disebut Niche (relung).
Berdasarkan ke khasannya suatu individu atau populasi dibedakan mejadi prosusen
konsumen, dekomposer atau pengurai dan deterivot.
a). Produser
Produser adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan
anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil
dengan cara fotosintesis. Contohnya adalah ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau.
b). Konsumer
Konsumer berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil (misalnya
tali putri) termasuk konsumer. Konsumer memakan bahan organik yang dihasilkan oleh
produser karena konsumer tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat orga
c). Dekomposer
Dekomposer adalah pengurai sampah atau bangkai, contohnya bakteri pembusuk dan
jamur. Dekomposer menguraikan bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik, air, dan
gas. Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produser.

C.    Hubungan Makan dan Dimakan antar Makhluk Hidup


Antara makhluk hidup dengan lingkungannya terdapat saling ketergantungan. Makhluk
hidup tergantung pada lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Proses makan-
dimakan akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi2[2]
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan
antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan
tumbuhan atau herbivora.
2
Berikut contoh gambaran peristiwa rantai makanan:

Peristiwa kompleks makan-dimakan digambarkan dalam bentuk jaring-jaring makanan.


Produser yang mampu memanfaatkan energi matahari secara langsung berada pada
tingkat trofik I, konsumer I berada pada tingkat trofik II, dan seterusnya sehingga konsumen
ke konsumer pusat.

Produsen

 Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.


 Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I

 Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).


 Konsumen I disebut konsumen primer.
 Contoh :  belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II

 Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)


 Konsumen II disebut konsumen sekunder.
 Contoh :  singa, harimau, dll.
Konsumen III

 Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)


 Konsumen III disebut konsumen tersier.
 Contoh :  burung elang, manusia
Pengurai

 Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Pengurai

 Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
 Contoh :  bakteri dan jamur
D.    Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
1.      Hewan
a.      Cara memperoleh makan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan untuk mempertahankan
hidupnya. Berdasarkan cara memperoleh makanan, dikelompokkan menjadi hewan
herbivor, karnivor, dan omnivor.3[3]
1)      Herbivor
Hewan herbivor adalah sebutan untuk hewan pemakan tumbuhan. Kelompok hewan
ini biasanya tidak memiliki gigi yang tajam. Karena tidak digunakan untuk mengoyak
makanan. Contoh hewan pemakan rumput dan daun. Kuda, sapi, kambing, kerbau,
dan kelinci.
Hewan herbivor juga meliputi kelompok burung. Contohnya: burung, merpati, nuri,
kakatua, dan pipit. Makanannya berupa biji yaitu jagung, beras, dan biji kemiri.
2)      Karnivor
Hewan karnivor adalah hewan pemakan daging. Ciri-ciri dari hewan pemakan daging
adalah memiliki taring yang tajam serta kuku yang tajam. Coba perhatikan singa,
harimau, kucing, anjing, dan serigala. Bentuk giginya tajam dan kuat. Gigi ini untuk
mengoyak dan menggigit daging. Selain mempunyai taring, kelompok hewan ini juga
dilengkapi kuku yang kokoh. Kuku ini digunakan untuk mencengkeram makanannya.
Misalnya, di hutan saat singa menangkap mangsanya. Ada juga burung yang termasuk
dalam anggota karnivor. Misalnya: burung elang, burung pelikan, dan burung gagak.

3)      Omnivor
Hewan omnivor adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging. Contoh hewan ini
adalah tikus, semut, dan ayam. Penyesuaian hewan omnivor terhadap makanannya
lebih bervariasi. Tubuh semut yang kecil memungkinkan untuk masuk ke lubang yang
kecil bebas mencari makanan. Bentuk mulut yang dilengkapi semacam kait. Juga
merupakan penyesuaian diri untuk membawa makanan yang banyak dan berukuran
besar. Tikus pun demikian. Tubuhnya sangat lentur untuk melewati lubang yang kecil.
Cakarnya sangat kuat dan lincah digunakan untuk memanjat. Giginya terdiri atas gigi
seri yang sangat tajam dan gigi geraham. Gigi seri digunakan untuk mengerat. Gigi

3
gerahamnya untuk mengunyah makanan. Tikus akan memakan segala macam
makanan yang ditemuinya.
4)      Serangga
Di dalam kelompok hewan, ada juga serangga. Serangga memiliki cara penyesuaian
diri terhadap makanannya. Contoh serangga: kupu- kupu, lebah, lalat, dan nyamuk.
Kupu-kupu mencari madu menggunakan mulut pengisap. Dengan cara dijulurkan dan
digulung kembali. Lebah menggunakan mulut penjilat. Penjilat untuk mengambil
madu dari sebuah bunga. Lalat menggunakan mulut penyerap yaitu semacam alat
penghisap (spons). Nyamuk menggunakan mulut penusuk untuk menghisap darah
melalui pori-pori manusia dan hewan.
b.      Cara melindungi diri
1)      Dengan Alat yang Ada Ditubuhnya
a) Tanduk, umumnya dimilik oleh hewan pemakan tumbuhan. Misalnya, sapi, rusa,
domba, dan kerbau.
b) Kuku yang tajam, umumya dimiliki oleh kelompok hewan karnivora. Misalnya,
burung elang, singa, harimau dan kucing.
c) Racun, digunakan untuk melindungi diri dari musuh yang meng-
ganggunya.Hewan yang menggunakan racun atau sengatan yaitu ular, ulat, dan
kalajengking.
2)      Dengan Tingkah Laku
Berikut adalah tingkah laku hewan yang berbeda dari hewan yang lain.
a)      Mimikri
 Mimikri adalah penyesuaian diri dengan kondisi di tempat yang sesuai dengan
tubuhnya. Contohnya yaitu belalang daun dan belalang sembah. Belalang sering
hinggap pada daun untuk menyesuaikan warna dan bentuk tubuhnya.
 Bunglon hewan mampu melakukan penyesuaian terhadap ling- kungannya. Bunglon
mampu mengubah warna kulitnya dari hijau menjadi kecoklatan dan kehitaman.
Perubahan warna ini membuat bunglon mampu membaur dengan lingkungan. Contoh
hewan lain yaitu katak pohon.4[4]
b)      Melepaskan Bagian Tubuh
 Hewan melepaskan ekornya untuk melindungi diri. Contohnya cecak dan kadal. Cara
ini disebut autotomi. Ekor yang telah putus akan tumbuh lagi seperti semula.

4
c)      Menggulungkan Diri
 Hewan melakukan penyesuaian diri dengan menggulungkan tubuhnya, Contohnya
trenggiling dan lipan. Cara ini dilakukan untuk melindungi diri dari serangan musuh.
d)     Cairan Pekat
Cumi-cumi adalah hewan laut yang akan mengeluarkan cairan pekat. Cairan pekat
berfungsi bila ada serangan dari musuh. Cairan hitam yang disemprotkan tersebut
akan mengeruhkan air sehingga dapat melarikan diri.
e)      Bau Menyengat
Walang sangit melindungi diri dari serangan musuhnya dengan mengeluarkan bau
menyengat. Bau menyebabkan musuh pergi men- jauh.
f)       Cangkang
 Aggota kelompok siput, memiliki cangkang untuk melindungi diri dari musuhnya.
Cangkang ini disebut juga dengan rumah siput

g)      Lain – lain


 Beberapa hewan lain memiliki cara lain yang khas untuk melin- dungi dirinya. Udang
melakukan gerakan melesat mundur ke belakang, kelinci melakukan gerakan
meloncat dan berlari. Ada juga hewan yang selalu pergi berkelompok misalnya
kawanan zebra, kawanan rusa, dan sebagainya.
2.      Tumbuhan
 Hewan hidup memerlukan lingkungan. Hewan mempertahankan hidup dengan
adaptasi. Bagaimana dengan tumbuhan? Bagaimana bentuk penyesuaian diri
tumbuhan? Apakah tumbuhan bisa melindungi diri?5[5]
a.      Berdasarkan Tempat Hidupnya
 Tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tum- buhan bisa hidup di
air dan daratan. Bagaimana tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya?
Marilah kita bahas uraian berikut.
1)      Tumbuhan Hidup di Air
 Tumbuhan yang hidup di air contohnya teratai, enceng gondok, kangkung, dan genjer.
Tanaman ini, mempunyai daun yang lebar. Mempunyai rongga udara pada batangnya
un- tuk membantu penguapan. Akar yang kuat me- nancap di dasar untuk
keseimbangan daun. Tanaman air kebalikan dari tanaman di daerah kering. Tanaman

5
ini berusaha melepas uap air sebanyak-banyaknya ke udara. Rongga udara berguna
agar dapat mengapung.

2)      Tumbuhan yang Hidup di Dua Musim


Tumbuhan ada yang hidup di dua musim. Artinya tumbuhan mengalami musim
penghujan dan kemarau. Pada saat musim peng- hujan air melimpah. Sedangkan saat
musim kemarau air sangat sulit diperoleh. Tumbuhan yang hidup pada dua musim
memiliki ciri-ciri yaitu:
 a)      dapat menggugurkan daunnya pada musim kemarau (meranggas),
 b)      dapat melebarkan daunnya pada musim penghujan.
Contoh tanamannya, antara lain pohon jati dan mahoni. Pada musim kemarau pohon
ini akan mengurangi daun. Pengurangan daun untuk mengurangi penguapan. Cemara
mempunyai daun lembut dan meruncing. Sedangkan rumput akan menghabiskan
daunnya, tetapi umbinya tetap hidup di dalam tanah.

3)      Tumbuhan di Daerah Kering atau Gurun


Daerah gurun sangat jarang terjadi hujan. Sepanjang hari daerah ini disinari matahari
yang terik. Tumbuhan pada daerah kering memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 a)      Berdaun tebal dengan lapisan lilin (untuk mengurangi penguapan)
 b)      Batangnya lebar menggembung (untuk menyimpan cadangan air)
 c)      Daunnya berupa duri
 d)     Akar menghujam jauh ke dalam tanah dan bercabang banyak.
Contoh tumbuhan gurun adalah kaktus. Pada saat kering kaktus akan menggunakan
cadangan makanan, cadangan makanan tersimpan di batang. Bila cadangan makanan
digunakan, batangnya mengerut. Tetapi saat hujan tiba batang kaktus mengembung
lagi.
4)      Menempel Pada Tumbuhan
Ada dua jenis tanaman yang menempel pada tumbuhan lain. Contohnya epifit dan
parasit. Epifit adalah menempel pada tum- buhan lain namun tidak merugikan.
Contohnya, anggrek, vanili, mentimun, dan anggur.
Adapun tumbuhan parasit menempel pada tumbuhan lain dan bersifat me- rugikan
tumbuhan inangnya. Contohnya benalu dan tali putri.
b.      Berdasarkan Cara Melindungi Diri
Hewan bisa berlari, untuk melepaskan diri. Tetapi tumbuhan me- miliki cara
tersendiri melindungi diri. Tumbuhan mempunyai bagian tubuh untuk melindungi
diri. Bagian mana sajakah tumbuhan bisa menjaga diri? Marilah kita pelajari bersama.
Berikut adalah tumbuhan yang dikelompokkan berdasarkan cara melindungi dirinya.
1)      Menggunakan Duri
Duri tumbuh pada batangnya. Amatilah bunga mawar yang ada di tamanmu! Indah
dan wangi ya, tapi hati-hati kalau kurang hati-hati terkena durinya. Contoh tumbuhan
yang lain yaitu pohon salak, jeruk, dan bougenvil.
2)      Menggunakan Getah
Pohon memiliki getah yang sangat lengket. Getah akan keluar jika kulit pohon
tergores atau rantingnya patah. Contohnya, pohon sawo, nangka, jambu mete, dan
pohon karet.
3)      Menggunakan Bulu yang Tajam
Ada tumbuhan tertentu yang melindungi diri dengan bulu yang tajam. Bulu yang
tajam terdapat pada bagian batang. Bulu yang tajam dapat melekat kuat serta
menyebabkan gatal-gatal. Contohnya bulu pada pohon bambu dan tebu.
4)      Menggunakan Racun
Daun singkong sangat berbahaya jika dimakan mentah. Maka saat akan memakan
daun singkong, harus direbusnya terlebih dahulu. Sehingga dapat menghilangkan
racunnya. Daun ini aman dari hewan pemangsanya. Karena dapat menjadi racun bagi
hewan-hewan tersebut.
E.     Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Lingkungan
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik.  Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga
terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.  Keseimbangan
ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar
sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap
keseimbangan ekosistem.
BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Organisasi kehidupan antar makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan
sebagai berikut:
a.       Individu : adalah setiap anggota populasi. Contoh: seorang manusia, seekor kucing,
sebuah serangga
b.      Populasi : adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat.
Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah
c.       Komunitas : adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa
populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Komunitas dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
     Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan
2 Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan
Ekosistem : adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan proses
terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu :
    Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). 
Contoh : sungai
2)      Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh : akuarium
       Biosfer : permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua
kehidupannya. Contoh : bumi
.      Hubungan atau Interaksi antar Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
a.       Interaksi antar individu
Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Organisme sejenis yang
hidup disuatu tempat dalam kurun waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis
yang hidup disuatu tempat persatuan luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi
ditemukan individu-individu sejenis pada suatu tempat menunjukkan penyebaran atau
distribusi populasi.
b.      Interaksi antar Populasi
Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa:
  Predasi : Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan
dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator
dan yang dimakan disebut mangsa
  Kompetisi : Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi
     Simbiosis : Hubungan khusus antar makhluk. Dibedakan menjadi 4:
a)      Simbiosis mutualisme : Bila dua spesies mahluk hidup, hidup bersama masing-masing
mendapat keuntungan dan dapat berkembang dengan baik. Contoh: Simbiosis antara lebah
dengan bunga
b)      Simbiosis parasitisme: Hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah
satu pihak dan merugikan pihak lain. Contoh : Tanaman benalu yang menempel pada pohon
lain
c)      Simbiosis komensalisme : Hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu
pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh :
d)     Simbiosis netralisme : Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun
berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.

3.      Hubungan Makan dan Dimakan antar Makhluk Hidup


Proses makan-dimakan akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan
aliran energi. Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan
memakan antara makhluk hidup. Peristiwa kompleks makan-dimakan digambarkan dalam
bentuk jaring-jaring makanan. Skema makan dan dimakan antar makhluk hidup bisa
digambarkan dari produsen-konsumen I-konsumen II-konsumen III-pengurai. Dalam proses
makan dimakan terjadi perpindahan energi. Transfer energi dari matahari ke produser,
konsumer dan pengurai dikenal sebagai aliran energi
4.      Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
5.      Pengaruh Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi
tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap
keseimbangan ekosistem. Diantaranya yakni pencemaran lingkungan, aktivitas manusia yang
mempengaruhi keseimbangan ekosistem contohnya penebangan hutan secara liar,
penambangan terbuka, pembuangan sampah atau limbah, perburuan liar, dan perusakan
terumbu karang
DAFTAR PUSTAKA

Azmiyati, Choiril. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

Muharram, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengethuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Sulistyowati. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

usilowati, Eko . 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan
Nasional

Tarwoko, Edy. 2009. Mengenal Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Winarti, Wiwik. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Anda mungkin juga menyukai