Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN, ENERGI DAN MAHLUK HIDUP

Energi dan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling berhubungan. Dimana
keterkaitan ini menjadi suatu kunci untuk kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini.
Bagaimana energi yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan hidup serta bagaimana
lingkungan hidup dapat menghasilkan energi yang baik yang nantinya dapat berguna untuk
kehidupan kita sehari-hari. Energi merupakan suatu kekuatan atau tenaga yang dihasilkan
untuk mempermudah kinerja bukan waktu yang mana energi selalu dibutuhkan oleh setiap
makhluk hidup untuk membantu kinerjanya untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan lingkungan hidup merupakan suatu lingkup lingkungan yang didalamnya


terdapat makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup yang berasal dari alam. Lingkungan
hidup menjadi tempat berkembangnya para makhluk hidup dan manusia sebagai makhluk
hidup yang paling unggul memnafaatkan lingkungan hidup sebagai tempat mencari
berbagai kebutuhan manusia sendiri. Ketika kita menghubungkan antara energi dan
lingkungan hidup maka kita dapat memanfaatkan dua hal tersebut untuk membantu kita
mendapatkan manfaat dari lingkungan dan energi yang ada. Sebagai contoh kita sebagai
makhluk hidup yang konsumtif dan ketergantungan dengan yang namanya energi dan
lingkungan memanfaatkan mata air untuk minum. Energi yang dimaksud adalah energi
yang berasal dari alam. Jika kita menggunakannya dengan benar dan bijaksana maka
kelangsungan lingkungan hidup di sekitar kita juga dapat terjaga dengan baik dan bisa
mencukupi kebutuhan mahluk hidup.

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup
yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di
antara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora
fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik
tersebut. Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani
hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
1. Lingkungan Makhluk Hidup
Lingkungan dan mahluk hidup tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain,
keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelomok mahluk hidup hidup menetap ditempat
tertentu (habitat). Lingkungan mahluk hidup dapat dibedakan menjadi; lingkungan
biotik dan abiotik.
a. Lingkungan Biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari
spesiesnya sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang hidup ditempat yang
sama. Komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur,
ganggang, lumut, paku, tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia.
b. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik.
Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembaban, udara, garam,
mineral dan tanah.

2. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

a. Interaksi antar individu.

Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Pada tempat tersebut
hidup organisme lain yang sejenis. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam
kurun waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis yang hidup disuatu
tempat persatuan luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi ditemukan individu-
individu sejenis pada suatu tempat menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi.
Bertambahnya anggota populasi berarti kbutuhan hidup akan ikut bertambah. Jika
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi ditempat hidupnya akan terjadi persaingan atau
kompetensi. Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi disebut kompetisi
intraspesifik.

b. Interaksi antar populasi

Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa predasi, kompetensi, simboisis. Predasi
Merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada umumnya predasi suatu spesies
memangsa spesies lain. Organisme yang memakan disebut predator, sedangka yang
dimakan disebut mangsa. Kompetisi Kompetisi terjadi jika dua atau lebih populasi pada
suatu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan
tersebut terbatas. Simbiosis, berarti hidup bersama antara dua spesies yang berbeda.
Salah satu speseis berperan sebagai spesies yang di tumpangi dan yang satunya sebagai
penumpang. sombiosis dibedakan menjadi mutualisme, keomensalisme, parasitisme.

c. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik

Pada tingkat ekosistem individu atau populasi memiliki peran yang khas dalam kaitan
interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Ke khasan fungsi individu atau
populasi dalam ekosistem disebut Niche (relung). Berdasarkan ke khasannya suatu
individu atau populasi dibedakan mejadi prosusen konsumen, dekomposer atau
pengurai dan deterivot.

1) Produser adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari
bahan anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang
berklorofil dengan cara fotosintesis. Contohnya adalah ganggang, lumut, dan
tumbuhan hijau.
2) Konsumer berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil
(misalnya tali putri) termasuk konsumer. Konsumer memakan bahan organik
yang dihasilkan oleh produser karena konsumer tidak mampu mengubah zat
anorganik menjadi zat organik.
3) Dekomposer adalah pengurai sampah atau bangkai, contohnya bakteri
pembusuk dan jamur. Dekomposer menguraikan bahan organik menjadi bahan-
bahan anorganik, air, dan gas. Selanjutnya hasil penguraian tersebut
dimanfaatkan lagi oleh produser.
4) Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau
detritus. Dtritus merupakan hancuran dari jaringan hewan atau tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai