Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kinetika kimia yang dipelajari adalah laju reaksi kimia dan

energi yang berhubungan dengan proses tersebut, serta mekanisme

berlangsungnya proses tersebut. Mekanisme reaksi adalah serangkaian tahap

reaksi yang terjadi secara berturutan selama proses pengubahan reaktan

menjadi produk. Perubahan kimia atau reaksi kimia berkaitan erat dengan

waktu. Jika anda mengamati reaksi- reaksi kimia sehari disekitar anda, ada

reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti proses pembakaran, tetapi

adapula reaksi yang berjalan sangat lambat misalnya proses pengubahan dari

zat organik (fosil) menjadi minyak bumi, atau proses pengubahan batuan

menjadi marmer.

Setiap reaksi kimia berlangsung dengan laju tertentu dan

membutuhkan kondisi tertentu pula. Laju reaksi didefinisikan sebagai laju

pengurangan reaktan tiap satuan waktu atau jika ditinjau dari produknya,

maka laju reaksi adalah laju pembentukan produk tiap satuan waktu. Laju

reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi,

suhu, luas permukaan, tekanan dan katalis.

Pisang merupakan salah satu buah klimaterik. Dimana proses

pematangan masih dapat terjadi setelah buah dipanen dari pohonnya. Pada

buah klimaterik terjadi peningkatan laju respirasi yang mencolok bersamaan

proses pematangan disertai dengan perubahan-perubahan fisik maupun


kimiawi pada buah tersebut. Kondisi ini menyebabkan buah-buah klimaterik

dapat dipanen sebelum terjadi pematangan.

Pemeraman dilakukan oleh para pedagang agar buah mencapai tingkat

kematangan yang seragam serta sifat fisik dan kimia yang seragam pada saat

buah sampai di tangan konsumen. Stimulasi pematangan sering dilakukan

dengan gas etilen, karbit, dan ethrel/ethepon. Zat-zat perangsang pematangan

ini akan memicu kerja etilen pada buah untuk kemudian memicu proses

pematangan pada buah tersebut. Kalsium karbida dipasarkan dalam bentuk

bubuk berwarna hitam keabu-abuan dan secara komersial digunakan sebagai

bahan untuk proses pengelasan, tetapi di negara-negara berkembang

digunakan sebagai bahan pemacu pematangan buah. Kalsium karbida (CaC2)

jika dilarutkan di dalam air akan mengeluarkan gas asetilen (Singal dkk.,

2012).

Pemeraman bertujuan untuk memperbaiki sifat hasil tanaman dan

mempercepat masaknya hasil tanaman, saat ini pemeraman sudah banyak

dilakukan dengan penambahan karbit atau biasa disebut pengkarbitan.

Pengakrbitan yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis konsentrasi

karbit. Menurut Ningrum (2013) bahwa penambahan batu karbit pada saat

pemeraman berpengaruh terhadap hasil tanaman yaitu pemacuan aktivitas

respirasi sehingga buah akan mencapai tingkat kematangan maksimum.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan katalis (CaC2) dalam proses

pematangan buah pisang (Musa paradiasca) ?

2. Bagaiaman reaksi
C. Tujuan
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laju Reaksi

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

C. Reaksi Eksoterm

D. Buah Pisang

Anda mungkin juga menyukai