PENDAHULUAN
era modern memfokuskan pada kemampuan peserta didik untuk aktif dalam
IPA khususnya kimia merupakan salah satu bagian dari sains yang
sangat berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP, 2006).
Ilmu kimia juga dipandang sebagai produk dan proses. Sebagai produk,
ditemukannya konsep.
1
Kenyataan di lapangan menujukkan bahwa dalam proses pembelajaran
khususnya pada pelajaran kimia, guru lebih menekankan pada aspek produk,
keterlibatan secara aktif daripada yang diperoleh hanya dengan melihat isi
akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
sains, sikap ilmiah dan sikap kritis peserta didik. Oleh sebab itu, guru harus
merupakan mata pelajaran yang sulit dimengerti. Sebagain besar peserta didik
2
mengalami kesulitan ketika menjelaskan keterkaitan materi yang satu dengan
materi yang akan dibelajarkan selanjutnya. Selain itu juga hasil belajar
kognitif yang selalu di bawah KKM dan harus diadakan remedial setiap kali
ada kegiatan ulangan, baik ulangan harian, ulangan tengah semester ataupun
didik disebabkan karena minat dalam belajar dan memahami konteks kimia
peserta didik.
yang telah dipelajari, dan juga peserta didik mampu menerapkan pengetahuan
Hal tersebut juga senada dengan pendapat Fitriana dan Haryani (2016)
3
yang disertakan dengan aktivitas-aktivitas ilmiah seperti pengukuran,
dampak positif bagi peserta didik dalam operasi mental sehinga dapat
secara kompleks.
agar nilai sains peserta didik bisa lebih baik dan meningkat. Salah satu model
masuk ke dalam memorinya lebih tahan lama dan mudah untuk diingat
kembali.
artinya peserta didik yang aktif untuk menemukan suatu pemecahan dalam
permasalahan dan guru sebagai petunjuk jalan serta pembimbing peserta didik
4
menuju pemecahan masalah tersebut, sedangkan pembelajaran STM adalah
suatu usaha untuk menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan isu-isu nyata
bermakna oleh peserta didik, peserta didik menjadi lebih paham dan mengerti
penguasaan konsep dan KPS peserta didik. Hal tersebut juga sejalan dengan
hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Putri dkk (2017) yang
meningkatkan hasil belajar peserta didik dan aktivitas belajar peserta didik.
Selain itu juga, penelitian yang sudah dilakukan oleh Puspitadewi dkk (2016)
meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik pada materi kelarutan
juga sudah dilakukan oleh Rahman (2017) yang menunjukkan bahwa model
peserta didik dengan model pembelajaran penemuan lebih tinggi dari hasil
5
nilai rata-rata kelas eksperimen 91,17 dan nilai rata-rata kelas kontrol 85,29.
isu sosial di masyarakat yang ada kaitannya dengan sains dan teknologi
dirasakan lebih dekat, dan dirasakan lebih punya arti bila dibandingkan
dengan materi-materi dan teori sains itu sendiri. Hal tersebut didukung
dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Rahma (2012) yang
ditandai dengan peningkatan skor rata-rata pre-test dan post-test pada tiap
meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas VIII 3 SMPN 3 Mataram
pada materi pokok alat-alat optik. Selain itu juga, penelitian yang sudah
tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan Ningsih dkk
6
setting sains teknologi masyarakat (STM) mampu meningktakan
lingkungan.
7
peserta didik khususnya terkait keterampilan proses sains dan penguasaan
B. Rumusan Masalah
didik ?
C. Tujuan Penelitian
1. Secara Teoritis
8
2. Secara Praktis
a. Sekolah
b. Guru
sains dan penguasaan konsep peserta didik pada materi pokok yang
c. Peserta didik
belajar pada mata peajaran kimia khususnya pada materi laju reaksi.
d. Peneliti
sains dan penguasaan konsep peserta didik. Selain itu juga digunakan
9
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
pada:
1. Variabel Penelitian
b. Penguasaan konsep kimia yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
mencipta (C6).
2. Subjek Penelitian
3. Lokasi Penelitian
4. Objek Penelitian
10
terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep peserta didik
F. Definisi Operasional
berikut :
proses pembelajaran.
11
masalah yang ada dalam masyarakat sehingga dapat membimbing peserta
melibatkan peran dan partisipasi peserta didik secara aktif, melatih peserta
didik dalam belajar, dan melatih peserta didik bagaimana berpikir dan
membuat kesimpulan
5. Penguasaan Konsep
menguasai konsep asam dan basa. Penguasaan konsep peserta didik diukur
12
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi
13