Anda di halaman 1dari 28

KLIMATERIK

DAN KELAYUAN
PENGERTIAN KLIMATERIK
 Terjadinya buah adalah hasil dari beberapa
jenis bentuk pertumbuhan yaitu dari
pembesaran bakal buah,pembesaran jaringan
yang mendukung bakal buah dan gabungan dari
kedua bentuk tersebut

 Tahap-tahap proses pertumbuhan atau


kehidupan buah dan sayuran yaitu
pembelahansel,pembesaran sel,pendewasaan
sel(maturation),pematangan(ripening) kelayuan
(senescence) dan pembusukan(deterioration).
 Khusus pada buah, pembelahan sel
segera berlangsung setelah terjadinya
pembuahan yang kemudian diikuti
dengan pembesaran atau
pengembangan sel sampai mencapai
volume maksimum. Seteleh itu
berturut-turut mengikuti proses
pendewasaan, pematangan,kelayuan
dan pembusukan
SKEMA HUBUNGAN ANTARA PROSES
PERTUMBUHAN DENGAN JUMLAH CO2
 Laju proses respirasi tinggi pada saat
pembelahan sel dan menurun pada tahap
pembesaran sel dan setelah itu laju respirasi
tiba-tiba naik kemudian turun, atau terus
turun dengan perlahan-lahan sampai pada
tahap kelayuan.
 Perubahan pola respirasi yg mendadak
sebelum terjadi proses kelayuan pada
beberapa jenis hasil pertanian dikenal dg
klimakterik respirasi atau klimakterik
PENDAPAT PENELITI:
 Klimakterik suatu fase kritis dalam kehidupan
buah, dan selama terjadinya proses ini banyak
sekali perubahan yg berlangsung
 Klimakterik suatu keadaan “auto stimulation” dr
dalam buah tsb shg buah mjd matang yg disertai
dg adanya peningkatan proses respirasi.
 Klimakterik sebagai suatu masa peralihan dari
proses pertumbuhan menjadi layu.

 Meningkatnya proses respirasi tgt :


1. jumlah etilen yg dihasilkan
2. Meningkatnya sintesa protein dan RNA (ribose
nucleic acid)
 Jadi dapat disimpulkan KLIMATERIK adalah
suatu priode mendadak yang unik bagi buah-
buahan tertentu, dimana selama proses ini
terjadi serangkaian perubahan biologis yang
diawali dengan proses pembuatan etilen.
 Proses ini ditandai dg mulainya proses
pematangan sel (ripening)

 Sedangkan yang tidak pernah mengalami


priode tersebut digolongkan kedalam
golongan non klimaterik.
 Proses respirasi pada buah apel yang terjadi
selama pematangan, ternyata mempunyai pola
yang sama dengan proses respirasi buah-
buahan lainnya, diantaranya yaitu :
tomat,alpokat,pisang,mangga,pepaya,peach,
pear. Buah-buahan tersebut digolongkan dalam
buah-buahan klimaterik.
 Buah-buahan yang mengalami pola yang
berbeda dengan pola yang diatas diantaranya
adalah
ketimun,anggur,limau,semangka,jeruk,nanas,
arbei. Buah-buah tesebut dapat digolongkan
kedalam buah-buahan non klimaterik.
SKEMA PEMBAGIAN TAHAP-
TAHAP KLIMATERIK
 A = praklimakterik
 1 = klimakterik menaik
 2 = puncak klimakterik
 3 = klimakterik menurun

 Selama klimakterik produksi CO2 lebih besar


daripada konsumsi O2 sehingga nilai RQ
(Respiratory Quotient = persamaan respirasi)
 RQ ptg diketahui Untuk

1. Menentukan substrat apa yg digunakan dlm


proses respirasi
2. Kesempurnaan proses respirasi
3. Derajat proses aerobik atau anaerobik
TERJADINYA KLIMATERIK
 1. Perubahan fisik
Pada saat praklimakterik terjadi perubahan
permeabilitas membran dalam organ.
Terjadinya klimaterik karena perubahan fisik
contohnya yaitu pada apel,pisang dan alpokat.

Apel : adanya perubahan permeabilitas dari selnya


yaitu pada periode praklimakterik.
Perubahan tersebut akan menyebabkan enzim
enzim dan substrat dlm sel yg dalam keadaan
normal terpisah, menjadi bergabung dan bereaksi
satu dg lainnya, sehingga aktivitas respiarasi akan
meningkat
 Pisang : pd berbagai tingkat kematangan buah
 Pisang yg masih hijau (mentah) sampai yg sudah
kuning.
 Pisang diiris dan direndam dalam air.air akan
berdifusi masuk ke dalam sel-sel pisang
(kepekatan cairan dalam pisang lebih tinggi dari
kepekatan air)
 Jumlah air yg berdifusi diketahui dg menimbang
berat pisang sebelum dan sesudah direndam
 Makin matang pisang,proses difusi makin banyak
 Bila pd tingkat kematangan tsb scr kuantitatif
dianalisa jml CO2 yg diproduksi ternyata
umumnya proses difusi air dg jumlah produksi
CO2 mempunyai hubungan linier
 Selain besarnya difusi air ke dalam sel jg diukur
volume ruangan bebas (free space) yg terdapat
diantara sel-sel pisang
 Makin matang buah pisang maka ruangan bebas yg
terbentuk makin banyak (makin tua buah, ruang
bebas dlm sel makin lebar menyebabkan banyak
air yg tertampung yg digunakan untuk reaksi kimia
enzimatis,atau biokimia dan respirasi
 Apabila ruang antar sel meningkat mk produksi
CO2 akan naik.
 Adanya kenaikan volume ruang antar sel mrp
permulaan terjadinya klimakterik dan pada
puncak klimakterik ruang bebas tersebut
mencapai 100%, shg tidak akan terjadnya
perubahan permeabilitas lagi.
 Advokat : dari beberapa kematangan dg
menggunakan isotop p32
 Daging buah diris-iris dan selama 30-90menit
masukkan ke dalm larutan p32 panas. Setelah
itu daging diambil dan dimasukkan ke dalm air
destilasi. Unsur phospor digunakan krn unsur ini
banyak terlibat dalam reaksi biologis mis.ATP.
ADP dan RNA.
 Jumlah p32 yg diikat oleh jaringan daging diukur
dg “Geiber Counter”
 Dr hsl ternyata buah advokat yg berada dalam
keadaan klimakterik dapat mengikat p32 lbh
banyak daripada buah yg masih mengalami
praklimakterik.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
1. Banyak buah yang tidak mengalami perubahan
permeabilitas seperti yang diperlihatkan pada
buah apel.
2. Sebagian besar penelitian dilakukan dengan
menggunakan jaringan buah dan merendamnya
didalam air atau cairan yang mempunyai tekanan
osmose lebih rendah daripada cairan didalam
selnya.
3. Tidak adanya penelitian yang membuktikan
bahwa perubahan fisik tersebut hanya
disebabkan oleh adanya perubahan
permeabilitas.
 2. Perubahan Kimia
A. Perubahan kimia yang diperkirakan
menyebabkan terjadinya kimaterik diteliti
dengan mengunakan buah apel dan pear.
Pada sebelum tahap pra-klimakterik hanya terjd
oksidasi yg relatif kecil krn mungkin kadar
Adenosin difosfat (ADP) sedikit.
Pd permulaan klimakterik terjd sintesa protein
terutama protein enzim dpat menaikkan ratio
ADP/ATP, shg jml ADP cukup besar dan akan
menaikkan aktivitas respirasi
B. Selama klimakterik terjd aktivitas malat
dekarboksilase dapat merubah asam malat
menjadi piruvat tanpa memerlukan oksigen dan
dihasilkan energi dlm bentuk NADPH
 Piruvat dekarboksilase mengubah asam piruvat
mjd asetaldehid dan karbondioksida tanpa
memerlukan O2.
 Dari aktivitas enzum tsb dihasilkan CO2 yg
cukup besar tanpa melibatkan oksigen.
 Selama pematangan buah apel kebutuhan
oksigen sedikit ttp CO2 yg dibebaskan sgt
byk.peristiwa ini dikenal dg MALLAT EFFECT
 Pada apel ternyata pd pra klimakterik terjd
kenaikan nyata sintesa lemak dan protein.pada
puncak klimakterik ada kenaikan enzim malat
dekarboksilase .
 Perubahan selama klimakterik
1. Tahap praklimakterik: susunan sel masih
terorganisasi dg baik
2. Tahap klimakterik : kloroplast pecah dan
terfragmentasi, endoplasmik retikulla
terdegradasi, sitoplasma penuh dg partikel
hsl degradasi ttp mitokondria tetap utuh.
3. Pascaklimakterik : kloroplast hilang,
endoplasmik retikulla hilang,mitokondra
mulai terdegradasi, ini diduga sumber
energi terakhir untuk kehidupan sel
selanjutnya.
4. Fotosintesa dan respirasi sgt menurun
Pengertian sifat-sifat buah klimaterik dan
nonklimaterik dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk
untuk pemanenan.
Buah yang bersifat non klimaterik, setelah dipetik
tidak terjadi proses pematangan, maka harus dipetik
pada waktu telah masak optimal.
Sedangkan buah yang bersifat klimaterik dapat
dipetik sebelum masak optimal karena setelah
pemetikan dapat berlangsung proses pematangan.
KELAYUAN
 Kelayuan (senescence) : suatu tahap normal yg
selalu terjadi dalam siklus kehidupan tanaman
secara skematis
 Senescence dapat terjd setiap saat dlm tahap
siklus kehidupan tan. Mis. Tan masih muda,
bila terjd luka mk tan tsb dpt langsung menjadi
layu tanpa melalui tahap dewasa
 Tanda-tanda

1. Mulai menguningnya daun


2. Perontokan daun, buah dan bagian bunga,
3. Pematangan buah
4. Pengurangan daya tahan thd penyakit
5. Perubahan dalam sel
 Perubahan dalam sel
1. Kerusakan mitokondria pd tahap setelah lewat
klimakterik. Suplai energi untuk keperluan
metabolisme sel berkurang dan akhirnya
berhenti shg menyebabkan kelayuan
Dapat dijelaskan dg menghitung harga
perbandingan antara produksi ATP dg konsumsi
oksigen (PO ratio)
Nilai PO ratio pd saat pra klimakterik adalah 2.32
Nilai PO ratio pd saat lewat klimakterik adalah
0.66
Penurunan nilai tsb krn rusaknya tempat
memproduksi ATP dlm sel yi: mitokondria
 Faktor mempercepat senescence
Timbulnya bunga
Pohon tomat setelah berbunga pertumbuhan mjd
Lambat dan setelah berbuah akan mati.
Kubis : setelah keluar bunga tanaman akan mati
Ttp bila bunganya dipotong pertumbuhannya akan
terus berlangsung sampai keluar bunga lg.

Alasan : bunga dpt mempercepat pelayuan


mungkin disebabkan adanya mobilisasi zat
makanan untuk pertumbuhan biji (buah) dimana
sebagian besar asam amino digunakan.
 Peranan hormon
1.Auksin dapat menghambat perontokan bunga
2. Gibberalin dapat menghambat pematangan
pisang dan tomat
3.Sitokinin dapat mengahambat terjadinya
senescence pada kubis . Mempengaruhi
kandungan klorofil yg tertinggal dalam daun
kubis shg tetap segar.
WASSALAM

SEE YOU NEXT TIME

Anda mungkin juga menyukai