XII MIPA 1
Naiknya kotiledon ke permukaan tanah karena ketika pada bagian hipokotil dari embrio tumbuh lebih
panjang dibandingkan bagian epikotil.
Menurut Sutopo (2002), perkecambahan epigeal adalah di mana munculnya radikula yang diikuti
dengan hipokotil yang memanjang secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke
atas permukaan tanah.
Perkecambahan Hipogeal:
Perkecambahan hipogeal adalah kebalikan dari epigeal. Perkecambahan hipogeal merupakan
pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pada masa
awal pertumbuhan embrio bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.
Pada perkecambahan hipogeal tunas plumula akan naik ke atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di
bawah tanah.
FAKTOR EKSTERNAL
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air
dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada
padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan
unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.
8.Ciri-ciri enzim:
Ciri-ciri enzim sebagai biokatalisator:
A. Bersifat katalis yang mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi.
B. Memiliki sisi aktif tempat reaksi dipercepat.
C. Bersifat spesifik dan hanya membantu percepatan reaksi tertentu.
D. Peka terhadap perubahan suhu dan keasaman, sehingga hanya bekerja pada suhu dan pH tertentu
Sebagai Katalisator:
Sifat enzim yang pertama yaitu berperan sebagai katalisator. Enzim merupakan katalis yang bisa
merubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi. Tanpa adanya enzim, sebuah reaksi sangat sulit terjadi,
sedangkan dengan adanya enzim, kecepatan reaksinya bisa meningkat sampai 107 hingga 1013 kali.
Misalnya saja, enzim katalase yang mengandung ion besi (Fe) yang dapat menguraikan 5.000.000
molekul hidrogen peroksida (H2O2) permenit pada 00C. Hidrogen peroksida tersebut hanya bisa
diuraikan oleh atom besi, namun satu atom besi akan membutuhkan waktu 300 tahun untuk bisa
menguraikan sejumlah molekul H2O2 yang mana oleh satu molekul katalase yang mengandung satu
atom besi dapat diuraikan dalam satu detik saja.
Menurut teori ini, suatu enzim hanya bekerja untuk satu jenis substrat saja yang akan berikatan pada sisi
aktif. Enzim diibaratkan sebagai gembok dan substrat diibaratkan sebagai kunci.
Enzim bergabung dengan substrat membentuk kompleks enzim-substrat. Substrat diubah menjadi
produk kemudian lepas dari enzim.
1. Glikolisis
Reaksi ini terjadi di dalam sitoplasma dan tidak memerlukan adanya oksigen. Glikolisis merupakan dasar
dari terjadinya respirasi anaerob.
Pada glikolisis, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat. Reaksi ini terjadi dalam
dua fase, yaitu fase persiapan dan fase oksidasi. Hasil dari reaksi glikolisis dari satu molekul glukosa
adalah dua molekul asam piruvat dan dua molekul ATP.
Pada proses sebelumnya, terjadi glikolisis karena tidak ada oksigen. Namun, jika terdapat cukup oksigen,
maka akan terjadi dekarboksilasi oksidatif. Proses ini mengubah asam piruvat menjadi asetil-KoA.
Dekarboksilasi oksidatif piruvat ini terjadi di dalam mitokondria. Reaksi ini sangat kompleks dan
membutuhkan beberapa kofaktor dari suatu kompleks enzim.
3. Daur sitrat
Senyawa asetil-KoA yang dihasilkan pada tahap dekarboksilasi oksidatif piruvat diuraikan kembali
menjadi karbon dioksida. proses ini disebut daur sitrat karena senyawa C yang pertama kali dibentuk di
dalam daur ini adalah asam sitrat.
4. Oksidasi terminal
Respirasi pada tumbuhan
Molekul hidrogen yang dihasilkan pada tahap 1 sampai 3 akan berubah menjadi air. Proses ini terjadi
melalui rantai sistem redoks, yaitu sistem transpor elektron yang sangat panjang. Energi yang
dibebaskan oleh transpor elektron ini digunakan untuk pembentukan ATP.
Pernyataan dua betul karena respirasi anaerob hanya berlangsung di dalam sitoplasma ataupun sitosol
karena tidak melibatkan tahap-tahapan tertentu di dalam organel sel.
Pernyataan tiga salah karena respirasi anaerob atau fermentasi dapat dilakukan oleh berbagai jenis sel
eukaryotik contohnya sel jamur dan sel hewan.
Pernyataan empat betul karena total hasil bersih ATP dari respirasi anaerob hanyalah dua molekul.
17.Gambar kloroplas, menentukan bagian ynag berperan sebagai penangkap sinar Matahari dan fotolisis
air
luas permukaan tilakoid, membantu menyerap lebih banyak cahaya ke dalam klorofil.
Dilansir dari Biology LibreTexts, hidrogen, hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), atau metana (CH4)
digunakan sebagai sumber energi kimia. Bersama dengan kerbon dioksida dan oksigen, sumber energi
kimia tersebut dioksidasi untuk menghasilkan karbohidrat.
2n = 21
2 gamet
31. Persilangan antara bunga anggrek warna ungu (DD) dengan bunga anggrek warna putih (dd). Warna
ungu (D) dominan terhadap warna putih (d). Tentukan rasio fenotipe dan genotipe dari persilangan
tersebut hingga filial ke 2!
Pembahasan:
Parental Generasi 1
(P1) Fenotipe = anggrek ungu X anggrek putih
Genotipe = DD X dd
Gamet = Dd
Keturunan F1 = 100% Uu (anggrek berbunga ungu)
Parental Generasi 2
P2 Fenotipe = anggrek ungu X anggrek ungu
Genotipe = Dd X Dd
Gamet = DD, Dd, Dd, dan dd
Keturunan F2 = 75% anggrek ungu dan 25% anggrek putih
Sehingga perbandingan fenotipe anggrek berbunga ungu : anggrek berbunga putih = 3 : 1
P1 = tinggi x Pendek
Genotip. = TT x tt
Gamet. = T t
F1 = Tt = Tinggi
P2 = F1 x F1
Genotip = Tt x Tt
Gamet = T ,t T,t
F2 =
TT = tinggi
Tt = tinggi
Tt = tinggi
Tt = pendek
Maka perbandingan fenotip pada f2 = Tinggi. : pendek = 3 : 1
Kemudian perbandingan Genotip pada f2 = BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
33. Disajikan informasi persilangan penyimpangan semu hukum Mendel (kriptomeri) siswa dapat
menentukan perbandingan fenotipe pada F2 (erlangga:204)
Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya suatu gen dominan jika tidak berpasangan dengan gen
dominan dari alel lainnya. Contoh kasus kriptomeri terdapat persilangan bunga Linaria maroccana.
Biasanya pada kriptomeri perbandingannya 9:3: 4
34. Disajikan informasi persilangan penyimpangan semu hukum Mendel (Atavisme) siswa dapat
menentukan perbandingan fenotipe pada F2
Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan
fenotip yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus jengger ayam.
Jika ingin persilangannya (erlangga:195-196)
Biasanya pada avatisme perbandingannya 9:3:3:1
35. Disajikan informasi persilangan lalat buah, siswa dapat menghitung nilai pindah silang sesuai dengan
data yang ada dengan tepat
Rumus: Jumlah rekombinan
Nps = --------------------------------x100%
Jumlah total keturunan
Nps=Nilai pindah silang
RK=Rekombinan
KP=Kombinasi parental
Keterangan:
Kombinasi Parental (KP) adalah fenotipe yang sama dengan induknya.
Rekombinan (RK) adalah fenotipe rekombinan (fenotipe baru)
Contoh soal: Pada penyilangan antara jagung yang berbiji licin dan berwama kuning dengan jagung
berbiji kisut dan berwarna putih didapatkan data hasil keturunan sebagai berikut.
Fenotipe Licin, kuning Licin, putih Kisut, kuning Kisut, putih
Berapa persentase KP, RK, dan Nps pada hasil persilangan tersebut?
KP=(licin, kuning + kisut putih) =3.025 + 3.045 = 6.070
RK=(licin, putih + kisut, kuning)=210 + 240 = 450
Jumlah total keturunan = 6.070 + 450= 6.520
KP= 6.070/6.520 x 100% =93,1%
RK = 450/6.520 × 100%= 6,9%
Nps = 450/6.520 x 100% = 6,9%
Jadi nilai pindah silangnya adalah 6,9%
36. Disajikan peta silsilah tentang penyakit hemofilia,siswa dapat menentukan fenotipe dari keturunan
yang dimaksud
_Individu dengan jenis kelamin laki-laki tidak dapat menjadi carrier. Seorang laki laki hanya dapat
menjadi seorang dengan penyakit hemofilia atau normal. Sehingga, fenotipe untuk individu nomor 1
adalah normal.
_Pasangan orangtua dalam diagram pada soal merupakan dua orang yang tidak memiliki penyakit
hemofilia. Ayah pada diagram tersebut normal (tidak memiliki penyakit hemofilia). Ibu normal (tidak
memiliki penyakit hemofilia) dapat menjadi normal penuh atau pembawa sifat/carier.
_Keturunan yang dihasilkan pada diagram tersebut menunjukkan bahwa ada anak laki-laki dengan
penyakit hemofilia dan laki-laki normal. Kondisi ini hanya akan dipenuhi ketika ibu merupakan seorang
pembawa sifat hemofilia. Sehingga, fenotipe untuk individu nomor 2 adalah carrier.
37.Diberikan informasi perkawinan oarangtua pada kasus buta warna,menentukan persentase anak-
anaknya
Contoh soal:Perempuan berpenglihatan normal yang memiliki ayah buta warna menikah dengan laki-laki
berpenglihatan normal, mungkinkah akan melahirkan anak yang buta warna ?
Ayah buta warna (XbY) akan memiliki anak Perempuan normal yang carrier
P1: XBXb >< XBY
Carrier normal
G1: XBXb XBY
XB Xb
B
X XBXB XBXb
(normal) (normal carrier)
XB XBXB XBXb
(normal) (normal carrier)
Y B X bY
XY
(buta warna)
(normal)
Jadi dari hasil perkawinan Wanita carrier dengan laki-laki normal tersebut kemungkinan melahirkan
anak laki-laki buta warna,1/4 dari 100%=25%, 50% kemungkinan melahirkan normal, dan 25%
persentase kemungkinan melahirkan wanita normal carrier.
38.Informasi perkawinan oarangtua pada kasus Albino,menentukan pernyataan yang tepat terkait
peluang anak-anak mendapatkan kelainan albino dari orangtuanya.
Orang normal mempunyai genotipe AA(normal) atau Aa(normal carrier) , sedangkan orang albino
genotipenya aa.Kelainan albino dibawa oleh gen yang bersifat resesif.Artinya, albino dapat terjadi pada
anak yang lahir dari kedua orang tua albino atau kedua orang tua normal yang membawa gen
albino/Aa(normal carrier)
Gambar di atas adalah contoh peluang anak-anak dari perkawinan orang tua yang keduanya membawa
gen albino /Aa (normal carrier)
39.gambar penderita kelainan genetik,menentukan nama kelainan yang dideritanya