Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Adapun pengertian dari
pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, dan tinggi batang karena adanya pembelahan mitosis
atau pembesaran sel. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan atau
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh faktor internal (Gen dan hormon) dan faktor
eksternal (makanan, air, suhu, kelebaban, oksigen, cahaya).

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh membesar.
Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.

Berbicara tentang cahaya, tumbuhan juga memerlukan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan tidak
selalu sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu.

Cahaya matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia.
Baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan
energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari dan air akan sangat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil dibuat dari hasil-hasil
fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun
menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak.

Intensitas cahaya dan lama penyinaran dalam fotosintesis berpengaruh pada tumbuhan , terutama pada
pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi tumbuhan. Di daerah tropis, lamanya siang dan malam
kira-kira sama, yaitu 12 jam. Di daerah yang memiliki empat musim, lamanya siang hari dapat mencapai
16-20 jam. Respons tumbuhan terhadap lamanya penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme.
Respon tumbuhan terhadap fotoperiodik dapat berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan, dan
perkembangan. Sehingga kami mengambil judul laporan penelitian “Pengaruh Intensitas Cahaya
terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian

1. Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan.

2. Mengamati dan mengukur kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau atau kacang merah.

3. Membandingkan kecepatan tumbuh di tempat yang berbeda intensitas cahaya.

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis nol : Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau

2. Hipotesis terikat : Cahaya matahari tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau

E. Variabel

1. Variable bebas : Cahaya Matahari

2. Variabel terikat : Tanaman kacang hijau (tinggi tanaman, lebar daun dan jumalah daun)

3. Varabel terkontrol : Kadar air, jenis tanah, kelembapan dan pH tanah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume dan jumlah sel secara
irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantitatif.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah
faktor internal yang meliputi gen,dan hormone. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai
dari proses perkecambahan yang diawali proses imbibisi (penyerapan air) yang berfungsi melarutkan
cadangan makananan dan menginduksi aktivitas enzim hidrolitik.

Aktivitas enzim ini dikendalikan oleh gen. Aktivitas metabolik dalam perkecambahan juga dipengaruhi
oleh gen. Hormon- hormone tersebut antara lain auksin yang berfungsi merangsang pembelahan sel-sel
kambiun untuk membentuk xylem dan floem, dan meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
Giberelin yang berfungsi mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel, dan lain sebagainya. Faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah : Suhu,
cahaya, air, pH (Derajat keasaman), Oksigen, Nutrisi, dan Kelembapan udara.

Intensitas cahaya matahari adalah kualitas cahaya matahari untuk membantu tanaman untuk tumbuh
dan berfotosintesis. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini.
Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan
tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh,
daunnya teraba amat basah. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari
sangat menentukan proses fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari
ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya
matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk
hidup. Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur.

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.

2. Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air ke dalam vakuola.
Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi)
melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu. Perkembangan bij
berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi,
sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan
hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan
cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak
(Salisbury , F.B. and C.W. Ross, 1992).

Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan disahului
aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau
endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam
amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan
diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan
energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa
yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.

Pengaruh unsur cahaya menjadi perhatian serius. Hal tersebut dikarenakan hampir semua objek
agronomi berupa tanaman hijau yang memiliki kegiatan fotosintesa. Penerapan energi pelengkap dalam
bentuk kerja manusia dan hewan, bahan bakar, mesin, alat-alat pertanian, pupuk, dan, obat-obatan tidak
lain adalah sebagai usaha untuk meningkatkan proses konversi energi matahari ke dalam bentuk produk
tanaman. Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman. Hanya cahaya tampak
saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam kegiatan fotosintesisnya .

Radiasi matahari berupa cahaya tampak ditangkap oleh klorofil pada tanaman dalam proses yang
disebut proses fotosintesis. Hasil fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses pertumbuhan dan
cadangan makanan tanaman.Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari dikala matahari
menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan mengubah gas karbondioksida dan
unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini
dilakukan oleh zat hijau daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk
mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai cadangan energi, dan oksigen
sebagai hasil sampingannya

Reaksi fotosintesis terdiri atas dua tahapan yaitu : tahapan Reaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan
Reaksi Gelap ( disebut juga Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing tahapan menunjukkan
proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian reaksi yang tak terpisahkan
dari reaksi fotosintesis
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” yang diampuh oleh Bapak
Agus Pramono,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan tanaman. Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum
tentang Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi pembelajaran para siswa
yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan
pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang
integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas
mandiri ini.

Pontianak, 07 Agustus 2012

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu
ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat
dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan (pada waktu
yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan
jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya
bersifat fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan
yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi
karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan
metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya
dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau
lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor
cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah
menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam
kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui
pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan
seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?

2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat terang dan
dtempat gelap ?

3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan didua tempat?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau

2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang dan
tempat gelap)

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat.

D. Manfaat Praktikum

Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang kita lakukan yaitu sebagai
berikut.

· Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan siswa tentang
faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya kacang hijau.
· Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat mengetahui tingkat
pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji
kacang hijau.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah
peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi
dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel
dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga
tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas
sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.

b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.

c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi
bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan
individu.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal

· Gen

Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau
berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai
akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.

· Hormon

Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan
pertumbuhan.

Auksin : untuk membantu perpanjangan sel

Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel

sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel

etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang

Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka

Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :

- Rizokalin : Untuk pembentukan akar

- Aulokalin : Untuk pembentukan batang

- Filokalin : Untuk pembentukan daun

- Antokalin : Untuk pembentukan bunga

b. Faktor Eksternal

· Air

Fungsi air antara lain :


- Untuk Fotosintesis

- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim

- Membantu proses perkecambahan biji

- Menjaga (mempertahankan) kelembapan

- Untuk transpirasi

- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel

- Menghilangkan asam asbisat

· Suhu / Temperatur Lingkungan

Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi
dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang
lambat atau berhenti.

· Kelembaban Udara

Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih
mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

· Cahaya Matahari

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.

· Nutrien

Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan
mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan
tidak sempurna.

· Kelembapan

Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait
dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan
banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan
sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

B. Hipotesis

Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan biji kacang
hijau yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain

A. Alat dan Bahan

1. Alat-alat

· Gelas (2 buah)

· Cetok (1 buah)
· Kertas, pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1 buah)

· Kamera (1 buah)

2. Bahan-bahan

· Kacang hijau secukupnya (30 butir)

· Toples sebagai wadah (2 buah)

· Tanah secukupnya

· Lidi secukupnya

· Air secukupnya

B. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam

3. Memasukkan tanah kedalam dua toples menggunakan cetok.

4. Menanam 10 biji kacang hijau di masing-masing toples

5. Menandai masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi label nomor.

6. Menaruh satu toples di tempat terang.

7. Menaruh toples lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap.

8. Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing toples dengan air secukupnya. Penyiraman ini
dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.

9. Mengukur batang kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan kacang hijau.

10. Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap

Tanaman

Hari ke-

Keterangan

3
4

15,5

28

30,5

Berhasil

0,5

9,5

18

21

Berhasil

0,5

1
5

17

21

23

Berhasil

5,5

17

26

26,2

Berhasil

0,4

0,8

15

16

Berhasil

6
1

1,5

21

25

Berhasil

0,4

0,8

Berhasil

1,5

2,5

11

23

30,5

32,5
Berhasil

1,5

3,5

11

23

28

Berhasil

10

12

23

24,5

Berhasil

Rata-rata

1,03

1,71

4,5

12,1

21,05
23,32

· Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang

Tanaman

Hari ke-

Keterangan

0,1

0,3

11

16

17

Berhasil

0,2
0,5

7,5

10

14

14,5

Berhasil

0,2

0,5

10

13,5

14

Berhasil

0,2

0,5

11

16

19

Berhasil
5

0,1

0,3

10

Berhasil

0,2

0,5

4,5

10

11,5

Berhasil

0,3

0,7

6,5

10

13,5

15
Berhasil

0,1

0,4

11

12

Berhasil

0,1

0,3

0,8

6,5

7,5

Berhasil

10

0,1

0,3

0,8

3
7

11

Berhasil

Rata-rata

0,16

0,43

5,21

7,7

11,65

13.15

Keterangan pengamatan:

· Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.

· Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.

· Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.

· Hari keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.

B. Gambar Hasil Pengamatan

· Tumbuhan kacang hijau ditempat gelap


Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke - 6

· Tumbuhan kacang hijau di tempat terang

Hari ke 1
Hari ke 2

Hari ke 4

Hari ke 5

Hari ke 6

C. Pertanyaan

1. Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang ?

2. Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya lebih pucat,
diameter batang kecil dan lemah?

3. Bagaimana dengan warna daun pada tanaman kacang hijau yang ditanamdi tempat terang jika
dibandingkan daun tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap?

4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang
ditanam ditempat terang. Apakah istilah yang berkaitan dengan pertanyaan diatas ?

5. Apakah yang akan terjadi sesungguhnya, jika pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat gelap
dilanjutkan ? Jelaskan jawabanmu !

6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini !

Jawaban :

1. Kecepatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi, dari
tanaman kacang hijau di tempat terang, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak
berkembang. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang, tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2. Tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya) warnanya lebih pucat,
diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena tanaman yamg ditanam di tempat yang tidak
terkena cahaya, proses fotosintesis yang sangat memerlukan cahaya itu akan terhambat. Proses
fotosintesis adalah proses dasar tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Jika proses fotosintesis
terhambat, ketersediaan energi berkurang, maka tanaman yang dihasilkan pun mempunyai diameter
yang kecil, lemah, dan daunnya pucat karena kekurangan klorofil akibat tidak tersedianya cahaya.

3. Warna daun pada tanaman kacang hijau yang di tanam di tempat terang berwarna hijau dan
berkembang lebih baik dibandingkan tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap. Hal ini terjadi
karena intensitas cahaya yang baik, tanaman memiliki cukup klorofil, sehingga proses fotosintesis
berlangsung secara maksimal.

4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang
hidup di tempat terang. Istilah yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ETIOLASI. Etiolasi adalah
istilah bagi pertumbuhan tanaman yang tidak normal yang ditandai dengan tanaman yang tumbuh
sangat cepat, batang tinggi, kurus, dan lemah, serta warna daun yang pucat (tidak berwarna hijau) dan
tidak berkembang dengan baik.

5. Jika pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat gelap dilanjutkan, yang akan terjadi adalah
tanaman akan tumbuh semakin cepat, dan menghasilkan tanaman dengan batang yang tinggi, pucat,
lemah, dan daunnya tidak berkembang dengan baik atau dengan kata lain terjadi Etiolasi. Hal ini
disebabkan karena hormon auksin bekerja secara maksimal. Hormon auksin adalah hormon yang
berperan dalam pertumbuhan. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi
pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi. Pada tempat gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga
sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah yang lebih terang.
Selain itu, Proses fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari, sangat menentukan kualitas tanaman
yang baik. Jika di tempat gelap, tidak terkena cahaya maka tanaman yang dihasilkan pun kurang baik,
karena proses fotosintesis terhambat.

6. Kesimpulan dari praktikum ini adalah Tanaman yang hidup di tempat gelap akan tumbuh lebih
cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus dan daunnya tidak berkembang (Etiolasi) jika dibandingkan
dengan tanaman yang hidup ditempat terang dengan intensitas cahaya yang cukup, menyebabkan
tanaman dapat tumbuh dengan baik, sehat, segar, batang terlihat gemuk, tidak pucat, dan memiliki
cukup klorofil, meskipun membutuhkan waktu yang relatif lama dari tanaman yang ditanam di tempat
gelap.
D. Pembahasan

Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:

- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada yang
pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman
kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan
dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena
tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan
ada juga yang lambat.

- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.

- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna
hijau serta memiliki cukup klorofil.

Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara tumbuhan-tumbuhan tersebut


yaitu :

1. Faktor Cahaya

Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses
fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang
diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh
lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2. Faktor Suhu

Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja
enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau
dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.

3. Faktor Air dan Nutrisi

Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang
kekurangan air lambat laun akan layu.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.

1. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh
lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih
tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna
batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.

2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon
auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau
serta memiliki cukup klorofil.

B. Saran

· Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya
tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan
berhasil.

· Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

· Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam
dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil
percobaan itu baik dan valid.

DAFTAR PUSTAKA

· Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga

· Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta. Esis

1. Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap


Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di tempat dengan
intensitas cahaya rendah adalah 6,49 cm. Pada tempat yang gelap, kacang hijau tidak mendapatkan
cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat
aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat
namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada tempat gelap paling
cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap cenderung bengkok tetapi
batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

2. Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang

Pada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat besar,
akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar hormon auksin terurai oleh
sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kecambah 2,75 cm. Statistik ini paling
rendah dari semua data yang ada, yang berarti pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang
adalah yang paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh biji yang rusak atau
mungkin juga hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali akibat kelebihan cahaya

C. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya
(gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada
normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di
tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki
cukup klorofil.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak
sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang
hijau.

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau, biji
kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau
yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar &
tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya
matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan
batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja
hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

B. Saran

Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail
dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat
gelap.

DAFTAR PUSTAKA

Idel,Antoni dan Abdul Halim, ____. Pintar Biologi Untuk SMP Kelas 1,2,3. Surabaya: Gitamedia Press.

Primagama,Tim Penyusun.2007.Panduan Belajar Kelas IX.Yogyakarta: Primagama

http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan

http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html

http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-merupakan.html

http://karedok.net/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan
LAPORAN BIOLOGI KACANG HIJAU DEWI RAHMAWATI 2013 Page ii

DAFTAR ISI

Halaman

COVER

...................................................................................................... i

KATAPENGANTAR

...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI

...................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN

.................................................................................................... 1 A. Latar
Belakang .............................................................................................. 1 B. Rumusan
Masalah ......................................................................................... 2 C.
Tujuan ...................................................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

........................................................................................... 4 A. Kajian
Teori .................................................................................................. 4

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

.......................................................................................... 9 A. Alat Dan


Bahan .............................................................................................. 9 B. Langkah-Langkah
Percobaan .......................................................................... 10

BAB 4. HASIL PENGAMATAN

.......................................................................................... 12 A.

Table Hasil Pengamatan ............................................................................. 12 B.

Pembahasan .............................................................................................. 16 C.
Gambar Hasil Pengamatan

........................................................................ 21

BAB 4. PENUTUP

...................................................................................................... 25 A.

Kesimpulan ................................................................................................. 25 B.

Saran ...................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

...................................................................................................... 26

LAMPIRAN

...................................................................................................... 27

Anda mungkin juga menyukai