Anda di halaman 1dari 5

MATERI PELAJARAN IPA

Pertemuan 11
BAB IV Suhu dan Perubahannya.

B. Perubahan Akibat Suhu

1. Pemuaian Zat Padat

a. Pemuaian Panjang Zat Padat


You are here: Home / rumus fisika / Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Pemuaian zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau volume suatu
benda padat karena pengaruh panas (kalor). Contoh pemuaian zat padat seperti pemuaian
rel kereta yang telah disebutkan tadi.

Jenis-jenis Pemuaian Zat Padat


Benda padat pada prinsipnya mengalami pemuaian di semua bagian benda tersebut
(volume) tapi guna memudahkan mempelajarinya, pemuaian zat padat dibagi menjadi 3
yaitu :

1. Pemuaian Panjang

Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1 dimensi).
Coba amati kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding pada pagi hari,
itulah contoh dari muai pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar tergantung pada
konstanta muai panjang zat dan nilai konstanta tersebut akan berbeda-beda untuk tiap
zatnya. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat
adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula
benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.

Gbr. Alat Musschenbroek

Rumus pemuaian panjang


2. Pemuaian Luas
Contoh pemuaian luas yang bisa diamati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam.
Lempeng tipis logam akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan.
Kemampuan suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan oleh
koefisien muai luas dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α.
Rumus Pemuaian Luas

ΔA = Ao.β.ΔT
A = Ao + ΔA
A = A0 (1+β.ΔT)

Keterangan:

Ao = Luas Sebelum dipanaskan


A = luas setelah pemanasan
ΔA = penambahan luas
β = koefisien muai luas
ΔT = selisih suhu (kenaikan suhu)
Contoh soal pemuaian luas

Sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu


menerima kalor sehingga suhunya naik 50oC, jika koefisien muai panjang
lempeng logam tersebut adalah 0,001/oC maka berapa pertambahan luas
lempeng logam tersebut dalam satuan m2 ?

ΔA = Ao.β.ΔT
ΔA = Ao.2α.ΔT
ΔA  = 1.2.0,001.50 = 0,1 m2

3. Pemuaian Volume
Pemuaian volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3
dimensi. Karena itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian
volume suatu zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ =
3α.

ΔV = Vo.γ.ΔT
V= Vo + ΔV
V=  Vo(1+γ.ΔT)

Keterangan:

ΔV = penambahan volume
Vo = volume awal
ΔT = kenaikan suhu
γ = koefisien muai volume

Contoh Soal Pemuaian Volume

Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan  koefisien muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut
diberi kaalor  sehingga suhu awalnya yang 30oC mejadi 80oC, berapakah pertambahan
volume dan volume akhir kubus tersebut?

Pembahasan

ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 1000.3.0,001.(80-50)
ΔV = 150 cm2
V= Vo + ΔV
V=  1000 + 50 = 1050 cm2

2. Pemuaian Zat Cair dan Gas

Pemuaian Zat Cair.

Pada zat cair umumnya yang berlaku adalah pemuaian ruang (volume). Semakin tinggi
kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang satu
dengan yang lain umumnya berbeda, namun zat cair pada awalnya sama. Untuk seluruh
zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah besar. Pemuaian zat cair
dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat cair yang digunakan
adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turun zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat
pemuaian zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu.
Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang
sesuai dengan suhu benda. Suhu terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan
permukaan zat cair pada pipa kapiler tersebut. Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan indikasi perbedaan pemuaian yang
berbeda antara zat padat dan cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian
zat cair yang lebih besar dari muai zat padat.

Penerapan pemuaian zat cair Prinsip kerja termometer zat cair menggunakan prinsip
dasar pemuaian zat cair. Naiknya permukaan raksa mengindikasikan adanya pemuaian.
Semakin besar panas yang diterima, semakin besar pula tingkat kenaikan raksa.

Anomali air Hampir semua zat jika dipanaskan akan memuai dan jika didinginkan akan
menyusut. Namun, pada air tidak selalu terjadi seperti itu. Jika dipanaskan dari 0 derajat
selsius sampai 4 derajat selsius, volumenya justru menyusut. Sebaliknya, air akan memuai
jika mengalami pendinginan dari 4 derajat selsius sampai 0 derajat selsius.
Hal ini disebut anomali air. Fenomena anomali air tersebut menjelaskan mengapa pada
musim dingin, hanya air di permukaan danau yang menjadi es sedangkan di bagian bawah
ikan-ikan masih berenang.  

Gambar Pemuaian pada zat cair.


Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas

Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus
untuk pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat
cair. Ada satu variabel yang sangat menentukan pemuaian zat gas yaitu tekanan.
Kamu mungkin pernah melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah satu
contoh sederhana pemuaian gas.

Gambar Ilustrasi Pemuaian Zat Gas.


Contoh Pemuaian

Jenis Contoh
Pemuaian Zat Pemuaian Zat

1. Rel Kereta Api yang bengkok karena panas


2. Kabel listrik/telepon yang lebih kendur ketika siang hari
3. Bimetal pada alat-alat listrik seperti pada setrika yang
akan mati sendiri ketika sudah terlalu panas.
4. Pemuaian pada kaca rumah.
Pemuaian
5. Mengeling Pelat Logam Umumnya dilakukan
Zat padat
pada pembuatan container dan badan kapal besar.
6. Pemasangan Ban Baja pada Roda Lokomotif
Dilakukan dengan cara memanaskan ban baja hingga
memuai kemudian dipasangkan pada poros  roda,setelah
dingin akan menyusut dan mengikat kuat.

1. Termometer Memanfaatkan pemuaian zat cair


(raksa atau alkohol) pada tabung thermometer.
Pemuaian
2. Air dalam panci akan meluap ketika
Zat Cair
dipanaskan. (selain dipengaruhi oleh konveksi kalor
peristiwa ini juga dipengaruhi oleh pemuaian air)

Pemuaian 1. Balon yang meletus terkena panas.


(zat) Gas 2. Roda kendaraan yang meletus terkena panas

C. Manfaat dan Kerugian Pemuaian Zat

Beberapa pemuaian zat yang tidak terkendali bisa menjadi sesuatu yang merugikan
seperti rel kereta yang bengkok atau ban kendaraan yang pecah tiba-tiba karena terlalu
panas. Ini bisa menyebabkan kecelakann yang fatal. Yang paling penting adalah kita
mengatisipasinya sebaik mungkin seperti membuat jarak antar rel atau membuat ban
dari bahan yang tidak mudah memuai. Selain merugikan masih banyak juga manfaat dari
pemuaian zat sepeti pemuaian bimetal yang digunakan untuk pengamanan alat-alat
listrik dari kebakaran atau korsletting dan juga pemakaian listrik berlebih.

Anda mungkin juga menyukai