HANNIKY PERTIWI
850073566
UPBJJ – UT BATAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Tujuan Penelitian
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
C. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang
tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
F. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban :
1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm
2. Tidak, semua akar tumbuh ke bawah
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan
akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa gen dan hormon sedangkan faktor dari
luar yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, nutrisi dan air.
Kesulitan yang dialami penulis pada percobaan ini yaitu dalam menghitung panjang
akar, serta saat menggambarkannya secara manual pada tabel hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk melakukan praktikum
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
HANNIKY PERTIWI
850073566
UPBJJ – UT BATAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Tujuan Penelitian
C. Landasan Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan dan
hewan. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila
bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas
karena minyak tidak menguap.
Lemak sangat penting untuk tubuh manusia. Adapun fungsi lemak untuk tubuh
manusia yaitu :
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks
D. Prosedur Percobaan
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat
lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan : gunakan
hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1. Berilah nomor dan nama,
jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2)
margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7)
kacang tanah kering, (8) papaya, (9) santan, (10) susu.
6. Halukan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala
lilin. Teteskan margarine di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering
di atas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang
sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan
usap-usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada
kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan
kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu
atau senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas
manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada
tabel di lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Uji Lemak
F. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Bekas usapan kemiri terasa licin, sedangkan bekas usapan seledri dan papaya terasa
basah dan sedikit kasar akibat air yang terserap pada kertas.
2. Bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan pepaya tidak terlihat
transparan.
3. Bahan makan yang mengandung lemak yaitu minyak goreng, kemiri, margarine,
kacang tanah kering, santan, dan susu.
G. Pembahasan
Minyak goreng dan air menjadi patokan untuk menentukan mana bahan makan yang
berlemak, dan mana yang tidak berlemak. Dengan cara menyenter bekas tetesan minyak
goreng dan air tersebut pada kertas coklat. Hasilnya, bekas minyak goreng terlihat
transparan, sementara bekas air tidak. Maka setelah dilakukan percobaan pada bahan
makan lainnya, dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarine
Pada uji lemak, margarine yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa margarine mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
wortel tidak mengandung lemak.
4. Seledri
Pada uji lemak, daun seledri diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung
kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong kering
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Pepaya
Pada uji lemak, pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit, kemudian kertas dilihat menggunakan senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
pepaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit, kemudian kertas dilihat menggunakan senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang diteteskan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit, kemudian kertas dilihat menggunakan senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
H. Kesimpulan
Kesulitan yang dialami dalam praktikum ini yaitu pada saat mempersiapkan bahan-
bahan yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk melakukan praktikum
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
HANNIKY PERTIWI
850073566
UPBJJ – UT BATAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Tujuan Penelitian
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.
B. Alat dan Bahan
1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis
C. Landasan Teori
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang
dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses
pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan
mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan
makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna
makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang
membantu proses pencernaan kimiawi.
D. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan
2. Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Tulis bagian-bagiannya pada lembar kerja
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
E. Hasil pengamatan
F. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan :
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dan jelaskan!
Jawaban :
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu mulut, lambung, dan
usus halus.
2. Pada mulut, enzim yang dihasilkan yaitu enzim ptialin
Pada lambung, enzim yang dihasilkan yaitu pepsin, renin, dan asam klorida (HCl)
Pada usus halus, enzim yang dihasilkan yaitu enzim amilase, tripsin, dan lipase
3. Enzim ptialin pada mulut mengubah amilum menjadi maltosa.
Pepsin pada lambung mengubah protein menjadi pepton.
Renin pada lambung mengendapkan protein susu (kasein).
Asam klorida/HCl pada lambung mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin,
mengasamkan makanan, dan membunuh kuman.
Amilase pada usus halus mengubah zat tepung menjadi amilum.
Tripsin pada usus halus mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
Lipase pada usus halus mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
G. Pembahasan
1. Mulut
Pada mulut terjadi 2 macam proses pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik menggunakan gigi dan lidah.
Pencernaan kimiawi menggunakan kelenjar ludah yang mengandung enzim ptialin
(enzim yang mengubah amilum menjadi maltosa).
2. Faring
Merupakan percabangan antara saluran pencernaan (orofaring) dan saluran
pernafasan (nasofaring). Terdapat epiglotis yang berfungsi mengatur jalannya
makanan agar tidak masuk pada saluran pernafasan.
3. Esofagus/Kerongkongan
Terjadi gerak peristaltik yaitu gerak meremas dan mendorong makanan agar dapat
turun ke saluran berikutnya.
4. Lambung
Pencernaan berlangsung secara kimiawi yang melibatkan enzim, yaitu :
Pepsin: mengubah protein menjadi pepton.
Renin: mengendapkan protein susu (kasein).
Asam klorida/HCl: mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin,
mengasamkan makanan, dan membunuh kuman.
5. Usus Halus
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Proses pencernaan makanan di
usus halus dibantu enzim pencernaan makanan yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Enzim tersebut adalah sebagai berikut :
Amilase: mengubah zat tepung menjadi amilum.
Tripsin: mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
Lipase: mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
6. Usus Besar
Usus besar adalah proses akhir dari saluran pencernaan. Proses pencernaan yang
terjadi adalah penyerapan air dan pembusukan makanan oleh bakteri Escherichia
coli.
7. Anus
Anus adalah bagian akhir dari proses pencernaan makanan. Sisa zat makanan yang
tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses.
H. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari
makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim
yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah
dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi
sederhana oleh enzim, asam, dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan
Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
https://idschool.net/sd/enzim-pencernaan-dan-proses-pencernaan-makanan/
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
UPBJJ – UT BATAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. Tujuan Penelitian
Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
B. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah.
2. Tabung reaksi 14 buah.
3. Rak tabung reaksi 1 buah.
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5. Pengaduk 7 buah.
6. Mistar dengan skala mm 1 buah.
7. Kertas untuk label secukupnya.
8. Air ledeng / air PDAM secukupnya.
9. Bawang merah 14 siung.
10. Detergen serbuk 1 gram.
C. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan hidup adalah kontaminasi komponen fisik dan biologis dari
sistem bumi atau atmosfer sedemikian rupa dimana proses lingkungan terganggu.
Demikian pengertian menurut Kemp (1998:129).
Pencemaran lingkungan dapat terjadi di tanah, udara, maupun air.
Kualitas lingkungan yang baik merupakan modal dasar penting bagi terlaksananya
pembangunan yang berkelanjutan. Kualitas lingkungan berpengaruh terhadap kualitas
hidup masyarakat lokal, penduduk yang bekerja, serta yang berkunjung ke daerah
tersebut. Banyak aktivitas manusia yang memiliki dampak buruk terhadap kualitas
lingkungan karena pengelolaan sampah dan limbah yang kurang baik, kepedulian
masyarakat yang rendah terhadap kebersihan lingkungan, penggunaan bahan-bahan
yang tidak mampu didegradasi oleh alam yang berdampak serius terhadap kualitas
lingkungan.
D. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang
berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label
sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
E. Hasil pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
F. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan :
4. Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban :
4. Ekosistem yang memiliki jenis komponen biotik lebih banyak adalah ekosistem darat
alami. Hal tersebut dikarenakan dalam ekosistem darat alami pertumbuhan dan
perkembangan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa setiap
ekosistem memiliki komponen biotik dan abiotiknya sendiri. Kepadatan populasi pada
setiap ekosistem berbeda. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen
abiotik yang terjadi pada alam, seperti pada hutan, merupakan ekosistem darat alami. Hal
ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Pertumbuhan komponen biotiknya
tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi di kebun pertanian merupakan ekosistem buatan. Dimana
dalam ekosistem tersebut, terdapat campur tangan manusia. Diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
H. Kesimpulan
1. Jenis komponen pada ekosistem darat alami lebih banyak dibanding ekosistem darat
buatan.
2. Ekosistem darat alami proses terjadinya tidak ada campur tangan manusia, sedangkan
pada ekosistem darat buatan terjadi karena adanya campur tangan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
https://hot.liputan6.com/read/4513270/mengenal-macam-macam-ekosistem-dan-contohnya-
dari-alami-hingga-buatan
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir