UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL
1. Jelaskan definisi dan ruang lingkup Penelitian Tindakan Kelas! Dan apa yang
3. Pilih satu materi dalam pembelajaran, temukan masalahnya, dan strategi yang tepat untuk
1. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan. Perbaikan tersebut diprakarsai dari dalam diri guru sendiri (an inquiry of
practice from within), bukan oleh orang dari luar. Hal ini berbeda dengan penelitian
biasa, yang secara umum adanya masalah ditengarai (ditandai) oleh peneliti yang
biasanya berasal dari luar lingkungan yang mempunyai masalah tersebut.
Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang
paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari
lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan
guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Ini berarti, guru
mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di dalam kelas, apa dampak
tindakan tersebut bagi siswa, dan kemudian yang terpenting guru mencoba
memikirkan mengapa dampaknya seperti itu. Metodologi yang digunakan agak
longgar, namun sistematik, sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan rencana yang
dibuat.
Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini
adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan
dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan.
Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola :
perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang). Ini tentu
berbeda dengan penelitian biasa, yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang
berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan kelas, yaitu adanya
tindakan yang berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik.
Keterbatasan PTK :
Validitasnya masih sering disangsikan.
Tidak dimungkinkan melakukan generalisasi karena sampel sangat terbatas.
Peran guru yang bertindak sebagai pengajar dan sekaligus peneliti sering membuat
dirinya menjadi sedikit kesulitan.
3. Materi perpangkatan dalam matematika. Masalah yang sering dialami oleh siswa yaitu
kesulitan dalam memahami konsep perpangkatan, serta kurangnya minat siswa dalam belajar
karena materi ini dianggap sulit oleh siswa.
Strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan manggunakan media
pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar, serta memudahkan siswa untuk
memahami konsepnya.
Dalam hal ini saya akan menggunakan Galaksi Matematika. Media ini menampilkan planet-
planet dan dalam satu planet terdapat beberapa titik yang diberikan angka-angka
perpangkatan 1 sampai 20, namun ada beberapa pengecoh juga dan cara mainnya yaitu
mengocok undian dan mengambil 2 kertas, jika mendapatkan kertas dengan angka 1 dan 5
maka dijumlahkan menjadi 6 dan dipangkatkan menjadi 36, lalu kita tancapkan pin kecil ke
angka yang sesuai di sebuah planet.
Media pembelajaran ini dikhususkan untuk memahamkan siswa terhadap konsep
perpangkatan.
4. Siklus dalam PTK adalah satu putaran prosedur yang di dalamnya meliputi tahapan kegiatan
perencanaan strategi pembelajaran, tahapan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan strategi
yang telah disiapkan, yang diamati tingkat keberhasilannya, dan dievaluasi apakah tingkat
keberhasilan sudah mencapai yang ditargetkan. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
strategi yang telah direncanakan, bisa terdiri dari satu atau beberapa pertemuan yang
merupakan kelanjutan dalam satu unit strategi yang telah direncanakan. Misalnya, pertemuan
pertama untuk tahapan pembelajaran menulis berupa pembangkitan skemata siswa (schemata
activation) dilanjutkan dengan drafting awal, pertemuan kedua adalah tahapan peer editing
dan revising, dan pertemuan ketiga melanjutkan tahapan publishing. Dalam contoh ini tiga
pertemuan dilaksanakan dalam satu siklus.