Disusun oleh :
Disusun untuk memenuhi tugas laporan individu dalam kegiatan pengamatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman pada mata pelajaran Biologi kelas XII bab Pertumbuhan dan
Perkembangan
Disusun oleh :
Mario Hermawan Setiadi
XII MIPA-5 / 16
Menyetujui,
A. Judul Penelitian
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
C. Lokasi Penelitian
Penelitian (Eksperimen) dilakukan di rumah peneliti yang berada di Komplek Puri
Cipageran Indah 1 Blok E, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
D. Rumusan Masalah
Apakah intensitas cahaya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap tanaman kacang hijau
2. Mengetahui bagaimana proses perkecambahan kacang hijau
3. Mengetahui kondisi optimal untuk hormon auksin supaya bekerja secara maksimal
4. Mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang terkena cahaya
matahari langsung dengan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari langung
F. Landasan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Hijau
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan
merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan
irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa dormasi
pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan
dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan
pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan
pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder
dan floem sekunder.
2. Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Tanaman memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya
matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan
kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.
Cahaya matahari merupakan faktor yang menghambat pertumbuhan karena cahaya dapat
menyebabkan translokasi (perpindahan lokasi) hormon. Hal ini dapat dibuktikan dengan
meletakkan 2 pot kecambah di dua tempat yang berbeda (gelap dan terang). Tanaman
yang berada pada tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dengan batang yang panjang
namun lemah. Hal ini disebut dengan Etiolasi.
Lamanya cahaya dalam menyinari tumbuhan juga mempengaruhi pertumbuhannya,
dengan ditandai dengan tanggapan tertentu. Tanggapan-tanggapan tumbuhan terhadap
lamanya penyinaran disebut Fotoperiodisme.
3. Hormon Auksin
Merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) yang dihasilkan dari sekresi pada titik
tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun
muda, bunga, buah dan kambium.
Auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu
zat yang justru menghambat terjadinya pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan
batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena matahari akan lebih lambat
dibandingkan dengan sel-sel jaringan sisi pada batang yang tidak terkena matahari.
Selain merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel
akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut
yang berfungsi sebagai penyerapan air mineral, mempercepat aktivitas pembelahan sel-sel
titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel menjadi
jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
G. Hipotesis
H0 : Intensitas cahaya tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
H1 : Intensitas cahaya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
• Variabel kontrol : Jenis tanaman kacang hijau; media tanam; intensitas penyiraman
Definisi operasional : Maksud dari jenis tanaman kacang hijau yaitu spesies kacang
hijau yang digunakan sama pada setiap gelas; media tanam yang digunakan yaitu kapas
yang ditempatkan pada gelas plastik; intensitas penyiraman yaitu sekali sehari
I. Alat dan Bahan
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan eksperimen :
J. Langkah Kerja
Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan eksperimen :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan selama melakukan eksperimen
Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses eksperimen berupa penanaman biji hingga
pengamatan
2. Ambil mangkuk dan isi mangkuk dengan air mineral
3. Masukkan 54 biji kacang hijau ke dalam mangkuk yang telah diisi dengan air
4. Rendam biji kacang hijau tersebut selama 12 jam
5. Siapkan 3 buah gelas plastik
6. Masukkan beberapa lapis kapas pada setiap gelas. Lapisan kapas diusahakan tebal
7. Setelah biji direndam selama 12 jam, masukkan masing-masing 18 biji kacang hijau
pada gelas yang telah diisi kapas menggunakan sendok
8. Setelah masing-masing gelas berisi 18 biji kapas yang diletakkan di atas lapisan kapas
teratas, siram masing-masing gelas dengan air sebanyak 12 ml
9. Letakkan masing-masing gelas pada tiga tempat yang memiliki intensitas cahaya yang
berbeda
10. Siramkan air pada masing-masing gelas setiap harinya sebanyak satu kali sehari
11. Lakukan pengamatan, pengukuran tinggi batang, dan dokumentasi setiap harinya
K. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah biji kacang hijau
L. Unit Penelitian
Unit penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas plastik berukuran sedang
M. Perlakuan
Terdapat 2 jenis perlakuan pada penelitian kali ini, antara lain yaitu :
• Perlakuan yang dibuat beda
Yaitu intensitas cahaya pada tempat dimana tanaman disimpan, yaitu pada tempat
dengan intensitas cahaya terang, redup, dan gelap.
• Perlakuan yang dibuat sama
Yaitu jenis kacang hijau, media tanam, intensitas penyiraman air, jenis air, dan pH air
yang digunakan untuk penyiraman
N. Pengulangan
Peneliti pada penelitian ini melakukan beberapa pengulangan dengan maksud untuk
….meminimalisir terjadinya kegagalan dalam eksperimen, yaitu sebagai berikut :
• Tanaman yang disimpan di tempat gelap
Dilakukan pengulangan sebanyak 18 kali, maka pada gelas plastik terdapat 18 biji
• Tanaman yang disimpan di tempat redup
Dilakukan pengulangan sebanyak 18 kali, maka pada gelas plastik terdapat 18 biji
• Tanaman yang disimpan di tempat terang
Dilakukan pengulangan sebanyak 18 kali, maka pada gelas plastik terdapat 18 biji
30
25
20
15
10
0
Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
30
25
20
15
10
0
Hari ke-0 Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Dari data yang didapat dari pengamatan dan penelitian selama 6 hari, dapat dilihat bahwa
tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada 3 tempat berbeda dengan intensitas cahaya
yang berbeda pula memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut penjelasannya :
Hal ini tidak lepas dari peran hormon auksin yang mampu bekerja secara maksimal
apabila tanaman mendapatkan sedikit cahaya. Hormon auksin sendiri berperan dalam
proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar, maupun pertumbuhan
batang. Hormon auksin juga berperan dalam proses percepatan perkecambahan, dan
percepatan proses pembelahan sel.
Namun, tanaman yang disimpan di tempat gelap memiliki batang yang rapuh, pucat,
dan melengkung, walaupun batang tersebut tumbuh tinggi. Selain itu, daun yang
tumbuh pada tanaman yang disimpan di tempat gelap relatif kecil, pucat, dan tipis. Hal
ini terjadi karena tumbuhan mengalami etiolasi yang mengakibatkan batang panjang
namun rapuh, tipis, dan pucat dikarenakan kekurangan klorofil. Klorofil hanya bisa
dihasilkan melalui fotosintesis yang hanya dapat terjadi apabila tumbuhan terkena sinar
matahari secara langsung.
• Tanaman yang disimpan di tempat redup
Tanaman kacang hijau yang disimpan di tempat redup mendapatkan intensitas cahaya
yang sedang, dan juga tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung. Tanaman
yang disimpan di tempat redup memiliki rata-rata pertumbuhan per hari di angka 4,483
cm, tidak jauh dari rata rata tumbuhan yang disimpan di tempat redup. Dari sini, dapat
disimpulkan bahwa tanaman yang disimpan di tempat redup (memiliki intensitas
cahaya rendah) dapat tumbuh dengan cepat. Peristiwa ini dapat disebut sebagai
etiolasi, sama halnya dengan etiolasi yang terjadi pada tanaman yang disimpan di
tempat gelap.
Tanaman yang disimpan di tempat gelap memiliki batang yang cukup rapuh, sedikit
pucat, dan melengkung, walaupun batang tersebut tumbuh tinggi. Selain itu, daun yang
tumbuh pada tanaman yang disimpan di tempat redup relatif kecil, sedikit pucat, dan
tipis. Namun, daun pada tanaman yang disimpan di tempat redup sedikit lebih hijau
dibanding daun pada tanaman yang disimpan di tempat gelap. Hal ini terjadi karena
tumbuhan yang disimpan di tempat redup mendapatkan sinar matahari secara tidak
langsung dalam waktu yang singkat.
Tanaman yang disimpan di tempat terang memiliki batang yang kuat, hijau, dan
tumbuh ke arah cahaya matahari. Tetapi, batang tersebut tumbuh dengan lambat. Selain
itu, daun yang tumbuh pada tanaman yang disimpan di tempat terang relatif besar,
sangat hijau, dan cukup tebal. Hal ini membuktikan bahwa tanaman tersebut tumbuh
sehat walaupun lambat. Hal ini disebabkan karena tanaman ini mendapat cahaya
matahari secara langsung yang membuatnya dapat berfotosintesis dan juga
menghasilkan klorofil, yang membuat tanaman lebih hijau. Hasil fotosintesis yang
merupakan nutrisi bagi tumbuhan membuat bagian-bagian tumbuhan ini tumbuh
dengan kokoh dan sehat.
Q. Kesimpulan
Dari penelitian “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang
Hijau” yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa intensitas cahaya memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Hal ini membuktikan bahwa
hipotesis 1 (H1) yang berbunyi “Intensitas cahaya memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau” terbukti benar.
Intensitas cahaya tidak hanya berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman
kacang hijau saja, tetapi berpengaruh juga terhadap kualitas dan kesehatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kacang hijau. Intensitas cahaya rendah dapat menyebabkan
tumbuhan dapat tumbuh dengan cepat, yang disebut dengan etiolasi. Hal ini diakibatkan
kerja hormon auksin yang maksimal ketika tumbuhan berada dalam lingkungan yang
memiliki intensitas cahaya yang rendah. Namun, tumbuhan yang mengalami etiolasi tidak
akan tumbuh dengan optimal. Batang tumbuhan yang mengalami etiolasi akan sangat rapuh
dan juga pucat, dikarenakan tumbuhan tersebut tidak mendapat nutrisi dan klorofil yang
dihasilkan ketika tumbuhan terkena cahaya dan cahaya matahari secara langsung. Ketiadaan
nutrisi tersebut dikarenakan tumbuhan tidak dapat berfotosintesis. Fotosintesis hanya dapat
terjadi ketika tumbuhan memiliki klorofil dan mendapat cahaya matahari yang cukup.
Dengan demikian, tanaman disarankan untuk disimpan di tempat yang memiliki intensitas
cahaya yang tinggi serta mendapatkan cahaya matahari secara langsung agar tumbuhan
tersebut dapat tumbuh dengan optimal. Walau hasil yang didapat akan lambat, tetapi
tumbuhan dapat tumbuh dengan struktur dan nutrisi yang jauh lebih baik dibanding
tanaman yang disimpan di tempat yang gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Irmaningtyas. 2018. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Penerbit Erlangga. Jakarta
Tabel 1.1 – Dokumentasi Penelitian Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Tempat Terang
Hari
Gambar Deksripsi
Ke -
Tabel 1.2 – Dokumentasi Penelitian Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Tempat Redup
Hari
Gambar Deksripsi
Ke -
Tabel 1.3 – Dokumentasi Penelitian Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Tempat Gelap
Hari
Gambar Deksripsi
Ke -
Gambar Deksripsi
Dokumentasi bukti
pengerjaan oleh saya sendiri
Dokumentasi perbandingan
ketiga tanaman di hari ke-4
Dokumentasi perbandingan
ketiga tanaman di hari ke-5
Dokumentasi perbandingan
ketiga tanaman di hari ke-6