Anda di halaman 1dari 7

.

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: EKOSISTEM

1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat


a. Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Batu Tidak Bergerak
2 Pasir Tidak Bergerak
3 Tanah Tidak Bergerak
4 Cahaya Terang
5 Air Keruh, tidak jernih

Komponen Biotik ekositem darat alami


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bunga kertas Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
2 Bunga soka Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
3 Pohon jambu Burung Cacing tanah
4 Pohon belimbing Ulat Belatung
5 Pohon mangga belalang Cacing tanah

Komponen abiotik ekosistem darat buatan


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Vas bunga Tidak bergerak
2 Tanah merah Tidak bergerak
3 Kolam Tidak bergerak
4 Air Jernih
5 Angin Semilir

Komponen biotikekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bayam Capung Jamur
2 Sawi Burung Jamur
3 Lumut Katak Bakteri
4 Pohon Pepaya Ulat Jamur
5 Rumput teki Belalang Bakteri

b. Pembahasan
komponen ekosistem darat buatan dan ekosistem darat alami lebih banyak ekosistem darat buatan.
Hal ini dapat dilihat dari Tabel diatas.
c. Kesimpulan
Ekosistem darat buatan tidak selalu memiliki komponen penyusun yang lengkap seperti ekosistem
darat alami.
d. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dan ekosistem perairan dalam percobaan 1
adalah ekosistem darat lebih banyak jumlahnya.

2. Judul percobaan ekosistem perairan


a. Hasil pengamatan
Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu Sedang
2 Cahaya panas
3 Angin Sedang
4 Tanah Becek
5 Air Tersedia
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Kangkung Mikroba Air Tawar Siput
2 Genjer Cacing Bakteri
3 Enceng Gondok Katak Bakteri
4 Lumut Ular Jamur
5 Teratai Udang

b. Pembahasan
Hasil pengamatan pada ekosistem perairan antara komponen abiotik perairan dan komponen biotik
perairan lebih banyak komponen biotik perairan. Hal ini dapat dilihat dari Tabel diatas.

c. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di dalam ekosistem perairan juga banyak terdapat bermacam macam jenis
tumbuh tumbuhan dan hewan, hanya saja berbeda nama dan jenisnya.

d. Jawaban pertayaan
Perbedaan yang tampak antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah ekosistem darat lebih
banyak jumlahnya dibandingkan dengan ekosistem perairan.
3. Judul Percobaan : Rantai makanan, jaring aring makanan, dan piramida ekologi

Hasil Pengamatan

Rantai makanan 1 :
Padi Tikus Ular pengurai

Rantai makanan 2 :
Padi Belalang Katak Ular pengurai

Rantai makanan 3 :
Padi Ulat Burung pengurai

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat


Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng katak Ular Bakteri
Gondok
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri

2.ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut Ikan Ular pengurai

Rantai makanan 2 :
Enceng gondok Katak Ular pengurai

Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular pengurai

Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan

Lumut

pengurai

pengurai

ular

ikan

ular

pengurai

ulat

Eceng Gondok

ulat

lumut

ikan

katak

Bagan jaring jaring makanan pada ekosistem perairan


Tingkat trofik
No+ Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung ulat ikan
2 Genjer cacing ikan
3 Teratai udang
4 Lumut ikan ular
Enceng katak ular
5
gondok
6
7
8
9
10

Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan

b. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari sebagai
sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai
makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi
untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari mahluk hidup
yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ratai
makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
c. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu
ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.
d. Jawaban pertanyaan
1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah ular, kata,
dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat
maupun perairan
2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat. Karena
ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


No Konsentrasi Rata-rata panjang akar 1 G (%)
1 Kontrol 2,3 cm 2,3 1,7 X 100%
2 3,1% 1 mm 2,3
3 6,25% 1 mm = 26,08 %
4 12,5% 0,5 mm
5 25% 1 mm
6 50% 0,5 cm
7 100% Tidak tumbuh / mati
Rata-rata : 1,7

b. Pembahasan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya lingkungan kebutuhan hidup
manusia. Antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan lain.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Manusia telah memperoleh manfaat tersebut
ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam
keseimbangan ekosisitem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di
dalamnya.

c. Kesimpulan

Dalam kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat
diakibatkan oleh produk industry yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen
serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organism target maupun non target.

pengaruh deterjen terhadap perkecambahan


kacang hijau
A. Judul: pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Tujuan: Untuk mengmati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. Dasar teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp
imbibisi (berarti minum). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun
udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji
karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air
didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal: a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal: a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin

D. Alat dan bahan


1. Alat:
a. 1 buah botol air mineral 1500 ml
b. 7 buah botol air mineral 600 ml
c. 7 buah botol air mineral 240 ml
d. 1 buah sendok makan
e. Tisue
f. Ember
g. Gelas ukur plastik
h. Corong kecil plastik
i. Kertas timah
j. Baskom kecil
k. penggaris
2. Bahan:
a. Air sumur
b. Deterjen
c. Kacang hijau

E. Langkah kerja
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%dan larutan kontrol berupa
air sumur. Dengan cara:
a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan menggunakan botol air
mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml
berlabel 100%
b. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 50%
c. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 25%
d. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 12,5%
e. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 6,25%
f. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 3,1%
2. Menyediakan 7 gelas air mineral 240ml dan memberi label
I 100%
II 50%
III 25%
IV 12,5%
V 6,25%
VI 3,1%
Kontrol 0% (air sumur)
3. Kemudian memberi lingkaran kertas tisu kedalam masing-masing gelas
4. Merendam selama 5menit kacang hijau didalam baskom yang sudah terisi air. Kemudian
mengambil dan membuang kacang hijau yang mengapung dan menggunakan kacang hijau yang
tenggelam untuk percoban.
5. Mengambil kcang hijau yang tenggelam dan memasukkan kedalam gelas air mineral 240ml
sebanyak 10 biji pada masing-masing gelas
6. Mengisi gelas yang sudah terisi kacang hijau dengan larutan didalam botol air mineral 600ml sesuai
dengan label yang sama 100ml
7. Menutup gelas dengan kertas timah agar tidak ada cahaya yang dapat masuk
8. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam (pengamatan dilakukan setiap pukul 16.30 WIB)
9. Menjatat hasil engamatan diembar kerja

F. Hasil pengamatan
No. Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 3 3 4 6 3 4 0
2. 2 0 4 5 3 0 2
3. 1 3 4 0 3 0 0
4. 1 2 2 0 3 0 4
5. 2 3 2 2 2 2 3
6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 1 3 3 2 4 3 0
8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5
10. 0 2 2 3 4 4 5
jml 14 25 28 25 31 26 26
Rata-
1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7
rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0
2. 3 0 6 7 4 6 4
3. 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7
5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5
7. 2 5 3 3 5 5 0
8. 2 5 6 4 4 4 6
9. 1 4 5 5 4 5 6
10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44
Rata-
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

G. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan
deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak
mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan
12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm.
Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar
mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya
dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm.
Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang
semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya
5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

H. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung
dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.

I. Jawaban pertanyaan
1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dans ebagai
bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang aling baik untuk perkecambahan kacang hijau.
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menndakan bahawa biji kacang hijau tersebut
bukan merupakan bibit yang unggul.

Anda mungkin juga menyukai