DISUSUN OLEH:
HERNILUS MOAN SALU (4840122063)
LUSIA TURENSA PALE (4840122065)
MAGDALENA ORESTA NONA IS (4840122069)
MARIA ANGELA MERICI SOPI (4840122073)
MARIA CRYSPIANTI ODANG (4840122077)
MARIA ELISABET LINIARTI (4840122080)
MARIA IMACULATA INVONI (4840122085)
MARIA KRISTINA KARO WULAN (4840122089)
AKADEMI FARMASI
SANTO FRANSISKUS XAVERIUS MAUMERE
PROGRAM STUDI D-II FARMASI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat yang senantiasa tercurah pada
kami semua sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang " Kinetika Reaksi". Makalah ini
adalah salah satu tugas mahasiswa jurusan Farmasi mata kuliah Fisika Farmasi. Kami mohon
maaf jika masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan banyak manfaat dan mudah untuk dipahami para pembaca lain terkait materi
Kinetika farmasi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah
ini adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinetika Reaksi
Kinetika kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia
yang terjadi. Pengertian reaksi kimia digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia
yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan untuk melukiskan
serangkaian langkah-langkah reaksi yang meliputi perubahan keseluruhan dari suatu reaksi
yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar yang
lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Perubahan
reaksi keseluruhan yang terjadi kenyataannya dapat terdiri atas bebebrapa reaksi yang
berturutan, masing-masingreaksi merupakan suatu langkah reaksi pembebntukan hasil-hasil
reaksi. Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada
yang cepat dan ada yang lambat, contohnva bensin lerbakar lebih cepat dibandingkan minyak
tanah. Ada reaksi yang berlangsung sangat ccpat, seperti membakar dinamit yang
menghasilkan ledakan, dan yang sangat lambat, sepeti besi berkarat. Pembahasan tentang
kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia.
Dalam kinetika kimia ini dikemukakan cara menetralkan laju reaksi dan faktor
yang mempengaruhinya. Pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi laju reaksi berguna
dalam mengontrol kecepatan reaksi sesuai yang diingiinkan. Kadang-kadang kita ingin reaksi
berlangsung cepat, seperti pembuatan amoniak dari nitrogen dan hidrogen. Atau dalam pabrik
yang menghasilkan zat tertentu. Akan letapi kadangkala kita ingin mernperlambat laju reaksi,
seperti mengatasi berkaratnya besi, memperlambat pembusukan makanan oleh bakteri,
dansebagainya.
B. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1. Sifat pereaksi
Salah salu faktor penentu laju reaksi adalah sifat pereaksinya, ada yang reaktif dan
ada yang kurang reaktif, misalnya bensin lebih cepat terbakar dari pada minyak
tanah. Demikian juga logam natrium bereaksi cepat dengan air, sedangkan logam
magnesium lambat.
2. Konsentrasi pereaksi
Dua molekul yang akan bereaksi harus bertabrakan langsung. Jika konsentrasi
pereaksi diperbesar, berarti kerapatanrrya bertambah dan akan memperbanyak
kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat reaksi. Akan tetapi harus
diingat bahwa tidak selalu pertambahan konsentrasi pereaksi meningkatkan laju
reaksi, karena laju reaksi dipengaruhi juga oleh faktor lain.
3. Suhu
Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan, karena kalor yang
diberikan akan menambah energi partikel pereaksi, akibatnya jumlah dan energi
tabrakan bertambah besar.
4.Katalis Laju
Suatu reaksi dapat diubah (umumnya dipercepat) dengan menambah zat yang
disebut katalis. Katalis sangat diperlukan dalam reaksi zat organik dalam
organisme. Katalis dalam organisme disebut enzim dan dapat mempercepat reaksi
ratusan sampai puluhan ribu kali.
Kita sudah mengenal istilah kecepatan, untuk benda-benda yang bergerak seperti
mobil, kerera api, dan sebagainya. Kecepatan adalah tempuh benda tiap satuan waktu,
misalnya kecepatan mobil (v) = 60 km/jam. Dalam reaksi kimia tidak ada benda bergerak
melainkan perubahan suatu zat menjadi zat lain mirip dengan sebuah gilingan padi yang
mengubah padi rnenjadi beras. Kecepatan gilingan padi ditentukan dari jumlah padi yang
habis atau jumlah beras yang dihasilkan per satuan waktu. Untuk reaksi A menjadi B pereaksi
(A) berkurang, dan pada saat yang sama hasil reaksi (B) bertambah (Gambar 2.1). Dengan
demikian,laju reaksi rata - rata (r) dapat diungkapkan dari pengurangan A→B
Gambar 2.1: Perubahan konsentrasi (A) dan hasil reaksi (B) dalam reaksi
Reaksi kimia dapat dimisalkan dengan pabrik kue, yaitu mengubah bahan
bakumenjadi kue. Misalkan untuk satu kue diperlukan 4 butir telur dari 1 kg tepung. Untuk
menentukan kecepatan produksi pabrik dapat dinyatakan dari jurnlah telur,atau banyak
tepung yang habis, atau jumlah kue yang dihasilkan tiap hari. Cukup diambil salah satu, dan
tidak perlu ketiganya. Laju suatu reaksi dapat diketahui dari hasil percobaan laboratorium.
Suhu percobaan harus dikontrol dan dicatat karena laju dipengaruhi oleh suhu. Konsentrasi
reaksi harus diukur sebelum dan setelah reaksi berlangsung lancar selang waktu tertentu,
sehingga didapat nilai konsentrasi untuk berbagai waktu. Kecepatan reaksi dalam suatu reaksi
kimia menyatakan jumlah mol zat persatuan volume yang bereaksi dala satu satuan waktu.
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh sifat zat yang bereaksi, suhu reaksi, konsentrui zat, luas
permukaan dan katalisator. Menurut Duldberg dan Waage (hokum kegiatan masaa kimia),
pada suhu tetap kecepatan reaksi datam suatu system homogeny berbanding langsungdengan
kepekatan zat yang bereaksi. Koefisien masing-masing zat yang bereaksidijadikan pangkat
bagi tiap-tiap kepekatannya.
mA +nB -> yC + zD
dimana :
V = kecepatan reaksi
n = orde reaksibila variabel B dibuat tetap, maka persamaan kecepatan reaksi berubah
menjadi
Pada suhu tetap, kecepatan reaksi berubah-ubah sesuai dengan kecepatan A,sehingga apabila
persamaan ini digambarkan akan diperoleh grafik sebagai berikut:
Dan grafik di atas dapat diperoleh nilai tetapan kecepatan reaksi, k, dan ordereaksi m. nilai k
dan m dapat pula dihitung dari persamaan-persamaan yang dibuat berdasarkan data yang
diperolah. Telah diketahui bahwa suhu tetap, kecepatan reaksi berubah-ubah sesuai
perubahan kepekuan zat yang bereaksi. Sebaliknya pada kepekarln yang tetap kecepatan
reaksi berubah sesaui dengan perubahan suhu(tetapan kecepatan reaksi dipengaruhi oleh
suhu). Hubungan antara tetapan kecepatan reaksi dengan suhu diperlihatkan dalam
persamaan Archinius sebagai berikut:
Ea = energy Aktivitas
R = tetapan gas
T = Suhu (⁰K)
Dari persamaan ini terlihat bahwa grafik ln k sebagai fungsi 1/T merupakan garis lurus
dengan intersep ln a dan gradient -Ea/R. dengan demikian nilai tetapanA dan energy aktivasi
(Ea) dalam reaksi tersebut dapat ditentukan.
D. Pengaruh Konsentrasi
Persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi dapat diperleh dari serangkaian eksperimen
atau percobaan, dalam setiap percoaan konsentrasi salah satu pereaksi diubah – ubah,
sedangkan konsentrasi pereaksi dibuat tetap. Secara umum ditulis menurut persamaan
reaksi sebagai berikut. Persamaan reaksi :
aA + bB cC + dD
persamaan laju reaksi :
r = k (A)m . (B)n
Orde reaksi hanya dapat ditentukan secara eksperimen. Orde reaksi pada reaksi
keseluruhan disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde
reaksi pereaksi. Jadi, orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi tersebut adalah m + n.
Nilai k bergantung pada jenis dan suhu, artinya bila suhu berubah maka nilainya juga
berubah bergantung pada jenis reaksi dan suhu, artinya bila suhu berubah maka nilainya
juga berubah.
2. Kemolekulan reaksi
Jumlah molekul yang terlibat dalam suatu reaksi disebut kemolekulan reaksi. Jumlahnya
ada yang satu (tunggal), dua dan tiga, yang berturut-turut disebut unimolekular,
bimolekular, dan termolekular. Ada reaksi yang kemolekulannya sama dengan ordenya,
tetapi ada pula yang tidak. Yang sama disebut reaksi sederhana, sedangkan yang tidak
sama disebut reaksi rumit.
E. Pengaruh Suhu
A + B + C → Hasil, mempunyai
Perubahan suhu mempengaruhi k, karena nilainya bergantung pada suhu dan jenis reaksi.
Jika suhu dinaikkan, maka jumlah dan energi tumbukan antara molekul pereaksi bertambah.
F. Syarat terjadinya reaksi
Di samping syarat termodinamika (yaitu ∆G ≤ 0), reaksi dapat berlangsung bila terjadi
tumbukan langsung antara molekul pereaksi. Tumbukan itu harus memenuhi dua syarat,
yaitu posisinya efektif dan energinya mencukupi :
1. Tumbukan efektif
Jika kaca dilempar dengan batu tetapi tidak pecah, berarti energi kinetik batu tidak
cukup untuk memecahkan kaca. Demikian juga tabrakan molekul pereaksi,walaupun sudah
bertabrakan langsung dengan posisi yang efektif, tetapi bila energi kurang tidak akan
menimbulkan reaksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kinetika kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia yang
terjadi.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah Sifat pereaksi, Konsentrasi
pereaksi, Suhu dan Katalis Laju
3. Laju reaksi kimia didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau
konsentrasi produk per satuan waktu. Laju reaksi adalah perubahan jumlah pereaksi
dan hasil reaksi per satuan waktu. Karena reaksi berlangsung kearah pembentukan
hasil, maka laju reaksi adalah pengurangan jumlah pereaksi per satuan waktu atau
pertambahan jumlah hasil reaksi persatuan waktu.
4. Pengaruh-pengaruh laju reaksi yang disebabkan oleh konsentrasi adalah Persamaan
laju reaksi dan Kemolekulan reaksi
5. Telah umum diketahui bahwa kenaikan suhu mempercepat reaksi,sebaliknya,
penurunan suhu memperlambat reaksi.
B. Saran
Berdasarkan pembuatan makalah ini, diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar
dapat memahami mengenai kinetika reaksi dalam penerapannya dalam bidang farmasi.
Daftar pustaka