Gelombang : 4
Kelompok : 1
Anggota : 1. Sufyan Sauri (19040057)
2. Siti Nurhopipah (19040054)
3. Tika Ayu Pramesti (19040060)
4. Yuliana Pratiwi Dewi (19040066)
LABORATORIUM KIMIA
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH
TANGERANG
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ii
BAB III....................................................................................................................9
METODOLOGI.......................................................................................................9
3.3 Cara Kerja..................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................11
1.1. Hasil Praktikum.......................................................................................11
1.2. Pembahasan.............................................................................................16
BAB V....................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
2.1. Kesimpulan..............................................................................................18
2.2. Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
Lampiran................................................................................................................20
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan ini terdapat beberapa reaksi kimia. Reaksi-reaksi
kimia ini dapat berlangsung dengan cepat ataupun lambat. Reaksi kimia yang
berlangsung lambat contohnya pembentukan fosil, proses pelapukan kayu,
pembentuan minyak bumi dan batu bara. Sementara itu reaksi yang
berlangsung dengan cepat contohnya proses pembakaran kayu, proses
terbakarnya gas peristiwa – peristiwa yang meledak. Adanya perbedaan
tingkat kecepatan reaksi dari berbagai jenis reaksi. Reaksi merupakan hal
yang mendasari konsep laju reaksi (Brady 1990).
Untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai konsep laju reaksi
yaitu dengan cara membakar kertas. Pada peristiwa ini terjadi reaksi
pengurangan jumlah kertas akibat pembakaran dan menjadi penambahan abu
yang merupakan hasil pembakaran kertas. Dalam proses industri yang
melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan peranan ilmu kimia yang
memberi dasar untuk mengetahui agar sesuatu proses industri dapat
menghasilkan bahan industri yang sebanyak – banyaknya dalam waktu yang
singkat. Disisi lain terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalan dengan
lambat, misalnya bagaimana agar buah tidak cepat membusuk, bagaimana
memperlambat perkaratan besi (Ralph H 1990).
1
2
Oleh sebab itu dalam percobaan kali ini, akan mengetahui bagaimana
suatu reaksi dapat berlangsung dengan cepat dan factor-faktor apa saja yang
dapat mempercepat suatu reaksi.
3
5. gas, satuan tekanan
atmosfer atau melimeter
mercurium atau pascal
6. dapat digunakan
sebagai pengganti
konsentrasi. Satuan
waktu
7. dapat detik, menit, jam,
hari, atau bahkan tahun
tergantung apakah
8. reaksi itu cepat atau
lambat.
9. Laju reaksi adalah
perubahan konsentrasi
pereaksi ataupun
4
10. produk dalam suatu
satuan waktu
Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari laju
reaksikimia secara kuantitatif dan juga mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhilaju reaksi tersebut. "aju reaksi adalah perubahan
konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam satuan waktu. Laju reaksi
dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya suatu pereaksi atau laju
bertambahnya konsentrasi suatu produk konsentrasi biasanya dinyatakan
dalam mol per liter, tetapi untuk fase gas, satuantekanan atmosfer,
milimeter merkurium atau pascal, dapat digunakan sebagai pengganti
konsentrasi. Satuan waktu dapat detik, menit, jam, hariatau bahkantahun.
(ergantung apakah reaksi itu cepat atau lambat (Charles, 1992).
Reaksi kimia ada yang berlangsung sangat cepat dan ada pula yang
berlangsung sangat lambat. perkaratan besi adalah salah satu contoh reaksi
yang berlangsung lambat sedangkan reaksi ledakan dan reaksi nyala
kembang api merupakan contoh reaksi yang berlangsung cepat. cepat atau
lambatnya reaksi kimia harus diungkapkan secara kuantitatif dan terukur.
laju reaksi secara kuantitatif diungkapkan melalui besarnya perubahan
reaktan atau produknya terhadap waktu titik dalam waktu tertentu reaksi
yang menghasilkan produk yang banyak artinya reaksi tersebut
berlangsung cepat sedangkan yang menghasilkan produk sedikit dapat
diartikan sebagaireaksi yang berlangsung lambat. Gambar berikut
menunjukkan skema variasi reaktan dan produk sebagai fungsi waktu:
5
6
Yang mana menyatakan bahwa laju reaksi orde nol tidak tergantung
pada konsentrasi reaktan.
2. Reaksi-reaksi orde 1
Reaksi–reaksi orde 1 adalah reaksi yang lajunya berbanding
langsungdengan konsentrasi reaktan yaitu:
−d [ C]
=K [ C ] atau ¿ [ C ]=¿ [ C ] n−Kt
dt
[C] adalah konsentrasi reaktan pada t = 0. Untuk reaksi-reaksi orde I
plot ln [C] atau log [C] terhadap t merupakan suatu garis lurus.
3. Reaksi-reaksi orde 2
Reaksi-reaksi orde 2 adalah laju berbanding lurus dengan
kuadrat konsentrasi dari suatu reaktan atau dengan hasil kali
konsentrasi yang meningkat sampai pangkat satu atau dua dari
reaktan-reaktan tersebut, yaitu:
2 A → produk
−d [ A ]
=K [ A ] 2
dt
Yang pada integrasi memberikan
4. Reaksi-reaksi orde 3
Laju reaksi berbanding langsung dengan pangkat tiga
konsentrasi dari suatu reaktan, yakni (Sunardjo, 1997).
2 R→ P
−d [ A ]
=K [ A ] 3
dt
c. Metode Elektrokimia
Metode elektrokimia titik metode ini dapat dilakukan jika pada
perubahan reaksi dalam larutan melibatkan perubahan muatan atau ion
kecepatan reaksi dapat diambil melalui pengukuran konduktivitas dan
PH.
d. Metode miscellaneous
Metode miscellaneous, termasuk di dalam metode seperti
penentuan komposisi dengan melakukan titrasi spektrofotometri, gas
kromatografi, dan magnetik resonansi.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
a. Gelas kimia 100ml
b. Gelas ukur
c. Pipet
d. Stopwatch
e. Thermometer
f. Hot plate
g. Kertas
h. Pulpen
i. Penjepit tabung
3.2 Bahan
a. Larutan Na2S2O3 0,1 M
b. Larutan Na2S2O3 0,2 M
c. Larutan HCL 1 M
d. Larutan HCL 2 M
e. Aquadest
Hasi
11
Diulang prosedur yang sama dengan menggunakan Na2S2O3
0,1 M – HCL 2 M dan Na2S2O3 0,2 M – HCL 2 M
12
13
Hasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil Praktikum
1. Pembuatan Larutan
a. Larutan Na2So2O3 0,1 M
Mr Na2So2O3 = 158
gr 1000
M Na2So2O3 0,1 M = ×
Mr ml
gr 1000
0,1 = ×
158 100
15,8
gr =
10
gr = 1,58 gram
b. Larutan Na2So2O3 0,2 M
Mr Na2So2O3 = 158
gr 1000
M Na2So2O3 0,2 M = ×
Mr ml
gr 1000
0,2 M = ×
158 100
31,6
gr =
10
gr = 3,16 gram
c. Larutan HCl 1 M
M HCl 1 M Larutan HCl 1 M
HCl 37% 12,06 M
Mr HCl = 36,5
V1 x M1 (HCl pekat) = V2 x M2 (HCl encer)
V1 x 12,06 = 100 x 1
100
V1 =
12,06
V1 = 8,292 ml HCl
m 1000
Maka :M = x
Mr V
14
m 1000
M = x
36,5 8,292
15
16
m
1 = x 120,598
36,5
36,5
m = x1
120,598
m = 0,30 gram
d. Larutan HCl 2 M
HCl 37% 12,06 M
Mr HCl = 36,5
V1 x M1 (HCl pekat) = V2 x M2 (HCl encer)
V1 x 12,06 = 100 x 2
200
V1 =
12,06
V1 = 16,584 ml HCl
Maka :
m 1000
M = x
Mr V
m 1000
2 = x
36,5 16,584
m
2 = x 60,299
36,5
36,5
m = x2
60,299
m =1,21 gram
2. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
[Na2S2O3] [HCl] t V
No.
5 ml 5 ml (s) (M/s)
1. 0,1 1 168 5,95.10-3
2. 0,1 2 162 6,17.10-3
3. 0,2 2 68 1,47.10-2
Tabel 1. Konsentrasi terhadap laju reaksi.
a. Mencari laju reaksi
17
1
V ₁=
t
1
V ₁=
168
V 1=5,95. 10−3 M /s
1
V 2=
t
1
V 2=
162
V 2=6,17. 10−3 M /s
1
V 3=
t
1
V 3=
68
V 3=1,47. 10−2 M /s
b. Reaksinya:
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2 NaCl(aq) + S(g) + SO2(g) + H2O(l)
c. Mencari orde x (cari [HCl] yang sama)
V 2 K [Na2 S2 O 3 ]x [ HCl] y
=
V 3 K [Na2 S2 O 3 ]x [ HCl] y
0,96=( 0,5 ) y
Maka, → log 0,5 0,96=0,06
y=0,06
e. Orde total
• x + y = 1,32 + 0,06
= 1,38
f. Mencari nilai K
V 1=K [Na 2 S 2 O 3 ] x [ HCl]y
V1
K=
[Na2 S 2 O3 ]x [HCl] y
5,95. 10−3
K=
[0,1]1,32 [1]0,06
5,95. 10−3
K=
4,79.10−2 x 1
K=1,24 .10−1
g. Persamaan laju reaksi
V 1=K [Na 2 S 2 O 3 ] x [ HCl]y
V =K [Na2 S 2 O3 ]1,32 [ HCl]0,06
3. Pengaruh suhu (40°C) terhadap laju reaksi.
[Na2S2O3] [HCl]
No. t (s) V (M/s)
5 ml 5 ml
1. 0,2 2 37 2,7.10-2
2. 0,1 2 58 1,7.10-2
3. 0,1 1 72 1,4.10-2
Tabel 2. Suhu (40°C) terhadap laju reaksi.
a. Mencari laju reaksi
1
V ₁=
t
1
V ₁=
37
V 1=2,7. 10−2 M /s
19
1
V 2=
t
1
V 2=
58
V 2=1,7. 10−2 M /s
1
V 3=
t
1
V 3=
72
V 3=1,4. 10−2 M /s
b. Reaksinya:
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + S(g) + SO2(g) + H2O(l)
c. Mencari orde x (cari [HCl] yang sama)
V 1 K [ Na2 S2 O3 ]x [ HCl] y
=
V 2 K [ Na2 S2 O3 ]x [ HCl] y
hasil yang maksimal. Larutan juga mengalami perubahan warna yang semakin
keruh, sehingga tanda silang hitam tersebut menjadi kabur ketika dilihat dari
atas. Perubahan warna pada larutan menjadi keruh disebabkan karena
kandungan Na2S2O3 dalam campuran lebih banyak dari pada komposisi H2O
dan HCl. Selain itu, keadaan ini terjadi karena sifat dari Na2S2O3 adalah salah
satu jenis dari garam terhidrat, dimana garam terhidrat itu merupakan garam
yang terbentuk dari senyawa kimia yang mengikat molekul air pada suhu
kamar. Garam natrium memiliki sifat higroskopis, sehingga hal inilah yang
menyebabkan keadaannya menjadi keruh.
Pengaruh volume dan suhu terhadap laju reaksi adalah keduanya saling
berbanding lurus karena volume memiliki molekul-molekul yang diperlukan
oleh suhu untuk dipanaskan agar laju reaksi dapat berlangsung. Semakin besar
volume maka tarik-menarik antar molekul semakin kuat dan jika suhu
diperbesar maka akan membantu proses tarik-menarik molekul semakin cepat
dan terjadinya tumbukan yang banyak pada molekul akan mempercepat laju
reaksi dan energi minimum yang diperlukan menjadi sedikit.
Pada percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsetrasi
terhadap laju reaksi pada larutan Na2S2O3 0,1 M dicampurkan dengan HCl 1
M. Dari percobaan tersebut dibuktikan bahwa semakin besar konsentrasi maka
akan mempercepat laju reaksi.
Selanjutnya pada percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui pengaruh
suhu terhadap kecepatan reaksi. Larutan yang digunakan adalah sama seperti
percobaan bagian A. Perbedaanya adalah larutan dipanaskan terlebih dahulu
yang bertujuan untuk menaikkan suhu, agar dapat dibandingkan mana yang
lebih cepat bereaksi, antara suhu yang dinaikkan dengan suhu yang tidak
dinaikkan atau suhu diruangan. Pemanasan pada percobaan ini juga bertujuan
agar suhu tersebut merupakan ketetapan yang apabila suhu tersebut dinaikkan
maka akan membuat laju reaksi menjadi cepat. Semakin tinggi suhu larutan
maka akan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Hal ini
disebabkan oleh kenaikan suhu yang memicu energi kinetik molekul
membesar, sehingga mempercepat reaksi. Ini membuktikan bahwa suhu
berpengaruh dalam kecepatan reaksi.
22
Suhu yang tinggi dan konsentrasi larutan yang pekat, maka dapat
menyebabkan terjadinya tumbukan antar partikel dan menyebabkan reaksi
cepat terjadi. Fungsi HCl pada percobaan kali ini adalah sebagai katalis untuk
mempercepat terjadinya reaksi pada larutan.
BAB V
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Dalam praktikum yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengadukan yang dilakukan bertujuan untuk membuat larutan bercampur
homogen, agar memperoleh hasil yang maksimal.
2. Semakin tinggi volume larutan (Na2S2O3) maka semakin pekat larutan
dan menyebabkan semakin cepat reaksi berlangsung.
3. Sifat dari Na2S2O3 adalah garam terhidrat, dimana garam yang
terbentuk dari senyawa kimia yang mengikat molekul air pada suhu
kamar.
4. Perubahan warna pada larutan menjadi keruh disebabkan karena
komposisi H2O dan HCl.
5. Semakin tinggi suhu larutan maka akan semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.
2.2. Saran
Dalam percobaan ini, tidak hanya larutan HCL yang bisa digunakan
sebagai katalis, praktikan juga bisa menggunakan larutan asam kuat yang lain
sebagai katalis seperti H₂SO₄
23
DAFTAR PUSTAKA
Bird, T. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
24
Lampiran
1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Gambar 1. Alat dan bahan yang Gambar 2. Hasil akhir pada larutan
digunakan Na2s2o3 0,1 M dan HCl 1 M
Gambar 5. Hasil akhir pada larutan Gambar 4. Hasil akhir pada larutan
Na2s2o3 0,1 M dan HCl 2 M Na2s2o3 0,2 M dan HCl 2 M
2. Pengaruh suhu konsentrasi terhadap laju reaksi
G G
ambar 5. Alat dan bahan yang ambar 6. Proses memanaskan Na2s2o3
digunakan 0,2 M
Ga
mbar 7. Hasil akhir pada larutan Na2s2o3 Gambar 8. Hasil akhir pada larutan
0,2 M dan HCl 2 M Na2s2o3 0,1 M dan HCl 2 M
Ga
mbar 9. Hasil akhir pada larutan Na2s2o3
0,1 M dan HCl 1 M
25