Pada percobaan ketiga dilakukan pembakuan larutan NaOH dengan
asam oksalat, dengan NaOH 0,1 N. Langkah pertama, masukan 10 mL
asam oksalat kedalam erlenmeyer kemudian tambahkan 2 tetes indikator pp, indikator fenolftalein (pp) ini merupakan salah satu dari beberapa indikator yang umum digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi asam- basa. Selanjutnya, siapkan buret dan masukkan larutan NaOH. Tirasikan asam oksalat dengan NaOH sampai terjadi perubahan warna yang semula tidak berwarna menjadi rose muda. Catat volume NaOH yang dikeluarkan. Lakukan minimal duplo. Didapatkan hasil titrasi yang pertama, NaOH yang digunakan sebanyak 25 mL , volume yang kedua NaOH sebanyak 22,3 mL, dan volume yang ketiga NaOH sebanyak 25,4 mL. Berdasarkan ketiga percobaan yang telah dilakukan ,didapatkan rata-rata NaOH sebesar 24,23 mL. Lakukan perhitungan dengan rumus V1 . N1 = V2 . NAsam salisilat , untuk mencari konsentrasi asam oksalat dan didapatkan hasil 0,0041 N. Pada proses 3 kali pengulangan titrasi disini kami melakukan hasil yang sempurna dimana perubahan warna pada larutan NaOH yang sesuai dijelaskan oleh bapak dosen yaitu warna rose merah dimana dari jauh tidak terlalu tampak warna merah muda atau masih terlihat bening akan tetapi apabila didekatkan terlihat jelas ada perubahan warna merah muda atau rose merahnya.