KD 3.10 EKOSISTEM
NAMA KELOMPOK:
ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.
TUJUAN : Mengetahui komponen penyusun ekosistem (biotik dan abiotik)
dan mengamati interaksi yang terjadi di dalam ekosistem.
B. Keseimbangan Ekosistem
Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana terjadi interaksi
antara komponen-komponen di dalamnya yang berlangsung secara harmonis
dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut berpengaruh terhadap
keselerasan dan kesejahteraan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Makhluk hidup (biotik) mempunyai hubungan yang erat dengan
lingkungannya/benda mati (abiotik). Hubungan bersifat timbal balik atau saling
membutuhkan ini membentuk suatu keadaan yang seimbang yang dikenal
dengan ekosistem. Ekosistem yang satu berbeda dengan ekosistem lainnya.
Perbedaan ini menyangkut jenis makhluk hidup dan proses yang terjadi di
dalamnya. Semua komponen biotik dan abiotik di dalam suatu ekosistem
memiliki peranannya masing-masing. Secara langsung maupun tidak langsung
ekosistem di bumi berhubungan satu dengan lainnya, maka rusak atau hilangnya
satu ekosistem akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem di
alam. Contoh: rusaknya ekosistem hutan akan merusak ekosistem sungai akibat
erosi tanah dan selanjutnya dapat merusak ekosistem pantai akibat terbawanya
tanah dan lumpur tersebut ke pantai. Secara alami, ekosistem dalam keadaan
seimbang dan memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan diri terhadap
gangguan lingkungan. Ekosistem memiliki kemampuan untuk mengembalikan
diri ke keadaan semula, akan tetapi kemampuan ini terbatas. Kegiatan manusia
yang tidak memperhatikan lingkungan dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Contohnya pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan banjir
dan kematian pada hampir semua makhluk hidup yang hidup di sana.
Tipe interaksi antara komponen biotik dengan komponen biotik secara ringkas
dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan:
(+) : Untung
(-) : Rugi
(0) : Tidak berpengaruh apa-apa
E. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu tingkat
trofik berikutnya melalui peristiwa makan dan dimakan. Tumbuhan dimakan
konsumer I, konsumer I dimakan konsumer II, konsumer II dimakan konsumer III,
dan seterusnya hingga karnivor puncak. Sebagai produsen, tumbuhan
menyediakan makanan bagi makhluk hidup lainnya. Herbivora mendapatkan
energi dari memakan tumbuhan. Pada saat herbivora dimangsa oleh karnivora,
energi tersebut akan berpindah, dan seterusnya. Semakin pendek rantai
makanan, maka semakin besar energi yang dapat disimpan oleh organisme
diujung rantai makanan.
Berdasarkan tipe organisme (produsen) yang menjadi tingkatan trofik
pertama, terdapat dua jenis rantai makanan yaitu rantai makanan perumput dan
rantai makanan detritus. Rantai makanan yang dimulai dari organisme produsen
(tumbuhan hijau) disebut rantai makanan perumput. Contoh rantai makanan
perumput, yaitu padi → belalang → katak → ular (Gambar 2). Rantai makanan
yang dimulai dari detritus (serpihan organisme yang sudah mati) disebut rantai
makanan detritus. Contoh rantai makanan detritus, yaitu serpihan daun
(sampah) → cacing tanah → itik → manusia.
F. Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari berbagai rantai makanan
yang saling berhubungan dan kompleks. Pada suatu ekosistem, sebuah rantai
makanan saling berkaitan dengan rantai makanan lainnya. Semakin kompleks
jaring-jaring makanan yang terbentuk, maka semakin tinggi tingkat kestabilan
suatu ekosistem. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan ekosistem maka
suatu rantai makanan tidak boleh terputus akibat musnahnya salah satu atau
beberapa organisme. Jika salah satu populasi organisme hilang, maka aliran
energi di dalam ekosistem tersebut akan kacau. Contoh jaring-jaring makanan
yang terdapat pada ekosistem sawah dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
ALAT DAN BAHAN
Kuadran ukuran 1x1 m2
Tali rafia
Pasak
Penggaris / Meteran
Alat tulis
Kertas
Lup
Lingkungan sekitar
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Menuju ke lingkungan sekitar sekolah, menentukan lingkungan yang akan
diamati dan menyebarkan kuadran secara acak sebanyak 3 kali ulangan.
3. Mengamati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing
kuadran.
4. Mengklasifikasikan komponen-komponen ekosistem yang telah ditemukan ke
dalam komponen biotik dan komponen abiotik, apabila menemukan jenis
yang tidak diketahui namanya, cukup memberikan kode. Misal rumput A,
rumput B dsb.
5. Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam tabel hasil pengamatan.
HASIL PENGAMATAN
Komponen Ekosistem
No. Ulangan Jumla Jumla
Biotik Abiotik
h h
1. Kuadran I
2. Kuadran II
3. Kuadran III
PERTANYAAN DISKUSI