Anda di halaman 1dari 19

BAB 7

EKOSISTEM
Setiap organisme sangat bergantung pada organisme lain dan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya. Sumber daya alam tersebut digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan,
perlindungan, dan perkembangbiakan. Hubungan antarorganisme dengan lingkungan, baik
lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik merupakan timbal balik yang rumit dan kompleks
dalam ekosistem.

A. Satuan Ekosistem
Ekosistem disusun oleh mahluk hidup dan mahluk tidak hidup. Di dunia mahluk hidup sangat
banyak dan bervariasi jenisnya. Ada beberapa istilah untuk mempermudah mengenal satuan
mahluk hidup dalam ekosistem. Istilah-istilah tersebut adalah :
1. Individu
Mahluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri. Contohnya :satu tanaman pisang,
seekor kera.
2. Populasi
Sekumpulan individu mahluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu. Contohnya :
beberapa ayam di kandang.
3. Komunitas
Sekumpulan populasi berbagai jenis mahluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah
tertentu. Contohnya : populasi katak, ikan, ular, kerbau, dan tanaman padi di sawah adalah
komunitas sawah.
Komunitas atau kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi
interaksi antara komponen-komponen penyusunnya sehingga terbentuk suatu kesatuan
fungsional. Keseimbangan ekosistem akan berubah apabila terjadi gangguan pada salah satu
komponennya.
4. Lingkungan
Segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap mahluk hidup
disebut lingkungan. Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam yaitu, : lingkungan benda tak
hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara, dan cahaya. Lingkungan benda hidup yang meliputi
semua komponen mahluk hidup yang berpengaruh terhadap mahluk hidup dalam lingkungan
tersebut.
5. Habitat
Lingkungan suatu mahluk hidup tertentu untuk kelangsungan hidupnya disebut habitat.

B. Macam-Macam Ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ekosisem alamiah
dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Alamiah
Ekosistem alamiah adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat adanya
pengaruh dari alam di sekitarnya. Contohnya : gurun, sungai.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Contohnya : sawah, ladang.
Ekosistem yang ada di Bumi sangat bervariasi dari ekosistem yang sempit hingga sangat luas.
Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem lain, sehingga seluruh ekosistem di
Bumi membentuk satu kesatuan yang disebut biosfer.
Di dalam biosfer ditemukan berbagai komunitas terpisah, contohnya komunitas tumbuhan,
komunitas hewan. Kumpulan komunitas seperti ini akan membentuk bioma. Terdapat macammacam bioma yang terletak dari daerah tropik sampaik kutub, antara lain bioma gurun, bioma
hutan hujan, bioma sabana. Setiap bioma memiliki ciri yang khas yang sesuai dengan daerahnya,
misalkan iklim, flora, fauna.

C. Komponen Penyusun Ekosistem


Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dibedkan menjadi 2, yaitu abiotik dan
biotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup.
Berdasarkan fungsinya mahluk hidup dibedakan menjdi 3, yaitu produsen, konsumen, dan
dekomposer.
a. Produsen
Produsen adalah mahluk hidup penghasil bahan organik yang sangat dibutuhkan mahluk hidup
lain untuk menjamin kelangsungan hidupnya, semua tumbuhan hijau sebagai produsen karena
memiliki klorofil memungkinkan untuk terjadinya fotosintesis yang menghasilkan bahan
organik.
b. Konsumen
Konsumen adalah mahluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan produsen untuk
kelangsungan hidup. Contohnya : manusia, hewan.
Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu sebagai berikut .

1) Konsumen Tingkat Pertama ( konsumen Primer )


Konsumen primer adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi langsung dari
produsen. Contohnya : ulat.
2) Konsumen Tingkat kedua ( Konsumen Sekunder )
Konsumen sekunder adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen
primer. Contohnya : katak.
3) Konsumen Tingkat Ketiga ( Konsumen Tersier )
Konsumen tersier adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen
sekunder. Contohnya : ular.
Berdasarkan jenis makannya hewan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalkan ulat, belalang, kerbau, kambing, dan
sapi.
Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalkan harimau, macan, dan elang.
Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalkan kera, manusia, dan tikus.
c. Pengurai
Pengurai adalah mahluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa mahluk hidup lain menjadi
komponen tanah, misalkan jamur dan bakteri.
Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan sumber
makanannay, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri yang dibuat dari
zat- zat organik di sekitarnya. Untuk mengubah zat organik menjadi organik dibutuhkan bantuan
dari luar, seperti sinar matahari. Proses pembuntukan zat organik disebut fotosintesis. Sehingga
disebut sebagai produse, tumbuhan termasuk golongan ini.
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga
membutuhkan peranan produsen, organisme yang termasuk golongan ini adalah herbivora,
karnivora, dan omnivora..
Di dalam ekosistem produsen, konsumen, dan pengurai senantisa berhubungan satu terhadap
yang lain sehingga membentuk suatu siklus.
2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas mahluk tak hidup. Komponen
abiotik terdiri atas, sebagai berikut.
a. Cahaya
Cahaya adalah abiotik yang sangat diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk berfotosintesis.
b. Udara
Udara sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup untuk beraktivitas. Udara tersusun dari
bermacam-macam gas diantarannya adalah oksigen dan karbondioksida. Oksigen dibutuhkan
untuk melakukan proses respirasi untuk membakar karbohidrat menjadi energi, sehingga mahluk
hidup dapat beraktivitas, sedangkan karbondioksida diperlukan tumbuhan hijau untuk melakukan
proses fotosintesis.
c. Air
Air adalah salah satu abiotik yang berperan penting dalam tubuh mahluk hidup, karena apabila
tidak ada air didalam tubuh mustahil suatu organisme dapat bertahan hidup. Tanpa air semua
proses yang berlangsung di dalam tubuh akan terhenti sehingga mempengaruhi kelangsungan
hidup suatu organisme. Air di dalam tubuh merupakn zat pelarut.
d. Tanah
Tanah merupakan dasar habitat bagi organisme yang terdapat di ekosistem. Tanah merupakan
sumber mineral yang diperlukan oleh semua mahluk hidup.
e. Suhu
Suhu lingkungan dipengaruhi banyak sedikitnya radiasi sinar matahari yang diiterima komponen
penyusun organisme. Akibatnya suhu akan meningkat. Apabila suhu tanah dan air laut lebih
tinggi dari suhu sekelilingnya, makan energi panas akan mengalir dari tempat yana bersuhu
panas ke tempat bersuhu dingin.
f. Mineral
Berbagai unsur mineral seperti nitrogen, fosfat, kalium, kalsium, sulfur, dan magnesium
merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga keseimbangan eksistem.
Jadi, semua komponen penyusun ekosistem berfungsi sebagai pengatur keseimbangan ekosistem.

D. Keseimbangan Ekosistem
Suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara
komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaiman mestinya.
Selama tidak ada gangguan pada salah satu komponen penyusun ekosistem, keseimbangan
ekosistem akan terus bertahan.
Apabila terjadi penurunan produsen, akan diikuti penurunan konsumen primer. Penurunan
konsumen primer mengakibatkan penurunan konsumen sekunder dan seterusnya.

E. Saling Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem


Semua mahluk hidup tidak dapat hidup sendiri, bergantung pada yang lain.
Saling ketergantungan Antarkomponen penyusun Ekosistem
Hubungan saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem meliputi :
a. Interdependesi antara komponen biotik dengan abiotik.
b. Interdependesi antara sesama komponen biotik, terdiri atas :
1. Interdependesi antara mahluk hidup sejenis.
2. Interdependesi antara mahluk hidup tak sejenis.
a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
Adanya interdependesi antara komponen biotik dan abiotik dapat kita lihat pada tanaman.
Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga menyebabkan
kematian. Kematian disebabkan semua zat mineral tidak dapat diserap oleh tanaman kekurangan
air. Hal ini membuktikan bahwa komponen abiotik mempengaruhi biotik.
Namun tetap saja keberadaan air dipengaruhi biotik. Misalkan ketersediaan air disebabkan
karena tumbuhan menyerap air hujan yang jath di atas permukaan tanah, apabila hutan gundul
maka air tidak dapat diserap tanah, dan dapat menyebabkan banjir.
b. Saling ketergantungan Antarsesama Komponen Biotik
Lingkungan biotik maupun abiotik merupakan sumber daya bagi kelangsungan hidup suatu
organisme. Hewan memperoleh oksigen dari hasil fotosintesis, karbondioksida dihasilkan hewan
dan air dalam tanah diserap tumbuhan. Selain itu interdependesi antarsesama biotik, misalkan
bakteri memerlukan oksigen dari tumbuhan untuk menguraikan zat sisa untuk menjadi zat
organik yang dapat diserap tanah yang sangat berguna oleh proses fotosintesis.
Walaupun tumbuhan adalah pemasok oksigen yang utama, tetapi tumbuhan tidak selamanya
menyerap karbondioksida. Pada malam hari, jika tidak ada energi cahaya, tumbuhan akan
melakukan proses respirasi, mereka menyerap oksigen dan membebaskan karbondioksida ke
udara. Akibatnya pada malam hari tumbuhan, hewan, dan mahluk hidup lainnya berlomba-lomba
agar mendapatkan oksigen. Berdasarkan hal itu, jelas bahwa di antara tumbuhan, hewan, dan
pengurai berlangsung hubungan saling ketergantungan sesama biotik.
saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai
Tumbuhan sebagai produsen memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Hasilnya adalah oksigen,
karbohidrat, dan gulkosa. Oksigen dibutuhkan hewan dan manusia untuk pernafasan. Energi
yang dihasilkan digunakan manusia dan hewan untuk melakukan aktivitas. Dari penjelasan
tersebut, bahwa tumbuhan sebagai produsen sangat menentukan kelangsungan hidup konsumen
dan pengurai.

F. Aliran energi dalam ekosistem

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat diubah dari suatu bentuk energi
kebentuk energi yang lain. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaringjaring makanan, dan piramida makanan.
a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah suatu proses makan dimakan yang terjadi secara berurutan. Misal
tumbuhan dimakan ulat, ulat dimakan laba-laba, laba-laba dimakan katak, katak dimakan ikan,
ikan dimakan manusia dan seterusnya.
b. Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang saling berhubungan. Jaring-jaring makanan
terdiri atas 6 rantai makanan, yaitu :
a. Padi tikus - burung elang
b. Padi belalang- ikan - manusia
c. Padi tikus ular burung elang
d. Padi ayam manusia
e. Padi belalang ikan burung elang
f. Padi manusia
Jika dilihat dari rantai makanan, kita termasuk konsumen primer saat makan nasi, konsumen
sekunder pada saat makan ayam. Dan konsumen tersier pada saat makan ikan.
c. Piramida makanan
Piramida makanan adalah bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat dan energi
dari produsen sampai konsumen tertinggi dalam ekosistem. Piramida makanan berfungsi untuk
memprediksi terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.

G. Pola Interaksi Organisme


Biotik memiliki pola interaksi selain pola makan dimakan, biotik juga meiliki pola interaksi lain
yaitu pola simbiosis dan kompetisi.
1. Simbiosis
Simbiosis berarti cara hidup bersama dari organisme-organisme berbeda dalam hubungan erat.
Masing-masing mahluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Berdasarkan sifat, simbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama yang saling menguntungkan antara 2 individu
mahluk hidup yang berlainan spesies. Berikut beberapa contoh dari simbiosis mutualisme.
1) Jamur dan ganggang
2) Lebah atau kupu-kupu dengan bunga
3) Badak dengan burung jalak
4) Ikan badut dengan anemon laut
5) Myrmecodia echinata dengan semut
6) Ikan karnivor dengan udang pemakan parasit
b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan
spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan yang satu tidak dirugikan.
Beberapa contoh dari simbiosis komensalisme sebagai berikut.
1. Tumbuhan paku/ anggrek dengan pohon tingggi di hutan
2. Ikan remora dengan hiu
3. Tumbuhan dengan serangga
4. Jamur parasit
c. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan
spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan mahluk hidup yang lain merugi.
Berikut beberapa contoh dari simbiosis parasitisme.
1. Benalu dengan pohon mangga
2. Cacing pita dengan tubuh manusia
3. Tali putri dengan tanaman beluntas
2. Kompetisi
Kompetisis adalah persaingan di antara mahluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena
adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi terjadi karena terdapat lebih dari satu jenis

mahluk hidup yang membutuhkan bahan yang sama dari lingkungan habitatnya. Beberapa
contoh simbiosis sebagai berikut.
1. Kompetisi di antara dua banteng jantan untuk mendapatkan banteng betina
2. Kompetisi hewan herbivor di sabana dalam memperebutkan makanan untuk memprtahankan
hidup
3. Antibiosis
Antibiosis adalah sebagai cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda spesies dan
mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup yang lain.
Prinsip ini digunakan dokter untuk menyembuhkana penyakit. Seiring dengan perkembangan
teknologi, sekarang dunia kedokteran telah menciptakan antibiotik untuk menyembuhkan
beberapa penyakig. Contohnya : jamur Penicillium notatum yang dapat menghambat bakteri.

BAB 8
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HiDUP
A. Tingkat Keanekaragaman Mahluk Hidup
Perbedaan bentuk, ukuran, strukur, warna dan fungsi organ menunjukan keanekaragaman
mahluk hidup. Timbulnya keanekaragaman mahluk hidup dipandang merupakan peristiwa acak
dan tidak terarah. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup yaitu mutasi,
rekombinasi, dan reproduksi seksual.
Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti genetik dan
lingkungan. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi
gen baru pada kromosom. Individu hasil reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari
kedua induknya.
Beberapa tingkatan dalam keanekaragaman, anatara lain.
1. Keanekaragaman Gen
Gen adalah sifat keturunan yang tertentu dikandung sel mahluk hidup. Gen itu sendiri merupakan
bagian kromosom yang terdapat pada sel. Gen adalah faktor pembawa keturunan. Dengan
adanya gen kita dapat mengenal beberapa jenis spesies mahluk hidup dengan variasi masingmasing.
2. Keanekaragaman jenis

Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap mahluk hidup menyesuaikan


dengan lingkungan. Keanekaragaman jenis ditentukan oleh gen dan lingkungan, misalkan
keanekaragaman jenis dalam ekosistem sabana: jerapah, gajah, dan zebra.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keragaman ekosistem dipengaruhi oleh keadaan cuaca suatu daerah. Misal Indonesia, semakin
ke timur hujan semakin berkurang dan terdapat berbagai macam hutan hujan musiman.

B. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup Sebagai Sumber Daya


Hayati
1. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman
Pemanfaatan sumber daya hayati secara terus-menerus akan mengakibatkan terganggunya
kelestarian satu jenis mahluk hidup dan penurunan keanekaragaman mahluk hidup. Sebenarnya
penurunan ini tidak selamanya pengaruh campur tangan manusia tetapi ada yang terjadi secara
alamiah, tetapi sekarang banyak campur tangan manusia yang menyebabkan penurunan
keanekaragaman flora dan fauna. Apabila campur tangan manusia berlanjutg, maka spesies yang
akan punah semakin banyak.
Oleh karena itu, diperlukan langkah pengamanan untuk mencegah semakin bertambahnya
kerusakan lingkungan, dengan cara in situ dan ex situ. Bertujuan untuk menambah jumlah
individu dalam populasi sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu keseimbangan populasi
alamiah.
2. Keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia
Manusia hidup di dunia tidak sendirian, untuk hidup manusia memerlukan keragaman hayati.
Tetapi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia kita perlu
memanfaatkannya dengan benar dan sebaik-baiknya agar terjadi hubungan selaras dan seimbang
antara manusia dan lingkungannya.

C. Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Usaha pelestarian sangat banyak, diantaranya.
1. Pelestarian secara in situ dan ex situ
Pelestarian In situ berarti di dalam habitat, dan ex situ di luar habitat.
2. Cagar alam
Cagar alam merupakan daerah yang dilindungi karena memiliki ekosistem yang unik.
3. Kebun plasma nutfah
Kebun plasma nutfah adalah pengembangan kebun koleksi yang cakupannya lebih luas. Di
kebun ini tidak hanya tanaman unggul saja yang dipelihara, tetapi juga sumber hayati lainnya.

4. Kebun botani
5. Taman nasional
Daerah ini memiliki ekosistem asli. Kawasan ini biasa digunakan untuk penelitian, pendidikan,
pariwisata, budi daya, dan rekreasi.
6. Suaka marga satwa
Suaka marga satwa adalah kawasan yang memiliki jenis satwa dan keanekaragaman yang unik.
Manfaat pelestarian dan perlindungan alam
1. Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan seperti terjaminnya
ketersediaan air dan oksigen bebas di udara.
2. Mempertahankan keanekaan genetis mahluk hidup.
3. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan sehingga nilai pendidikan,
ekonomi, dan reaksi alam sapat selalu dijaga.

BAB 7
EKOSISTEM
Setiap organisme sangat bergantung pada organisme lain dan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya. Sumber daya alam tersebut digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan,
perlindungan, dan perkembangbiakan. Hubungan antarorganisme dengan lingkungan, baik
lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik merupakan timbal balik yang rumit dan kompleks
dalam ekosistem.

A. Satuan Ekosistem
Ekosistem disusun oleh mahluk hidup dan mahluk tidak hidup. Di dunia mahluk hidup sangat
banyak dan bervariasi jenisnya. Ada beberapa istilah untuk mempermudah mengenal satuan
mahluk hidup dalam ekosistem. Istilah-istilah tersebut adalah :
1. Individu
Mahluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri. Contohnya :satu tanaman pisang,
seekor kera.
2. Populasi
Sekumpulan individu mahluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah tertentu. Contohnya :
beberapa ayam di kandang.
3. Komunitas

Sekumpulan populasi berbagai jenis mahluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah
tertentu. Contohnya : populasi katak, ikan, ular, kerbau, dan tanaman padi di sawah adalah
komunitas sawah.
Komunitas atau kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi
interaksi antara komponen-komponen penyusunnya sehingga terbentuk suatu kesatuan
fungsional. Keseimbangan ekosistem akan berubah apabila terjadi gangguan pada salah satu
komponennya.
4. Lingkungan
Segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup dan berpengaruh terhadap mahluk hidup
disebut lingkungan. Lingkungan dibedakan menjadi 2 macam yaitu, : lingkungan benda tak
hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara, dan cahaya. Lingkungan benda hidup yang meliputi
semua komponen mahluk hidup yang berpengaruh terhadap mahluk hidup dalam lingkungan
tersebut.
5. Habitat
Lingkungan suatu mahluk hidup tertentu untuk kelangsungan hidupnya disebut habitat.

B. Macam-Macam Ekosistem
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ekosisem alamiah
dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Alamiah
Ekosistem alamiah adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah sebagai akibat adanya
pengaruh dari alam di sekitarnya. Contohnya : gurun, sungai.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Contohnya : sawah, ladang.
Ekosistem yang ada di Bumi sangat bervariasi dari ekosistem yang sempit hingga sangat luas.
Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem lain, sehingga seluruh ekosistem di
Bumi membentuk satu kesatuan yang disebut biosfer.
Di dalam biosfer ditemukan berbagai komunitas terpisah, contohnya komunitas tumbuhan,
komunitas hewan. Kumpulan komunitas seperti ini akan membentuk bioma. Terdapat macammacam bioma yang terletak dari daerah tropik sampaik kutub, antara lain bioma gurun, bioma
hutan hujan, bioma sabana. Setiap bioma memiliki ciri yang khas yang sesuai dengan daerahnya,
misalkan iklim, flora, fauna.

C. Komponen Penyusun Ekosistem

Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dibedkan menjadi 2, yaitu abiotik dan
biotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup.
Berdasarkan fungsinya mahluk hidup dibedakan menjdi 3, yaitu produsen, konsumen, dan
dekomposer.
a. Produsen
Produsen adalah mahluk hidup penghasil bahan organik yang sangat dibutuhkan mahluk hidup
lain untuk menjamin kelangsungan hidupnya, semua tumbuhan hijau sebagai produsen karena
memiliki klorofil memungkinkan untuk terjadinya fotosintesis yang menghasilkan bahan
organik.
b. Konsumen
Konsumen adalah mahluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan produsen untuk
kelangsungan hidup. Contohnya : manusia, hewan.
Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu sebagai berikut .
1) Konsumen Tingkat Pertama ( konsumen Primer )
Konsumen primer adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi langsung dari
produsen. Contohnya : ulat.
2) Konsumen Tingkat kedua ( Konsumen Sekunder )
Konsumen sekunder adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen
primer. Contohnya : katak.
3) Konsumen Tingkat Ketiga ( Konsumen Tersier )
Konsumen tersier adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen
sekunder. Contohnya : ular.
Berdasarkan jenis makannya hewan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalkan ulat, belalang, kerbau, kambing, dan
sapi.
Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalkan harimau, macan, dan elang.
Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalkan kera, manusia, dan tikus.
c. Pengurai

Pengurai adalah mahluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa mahluk hidup lain menjadi
komponen tanah, misalkan jamur dan bakteri.
Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan sumber
makanannay, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri yang dibuat dari
zat- zat organik di sekitarnya. Untuk mengubah zat organik menjadi organik dibutuhkan bantuan
dari luar, seperti sinar matahari. Proses pembuntukan zat organik disebut fotosintesis. Sehingga
disebut sebagai produse, tumbuhan termasuk golongan ini.
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga
membutuhkan peranan produsen, organisme yang termasuk golongan ini adalah herbivora,
karnivora, dan omnivora..
Di dalam ekosistem produsen, konsumen, dan pengurai senantisa berhubungan satu terhadap
yang lain sehingga membentuk suatu siklus.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas mahluk tak hidup. Komponen
abiotik terdiri atas, sebagai berikut.
a. Cahaya
Cahaya adalah abiotik yang sangat diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk berfotosintesis.
b. Udara
Udara sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup untuk beraktivitas. Udara tersusun dari
bermacam-macam gas diantarannya adalah oksigen dan karbondioksida. Oksigen dibutuhkan
untuk melakukan proses respirasi untuk membakar karbohidrat menjadi energi, sehingga mahluk
hidup dapat beraktivitas, sedangkan karbondioksida diperlukan tumbuhan hijau untuk melakukan
proses fotosintesis.
c. Air
Air adalah salah satu abiotik yang berperan penting dalam tubuh mahluk hidup, karena apabila
tidak ada air didalam tubuh mustahil suatu organisme dapat bertahan hidup. Tanpa air semua
proses yang berlangsung di dalam tubuh akan terhenti sehingga mempengaruhi kelangsungan
hidup suatu organisme. Air di dalam tubuh merupakn zat pelarut.
d. Tanah
Tanah merupakan dasar habitat bagi organisme yang terdapat di ekosistem. Tanah merupakan
sumber mineral yang diperlukan oleh semua mahluk hidup.
e. Suhu
Suhu lingkungan dipengaruhi banyak sedikitnya radiasi sinar matahari yang diiterima komponen
penyusun organisme. Akibatnya suhu akan meningkat. Apabila suhu tanah dan air laut lebih

tinggi dari suhu sekelilingnya, makan energi panas akan mengalir dari tempat yana bersuhu
panas ke tempat bersuhu dingin.
f. Mineral
Berbagai unsur mineral seperti nitrogen, fosfat, kalium, kalsium, sulfur, dan magnesium
merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga keseimbangan eksistem.
Jadi, semua komponen penyusun ekosistem berfungsi sebagai pengatur keseimbangan ekosistem.

D. Keseimbangan Ekosistem
Suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketergantungan di antara
komponen-komponen penyusunnya dapat berlangsung sebagaiman mestinya.
Selama tidak ada gangguan pada salah satu komponen penyusun ekosistem, keseimbangan
ekosistem akan terus bertahan.
Apabila terjadi penurunan produsen, akan diikuti penurunan konsumen primer. Penurunan
konsumen primer mengakibatkan penurunan konsumen sekunder dan seterusnya.

E. Saling Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem


Semua mahluk hidup tidak dapat hidup sendiri, bergantung pada yang lain.
Saling ketergantungan Antarkomponen penyusun Ekosistem
Hubungan saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem meliputi :
a. Interdependesi antara komponen biotik dengan abiotik.
b. Interdependesi antara sesama komponen biotik, terdiri atas :
1. Interdependesi antara mahluk hidup sejenis.
2. Interdependesi antara mahluk hidup tak sejenis.
a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
Adanya interdependesi antara komponen biotik dan abiotik dapat kita lihat pada tanaman.
Pertumbuhan tanaman yang tidak pernah disiram mengalami gangguan sehingga menyebabkan
kematian. Kematian disebabkan semua zat mineral tidak dapat diserap oleh tanaman kekurangan
air. Hal ini membuktikan bahwa komponen abiotik mempengaruhi biotik.
Namun tetap saja keberadaan air dipengaruhi biotik. Misalkan ketersediaan air disebabkan
karena tumbuhan menyerap air hujan yang jath di atas permukaan tanah, apabila hutan gundul
maka air tidak dapat diserap tanah, dan dapat menyebabkan banjir.
b. Saling ketergantungan Antarsesama Komponen Biotik
Lingkungan biotik maupun abiotik merupakan sumber daya bagi kelangsungan hidup suatu
organisme. Hewan memperoleh oksigen dari hasil fotosintesis, karbondioksida dihasilkan hewan
dan air dalam tanah diserap tumbuhan. Selain itu interdependesi antarsesama biotik, misalkan

bakteri memerlukan oksigen dari tumbuhan untuk menguraikan zat sisa untuk menjadi zat
organik yang dapat diserap tanah yang sangat berguna oleh proses fotosintesis.
Walaupun tumbuhan adalah pemasok oksigen yang utama, tetapi tumbuhan tidak selamanya
menyerap karbondioksida. Pada malam hari, jika tidak ada energi cahaya, tumbuhan akan
melakukan proses respirasi, mereka menyerap oksigen dan membebaskan karbondioksida ke
udara. Akibatnya pada malam hari tumbuhan, hewan, dan mahluk hidup lainnya berlomba-lomba
agar mendapatkan oksigen. Berdasarkan hal itu, jelas bahwa di antara tumbuhan, hewan, dan
pengurai berlangsung hubungan saling ketergantungan sesama biotik.
saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai
Tumbuhan sebagai produsen memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Hasilnya adalah oksigen,
karbohidrat, dan gulkosa. Oksigen dibutuhkan hewan dan manusia untuk pernafasan. Energi
yang dihasilkan digunakan manusia dan hewan untuk melakukan aktivitas. Dari penjelasan
tersebut, bahwa tumbuhan sebagai produsen sangat menentukan kelangsungan hidup konsumen
dan pengurai.

F. Aliran energi dalam ekosistem


Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat diubah dari suatu bentuk energi
kebentuk energi yang lain. Dalam ekosistem, aliran energi terjadi melalui rantai makanan, jaringjaring makanan, dan piramida makanan.
a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah suatu proses makan dimakan yang terjadi secara berurutan. Misal
tumbuhan dimakan ulat, ulat dimakan laba-laba, laba-laba dimakan katak, katak dimakan ikan,
ikan dimakan manusia dan seterusnya.
b. Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring makanan adalah rantai makanan yang saling berhubungan. Jaring-jaring makanan
terdiri atas 6 rantai makanan, yaitu :
a. Padi tikus - burung elang
b. Padi belalang- ikan - manusia
c. Padi tikus ular burung elang
d. Padi ayam manusia
e. Padi belalang ikan burung elang
f. Padi manusia

Jika dilihat dari rantai makanan, kita termasuk konsumen primer saat makan nasi, konsumen
sekunder pada saat makan ayam. Dan konsumen tersier pada saat makan ikan.
c. Piramida makanan
Piramida makanan adalah bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat dan energi
dari produsen sampai konsumen tertinggi dalam ekosistem. Piramida makanan berfungsi untuk
memprediksi terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.

G. Pola Interaksi Organisme


Biotik memiliki pola interaksi selain pola makan dimakan, biotik juga meiliki pola interaksi lain
yaitu pola simbiosis dan kompetisi.
1. Simbiosis
Simbiosis berarti cara hidup bersama dari organisme-organisme berbeda dalam hubungan erat.
Masing-masing mahluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Berdasarkan sifat, simbiosis dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama yang saling menguntungkan antara 2 individu
mahluk hidup yang berlainan spesies. Berikut beberapa contoh dari simbiosis mutualisme.
1) Jamur dan ganggang
2) Lebah atau kupu-kupu dengan bunga
3) Badak dengan burung jalak
4) Ikan badut dengan anemon laut
5) Myrmecodia echinata dengan semut
6) Ikan karnivor dengan udang pemakan parasit
b. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan
spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan yang satu tidak dirugikan.
Beberapa contoh dari simbiosis komensalisme sebagai berikut.
1. Tumbuhan paku/ anggrek dengan pohon tingggi di hutan
2. Ikan remora dengan hiu

3. Tumbuhan dengan serangga


4. Jamur parasit
c. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berlainan
spesies, salah satu mahluk hidup mendapatkan keuntungan dan mahluk hidup yang lain merugi.
Berikut beberapa contoh dari simbiosis parasitisme.
1. Benalu dengan pohon mangga
2. Cacing pita dengan tubuh manusia
3. Tali putri dengan tanaman beluntas
2. Kompetisi
Kompetisis adalah persaingan di antara mahluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem karena
adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi terjadi karena terdapat lebih dari satu jenis
mahluk hidup yang membutuhkan bahan yang sama dari lingkungan habitatnya. Beberapa
contoh simbiosis sebagai berikut.
1. Kompetisi di antara dua banteng jantan untuk mendapatkan banteng betina
2. Kompetisi hewan herbivor di sabana dalam memperebutkan makanan untuk memprtahankan
hidup
3. Antibiosis
Antibiosis adalah sebagai cara hidup bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda spesies dan
mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup yang lain.
Prinsip ini digunakan dokter untuk menyembuhkana penyakit. Seiring dengan perkembangan
teknologi, sekarang dunia kedokteran telah menciptakan antibiotik untuk menyembuhkan
beberapa penyakig. Contohnya : jamur Penicillium notatum yang dapat menghambat bakteri.

BAB 8
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HiDUP
A. Tingkat Keanekaragaman Mahluk Hidup
Perbedaan bentuk, ukuran, strukur, warna dan fungsi organ menunjukan keanekaragaman
mahluk hidup. Timbulnya keanekaragaman mahluk hidup dipandang merupakan peristiwa acak
dan tidak terarah. Faktor-faktor yang menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup yaitu mutasi,
rekombinasi, dan reproduksi seksual.

Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti genetik dan
lingkungan. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi
gen baru pada kromosom. Individu hasil reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari
kedua induknya.
Beberapa tingkatan dalam keanekaragaman, anatara lain.
1. Keanekaragaman Gen
Gen adalah sifat keturunan yang tertentu dikandung sel mahluk hidup. Gen itu sendiri merupakan
bagian kromosom yang terdapat pada sel. Gen adalah faktor pembawa keturunan. Dengan
adanya gen kita dapat mengenal beberapa jenis spesies mahluk hidup dengan variasi masingmasing.
2. Keanekaragaman jenis
Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, setiap mahluk hidup menyesuaikan
dengan lingkungan. Keanekaragaman jenis ditentukan oleh gen dan lingkungan, misalkan
keanekaragaman jenis dalam ekosistem sabana: jerapah, gajah, dan zebra.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keragaman ekosistem dipengaruhi oleh keadaan cuaca suatu daerah. Misal Indonesia, semakin
ke timur hujan semakin berkurang dan terdapat berbagai macam hutan hujan musiman.

B. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup Sebagai Sumber Daya


Hayati
1. Peranan Manusia terhadap Perubahan Keanekaragaman
Pemanfaatan sumber daya hayati secara terus-menerus akan mengakibatkan terganggunya
kelestarian satu jenis mahluk hidup dan penurunan keanekaragaman mahluk hidup. Sebenarnya
penurunan ini tidak selamanya pengaruh campur tangan manusia tetapi ada yang terjadi secara
alamiah, tetapi sekarang banyak campur tangan manusia yang menyebabkan penurunan
keanekaragaman flora dan fauna. Apabila campur tangan manusia berlanjutg, maka spesies yang
akan punah semakin banyak.
Oleh karena itu, diperlukan langkah pengamanan untuk mencegah semakin bertambahnya
kerusakan lingkungan, dengan cara in situ dan ex situ. Bertujuan untuk menambah jumlah
individu dalam populasi sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu keseimbangan populasi
alamiah.
2. Keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia
Manusia hidup di dunia tidak sendirian, untuk hidup manusia memerlukan keragaman hayati.
Tetapi dalam pemanfaatan sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia kita perlu

memanfaatkannya dengan benar dan sebaik-baiknya agar terjadi hubungan selaras dan seimbang
antara manusia dan lingkungannya.

C. Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Usaha pelestarian sangat banyak, diantaranya.
1. Pelestarian secara in situ dan ex situ
Pelestarian In situ berarti di dalam habitat, dan ex situ di luar habitat.
2. Cagar alam
Cagar alam merupakan daerah yang dilindungi karena memiliki ekosistem yang unik.
3. Kebun plasma nutfah
Kebun plasma nutfah adalah pengembangan kebun koleksi yang cakupannya lebih luas. Di
kebun ini tidak hanya tanaman unggul saja yang dipelihara, tetapi juga sumber hayati lainnya.
4. Kebun botani
5. Taman nasional
Daerah ini memiliki ekosistem asli. Kawasan ini biasa digunakan untuk penelitian, pendidikan,
pariwisata, budi daya, dan rekreasi.
6. Suaka marga satwa
Suaka marga satwa adalah kawasan yang memiliki jenis satwa dan keanekaragaman yang unik.
Manfaat pelestarian dan perlindungan alam
1. Memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan seperti terjaminnya
ketersediaan air dan oksigen bebas di udara.
2. Mempertahankan keanekaan genetis mahluk hidup.
3. Menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan sehingga nilai pendidikan,
ekonomi, dan reaksi alam sapat selalu dijaga.

Anda mungkin juga menyukai