Anda di halaman 1dari 19

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER

1
A. Kompetensi Dasar:

3.10 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi
yang berlangsung didalamnya.
4.10 Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem

B. Indikator:

3.10.1 Menjelaskan konsep ekosistem


3.10.2 Mengindentifikasi komponen-komponen penyusun ekosistem
3.10.3 Menganalisis hubungan antara komponen biotik dengan abiotik,
3.10.4 Menganalisis hubungan antara komponen biotik dengan biotik
3.10.5 Menjelaskan aliran energi dalam ekosistem (rantai makanan, jaring-jaring makanan)
3.10.6 Menjelaskan daur biogeokimia (siklus air, nitrogen, karbon, sulfur)
4.10.1 Membuat bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dalam bentuk media
visual
4.10.2 Mensimulasikan bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Pertemuan 1
A. Konsep Ekosistem

Makhluk hidup dengan lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional


yang tidak dapat dipisahkan. Interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya dan menghasilkan aliran energi disebut ekosistem.
Ekosistem tersusun dari komponen biotik (berbagai makluk hidup) dan
komponen abiotik. Kajian ilmiah tentang interaksi antara komponen biotik dan
abiotik dalam ekosistem disebut ekologi.
Dalam suatu ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat erat
dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, gangguan atau kerusakan pada salah
satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem.
Setiap kelompok makhluk hidup menetap di tempat tertentu. Tempat hidup
suatu makhluk hidup disebut habitat. Misalnya, habitat cacing tanah di tanah yang
lembab. Tanah yang lembab memiliki ciri-ciri seperti suhu, kelembaban dan
kandungan zat organik yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing tanah.
Dalam sebuah ekosistem, setiap makhluk hidup tidak hanya tinggal,
berkembang biak, makan, dan lainnya. Akan tetapi mereka memiliki peran dan
posisi tertentu dalam lingkungan tersebut. Misalnya perananan dalam merubah
energi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi, bertingkah laku, dan
bagaimana suatu organisme menghambat pertumbuhan organisme lainnya. Hal
ini disebut niche atau relung. Relung juga menjelaskan tentang kepadatan
populasi, metabolisme secara kolektif, pengaruh faktor abiotik terhadap
organisme, pengaruh organisme yang satu terhadap yang lainnya dan sebagai
landasan untuk memahami berfungsinya suatu komunitas dan ekosistem dalam
habitat utama.

B. Komponen Penyusun Ekosistem


()
Ekosistem disusun oleh dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik yaitu berbagai organisme yang ada dalam ekosistem,
sementara komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimiawi yang
menunjang kehidupan komponen biotik. Komponen biotik mengikuti sifat dan
ketersediaan komponen abiotik, sehingga setiap ekosistem memiliki kekhasan
komponen biotik yang sangat bergantung pada unsur abiotiknya.

B. Komponen Penyusun
Ekosistem

Gambar 1. Komponen penyusun


ekosistem halaman
Sumber : (Anonim, 2012a)
1. Komponen biotik
()

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya komponen biotik di bedakan
menjadi 3 macam:
a. Produsen berarti organisme yang mampu menghasilkan zat makanan/ bahan
organik sendiri. Bila produsen dimakan oleh makhluk hidup lain, maka terjadi
perpindahan energi dari produsen ke hewan tersebut. Jadi hanya produsen
yang dapat membuat makanan sendiri (bersifat autotrof). Organisme yang
termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang
berklorofil.

b. Konsumen yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat


menghasilkan makanan sendiri. Konsumen memperoleh energi dari bahan
makanan yang dibuat oleh produsen. Karena tidak dapat membuat makanan
sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka konsumen
bersifat heterotrof.
Berdasarkan sumber makanannya, konsumen dibagi menjadi empat macam
seperti pada tabel berikut ini:
Sumber makanan Konsumen Contoh

Tumbuhan Herbivora Rusa, kambing, belalang, kelinci


Hewan Karnivora Harimau, serigala, burung hantu, buaya
Tumbuhan dan Omnivora Musang, babi, itik
hewan
Detritus /serpihan Detrivor Cacing tanah, luing, dan sebagian
organik padat anggota Echinodermata

c. Dekomposer atau pengurai, yaitu komponen biotik yang berperan


menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati
ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme
pengurai, unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan
diganti kembali. Contohnya adalah Bakteri dan fungi.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Tingkatan organisasi
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan
membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
a. Individu, yaitu makhluk hidup tunggal. Misalnya seekor kupu-kupu atau seekor
burung pipit atau seekor ulat, sebatang pohon mangga, sebatang rumput dan
sebagainya.
b. Populasi, yaitu kelompok individu satu spesies di area tertentu pada waktu
yang sama. Misalnya populasi penduduk propinsi Sumatera Barat pada tahun
2010 dan populasi ayam di kampung A
c. Komunitas, yaitu kumpulan berbagai populasi yang berinteraksi di area
tertentu. Misalnya komunitas sungai yang terdiri atas populasi ikan mas,
populasi ketam, populasi belut, dan populasi ular air

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
c. Ekosistem, yaitu suatu sistem yang terdiri atas komunitas beserta lingkungan
abiotiknya dan memiliki ciri khas tersendiri. Contohnya ekosistem sungai,
sawah, kolam atau bahkan di ruang lingkup yang lebih besar yaitu ekosistem
air, darat dan laut
d. Bioma, yaitu suatu sistem yang mencakup berbagai ekosistem di area tertentu
dengan iklim geografi yang sama. Contohnya bioma gurun, bioma taiga
e. Biosfer, yaitu seluruh bagian bumi yang ditempati makhluk hidup. Biosfer
merupakan jenjang kehidupan tertinggi dan terbesar.

2. Komponen abiotik

Komponen abiotik berupa komponen tidak hidup, berupa air, udara, suhu,
cahaya, kelembaban dan tanah serta bahan mineral.
a. Air, merupakan tempat tinggal sebagian makhluk hidup. Air juga berperan
sebagai penentu kelembaban udara. Pada umumnya, air sangat diperlukan
oleh semua organisme karena sebagian besar tubuh mereka terdiri atas air.
b. Udara, terdiri atas beberapa macam gas, antara lain nitrogen, oksigen dan
karbondioksida. Gas nitrogen berperan dalam membentuk protein, oksigen
untuk pembakaran dan karbondioksida untuk bahan fotosintesis.
c. Angin, merupakan komponen abiotik yang berperan dalam menentukan
kelembaban. Selain itu, angin juga membantu proses penyerbukan tumbuhan
dan membantu persebaran biji dan spora. Beberapa serangga hama tumbuhan dapat
diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
d. Suhu, merupakan derajat energi panas yang bersumber dari radiasi matahari.
Dalam tubuh makhluk hidup, suhu dapat mempengaruhi kerja enzim (reaksi
kimia).
e. Cahaya matahari, merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh organisme.
Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk fotosintesis. Tanpa cahaya
matahari, tumbuhan dan organisme lainnya tidak dapat hidup.
f. Kelembaban, merupakan salah satu komponen abiotik yang terdapat di udara
dan tanah. Kelembaban menandakan banyaknya kandungan uap. Kelembaban
dapat berperan untuk mencegah kekeringan akibat penguapan pada
organisme.
g. Tanah, berasal dari hasil pelapukan batuan. Tanah merupakan tempat hidup
manusia, hewan, bakteri dan tumbuhan.
h. Garam-garam mineral, terdiri atas ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium
dan natrium. Komponen mineral tertentu merupakan indikator bagi sifat tanah
ataupun air. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dari tanah dan air
untuk proses kehidupan.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
C. Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik

Pernahkah kamu berkunjung ke daerah yang memiliki suhu yang dingin


seperti daerah Alahan panjang? Kamu sudah terbiasa tinggal di kota Padang yang
udaranya panas, bagaimana reaksi tubuhmu terhadap perubahan suhu udara di
daerah tersebut? Barangkali kamu akan merasa pilek dan demam. Suhu dapat
mempengaruhi persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis
dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya
secara tepat. Sel bisa pecah jika air yang terdapat didalamnya membeku pada suhu
dibawah 00C, dan protein pada sebagian besar organisme akan terdenaturasi pada
suhu di atas 450C. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa komponen biotik
dipengaruhi oleh komponen abiotik.
Dalam kasus lain, ketika kamu berbelanja di pasar ikan, kamu akan melihat
penjual ikan mengocok-ngocok air bak agar ikan yang ada di dalamnya tetap
hidup dan segar. Hal ini bertujuan untuk menjaga kandungan oksigen yag terlarut
dalam air.
Dalam proses perkecambahan juga terlihat pengaruh dari berbagai faktor
abiotik, seperti cahaya, dan air. Keberadaan cahaya akan menghambat proses
perkecambahan, sedangkan keberadaan air dapat mendukung proses
perkecambahan.
Dalam proses fotosintesis, faktor abiotik seperti cahaya, karbondioksida,
dan air mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
Dari beberapa contoh diatas, dapat terlihat adanya interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik. Dalam ekosistem, selain adanya
pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik, terdapat hubungan
sebaliknya, yakni komponen biotik mempengaruhi komponen abiotik. Misalnya
keberadaan cacing tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah, dan keberadaan
tumbuhan dapat mempengaruhi kandungan gas di udara.

Pertemuan 2

D. Interaksi Antar Komponen Biotik dalam Ekosistem


Dalam suatu ekosistem terdapat interaksi yang kompleks antara komponen
biotik dan komponen abiotik yang menciptakan proses kehidupan. Seperti energi
matahari yang memasuki ekosistem dan dimanfaatkan oleh banyak komponen
ekosistem. Beberapa komponen abiotik seperti air, karbon dan nitrogen sangat
penting bagi kehidupan dan secara konstan terdapat di alam melalui siklus yang
berulang. Semua unsur abiotik tersebut bisa saja terdapat dalam jumlah yang
terbatas. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi individu dalam
ekosistem.
Interaksi dalam ekosistem terjadi antara komponen biotik dengan biotik
maupun antara biotik dengan abiotik. Interaksi antar organisme dalam ekosistem
umumnya berkaitan erat dengan usaha mendapatkan makanan, pertahanan diri dan

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
perkembangan diri. Interaksi dapat terjadi pada tingkat populasi (antara sesama
individu dalam spesies yang sama), komunitas (antar populasi) dan pada tingkat
ekosistem dan biosfer (antara komponen bitik dan abiotik)

1. Interaksi Antara Sesama Komponen Biotik


a. Netral
yaitu hubungan yang saling tidak mengganggu antar organisme dalam habitat
yang sama. Contohnya capung dan sapi pada lapangan rumput yang sama.
Dimana kegiatan antara keduanya tidak ada yang saling mengganggu. Masing
–masing mereka mempunyai kebutuhan sendiri untuk hidupnya
b. Predasi
yaitu hubungan antara mangsa dengan pemangsa. Tanpa mangsa, pemangsa
tidak dapat hidup, sebaliknya pemangsa sebagai pengontrol jumlah populasi
mangsa. Contoh Ular dan musang. Ular membutuhkan musang sebagai salah
satu sumber makanannya, sehingga ular dapat disebut sebagai pemangsa.
Sedangkan populas musang dikontrol oleh ular.
c. Parasitisme
yaitu hubungan antar organisme berbeda jenis yang menguntungkan satu
pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya tumbuhan benalu pada pohon
jambu, tumbuhan tali putri dengan tumbuhan bonsai, cacing pita pada
manusia, ulat pada buah apel.
d. Komensalisme
yaitu hubungan antar organisme berbeda spesies yang menguntungkan satu
pihak sedangkan spesies lain tidak diuntungkan dan tidak pula dirugikan.
Contohnya bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Bunga
anggrek mendapatkan tempat untuk hidup sedangkan pohon tidak merasa
dirugikan oleh anggrek. karena anggrek tidak mengambil makanan dari
pohon tersebut. anggrek mendapatkan makanan dari udara dengan bantuan
akar udara yang dimilikinya.
d. Mutualisme
yaitu hubungan antarorganisme berbeda spesies yang saling menguntungkan.
Contohnya lichens, kupu-kupu dengan bunga, bakteri dalam bintil akar
tumbuhan kacang-kacangan, dan flagellata pengurai selulosa dalam tubuh
rayap
e. Alelopati
merupakan interaksi dimana populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan
zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme, istilah alelopati dikenal
sebagai antibiosis. Contoh, jamur Penicillium sp dapat menghasilkan
antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Gambar 2. Jamur penicilium sp.


Sumber : (Anonim, 2011a).

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
f. Kompetisi
merupakan interaksi langsung antara dua inidividu yang saling berebut
kebutuhan dalam jumlah terbatas. Bentuk kompetisi ini membatasi jumlah
pertumbuhan individu. Individu yang satu bisa terganggu pertumbuhannya
bahkan punah oleh pertumbuhan yang pesat dari individu lain. Kompetisi
terbagi atas 2 bentuk, yaitu:
Kompetisi intraspesies, yakni kompetisi yang terjadi antara individu yang
sama dalam satu populasi
Kompetisi interspesies, yakni kompetisi yang terjadi antara populasi yang
berbeda yang menghuni satu wilayah yang sama dan memiliki kebutuhan
hidup yang sama.

Interaksi antar komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang
sama dan saling berinteraksi. Contoh Interaksi antar komunitas terlihat pada kasus
penyebaran siput hospes cacing parasit Schistosoma mansoni yang disebarkan ke
manusia melalui aliran sungai nil, sehingga banyak penduduk disepajang aliran
sungai menderita schistosomiasis.

E. Aliran Energi pada Ekosistem


Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu
ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen,
konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke dekomposer di dalam
tanah.

Organisme autotrof, seperti tumbuhan memanfaatkan energi yang berasal


dari matahari untuk melakukan fotosintesis. Dalam proses tersebut, bahan
anorganik (karbondioksida dan air) diubah menjadi komponen organik yang
mengandung energi kimia. Energi kimia yang disimpan oleh produsen (tumbuhan)
selain untuk tumbuhan itu sendiri, sebagian juga dijadikan sebagai makanan bagi
organisme heterotof (konsumen). Perpindahan energi dan bahan kimia dari
produsen ke konsumen dalam suatu ekosistem dapat dinyatakan dengan rantai
makanan dan jaring-jaring makanan.

Gambar 3. Bagan aliran energi


Sumber : Anonim, 2012b
BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER
1
1. Rantai makanan
Dalam suatu ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang
digambarkan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai
makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen
pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan
seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak.
Dalam rantai makanan, tanda panah () berarti “diamakan oleh”. Rantai
makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantai makanan tersebut terdapat
pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan
oleh pengurai.
Ada 2 tipe dasar rantai makanan :
Rantai makanan perumput. Merupakan rantai makanan yang taraf trofi
pertamanya ditempati oleh tumbuhan hijau, kedua herbivora, dan
selanjutnya oleh karnivora.
Rantai makanan detritus. Merupakan rantai makanan yang taraf trofi
pertamanya ditempati oleh detritus (fragmen/hancuran dari bahan-bahan
yang telah terurai), kedua oleh detritivor (hewan-hewan kecil pemakan
detritus), Detritivor darat yang khas adalah cacing tanah, kutu kayu, luwing,
dan hewan renik seperti rayap, nematoda, dan macam-macam serangga
seperti belatung. Sedangkan detritivor laut adalah cacing Palolo, siput
pantai, dan mentimun laut (tripang)
Contoh rantai makanan detritus adalah :
 Sampah dedaunan  cacing tanah  burung jalak  elang
 Bangkai hewan  belatung  katak  ular tanah.

Gambar 4. Rantai makanan perumput


Sumber : Aryulina, 2007: 280
2. Jaring-Jaring Makanan
Pada umumnya, perjalanan makanan dalam ekosistem tidak hanya terdiri
atas satu rantai makanan. Suatu produser yang sama dapat membentuk beberepa
rantai makan yang saling berhubungan sehingga membenutuk jaring-jaring
makanan.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Gambar 5. Jaring-jaring makanan
Sumber : Anonim, 2013

3. Piramida ekologi
Jika rantai makanan digambarkan secara matematis dari produsen sampai
konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida ekologi, yaitu :
1. Piramida jumlah
Piramida jumlah menggambar-kan jumlah organisme dalam tiap tingkatan
trofik dalam suatu rantai makanan, tanpa memperhatikan massa organisme
tersebut. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah
populasi produsen lebih besar dari populasi konsumen primer dan seterusnya.

Namun terkadang piramida tidak dapat menggambarkan kondisi


sebagaimana sebuah piramida. Misalnya, pada sebuah pohon asam tinggal jutaan
semut, puluhan kupu-kupu, ratusan lebah, dan sekelompok burung pemakan
serangga.

Gambar 6. Piramida jumlah


Sumber : saliman, 2010
2. Piramida biomassa

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Biomassa merupakan berat total materi organik dalam tubuh makhluk
hidup, yang biasanya diukur dalam bentuk berat kering. Piramida biomassa
menggambarkan massa total organisme pada tiap tingkatan trofic per unit area,
tanpa memperhatikan jumlahnya. Pada umumnya, perbandingan massa kering
menunjukkan penurunan pada tiap tingkatan trofik. Perbandingan biomassa antar
trofik belum dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.

Gambar 7. Piramida biomassa


Sumber : Saliman, 2010
3. Piramida energi

Gambar 8. Piramid energi


Sumber : Anonim, 2012c

Dasar penentuan piramida energi adalah dengan cara menghitung jumlah


energi tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam waktu tertentu
(misalnya per jam, per hari, per tahun). Piramida energi dapat memberikan
gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran energi dalam ekosistem.
Kandungan energi tiap trofik sangat ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga
bentuk grafiknya sesuai dengan piramida ekologi yang sesungguhnya di
lingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap trofik dinyatakan
dalam k kal/m2/hari.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Pada piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara
bertahap dari trofik terendah ke trofik di atasnya. Penurunan ini disebabkan oleh
hal-hal berikut:
a) Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme pada
trofik di atasnya.
b) Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih
mengandung energi kimia.
c) Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang dapat disimpan
dalam sel dan sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.

Pertemuan 3
E. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur biogeokimia merupakan rangkaian proses perpindahan unsur atau


senyawa kimia yang mengalir melalui organisme perantara menuju lingkungannya
dan kembali lagi ke organisme tersebut. Daur unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut daur biogeokimia. Dalam daur biogeokimia dikenal ada dua
macam daur, yaitu:
Daur edafik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah
membentuk gas di udara. Contohnya daur pospor
Daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut
mengalami fase berbentuk gas di udara.Unsur-unsur kimia tersebut antara
lain: air, karbon, oksigen, nitrogen, dan sulfur.

1. Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap
air di atmosfer barasal dari laut karena laut mencapai dua pertiga luas permukaan
bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan
laut dalam bentuk presipitasi. Presipitasi dapat berupa hujan, salju, atau hujan es.
Air yang turun ke daratan akan membentuk air permukaan dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada dalam tanah. Dalam tubuh
tumbuhan, air mengalir melalui suatu pembuluh. Selanjutnya melalui transpirasi
oleh tumbhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat. Hewan
memperoleh air lansung dari air permukaan serta dari tumbuha dan hewan yang
dimakan, sedangkan manusia memperoleh sekitar seperempat dari total
kebutuhannya akan air dari cadangan air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh
hewan dan manusia sebagai urin dan keringat. Air tanah dan air permukaan
sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau atau laut.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Gambar 9. Siklus air
Sumber : Anonim, 2005
2. Daur Karbon
Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk karbon dioksida. Di
atmosfer terdapat kandungan karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Sumber-
sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik,
pembakaran batu bara, dan asap pabrik.
Karbondioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis
dan menghasilkan oksigen (O2) yang akan digunakan oleh hewan untuk respirasi.
Kebutuhan tumbuhan akan karbon dioksida hampir seimbang dengan pengeluaran
karbondioksida oleh respirasi organisme.
Pada tumbuhan, bahan organik yang banyak mengandung karbon terdapat
dalam batang atau kayu. Pada hewan dan manusia, bahan organik yang banyak
mengandung karbon terdapat pada tulang.
Hewan dan tumbuhan yang mati dalam waktu lama dapat membentuk batu
bara di dalam tanah. Batu bara dimanfaatkan sebagai bahan bakar sehingga kadar
CO2 di udara bertambah. Di ekosistem air, pertukaran CO 2 dengan atmosfer
berjalan secara tidak langsung. CO2 berikatan dengan air membentuk asam
karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber
karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk dirinya sendiri dan
organisme lain yang heterotof. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi CO2
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air
seimbang dengan jumlah CO2 di air.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Gambar 10. Daur karbon
Sumber : faculty.southwest.tn.edu
3. Daur Oksigen
Oksigen (O2) sering mengalami daur yang beriringan dengan karbon.
Oksigen diserap oleh organisme untuk respirasi dan pembusukan, kedua proses
tersebut membebaskan CO2 ke atmosfer.
Daur O2 di udara bergantung pada fotosintesis. Oksigen banyak dipakai
untuk respirasi dan pembusukan,kemudian dikembalikan ke atmosfer terutama
melalui fotosintesis. Selain fotosintesis, oksigen juga berasal dari proses iklim
pada lapisan litosfer

Gambar 11. Siklus oksigen


Sumber : Anonim, 2011d
4. Daur Nitrogen

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Kadar nitrogen dalam udara tersedia dalam jumlah yang melimpah. Sekitar
78 % gas penyusun atmosfer adalah nitrogen (N2). Nitrogen sangat
diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembentukan protein yang merupakan
bahan dasar dari asam amino, membran sel, enzim, dan pembentukan klorofil
bagi tumbuhan.

Gas nitrogen yang ada di atmosfer tidak dapat diserap lansung oleh
tumbuhan. Gas tersebut dapat digunakan ketika ia telah membentuk senyawa.
Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan
asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonium (NH 4), nitrit
(NO2-), dan nitrat(NO3-).
Penambatan nitrogen kedalam tanah terjadi melalui tiga cara, yaitu:
 Pertama melalui halilintar, gas nitrogen dapat bersenyawa dengan
oksigen membentuk NO2. Gas NO2 akan larut dalam air hujan
membentuk ion nitrat (NO3-) yang dapat larut dalam air tanah dan
diserap oleh tumbuhan.
 Kedua melalui penggunaan pupuk nitrogen oleh manusia dalam upaya
peningkatan hasil panen. Pupuk ini diperoleh dari hasil Industri fiksasi
nitrogen yang dilakukan di bawah tekanan besar, pada suhu 600 0C.
Dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-
Bosch, N2 diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia
(NH3)
 Ketiga penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses
fiksasi nitrogen secara biologis.
Fiksasi nitrogen secara biologis dilakukan oleh bakteri melaui tiga cara:
 Melaui bakteri yang hidup bersimbiosis. Contohnya Rhizobium yang
bersimbiosis dengan tumbuhan polong-polongan.
 Bakteri yang hidup bebas. Contohnya Azotobacter (bersifat aerob) dan
Clostridium (bersifat anaerob).
 Ganggang hijau biru (Cyanobacteria). Contohnya Anabaena dan
Nostoc.
Anabaena bersimbiosis dengan paku air atau Azzola piñata. Sedangkan
Nostoc bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak (Lichen).
Mikroorganisme yang memfiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenase yang dapat
menggabungkan hidrogen dan nitrogen.

Nitrogen dari udara yang difiksasi oleh bakteri-bakteri di atas selanjutnya


diubah menjadi amonia (NH3) dalam bentuk gas. Akan tetapi, sebagian besar
tanah bersifat asam, dan NH3 yang dibebaskan ke tanah akan menangkap
sebuah ion hidrogen (H+) untuk membentuk garam ammonium. Proses
penguraian nitrogen menjadi amonium disebut amonifikasi. Selanjutnya jika
tumbuhan atau hewan mati, organisme pengurai (bakteri dan jamur)
merombaknya kembali menjadi gas amoniak (NH3+) dan garam ammonium
(NH4+) yang larut dalam air. Amonia kemudian dirombak oleh bakteri nitrit

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
(Nitrosomonas dan Nitrosococus) menjadi ion nitrit (NO2-). Proses ini disebut
nitritasi. Ion nitrit selanjutnya dirombak oleh bakteri nitrat (Nitrobacter)
menjadi ion nitrat (NO3-). Proses ini disebut nitratasi. Keseluruhan rangkaian
proses dari ammonium hingga terbentuk nitrat disebut nitrifikasi. Proses
konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun
bagi kehidupan tanaman.

Nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen


(tumbuhan) untuk membuat molekul protein dan asam amino di dalam
tubuhnya. Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat,
sedangkan hewan mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik
(protein) yang terkandung pada tumbuhan dan hewan yang dimakannya.

Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan


menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut
denitrifikasi. Proses ini dibantu oleh bakteri Nitrifikans, contohnya
Thiobacillus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans. Denitrifikasi
menyebabkan tanah menjadi tidak subur karena nitrat yang diperlukan oleh
tumbuhan terurai kembali. Untuk lebih memahami proses fiksasi biologis
dalam daur nitrogen, perhatikan gambar 1.

Secara keseluruhan, fiksasi nitrogen hanya menyumbangkan sebagian kecil


dari nitrogen yang diasimilasikan setiap tahunnya oleh total vegetasi, begitu
juga dengan proses denitrifikasi. Sebagaian besar nitrogen pada ekosistem di
daur ulang secara lokal melaui penguraian dan reasimilasi.

Gambar 12. Daur nitrogen (Campbell, 2012)

5. Daur Sulfur

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Sebahagian besar sulfur tersimpan dalam batuan bumi. Sulfur yang ada di
atmosfer secara alami berasal dari letusan gunung berapi dalam bentuk sulfat
anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang
terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Selain itu, sulfur juga dapat terlepas dari batuan karena erosi oleh angin
dan air. Sebagian kecil sulfur yang terlepas ini digunakan oleh tumbuhan.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi
melaui proses rantai makanan. Semua makhluk hidup yang mati akan diuraikan
oleh bakteri Desulfobrio dan Desulfamaculum menjadi sulfida dalam bentuk
hidrogen sulfida (H2S). (H2S) kemudian digunakan oleh bakteri Chromatium yang
selanjutnya melepaskan sulfur dan oksigen. selanjutnya sulfur dioksidasi menjadi
sulfat oleh bakteri Thiobacillus.

Gambar 13. Daur sulfur


Sumber : Anonim, 2005

6. Daur Fosfor
Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber
energi untuk metabolisme sel. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat
(PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan
pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang
mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat
yang terlarut dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan
karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan
mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-
bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh
tumbuhan.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Gambar 14. Daur Fosfor
Sumber : faculty.southwest.tn.edu

DAFTAR PUSTAKA

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1
Anonim. 2005. Daur Biogeokimia. Online. http://www.pustekkom2005.com
/daur_ biogeokimia.swf. Diakses tanggal 23 Februari 2012.
Anonim. 2010. Siklus Karbon. http://www.g-excess.com/5326/daur-biogeokimia-
karbon-dan-oksigen/. Diakses tanggal 23 Februari 2012.

Anonim. 2011c. Siklus Nitrogen. http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/03/daur-


nitrogen_28.html. Diakses tanggal 26 Februari 2012.

Anonim. 2011d. Siklus Oksigen. http://www.google.co.id/imgres?


q=siklus+oksigen&hl=id. Diakses tanggal 25 Februari 2012.
Anonim. 2012a. Halaman Rumah. http://id.88db.com/Kebutuhan-Rumah-
Tangga/Tukang-Kebun/ad-93828/. Diakses tanggal 5 April 2016.
Anonim. 2011a. Penicillium. Online. http://www.google.co.id/imgres? imgurl=.
Diakses tanggal 23 Februari 2012
Anonim. 2012b. Bagan Aliran Energi. http://www.google.co.id/imgres?
q=bagan+aliran+materi+dan+daur+energi Diakses tanggal 10 April 2012.
Anonim. 2012c. Piramida Energi. http://www.google.co.id/imgres?
q=piramida_energi Diakses tanggal 10 April 2012.
Anonim. 2013. Jaring-jaring makanan.
https://nasriaika1125.files.wordpress.com/2013/06/hal6.jpg. Diakses tanggal 3 Mei
2016
Aryulina, Dyah, dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Bradfield, Phil. 2009. Edexecell IGCSE Biology. British: Pearson Education
Limited.
Campbell. 2012. Biologi edisi kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga
Priadi, Arif. 2010. Biologi untuk SMA kelas X Jakarta: Yudhistira.
Saliman, Akhyar. 2004. Biologi untuk SMA Kelas 1 Semester 2. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Suwasono. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali.
Vivianery, Nancy. 2011. Modul Ekosistem berbasil contextual learning. Padang:
Universitas Negeri Padang.

BIOLOGI SMA/MA Kelas X SEMESTER


1

Anda mungkin juga menyukai