1
A. Kompetensi Dasar:
3.10 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi
yang berlangsung didalamnya.
4.10 Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem
B. Indikator:
B. Komponen Penyusun
Ekosistem
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik berupa komponen tidak hidup, berupa air, udara, suhu,
cahaya, kelembaban dan tanah serta bahan mineral.
a. Air, merupakan tempat tinggal sebagian makhluk hidup. Air juga berperan
sebagai penentu kelembaban udara. Pada umumnya, air sangat diperlukan
oleh semua organisme karena sebagian besar tubuh mereka terdiri atas air.
b. Udara, terdiri atas beberapa macam gas, antara lain nitrogen, oksigen dan
karbondioksida. Gas nitrogen berperan dalam membentuk protein, oksigen
untuk pembakaran dan karbondioksida untuk bahan fotosintesis.
c. Angin, merupakan komponen abiotik yang berperan dalam menentukan
kelembaban. Selain itu, angin juga membantu proses penyerbukan tumbuhan
dan membantu persebaran biji dan spora. Beberapa serangga hama tumbuhan dapat
diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
d. Suhu, merupakan derajat energi panas yang bersumber dari radiasi matahari.
Dalam tubuh makhluk hidup, suhu dapat mempengaruhi kerja enzim (reaksi
kimia).
e. Cahaya matahari, merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh organisme.
Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk fotosintesis. Tanpa cahaya
matahari, tumbuhan dan organisme lainnya tidak dapat hidup.
f. Kelembaban, merupakan salah satu komponen abiotik yang terdapat di udara
dan tanah. Kelembaban menandakan banyaknya kandungan uap. Kelembaban
dapat berperan untuk mencegah kekeringan akibat penguapan pada
organisme.
g. Tanah, berasal dari hasil pelapukan batuan. Tanah merupakan tempat hidup
manusia, hewan, bakteri dan tumbuhan.
h. Garam-garam mineral, terdiri atas ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium
dan natrium. Komponen mineral tertentu merupakan indikator bagi sifat tanah
ataupun air. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dari tanah dan air
untuk proses kehidupan.
Pertemuan 2
3. Piramida ekologi
Jika rantai makanan digambarkan secara matematis dari produsen sampai
konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida ekologi, yaitu :
1. Piramida jumlah
Piramida jumlah menggambar-kan jumlah organisme dalam tiap tingkatan
trofik dalam suatu rantai makanan, tanpa memperhatikan massa organisme
tersebut. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah
populasi produsen lebih besar dari populasi konsumen primer dan seterusnya.
Pertemuan 3
E. DAUR BIOGEOKIMIA
1. Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap
air di atmosfer barasal dari laut karena laut mencapai dua pertiga luas permukaan
bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan
laut dalam bentuk presipitasi. Presipitasi dapat berupa hujan, salju, atau hujan es.
Air yang turun ke daratan akan membentuk air permukaan dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada dalam tanah. Dalam tubuh
tumbuhan, air mengalir melalui suatu pembuluh. Selanjutnya melalui transpirasi
oleh tumbhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat. Hewan
memperoleh air lansung dari air permukaan serta dari tumbuha dan hewan yang
dimakan, sedangkan manusia memperoleh sekitar seperempat dari total
kebutuhannya akan air dari cadangan air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh
hewan dan manusia sebagai urin dan keringat. Air tanah dan air permukaan
sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau atau laut.
Gas nitrogen yang ada di atmosfer tidak dapat diserap lansung oleh
tumbuhan. Gas tersebut dapat digunakan ketika ia telah membentuk senyawa.
Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan
asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonium (NH 4), nitrit
(NO2-), dan nitrat(NO3-).
Penambatan nitrogen kedalam tanah terjadi melalui tiga cara, yaitu:
Pertama melalui halilintar, gas nitrogen dapat bersenyawa dengan
oksigen membentuk NO2. Gas NO2 akan larut dalam air hujan
membentuk ion nitrat (NO3-) yang dapat larut dalam air tanah dan
diserap oleh tumbuhan.
Kedua melalui penggunaan pupuk nitrogen oleh manusia dalam upaya
peningkatan hasil panen. Pupuk ini diperoleh dari hasil Industri fiksasi
nitrogen yang dilakukan di bawah tekanan besar, pada suhu 600 0C.
Dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-
Bosch, N2 diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia
(NH3)
Ketiga penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses
fiksasi nitrogen secara biologis.
Fiksasi nitrogen secara biologis dilakukan oleh bakteri melaui tiga cara:
Melaui bakteri yang hidup bersimbiosis. Contohnya Rhizobium yang
bersimbiosis dengan tumbuhan polong-polongan.
Bakteri yang hidup bebas. Contohnya Azotobacter (bersifat aerob) dan
Clostridium (bersifat anaerob).
Ganggang hijau biru (Cyanobacteria). Contohnya Anabaena dan
Nostoc.
Anabaena bersimbiosis dengan paku air atau Azzola piñata. Sedangkan
Nostoc bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak (Lichen).
Mikroorganisme yang memfiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenase yang dapat
menggabungkan hidrogen dan nitrogen.
5. Daur Sulfur
6. Daur Fosfor
Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber
energi untuk metabolisme sel. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat
(PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan
pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang
mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat
yang terlarut dalam air tanah.
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan
karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan
mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-
bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh
tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA