NIM
Kelas
Kelompok
PRE-LAB
Komponen Biotik
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain
komponen abiotik (tidak bernyawa). Komponen biotik terdiri dari 3, yakni Produsen,
Konsumen, dan Pengurai. Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen
ditempati tumbuhan yang berklorofil. Sedangkan Komponen heterotrof terdiri dari
organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme
lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro
(fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Dan Pengurai atau
dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan
yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-
sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima
elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk
suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium,
ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai
komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai,
sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan
oksigen yang terlarut dalam air().
Komponen Abiotik
Komponen Abiotik meliputi berbagai komponen-komponen yang berperan dalam
keseimbangan lingkungan. Komponen-komponen abiotik seperti udara, air, cahaya
matahari, tanah, suhu, haram mineral, kelembaban, dan derajat keasaman. Udara
adalah sekumpulan gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi. Fungsi
Udara adalah untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem.
Contohnya gas O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang
digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan. Air mengandung berbagai jenis unsur
atau senyawa kimia dalam jumlah bervariasi, contohnya natrium, fosfat, kalsium,
nitrit, amonium. Jumlah unsur yang terkandung dalam air bergantung dengan kualitas
udara dan tanah yang dilalui air. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis
terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas
cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan
tertekan.
Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan, pembusukan senyawa
organik) dan sintesis (pembentukan mineral). Komponen tanah yang utama, yaitu
bahan organik, air, bahan mineral, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-
garam mineral yang ada di dalam tanah. Sementara manusia memanfaatkan tanah
sebagai lahan pemukiman, peternakan, perkantoran, pertanian, pertambangan,
perindustrian, dan kegiatan transportasi. Suhu adalah derajat energi panas yang berasal
dari radiasi sinar, terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda
disetiap ekosistem yang bergantung pada garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat
(altitude). Makin dekat kutub, suhu udara pun makin dingin dan kering. Suhu
merupakan faktor pembatas bagi kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman hayati
disuatu ekosistem. Umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup dilingkungan yang
memiliki suhu 0°C-40°C. Pada suhu rendah,beberapa jenis makhluk hidup akan
melakukan hibernasi (tidak aktif), namun akan aktif jika suhu kembali normal.
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui
osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.Kelembapan dipengaruhi oleh intensitas, angin, cura hujan,
dan sinar matahari. Kelembapan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang
memiliki tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan sebuah ekosistem yang
memiliki komposisi yang berbeda.Keadaan pH tanah berpengaruhi terhadap
kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik bila memiliki pH optimun,
yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan
pupuk, aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
3. Jelaskan jenis-jenis interaksi komponen biotik dalam suatu ekosistem, dan berikan
contoh minimal 1 pada masing-masing interaksi tersebut!
Netral
Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat
yang sama. Hal tersebut bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Contoh interaksi yang netral adalah antara kambing dengan
kupu – kupu (Mukhzayadah dkk, 2019)
Predasi
Predisi merupakan hubungan dimana salah satu jenis akan memangsa jenis
yang lain. Yang dimaksud memangsa disini bisa memangsa seluruh bagian
tubuh ataupun hanya memangsa sebagian kecil dari tubuhnya. Predasi yaitu
hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Pemangsa tidak bisa hidup
tanpa hewan yang dimangsanya. Itulah sebabnya jika hewan yang dimangsanya
habis, maka pemangsa juga akan pergi atau punah. Pemangsa berperan
sebagai pengontrol jumlah dari suatu populasi. Jika jumlah pemangsa berkurang
maka jumlah hewan yang dimangsanya akan bertambah. Contohnya, jika ular
banyak yang dibunuh oleh manusia, maka populasi tikus akan bertambah
(Mukhzayadah dkk, 2019).
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Mutualisme
Kompetisi
10
11
12
Biotik-biotik
Biotik-biotik
Biotik-biotik
Biotik-biotik
Biotik-abiotik
Biotik-abiotik
Biotik-abiotik
Biotik-abiotik
3. Jelaskan mengenai interaksi komponen biotik yang terjadi dalam ekosistem yang
diamati!
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran DHP