Anda di halaman 1dari 27

BAB 1 EKOSISTEM (Materi IPA SMK Kelas XII)

A. Pengertian Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh TRANSLEY (1935) yang mengemukakan
bahwa hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroorganisme)

dengan faktor lingkungan (cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam,

sebenarnya membentuk suatu system yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang
mempelajari mengenai ekosistem adalah EKOLOGI .
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu
bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataanpernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai
terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia
(Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara
struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut
adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem
yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang
tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley
berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen
ekosistem.

2.

Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan antara


bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem. Ekosistem
dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang
sepenuhnya berlangsung diantara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau
dengan sistem lain di luarnya.

3.

Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi
dan

saling

tergantung

satu

dengan

yang

lainnya.

Ekosistem

mengandung

keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi


sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
4.

Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat,


tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).

5.

Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya
saling mempengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit
fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki
komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat
proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus
energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

6.

Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997).
Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup
maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem
yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan
saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat
dipisah-pisahkan.

7.

Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan
organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen
dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing
komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam
rantai makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi
dan siklus materi.

B.

Komponen Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik
dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,
sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati.
Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan
demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.

1.

Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme
anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a.

Produsen
Produsen merupakan organisme yang dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Karena itu produsen disebut juga organisme autotrof. Yang termasuk
autotrof adalah semua makhluk hidup yang dapat mengubah zat anorganik
menjadi zat organik. Zat organik inilah yang kemudian menjadi makanan makhluk
hidup tersebut.
Organisme autotrof dibedakan dua berdasarkan caranya menghasilkan
makanan, yaitu:

1)

Fotoautotrof, yaitu makhluk hidup yang menghasilkan makanannya sendiri melalui


proses fotosintesis. Proses fotosintesis hanya dapat berjalan bila ada klorofil
(pigmen warna hijau) dan cahaya matahari. Dalam proses fotosintesis, zat
anorganik berupa air dan karbon dioksida diubah menjadi zat organik berupa
karbohidrat. (zat pati/amilum) dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Proses
ini juga menghasilkan produk sampingan berupa oksigen yang sangat penting
untuk pernafasan makhluk hidup.
cahaya matahari
6

H2O + 6CO2

--------------- C6H12O6 + 6O2

klorofil

Organisme autotrof tidak hanya tumbuhan, melainkan juga ganggang biru, alga,
dan beberapa bakteri.

2)

Kemoautotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mengubah senyawa kimia (metana
dan sulfur) menjadi zat anorganik melalui proses kemosintesis. Hanya bakteri yang
memiliki kemampuan ini. Proses kemosintesis tidak membutuhkan cahaya matahari,
sehingga mereka dapat hidup di dasar laut yang gelap maupun di dalam kawah
gunung berapi. Bakteri kemoautotrof sangat penting terutama bagi tumbuhan
karena mereka bisa mengikat nitrogen dari tanah dan udara, contohnya bakteri
Nitrosomonas dan Nitrococcus.

b.

Konsumen
Konsumen

yang

berarti

pemakai,

yaitu

organisme

yang

tidak

dapat

menghasilkan zat makanan sendiri (heterotrof) tetapi menggunakan zat makanan


yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat
makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering
disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan dengan
memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa
konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya.
c.

Dekomposer atau pengurai


Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan.
Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam
tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain
itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai
dalam proses fotositesis. Contoh hewan yang termasuk decomposer adalah bakteri
dan jamur. Detrivora berbeda dengan decomposer, sebab detrivora hanya
memecahkan zat organik dari sisa-sisa jasad makhluk hidup menjadi zat organik
yang lebih kecil lagi. Hewan ini seperti cacing tanah, siput, lipan, dan teripang.

2.

Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem.
Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu
lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu,
dan lain-lain.

a.

Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Suhu optimum makhluk hidup adalah 0-40 OC. Di
atas atau di bawah suhu itu, makhluk hidup umumnya tidak bisa hidup. Ada jenisjenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

b.

Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfoto-sintesis.

c.

Air
Air

berpengaruh

terhadap

ekosistem

karena

air

dibutuhkan

untuk

kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,


perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan
sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan
tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air
diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d.

Tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan

unsur-unsur

penting

bagi

pertumbuhan

organisme,

terutama

tumbuhan.
e.

Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.

f.

Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebab-kan perbedaan distribusi
organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang
tertentu saja.

g.

Tingkat Keasaman
Tingkat keasaman (pH) adalah derajat keasaman tanah dan air. pH netral
adalah 7, bila pH di bawah 7 maka dikatakan asam, sebaliknya pH di atas 7 maka
dikatakan basa. pH sangat mempengaruhi reaksi kimia suatu zat, sehingga
mempengaruhi proses metabolisme makhluk hidup. Tanah gambut/rawa biasanya
bersifat asam, sedangkan tanah kapur bersifat basa. Makhluk hidup memiliki
toleransi pH berbeda-beda, namun umumnya makhluk lebih menyukai lingkungan
dengan pH netral.

UJI KOMPETENSI 1

Gunakan Petunjuk A
1.

Makhluk hidup yang berperan mengembalikan unsur hara ke dalam tanah adalah

a.

konsumen

d. decomposer

b.

produsen

e. autotrof

c.

detrivora

2.

Di bawah ini yang bukan termasuk organisme autotrof adalah

a.

nitrococcus

d. alga

b.

nitrosomonas

e. ganggang biru

c.

anabaena

3.

Komponen biotik yang merupakan penyusun ekosistem adalah

a.

herbivora, karnivora, dan air

b.

produsen, konsumen, dan pengurai

c.

individu, komunitas, dan populasi

d.

bioma, biosfer, dan atmosfer

e.

individu, produsen, dan air

4.

Hewan yang termasuk dalam konsumen tingkat II dan III biasanya adalah hewan

jenis
a.

herbivora

d. parasit

b.

detrivora

e. scavenger

c.

karnivora

5.

Nitrosomonas adalah organisme renik yang bersifat

a.

heterotrof, kerena tidak mempunyai klorofil

b.

autotrof, karena mempunyai klorofil

c.

autotrof, karena dapat melakukan kemosintesis

d.

heterotrof, karena senang hidup di tanah yang gempur

e.

autotrof, karena memerlukan oksigen bebas

6.

Berikut ini yang dimaksud dengan tumbuhan hidup secara autotrof adalah

tumbuhan yang
a.

tidak bisa membuat makanan sendiri

b.

mampu membuat makanan sendiri

c.

membutuhkan cahaya matahari

d.

dapat menguraikan amilum menjadi senyawa lain

e.

sering dikatakan sebagai produsen

7.

Di gua yang gelap tidak akan dijumpai

a.

produsen

d. predator

b.

konsumen

e. detrivora

c.

pengurai

8.

Di antara tumbuhan berikut yang tidak tergolong produsen adalah

a.

putri malu

b.

anggrek

d. tali putri
e. ganggang hijau

c.

paku-pakuan

9.

Reaksi fotosintesis yang paling tepat adalah

a.

H2O + CO2 C6H12O6 + O2

b.

H2O + 6CO2 C6H12O6 + O2

c.

6H2O + CO2 C6H12O6 + O2

d.

6H2O + 6CO2 C6H12O6 + O2

e.

6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2

10. Ekosistem dapat terjadi karena adanya


a.

ketergantungan komunitas pada faktor abiotik

b.

aksi dan interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik

c.

peranan spesifik suatu habitatnya

d.

pemanfaatan energy dan daur materi

e.

karakteristik dari komunitas

11.

Masing-masing mahluk hidup dengan peranannya yang berbeda-beda secara

bersama-sama dengan lingkungan abiotiknya akan membentuk


a.

komunitas

d. habitat

b.

ekosistem

e. relung ekologi

c.

ekologi

12. Hal yang akan terjadi jika pengurai dimusnahkan adalah


a.

tumbuhan semakin subur

b.

sampah-sampah bertimbunan

c.

konsumen akan semakin banyak

d.

predator akan semakin banyak

e.

produsen akan semakin banyak

13. Suhu sangat dipengaruhi oleh


a.

tekanan udara

b.

kelembapan udara

d. tingkat keasaman
e. kandungan oksigen

c.

intensitas cahaya

14.

Komponen abiotik ekosistem yang berperan dalam penyebaran biji tumbuhan,

perkecambahan, dan pertumbuhan adalah


a.

suhu

b.

cahaya

c.

kesuburan tanah

d. air
e. udara

15. Suhu optimum makhluk hidup dapat hidup adalah


a.

-10OC

d. 75 OC

b.

30 OC

e. 100 OC

c.

50 OC

16. Tumbuhan yang hidup di rawa harus beradaptasi dengan


a.

kelembapan yang rendah

d. kadar keasaman tinggi

b.

suhu yang tinggi

e. cuaca yang tidak menentu

c.

pH yang rendah

17. Komponen abiotik yang dapat mempengaruhi kelembapan adalah


a.

angin

d.pH

b.

suhu

e. air

c.

garis lintang

18. Mikroorganisme yang termasuk decomposer adalah


a.

singa

b.

bakteri

c.

tumbuhan hijau

d. alga
e. ganggang biru

19. Organisme yang termasuk autotrof adalah


a.

jamur

b.

tumbuhan hijau

c.

pengurai

d. mikroba
e. carnivora

20. Berikut ini organisme yang termasuk heterotrof, kecuali


a.

jamur

d. mikroba

b.

hewan herbivora

e. hewan omnivora

c.

tumbuhan hijau

Gunakan Petunjuk B!
21. Ruang lingkup dari ekosistem adalah
1)

komponen hidup

3) interaksi antar komponen ekosistem

2)

komponen tak hidup

4) mempertahankan kehidupan

22. Komponen biotik ekosistem adalah


1)

produsen

3) karnivora

2)

herbivora

4) pengurai

23. Yang termasuk organisme autotrof adalah


1)

tumbuhan berklorofil

3) alga

2)

bakteri nitrosomonas

4) lipan

24. Ciri dari organisme yang berperan sebagai konsumen adalah


1)

tidak bisa membuat makanan sendiri

2)

mempunyai klorofil

3)

bergantung pada makhluk hidup yang lain

4)

dapat membuat makanan sendiri

25. Ciri dari organisme yang berperan sebagai produsen adalah


1)

melakukan proses fotosintesis

2)

mempunyai klorofil

3)

dapat membuat makanan sendiri

4)

bergantung pada makhluk hidup yang lain

26. Syarat yang dipenuhi agar terjadi proses fotosintesis adalah


1)

adanya karbohidrat

2)

adanya klorofil

3) adanya gas oksigen


4) adanya cahaya matahari

27. Contoh dari decomposer adalah


1)

cacing tanah

3) teripang

2)

lipan

4) jamur

28. Peran air dalam ekosistem adalah


1)

sebagai tempat hidup makhluk hidup

2)

penyebaran biji

3)

untuk membantu proses perkecambahan

4)

membantu proses perkecambahan

29. Komponen abiotik yang ikut berperan dalam proses fotosintesis adalah
1)

tanah

3) suhu

2)

air

4) sinar matahari

30. Zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah


1)

karbohidrat

2)

air

3) oksigen
4) karbon dioksida

Gunakan Petunjuk C!
31. Tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof.
SEBAB
Tumbuhan hijau mampu mengubah zat organik menjadi zat anorganik.
32. Contoh dari decomposer adalah cacing tanah.
SEBAB
Cacing tanah mampun memecahkan zat organik dari sisa-sisa jasad makhluk hidup
menjadi zat organik yang lebih kecil lagi.
33. Syarat makhluk hidup dapat hidup secara optimal pada suhu antara nol sampai
empat puluh derajat celcius.
SEBAB
Di atas atau di bawah suhu itu, pada umumnya makhluk hidup tidak bisa hidup.
34. Semua produsen pasti melakukan proses fotosintesis.
SEBAB
Dengan proses fotosintesis, organisme dapat menghasilkan makanan sendiri.
35. Organisme kemoautotrof tidak memerlukan sinar matahari untuk membuat makanan
sendiri.
SEBAB
Organisme ini menguraikan senyawa kimia menjadi zat anorganik melalui proses
kemosintesis.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1.

Apa perbedaan antara makhluk hidup autotrof dengan makhluk hidup heterotrof?

Berikanlah masing-masing 2 contoh!


2.

Jelaskan proses fotosintesis?

3.

Apa perbedaan antara dekomposer dan detrivora? Berikanlah masing-masing 2

contoh!
4.

Sebut dan jelaskan 3 komponen abiotik dalam kehidupan sehari-hari!

5.

Apa yang terjadi apabila dekomposer musnah dari bumi?

RINGKASAN MATERI 2

B.

Macam-Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem

perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
1.

Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.

Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi


beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
a.

Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang

berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45C) sehingga
penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0C).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang
serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
b.

Bioma padang rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-

cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak
teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang
ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
c.

Bioma Hutan Basah


Bioma hutan basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah,

curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama

antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi
suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25C. Dalam hutan
basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek
sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan
burung hantu.
d.

Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah

hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim
(dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s.d 20) dan tidak terlalu rapat.
Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon
(sebangsa luwak).
e.

Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah

tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f.

Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub

utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji
semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau
bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.
2.

Ekosistem Air Tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

a.

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat
seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan
akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),
mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

b.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem
air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan

osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem


ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat

air

tawar

merupakan

perantara

habitat

laut

dan

habitat

darat.

Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan
hidup.
a.

Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang
hidup pada substrat sisa-sisa organisme.

b.

Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.

1)

Plankton;

terdiri

alas

fitoplankton

dan

zooplankton;

biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.


2)

Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

3)

Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air.

4)

Perifiton;

tumbuhan

atau

hewan

yang

melekat/bergantung

pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.


5)

Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.

a.

Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasar-kan penetrasi cahaya mata-hari.
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut
daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di
danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.
Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan
jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai
berikut.

1)

Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air
yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang
berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom),
berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air
seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari
makan di danau.

2)

Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk

10

Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh


ikanikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa
ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
3)

Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan
organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

4)

Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu
sebagai berikut :

1)

Danau Oligotropik
Oligotropik

merupakan

sebutan

untuk

danau

yang

dalam

dan

kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,


airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat
oksigen sepanjang tahun.
2)

Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota
yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya
terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus
yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat
digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

b.

Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir
deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan
terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan
tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di
anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan
gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai
di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

11

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi
evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang
bebas dari pusaran air.
3.

Ekosistem air laut


Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

a.

Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion

CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke
tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat
dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
1)

Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.

a)

Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.

b)

Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai
bagian dasar dalamnya 300 meter.

c)

Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m

d)

Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000
m).

2)

Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut


semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.

a)

Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200
m.

b)

Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m.


Hewannya misalnya ikan hiu.

c)

Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.


Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.

d)

Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m; tidak


terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus
daerah ini.

e)

Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000
m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan
cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang

hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan
cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara
osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif.

12

b.

Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah

pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat
erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi
kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini
dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan
karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni
oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat
dibedakan sebagai berikut.
1)

Formasi pes caprae

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin;
tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius
(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi
ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola
Fruescens (babakoan).
2)

Formasi baringtonia

Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia,


Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka
kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan
adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk
mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut
gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus,
Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering
tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
c.

Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering

dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas
ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,
ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut
yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju
habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata
semi air, yaitu unggas air.
d.

Terumbu karang

13

Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang
terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu
karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria
yang

mensekresikan

kalsium

karbonat.

Rangka

dari

kalsium

karbonat

ini

bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan
ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang
dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita,
bintang laut, dan ikan karnivora.
4.

Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi

kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
a.

Bendungan
Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk

berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.


b.

Hutan tanaman industri


Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang

umum ditanam adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati.


c.

Agroekosistem
Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi,

sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh,
kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.
5.

Ekosistem Suksesi
Perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan

tersebut menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan ekosistem akan berakhir setelah


terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila
pada kondisi seimbang datang gangguan dari luar, keseimbangan ini dapat berubah, dan
perubahan yang terjadi akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru.
Rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman perintis hingga mencapai
ekosistem klimaks disebut suksesi. Proses suksesi berakhir dengan sebuah ekosistem
klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostasis).
Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
a.

Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan

hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor,
letusan gunung berapi, endapan lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir
di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia, misalnya penambangan
timah, batubara, dan minyak bumi.
Contoh suksesi primer yang terjadi di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di
Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan
Gunung Krakatau mula-mula muncul pionir berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan

14

lumut yang tahan terhadap sinar matahari dan kekeringan. Tumbuhan pionir atau perintis
itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk
tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karena aktivitas penguraian bercampur dengan hasil
pelapukan akan membentuk susunan tanah yang lebih kompleks. Dengan adanya tanah
ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh. Kemudian rumput yang tahan
kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan
tumbuhan pionir dengan menaunginya. Kondisi demikian menjadikan pionir tidak tumbuh
subur. Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan
pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan
tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput
dan belukar sehingga terjadilah kompetisi. Lama-kelamaan semak menjadi dominan
kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah
ekosistem

disebut

mencapai

kesetimbangan

atau

mencapai

homeostasis,

yakni

perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut
juga mengalami perubahan tergantung pada vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang
dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas
yang homogen, tapi dapat juga komunitas-komunitas yang heterogen. Contoh komunitas
klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang
heterogen misalnya hutan hujan tropis.
b.

Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara

alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total habitat organisme
sehingga dalam komunitas tersebut substrat dan kehidupan awal masih ada. Contohnya,
gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan
gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan
sengaja.
Contoh komunitas terjadinya suksesi sekunder di Indonesia antara lain tegalan,
padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak
terurus.

UJI KOMPETENSI 2
Gunakan Petunjuk A!
1.

Ekosistem yang berkembang di bekas lahan yang komunitasnya benar-benar


musnah dinamakan

a.

suksesi

b.

ekomonitas

c.

suksesi primer

d. suksesi sekunder
e. darat

2.

Hewan yang menghuni ekosistem air tawar, kecuali

a.

zooplankton

d. zooplankton

b.

fitoplanton

e. nekton

c.

herbivora

15

3.

Hewan/tumbuhan yang bergantung pada tumbuhan atau benda lainnya dinamakan

a.

plankton

d. perifiton

b.

bentos

e. nekton

c.

neuston

4.

Jenis ekosistem yang termasuk ekosistem air tenang adalah

a.

sungai

b.

hilir sungai

c.

rawa

5.

Perbedaan suhu yang sangat besar pada waktu siang dan malam terjadi pada

d. laut
e. pantai

bioma
a.

padang rumput

b.

taiga

c.

tundra

6.

d. gurun
e. hutan gugur

Komunitas yang terdiri atas karang batu dan organisme-organisme lainnya


dinamakan komunitas

a.

terumbu karang

d. estuari

b.

abisal pelagik

e. hadal pelagik

c.

abisal

7.

Daerah yang dipagari rawa garam dinamakan

a.

terumbu karang

d. estuari

b.

abisal pelagik

e. hadal pelagik

c.

abisal

8.

Hewan yang menghuni daerah mesopelagik adalah

a.

ikan laut

b.

gurita

c.

ikan hiu

9.

Ekosistem yang paling luas wilayahnya bahkan meliputi bagian bumi adalah

d. ikan lele laut


e. bakteri

ekosistem
a.

darat

d. pantai

b.

laut

e. buatan

c.

suksesi

10. Salah satu ciri bioma hutan gugur adalah


a.

suhu di musim dingin rendah

b.

mengalami empat musim

c.

spesies pepohonan banyak

d.

daun-daun perpohonan seperti duri

e.

terjadi perbedaan suhu di siang dan malam

11. Danau dangkal dan kaya akan kandungan makanan dikelompokkan menjadi danau

a.

oligotropik

d. eutropik

b.

profundal

e. bentuk

c.

litoral

12. Di bawah ini yang bukan merupakan pengelompokkan ekosistem air laut menurut
kedalamannya adalah
a.

litoral

d. abisal

16

b.

batial

c.

epipelagik

e. neritik

13. Hewan yang berada di bioma tundra adalah


a.

serangga, jerapah, dan gajah

b.

rusa, beruang, dan rubah

c.

rusa kutub, muscox, dan beruang kutub

d.

kera, burung, dan badak

e.

ular, kadal, dan serangga

14. Ciri tumbuhan di bioma gurun adalah


a.

berdaun lebar

d. pohon-pohon yang rindang

b.

rumput

e. daun tipis

c.

daun berduri

15. Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan tidak menentu, adalah ciri
dari bioma
a.

padang rumput

b.

taiga

c.

tundra

d. gurun
e. hutan gugur

16. Spesies pepohonan relatif banyak dan jenisnya berbeda-beda akan kita jumpai di
bioma
a.

padang rumput

b.

taiga

c.

tundra

d. hutan basah
e. hutan gugur

17. Salah satu ciri dari ekosistem air tawar adalah


a.

perbedaan suhu yang sangat mencolok

b.

penetrasi cahaya kurang

c.

tidak terpengaruh iklim

d.

tidak terpengaruh cuaca

e.

tumbuhan sangat beragam

18. Daerah danau yang dapat ditembus cahaya matahari dinamakan


a.

fotoarea

b.

afotik

c.

limnetik

d. fotik
e. termoklin

19. Ekosistem yang terjadi di daerah pertanian atau persawahan dinamakan


a.

agroekosistem

b.

ekosistem suksesi

c.

ekosistem pertanian

d. hutan buatan
e. ekosistem darat

20. Daerah danau yang memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin
di dasar dinamakan
a.

fotik

d. afotik

b.

termoklin

e. limnetik

c.

profundal

17

Gunakan Petunjuk B!
21. Ciri bioma gurun adalah
1)

curah hujan 25 cm/tahun

2)

perbandingan suhu siang dan malam sangat kecil

3)

tumbuhan memiliki daun yang kecil

4)

hewan yang hidup adalah badak dan harimau.

22. Ciri bioma tundra adalah


1)

pepohonan relatif banyak

2)

curah kurang lebih 25-30 cm per tahun

3)

hewan yang hidup adalah kalajengking dan hewan reptile

4)

letaknya berada di belahan bumi utara

23. Yang termasuk ekosistem air tawar adalah


1)

pantai

3) laut

2)

sungai

4) danau

24. Ciri suksesi primer antara lain:


1)

komunitas asal musnah total

2)

disebabkan oleh letusan gunung berapi

3)

timbulnya komunitas baru

4)

habitat organisme awal masih ada

25. Organisme yang hidup di air tawar antara lain:


1)

heriticra

3) acgicras

2)

lumnitzera

4) neuston

26. Berdasarkan penetrasi cahaya matahari, daerah pada danau terbagi antara lain:
1)

fotik

3) termoklin

2)

afotik

4) litoral

27. Daerah laut yang berada pada kedalaman antara 500 sampai 10.000 meter adalah
1)

litoral

2)

batial

3) neretik
4) abisal

28. Yang termasuk ekosistem buatan adalah


1)

bendungan

3) agroekosistem

2)

hutan industri

4) kolam ikan

29. Penyebab terjadinya suksesi sekunder adalah


1)

gunung meletus

3) penambangan batu bara

2)

tanah longsor

4) penebangan hutan

30. Ciri bioma hutan basah adalah


1)

berada di daerah tropic dan substropik

2)

tinggi pohon hutan antara 20-40 m

3)

variasi suhu dan kelembapan tinggi

4)

hewan yang hidup adalah kera, badak, dan babi hutan


Gunakan Petunjuk C!

31. Pembentukan komunitas baru setelah terjadi suksesi primer lebih lama
SEBAB
Komunitas awal musnah seluruhnya.
32. Pada bioma gurun, daun tanaman bentuknya lebar
SEBAB

18

Di gurun suhunya sangat tinggi pada siang hari


33. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air dan pengeluaran urine
SEBAB
Terjadi perbedaan tekanan osmosis hewan tingkat tinggi dengan tekanan osmosis air
laut.
34. Salinitas air laut di daerah air tawar ke air laut berubah secara bertahap
SEBAB
Salinitas ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
35. Hewan yang menghuni bioma tundra memiliki bulu tebal
SEBAB
Suhu di bioma tundra sangat panas.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.

Mengapa daerah afotik tidak terjadi proses fotosintesis?

2.

Sebutkan ciri-ciri tumbuhan yang berada di bioma gurun?

3.

Jelaskan tahap-tahap terbentuknya komunitas klimaks setelah terjadi suksesi primer!

4.

Sebutkan perbedaan antara suksesi primer dan suksesi sekunder!

5.

Sebutkan jenis-jenis ekosistem air laut berdasarkan wilayah permukaannya!


B. Interaksi Dalam suatu ekosistem
komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi dan berhubungan timbal balik. Adanya
hubungan timbal balik dalam ekosistem menyebabkan sistem akan terguncang
apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen sekalipun.
1. Interaksi Antar Komponen Biotik
Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antar populasi
organisme yang menyusun ekosistem.
a. SIMBIOSIS
1) Simbiosis Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari
dua spesies yang berbeda. Hubungan mutualisme akan menguntungkan bagi kedua
organisme yang terlibat didalamnya. Beberapa spesies dapat hidup tanpa organisme
partner mutualismentya. Hubungan seperti ini disebut dengan MUTUALISME
FAKULTATIF. Berbeda lagi dengan mutualisme Obligatif, yaitu hubungan yang terjadi
antara kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup dengan bermutualisme. Contoh
bentuk mutualisme adalah bakteri yang hidup didalam system pencernaan hewan
Herbivora. Hewan herbivore berukuran besar tidak bisa mencerna selulosa.
Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada saluran pencernaan hewan tersebut
untuk memecah selulosa.
Beberapa contoh Mutualisme lainnya:

Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau biru membentuk Lichen

Simbiosis fungi dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza

Simbiosis antara semut dengan Aphit, semut melindung Aphit dari


pemangsanya, sedangkan Aphit memberikan cairan sejenis madu kepada semut
2) Simbiosis Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan antau interaksi antar organisme dari
dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu organisme saja yang
memperoleh keuntungan sedangkan lainnya tidak terpengaruh. Hubungan antara
ikan remora dengan ikan hiu merupakan contoh komensalisme. Ikan remora
menempel pada badan ikan hiu, sehingga ikan remora dapat berpindah tempat
dengan cepat, ikan remora juga mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu
memperoleh makanan sisa dari ikan hiu. Ikan hiu sendiri tidak diuntungkan dann
juga tidak dirugikan dari keberadaan ikan remora.

19

3) Simbiosis Parasitisme
Parasitisme adalah

Hubungan antar organisme berbeda spesies,

yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan
mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang
ditumpanginya.
Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bias dalam bentuk iritasi
akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit yang menyebabkan sakit pada
inangnya disebut dengan PATOGEN
b. ALELOPATI
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antarorganisme, yang mana
keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan
organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu racun.
c.

PREDASI
Predasi adalah Hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana
satu organisme memakan organisme lainnya.
Organisme yang memakan disebut PREDATOR, sedangkan organisme yang dimakan
disebut MANGSA. Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini berlangsung
antara spesies yang berbeda, meskipun demikian beberapa hewan pemangsa
sesama jenisnya (Kanibalisme).
Contoh hubungan Predasi yaitu pada singa dengan Zebra, Kuda dengan Rumput,
dan ular dengan Tikus.

d. KOMPETISI
Kompetisi adalah
Terjadinya hubungan atau interaksi yang
menyebabkan persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas
Kompetisi terbagi 2, yaitu:
1. kompetisi Intraspesifik yaitu
Dapat terjadi antar individu dan
spesies yang sama
Contoh: - persaingan antar tumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan
nitrogen
2. Kompetisi Interspesifik yaitu Kompetisi yang terjadi antarindividu dari
dua spesies yang berbeda
Contoh:- Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang
pengembalaan yang sama
2. Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik
Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi karena komponen
biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya.
Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut dengan
RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan,
dan penyebaran spesies tertentu dalam suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih
faktor fisik dan kimia lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh
karenanya, setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas
maksimum dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.
Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu jenis
komponen abiotik atau faktor Pembatas. Jika jumlah factor pembatas terlalu banyak
ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi akan terhambat, walaupun komponenkomponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang optimal untuk pertumbuhan
populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya adalah SALINITAS

20

RINGKASAN MATERI 3

B.

Satuan-Satuan Dalam Ekosistem


Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk hidup. Individu, populasi,
komunitas, biosfer yang merupakan satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem, dan
sinar matahari sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem
tersebut.

21

1.

Individu
Pernahkah kalian melihat seekor domba atau seekor ayam atau sebatang pohon
mangga? Seekor domba atau seekor ayam dinamakan individu. Demikian juga dengan
sebatang pohon mangga. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. Dapatkah
kalian menyebutkan individu-individu yang lainnya yang ada di sekitarmu?

2.

Populasi
Sekumpulan

domba

di

padang

rumput

disebut

dengan

populasi

domba.

Sekumpulan ikan nila di dalam kolam air tawar disebut dengan populasi ikan nila. Jika di
dalam kolam tersebut juga ditumbuhi sekumpulan tumbuhan teratai, berarti dalam kolam
tersebut juga terdapat populasi tumbuhan teratai. Kumpulan individu-individu yang sama
dapat membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup
dalam suatu habitat tertentu.
Besarnya populasi ditunjukkan oleh jumlah individu di dalam suatu populasi per
satuan luas. Besarnya populasi per satuan luas ini disebut kepadatan populasi. Misalkan,
satu areal perkebunan murbai luasnya 1.000 m 2. Dalam kebun tersebut terdapat 1.000
pohon murbai dan 20.000 ekor ulat sutra. Itu berarti kepadatan populasi pohon murbai
adalah 1.000 pohon/1.000 m2 atau 1 pohon/m2 dan kepadatan populasi ulat sutra adalah
20.000 ekor/1.000 m2 atau 20 ekor/m2.
Perubahan ukuran dalam populasi dapat terjadi dari waktu ke waktu dinamakan
dinamika populasi. Perubahan ini terjadi karena adanya pertambahan atau pengurangan
jumlah populasi. Berkurang atau bertambahnya populasi ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, misalnya, perubahan musim, imigrasi, ataupun emigrasi. Imigrasi adalah
pertambahan populasi karena adanya kelahiran (natalitas) dan pendatang dari tempat
yang lain, sedangkan emigrasi adalah berkurangnya populasi karena adanya kematian
(mortalitas) dan perginya individu ke tempat yang lain.
Perubahan populasi dipengaruhi juga dipengaruhi oleh aktivitas alami, seperti
bencana alam, kebakaran, serangan penyakit dan juga oleh aktivitas manusia seperti
menebang pohon, eksploitasi yang berlebihan.
3.

Komunitas
Coba kalian perhatikan kolam ikan yang ada di rumah kalian atau teman kalian? Di
dalam kolam ikan air tawar, terdapat sekumpulan ikan nila, sekumpulan tumbuhan
teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang
hidup dalam air tawar ini disebut sebagai komunitas kolam air tawar.
Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang
hidup dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang
hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu. Di dalam komunitas setiap jenis organisme mempunyai tugas dan fungsi
tertentu. Fungsi hidup suatu organisme dalam komunitas dinamakan nicia (niche).
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks apabila dibandingkan
dengan individu dan populasi.

4.

Ekosistem
Komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah,
dan sinar matahari. Komunitas tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan yang tidak
hidup di sekitarnya. Antara komunitas dan lingkungan tak hidupnya terbentuk suatu
interaksi atau hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk
suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.

22

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling


berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem disebut
juga sistem lingkungan.
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan bukan karena campur tangan manusia,
contohnya, sungai, laut, danau, hutan, dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah
ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam ikan, akuarium, waduk, dan
sawah.
5.

Biosfer
Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang kecil akan
membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini akan
membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang saling berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi disebut biosfer.
UJI KOMPETENSI 3

Gunakan Petunjuk A!
1.

Dinamika populasi adalah

a.

perubahan ukuran dalam populasi

b.

jumlah populasi tetap

c.

adanya perpindahan organisme

d.

bentuk hubungan populasi

e.

adaptasi dalam populasi

2.

Di bawah ini yang bukan merupakan penyebab berubahnya populasi adalah

a.

bencana alam

d. kebakaran

b.

serangan penyakit

e. adanya habitat baru

c.

eksploitasi yang berlebihan

3.

Kegiatan yang menyebabkan populasi bertambah adalah

a.

bencana alam

d. serangan penyakit

b.

emigrasi

e. eksploitasi yang berlebihan

c.

imigrasi

4.

Jumlah individu persatuan luas atau volume pada waktu tertentu dinamakan

a.

populasi

d. mortalitas

b.

dinamika populasi

e. natalitas

c.

kepadatan populasi

5.

Di bawah ini yang bukan merupakan tingkatan dalam organisme dalam faktor biotik
adalah

a.

populasi

d. komunitas

b.

ekosistem

e. biosfer

c.

bioma

6.

Organisme tunggal contohnya adalah seekor kambing dan seorang manusia dinamakan

23

a.

individu

d. populasi

b.

ekosistem

e. biosfer

c.

komunitas

7.

Fungsi hidup suatu organisme dalam komunitas dinamakan

a.

natalitas

d. mortalitas

b.

nicea

e. adaptasi

c.

komunitas

8.

Kesatuan berbagai ekosistem yang meliputi semua organisme dan lingkungan yang
berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi
dinamakan

a.

bioma

b.

populasi

d. biosfer

c.

ekosistem

9.

Kumpulan individu organisme di suatu tempat yang memiliki sifat serupa, dengan asal

e. komunitas

usul yang sama dinamakan


a.

adaptasi

d. individu

b.

populasi

e. biosfer

c.

habitat

10. Di bawah ini adalah tingkatan organisasi yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah

a.

individu komunitas populasi ekosistem biosfer

b.

individu populasi komunitas ekosistem biosfer

c.

biosfer individu populasi komunitas ekosistem

d.

ekosistem biosfer individu populasi komunitas

e.

komunitas ekosistem biosfer individu - populasi

11. Masing-masing makhluk dengan peranannya yang berbeda-beda secara bersama-sama


dengan lingkungan abiotiknya akan membentuk
a.

komunitas

d. habitat

b.

ekosistem

e. relung ekologi

c.

ekologi

12. Pertumbuhan atau penurunan jumlah populasi akan sangat menyolok apabila terjadi halhal seperti di bawah ini, kecuali
a.

bencana alam

d. gunung meletus

b.

adanya penyakit

e. adanya tebang pilih

c.

adanya wabah penyakit

13. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kepadatan pada populasi adalah

a.

migrasi, natalitas, dan urbanisasi

b.

migrasi, natalitas, dan mortalitas

c.

migrasi, emigrasi, dan imigrasi

d.

migrasi, natalitas, dan emigrasi

e.

mortalitas, natalitas, dan transisi

14. Sekumpulan rusa disebut


a.

biosfer

b.

ekosistem

c.

populasi

d. komunitas
e. individu

24

15. Berikut ini yang menjadi penentu utama dalam pertumbuhan populasi adalah
a.

natalitas

d. natalitas dan mortalitas

b.

mortalitas

e. emigrasi dan mortalitas

c.

emigrasi

16. Sebuah daerah yang luasnya 100 m2 dihuni oleh 800 ekor kambing. Kepadatan populasi
daerah itu adalah
a.

8 ekor/m2

d. 8000 ekor/m2
2

b.

100 ekor/m

c.

800 ekor/m2

e. 80000 ekor/m2

17. Kematian makhluk hidup yang terjadi dalam sebuah populasi disebut
a.

imigrasi

d. mortalitas

b.

emigrasi

e. urbanisasi

c.

natalitas

18. Ekosistem yang terbuat tanpa campur tangan manusia dinamakan


a.

ekosistem suksesi

d. ekosistem savana

b.

ekosistem buatan

e. ekosistem taiga

c.

ekosistem alami

19. Berikut ini yang menjadi penyebab dinamika populasi untuk organisme yang dapat
bergerak adalah
a.

mortalitas dan migrasi

d. imigrasi dan emigrasi

b.

natalitas dan migrasi

e. emigrasi dan urbanisasi

c.

mortalitas dan migrasi

20. Tingkatan organisasi kehidupan yang paling besar adalah


a.

biosfer

b.

komunitas

c.

populasi

d. individu
e. ekosistem

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1.

Sebut dan jelaskan satuan dalam ekosistem mulai dari yang terbesar ke yang terkecil!
Beri masing 1 contoh!

2.

Sebut dan jelaskan hal-hal yang mempengaruhi dinamika populasi?

3.

Sebut dan jelaskan 2 jenis ekosistem! Berilah masing-masing 2 contoh!

4.

Populasi sebuah daerah yang dihuni oleh kelinci 12 ekor/m 2. Jika jumlah kelinci 100.
Hitunglah luas daerah yang dihuni oleh kelinci tersebut!

5.

Apa yang dimaksud dengan niche?


http://blog-hasanahumi21.blogspot.co.id/2015/08/bab-1-ekosistem-materi-ipa-smk-kelasxii.html
http://lindamukhtar.blogspot.co.id/2012/10/bahan-ajar-ipa-smk-kelas-xii.html

25

DAUR BIOGEOKIMIA
Perpindahan materi kimia dari lingkungan ke dalam tubuh organisme dan
dikembalikan ke alam, yang dalam prosesnya melibatkan komponen dalam
ekosistem,

disebut

DAUR

BIOGEOKIMIA

atau

DAUR

MATERI.

Disebut

daur

biogeokimia karena melibatkan unsure biologi, geologi dan kimia.


Di alam terdapat 30 sampai 40 unsur kimia yang dibutuhkan oleh pertumbuhan dan
perkembangan organisme, diantaranya adalah karbon (C), hydrogen (H), nitrogen (N),
sulfur (S), oksigen (O) dan lain sebagainya.
Daur materi atau mineral yang terdapat di dalam ekosistem dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu:

Daur

materi

senyawa,

yaitu

daur

materi

kimia

yang

selama

proses

perpindahannya hanya terjadi proses perubahan bentuk (fasanya), sedangkan bentuk


ikatan molekulnya tetap. Daur air merupakan contoh daur materi senyawa.

Daur

materi

unsure,

yaitu

daur

materi

kimia

yang

selama

proses

perpindahannya melibatkan perubahan bentuk dan ikatan molekul. Daur karbon, daur
nitrogen dan sebagainya merupakan contoh daur materi unsure.
1. Daur Air
PERPINDAHAN

AIR

YANG

BERKESINAMBUNGAN

DAN

MENYEBABKAN

KESEIMBANGAN JUMLAH AIR YANG TERDAPAT DI LAUTAN, DARATAN DAN


ATMOSFER DISEBUT DAUR HIDROLOGI ATAU DAUR AIR. Dalam suatu daur tidak
dapat ditentukan awal dan akhir terjadinya daur tersebut, karena seluruh proses saling
berhubungan. Daur air melibatkan proses evaporasi (penguapan) transpirasi (penguapan
air dari organ tumbuhan), presipitasi (hujan, salju) dan kondensi (pembentukan awan).
Proses EVAPORASI merupakan proses penguapan air dari daratan dan lautan
menuju atmosfer. Air yang menguap dari perairan daratan dan lautan akan mengalami
proses KONDENSASI membentuk gumpalan awan di atmosfer. Air yang berada di
atmosfer tidak seluruhnya berasal dari proses evaporasi, sebagian kecil berasal dari
proses TRANSPIRASI, yaitu penguapan air yang terkandung di dalam organ tumbuhan.
Air yang terkondensasi membentuk awan akan kembali turun ke tanah melalui proses
PRESIPITASI atau yang di kenal dengan hujan atau salju
PERPINDAHAN UNSUR KARBON DARI LINGKUNGAN KE DALAM ORGANISME
DAN KEMBALI LAGI KE LINGKUNGAN DISEBUT DENGAN DAUR KARBON.
Karbon yang berada diatmosfer (CO2) diambil oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Pada proses fotosintesis, karbon yang ada dalam bentuk senyawa karbon
dioksida (CO2) diubah menjadi senyawa yang lebih kompleks, yaitu glukosa (C 6H12O6).
Melalui proses respirasi, karbon kembali dilepaskan ke atmosfer. Bahan organic (glukosa)
sebagian juga ditransfer ke organisme heterotrof seperti hewan dan manusia melalui
proses makan dan dimakan. Sama halnya dengan tumbuhan, organisme heterotrof juga
mengeluarkan unsure karbon melalui proses respirasi.

26

Reaksi fotosintesis
6CO2 + 12H2O + cahaya matahari C6H12O6 + 6H2O 6CO2 + 12 H2O + energi
3. Daur Nitrogen
Nitrogen (n) merupakan salah satu unsure penting bagi organisme, karena nitrogen
merupakan salah satu komponen penyusun dna. PERISTIWA PINDAHNYA MATERI
NITROGEN DARI LINGKUNGAN KE ORGANISME DAN KEMBALI LAGI KE ALAM DISEBUT
DENGAN DAUR NITROGEN. Peristiwa daur nitrogen meliputi beberapa peristiwa
penting, yaitu fiksasi nitrogen, nitrifikasi, asimilasi, amonifikasi dan denitrifikasi.
a. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen merupakan proses perubahangas nitrogen (N 2), yang tidak reaktif,
menjadi ammonia (NH3), yang lebih reaktif. Nitrogen difiksasi supaya dapat diikat dan
digunakan oleh organisme. Beberapa bakteri pengikat nitrogen tinggal dipermukaan akar
tumbuhan.

Contohnya,

bakteri Rhizobium

yang

hidupndiakar tumbuhan kacang-

kacangan dan membentuk modul. Interaksi antara bakteri Rhizobium dengan tumbuhan
kacang-kacangan disebut dengan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Bakteri mendapatkan karbohidrat dari tumbuhan kacang-kacangan, sedangkan
tumbuhan mendapatkan nitrogen untuk proses pertumbuhan dan perkembangan.
b. Nitrifikasi
Perubahan senyawa ammonia (NH3) atau ammonium (NH4+ yang terbentuk ketika
ammonia bereaksi dengan air) menjadi nitrat disebut nitrifikasi.
C. Asimilasi
Didalam proses Asimilasi, akar tanaman menyerap senyawa nitrat , ammonia,
kemudian mengubahnya menjadi molekul penyususn senyawa protein dan asam nukleat
d. Amonifikasi
Amonifikasi terjadi ketika decomposer mengubah senyawa nitrogen organik pada
organisme mati menjadi Amonia atau Amonium
E, Denitrifikasi
Proses denitrifikasi berlangsung didalam tanah, yaitu ketika terjadi proses
perubahan senyawa nitrat menjadi gas dinitrogen kembali ke atmosfer.
http://lindamukhtar.blogspot.co.id/2012/10/bahan-ajar-ipa-smk-kelas-xii.html

27

Anda mungkin juga menyukai