A. Pengertian Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh TRANSLEY (1935) yang mengemukakan
bahwa hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroorganisme)
sebenarnya membentuk suatu system yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang
mempelajari mengenai ekosistem adalah EKOLOGI .
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu
bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataanpernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai
terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia
(Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara
struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut
adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem
yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang
tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley
berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen
ekosistem.
2.
3.
Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi
dan
saling
tergantung
satu
dengan
yang
lainnya.
Ekosistem
mengandung
5.
Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya
saling mempengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit
fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki
komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat
proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus
energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
6.
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997).
Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup
maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem
yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan
saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat
dipisah-pisahkan.
7.
Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan
organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen
dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing
komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam
rantai makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi
dan siklus materi.
B.
Komponen Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik
dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,
sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati.
Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan
demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.
1.
Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme
anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Produsen
Produsen merupakan organisme yang dapat menghasilkan makanannya
sendiri. Karena itu produsen disebut juga organisme autotrof. Yang termasuk
autotrof adalah semua makhluk hidup yang dapat mengubah zat anorganik
menjadi zat organik. Zat organik inilah yang kemudian menjadi makanan makhluk
hidup tersebut.
Organisme autotrof dibedakan dua berdasarkan caranya menghasilkan
makanan, yaitu:
1)
H2O + 6CO2
klorofil
Organisme autotrof tidak hanya tumbuhan, melainkan juga ganggang biru, alga,
dan beberapa bakteri.
2)
Kemoautotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mengubah senyawa kimia (metana
dan sulfur) menjadi zat anorganik melalui proses kemosintesis. Hanya bakteri yang
memiliki kemampuan ini. Proses kemosintesis tidak membutuhkan cahaya matahari,
sehingga mereka dapat hidup di dasar laut yang gelap maupun di dalam kawah
gunung berapi. Bakteri kemoautotrof sangat penting terutama bagi tumbuhan
karena mereka bisa mengikat nitrogen dari tanah dan udara, contohnya bakteri
Nitrosomonas dan Nitrococcus.
b.
Konsumen
Konsumen
yang
berarti
pemakai,
yaitu
organisme
yang
tidak
dapat
2.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem.
Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu
lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu,
dan lain-lain.
a.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang
diperlukan organisme untuk hidup. Suhu optimum makhluk hidup adalah 0-40 OC. Di
atas atau di bawah suhu itu, makhluk hidup umumnya tidak bisa hidup. Ada jenisjenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b.
Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari
menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfoto-sintesis.
c.
Air
Air
berpengaruh
terhadap
ekosistem
karena
air
dibutuhkan
untuk
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan
unsur-unsur
penting
bagi
pertumbuhan
organisme,
terutama
tumbuhan.
e.
Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
f.
Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tak langsung menyebab-kan perbedaan distribusi
organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang
tertentu saja.
g.
Tingkat Keasaman
Tingkat keasaman (pH) adalah derajat keasaman tanah dan air. pH netral
adalah 7, bila pH di bawah 7 maka dikatakan asam, sebaliknya pH di atas 7 maka
dikatakan basa. pH sangat mempengaruhi reaksi kimia suatu zat, sehingga
mempengaruhi proses metabolisme makhluk hidup. Tanah gambut/rawa biasanya
bersifat asam, sedangkan tanah kapur bersifat basa. Makhluk hidup memiliki
toleransi pH berbeda-beda, namun umumnya makhluk lebih menyukai lingkungan
dengan pH netral.
UJI KOMPETENSI 1
Gunakan Petunjuk A
1.
Makhluk hidup yang berperan mengembalikan unsur hara ke dalam tanah adalah
a.
konsumen
d. decomposer
b.
produsen
e. autotrof
c.
detrivora
2.
a.
nitrococcus
d. alga
b.
nitrosomonas
e. ganggang biru
c.
anabaena
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Hewan yang termasuk dalam konsumen tingkat II dan III biasanya adalah hewan
jenis
a.
herbivora
d. parasit
b.
detrivora
e. scavenger
c.
karnivora
5.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
Berikut ini yang dimaksud dengan tumbuhan hidup secara autotrof adalah
tumbuhan yang
a.
b.
c.
d.
e.
7.
a.
produsen
d. predator
b.
konsumen
e. detrivora
c.
pengurai
8.
a.
putri malu
b.
anggrek
d. tali putri
e. ganggang hijau
c.
paku-pakuan
9.
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
11.
komunitas
d. habitat
b.
ekosistem
e. relung ekologi
c.
ekologi
b.
sampah-sampah bertimbunan
c.
d.
e.
tekanan udara
b.
kelembapan udara
d. tingkat keasaman
e. kandungan oksigen
c.
intensitas cahaya
14.
suhu
b.
cahaya
c.
kesuburan tanah
d. air
e. udara
-10OC
d. 75 OC
b.
30 OC
e. 100 OC
c.
50 OC
b.
c.
pH yang rendah
angin
d.pH
b.
suhu
e. air
c.
garis lintang
singa
b.
bakteri
c.
tumbuhan hijau
d. alga
e. ganggang biru
jamur
b.
tumbuhan hijau
c.
pengurai
d. mikroba
e. carnivora
jamur
d. mikroba
b.
hewan herbivora
e. hewan omnivora
c.
tumbuhan hijau
Gunakan Petunjuk B!
21. Ruang lingkup dari ekosistem adalah
1)
komponen hidup
2)
4) mempertahankan kehidupan
produsen
3) karnivora
2)
herbivora
4) pengurai
tumbuhan berklorofil
3) alga
2)
bakteri nitrosomonas
4) lipan
2)
mempunyai klorofil
3)
4)
2)
mempunyai klorofil
3)
4)
adanya karbohidrat
2)
adanya klorofil
cacing tanah
3) teripang
2)
lipan
4) jamur
2)
penyebaran biji
3)
4)
29. Komponen abiotik yang ikut berperan dalam proses fotosintesis adalah
1)
tanah
3) suhu
2)
air
4) sinar matahari
karbohidrat
2)
air
3) oksigen
4) karbon dioksida
Gunakan Petunjuk C!
31. Tumbuhan hijau termasuk organisme autotrof.
SEBAB
Tumbuhan hijau mampu mengubah zat organik menjadi zat anorganik.
32. Contoh dari decomposer adalah cacing tanah.
SEBAB
Cacing tanah mampun memecahkan zat organik dari sisa-sisa jasad makhluk hidup
menjadi zat organik yang lebih kecil lagi.
33. Syarat makhluk hidup dapat hidup secara optimal pada suhu antara nol sampai
empat puluh derajat celcius.
SEBAB
Di atas atau di bawah suhu itu, pada umumnya makhluk hidup tidak bisa hidup.
34. Semua produsen pasti melakukan proses fotosintesis.
SEBAB
Dengan proses fotosintesis, organisme dapat menghasilkan makanan sendiri.
35. Organisme kemoautotrof tidak memerlukan sinar matahari untuk membuat makanan
sendiri.
SEBAB
Organisme ini menguraikan senyawa kimia menjadi zat anorganik melalui proses
kemosintesis.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.
Apa perbedaan antara makhluk hidup autotrof dengan makhluk hidup heterotrof?
3.
contoh!
4.
5.
RINGKASAN MATERI 2
B.
Macam-Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
1.
Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45C) sehingga
penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0C).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang
serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
b.
cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak
teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang
ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
c.
curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk
tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi
suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25C. Dalam hutan
basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek
sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan
burung hantu.
d.
hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim
(dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s.d 20) dan tidak terlalu rapat.
Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon
(sebangsa luwak).
e.
Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f.
Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini
hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji
semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya
mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau
bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.
2.
a.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat
seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan
akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),
mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
b.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem
air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
air
tawar
merupakan
perantara
habitat
laut
dan
habitat
darat.
Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan
hidup.
a.
Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang
hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
b.
1)
Plankton;
terdiri
alas
fitoplankton
dan
zooplankton;
3)
Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air.
4)
Perifiton;
tumbuhan
atau
hewan
yang
melekat/bergantung
Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
a.
Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasar-kan penetrasi cahaya mata-hari.
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut
daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di
danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.
Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan
jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai
berikut.
1)
Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air
yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang
berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom),
berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air
seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari
makan di danau.
2)
Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk
10
Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan
organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
4)
Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu
sebagai berikut :
1)
Danau Oligotropik
Oligotropik
merupakan
sebutan
untuk
danau
yang
dalam
dan
Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota
yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya
terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus
yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat
digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
b.
Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir
deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan
terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan
tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di
anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan
gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai
di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.
11
Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi
evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang
bebas dari pusaran air.
3.
a.
Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke
tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat
dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
1)
a)
b)
Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai
bagian dasar dalamnya 300 meter.
c)
d)
Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000
m).
2)
a)
Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200
m.
b)
c)
d)
e)
Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000
m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan
cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang
hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan
cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara
osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif.
12
b.
Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah
pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat
erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi
kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini
dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan
karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni
oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat
dibedakan sebagai berikut.
1)
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah
tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin;
tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius
(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi
ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola
Fruescens (babakoan).
2)
Formasi baringtonia
Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas
ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,
ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut
yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju
habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata
semi air, yaitu unggas air.
d.
Terumbu karang
13
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang
terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu
karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria
yang
mensekresikan
kalsium
karbonat.
Rangka
dari
kalsium
karbonat
ini
bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan
ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang
dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita,
bintang laut, dan ikan karnivora.
4.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
a.
Bendungan
Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk
Agroekosistem
Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi,
sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh,
kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.
5.
Ekosistem Suksesi
Perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan
Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan
hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor,
letusan gunung berapi, endapan lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir
di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia, misalnya penambangan
timah, batubara, dan minyak bumi.
Contoh suksesi primer yang terjadi di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di
Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan
Gunung Krakatau mula-mula muncul pionir berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan
14
lumut yang tahan terhadap sinar matahari dan kekeringan. Tumbuhan pionir atau perintis
itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk
tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karena aktivitas penguraian bercampur dengan hasil
pelapukan akan membentuk susunan tanah yang lebih kompleks. Dengan adanya tanah
ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh. Kemudian rumput yang tahan
kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan
tumbuhan pionir dengan menaunginya. Kondisi demikian menjadikan pionir tidak tumbuh
subur. Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan
pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan
tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput
dan belukar sehingga terjadilah kompetisi. Lama-kelamaan semak menjadi dominan
kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah
ekosistem
disebut
mencapai
kesetimbangan
atau
mencapai
homeostasis,
yakni
perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut
juga mengalami perubahan tergantung pada vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang
dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas
yang homogen, tapi dapat juga komunitas-komunitas yang heterogen. Contoh komunitas
klimaks homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang
heterogen misalnya hutan hujan tropis.
b.
Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara
alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total habitat organisme
sehingga dalam komunitas tersebut substrat dan kehidupan awal masih ada. Contohnya,
gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan
gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan
sengaja.
Contoh komunitas terjadinya suksesi sekunder di Indonesia antara lain tegalan,
padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak
terurus.
UJI KOMPETENSI 2
Gunakan Petunjuk A!
1.
a.
suksesi
b.
ekomonitas
c.
suksesi primer
d. suksesi sekunder
e. darat
2.
a.
zooplankton
d. zooplankton
b.
fitoplanton
e. nekton
c.
herbivora
15
3.
a.
plankton
d. perifiton
b.
bentos
e. nekton
c.
neuston
4.
a.
sungai
b.
hilir sungai
c.
rawa
5.
Perbedaan suhu yang sangat besar pada waktu siang dan malam terjadi pada
d. laut
e. pantai
bioma
a.
padang rumput
b.
taiga
c.
tundra
6.
d. gurun
e. hutan gugur
a.
terumbu karang
d. estuari
b.
abisal pelagik
e. hadal pelagik
c.
abisal
7.
a.
terumbu karang
d. estuari
b.
abisal pelagik
e. hadal pelagik
c.
abisal
8.
a.
ikan laut
b.
gurita
c.
ikan hiu
9.
Ekosistem yang paling luas wilayahnya bahkan meliputi bagian bumi adalah
ekosistem
a.
darat
d. pantai
b.
laut
e. buatan
c.
suksesi
b.
c.
d.
e.
11. Danau dangkal dan kaya akan kandungan makanan dikelompokkan menjadi danau
a.
oligotropik
d. eutropik
b.
profundal
e. bentuk
c.
litoral
12. Di bawah ini yang bukan merupakan pengelompokkan ekosistem air laut menurut
kedalamannya adalah
a.
litoral
d. abisal
16
b.
batial
c.
epipelagik
e. neritik
b.
c.
d.
e.
berdaun lebar
b.
rumput
e. daun tipis
c.
daun berduri
15. Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan tidak menentu, adalah ciri
dari bioma
a.
padang rumput
b.
taiga
c.
tundra
d. gurun
e. hutan gugur
16. Spesies pepohonan relatif banyak dan jenisnya berbeda-beda akan kita jumpai di
bioma
a.
padang rumput
b.
taiga
c.
tundra
d. hutan basah
e. hutan gugur
b.
c.
d.
e.
fotoarea
b.
afotik
c.
limnetik
d. fotik
e. termoklin
agroekosistem
b.
ekosistem suksesi
c.
ekosistem pertanian
d. hutan buatan
e. ekosistem darat
20. Daerah danau yang memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin
di dasar dinamakan
a.
fotik
d. afotik
b.
termoklin
e. limnetik
c.
profundal
17
Gunakan Petunjuk B!
21. Ciri bioma gurun adalah
1)
2)
3)
4)
2)
3)
4)
pantai
3) laut
2)
sungai
4) danau
2)
3)
4)
heriticra
3) acgicras
2)
lumnitzera
4) neuston
26. Berdasarkan penetrasi cahaya matahari, daerah pada danau terbagi antara lain:
1)
fotik
3) termoklin
2)
afotik
4) litoral
27. Daerah laut yang berada pada kedalaman antara 500 sampai 10.000 meter adalah
1)
litoral
2)
batial
3) neretik
4) abisal
bendungan
3) agroekosistem
2)
hutan industri
4) kolam ikan
gunung meletus
2)
tanah longsor
4) penebangan hutan
2)
3)
4)
31. Pembentukan komunitas baru setelah terjadi suksesi primer lebih lama
SEBAB
Komunitas awal musnah seluruhnya.
32. Pada bioma gurun, daun tanaman bentuknya lebar
SEBAB
18
2.
3.
4.
5.
19
3) Simbiosis Parasitisme
Parasitisme adalah
yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan
mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang
ditumpanginya.
Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bias dalam bentuk iritasi
akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit yang menyebabkan sakit pada
inangnya disebut dengan PATOGEN
b. ALELOPATI
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antarorganisme, yang mana
keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan
organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu racun.
c.
PREDASI
Predasi adalah Hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana
satu organisme memakan organisme lainnya.
Organisme yang memakan disebut PREDATOR, sedangkan organisme yang dimakan
disebut MANGSA. Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini berlangsung
antara spesies yang berbeda, meskipun demikian beberapa hewan pemangsa
sesama jenisnya (Kanibalisme).
Contoh hubungan Predasi yaitu pada singa dengan Zebra, Kuda dengan Rumput,
dan ular dengan Tikus.
d. KOMPETISI
Kompetisi adalah
Terjadinya hubungan atau interaksi yang
menyebabkan persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas
Kompetisi terbagi 2, yaitu:
1. kompetisi Intraspesifik yaitu
Dapat terjadi antar individu dan
spesies yang sama
Contoh: - persaingan antar tumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan
nitrogen
2. Kompetisi Interspesifik yaitu Kompetisi yang terjadi antarindividu dari
dua spesies yang berbeda
Contoh:- Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang
pengembalaan yang sama
2. Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik
Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi karena komponen
biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya.
Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut dengan
RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan,
dan penyebaran spesies tertentu dalam suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih
faktor fisik dan kimia lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh
karenanya, setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas
maksimum dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.
Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu jenis
komponen abiotik atau faktor Pembatas. Jika jumlah factor pembatas terlalu banyak
ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi akan terhambat, walaupun komponenkomponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang optimal untuk pertumbuhan
populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya adalah SALINITAS
20
RINGKASAN MATERI 3
B.
21
1.
Individu
Pernahkah kalian melihat seekor domba atau seekor ayam atau sebatang pohon
mangga? Seekor domba atau seekor ayam dinamakan individu. Demikian juga dengan
sebatang pohon mangga. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. Dapatkah
kalian menyebutkan individu-individu yang lainnya yang ada di sekitarmu?
2.
Populasi
Sekumpulan
domba
di
padang
rumput
disebut
dengan
populasi
domba.
Sekumpulan ikan nila di dalam kolam air tawar disebut dengan populasi ikan nila. Jika di
dalam kolam tersebut juga ditumbuhi sekumpulan tumbuhan teratai, berarti dalam kolam
tersebut juga terdapat populasi tumbuhan teratai. Kumpulan individu-individu yang sama
dapat membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup
dalam suatu habitat tertentu.
Besarnya populasi ditunjukkan oleh jumlah individu di dalam suatu populasi per
satuan luas. Besarnya populasi per satuan luas ini disebut kepadatan populasi. Misalkan,
satu areal perkebunan murbai luasnya 1.000 m 2. Dalam kebun tersebut terdapat 1.000
pohon murbai dan 20.000 ekor ulat sutra. Itu berarti kepadatan populasi pohon murbai
adalah 1.000 pohon/1.000 m2 atau 1 pohon/m2 dan kepadatan populasi ulat sutra adalah
20.000 ekor/1.000 m2 atau 20 ekor/m2.
Perubahan ukuran dalam populasi dapat terjadi dari waktu ke waktu dinamakan
dinamika populasi. Perubahan ini terjadi karena adanya pertambahan atau pengurangan
jumlah populasi. Berkurang atau bertambahnya populasi ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, misalnya, perubahan musim, imigrasi, ataupun emigrasi. Imigrasi adalah
pertambahan populasi karena adanya kelahiran (natalitas) dan pendatang dari tempat
yang lain, sedangkan emigrasi adalah berkurangnya populasi karena adanya kematian
(mortalitas) dan perginya individu ke tempat yang lain.
Perubahan populasi dipengaruhi juga dipengaruhi oleh aktivitas alami, seperti
bencana alam, kebakaran, serangan penyakit dan juga oleh aktivitas manusia seperti
menebang pohon, eksploitasi yang berlebihan.
3.
Komunitas
Coba kalian perhatikan kolam ikan yang ada di rumah kalian atau teman kalian? Di
dalam kolam ikan air tawar, terdapat sekumpulan ikan nila, sekumpulan tumbuhan
teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang
hidup dalam air tawar ini disebut sebagai komunitas kolam air tawar.
Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang
hidup dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang
hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu. Di dalam komunitas setiap jenis organisme mempunyai tugas dan fungsi
tertentu. Fungsi hidup suatu organisme dalam komunitas dinamakan nicia (niche).
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks apabila dibandingkan
dengan individu dan populasi.
4.
Ekosistem
Komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah,
dan sinar matahari. Komunitas tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan yang tidak
hidup di sekitarnya. Antara komunitas dan lingkungan tak hidupnya terbentuk suatu
interaksi atau hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk
suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.
22
Biosfer
Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang kecil akan
membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini akan
membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang saling berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi disebut biosfer.
UJI KOMPETENSI 3
Gunakan Petunjuk A!
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
bencana alam
d. kebakaran
b.
serangan penyakit
c.
3.
a.
bencana alam
d. serangan penyakit
b.
emigrasi
c.
imigrasi
4.
Jumlah individu persatuan luas atau volume pada waktu tertentu dinamakan
a.
populasi
d. mortalitas
b.
dinamika populasi
e. natalitas
c.
kepadatan populasi
5.
Di bawah ini yang bukan merupakan tingkatan dalam organisme dalam faktor biotik
adalah
a.
populasi
d. komunitas
b.
ekosistem
e. biosfer
c.
bioma
6.
Organisme tunggal contohnya adalah seekor kambing dan seorang manusia dinamakan
23
a.
individu
d. populasi
b.
ekosistem
e. biosfer
c.
komunitas
7.
a.
natalitas
d. mortalitas
b.
nicea
e. adaptasi
c.
komunitas
8.
Kesatuan berbagai ekosistem yang meliputi semua organisme dan lingkungan yang
berinteraksi untuk berlangsungnya sistem pendayagunaan energi dan daur ulang materi
dinamakan
a.
bioma
b.
populasi
d. biosfer
c.
ekosistem
9.
Kumpulan individu organisme di suatu tempat yang memiliki sifat serupa, dengan asal
e. komunitas
adaptasi
d. individu
b.
populasi
e. biosfer
c.
habitat
10. Di bawah ini adalah tingkatan organisasi yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah
a.
b.
c.
d.
e.
komunitas
d. habitat
b.
ekosistem
e. relung ekologi
c.
ekologi
12. Pertumbuhan atau penurunan jumlah populasi akan sangat menyolok apabila terjadi halhal seperti di bawah ini, kecuali
a.
bencana alam
d. gunung meletus
b.
adanya penyakit
c.
13. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kepadatan pada populasi adalah
a.
b.
c.
d.
e.
biosfer
b.
ekosistem
c.
populasi
d. komunitas
e. individu
24
15. Berikut ini yang menjadi penentu utama dalam pertumbuhan populasi adalah
a.
natalitas
b.
mortalitas
c.
emigrasi
16. Sebuah daerah yang luasnya 100 m2 dihuni oleh 800 ekor kambing. Kepadatan populasi
daerah itu adalah
a.
8 ekor/m2
d. 8000 ekor/m2
2
b.
100 ekor/m
c.
800 ekor/m2
e. 80000 ekor/m2
17. Kematian makhluk hidup yang terjadi dalam sebuah populasi disebut
a.
imigrasi
d. mortalitas
b.
emigrasi
e. urbanisasi
c.
natalitas
ekosistem suksesi
d. ekosistem savana
b.
ekosistem buatan
e. ekosistem taiga
c.
ekosistem alami
19. Berikut ini yang menjadi penyebab dinamika populasi untuk organisme yang dapat
bergerak adalah
a.
b.
c.
biosfer
b.
komunitas
c.
populasi
d. individu
e. ekosistem
Sebut dan jelaskan satuan dalam ekosistem mulai dari yang terbesar ke yang terkecil!
Beri masing 1 contoh!
2.
3.
4.
Populasi sebuah daerah yang dihuni oleh kelinci 12 ekor/m 2. Jika jumlah kelinci 100.
Hitunglah luas daerah yang dihuni oleh kelinci tersebut!
5.
25
DAUR BIOGEOKIMIA
Perpindahan materi kimia dari lingkungan ke dalam tubuh organisme dan
dikembalikan ke alam, yang dalam prosesnya melibatkan komponen dalam
ekosistem,
disebut
DAUR
BIOGEOKIMIA
atau
DAUR
MATERI.
Disebut
daur
Daur
materi
senyawa,
yaitu
daur
materi
kimia
yang
selama
proses
Daur
materi
unsure,
yaitu
daur
materi
kimia
yang
selama
proses
perpindahannya melibatkan perubahan bentuk dan ikatan molekul. Daur karbon, daur
nitrogen dan sebagainya merupakan contoh daur materi unsure.
1. Daur Air
PERPINDAHAN
AIR
YANG
BERKESINAMBUNGAN
DAN
MENYEBABKAN
26
Reaksi fotosintesis
6CO2 + 12H2O + cahaya matahari C6H12O6 + 6H2O 6CO2 + 12 H2O + energi
3. Daur Nitrogen
Nitrogen (n) merupakan salah satu unsure penting bagi organisme, karena nitrogen
merupakan salah satu komponen penyusun dna. PERISTIWA PINDAHNYA MATERI
NITROGEN DARI LINGKUNGAN KE ORGANISME DAN KEMBALI LAGI KE ALAM DISEBUT
DENGAN DAUR NITROGEN. Peristiwa daur nitrogen meliputi beberapa peristiwa
penting, yaitu fiksasi nitrogen, nitrifikasi, asimilasi, amonifikasi dan denitrifikasi.
a. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen merupakan proses perubahangas nitrogen (N 2), yang tidak reaktif,
menjadi ammonia (NH3), yang lebih reaktif. Nitrogen difiksasi supaya dapat diikat dan
digunakan oleh organisme. Beberapa bakteri pengikat nitrogen tinggal dipermukaan akar
tumbuhan.
Contohnya,
bakteri Rhizobium
yang
kacangan dan membentuk modul. Interaksi antara bakteri Rhizobium dengan tumbuhan
kacang-kacangan disebut dengan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Bakteri mendapatkan karbohidrat dari tumbuhan kacang-kacangan, sedangkan
tumbuhan mendapatkan nitrogen untuk proses pertumbuhan dan perkembangan.
b. Nitrifikasi
Perubahan senyawa ammonia (NH3) atau ammonium (NH4+ yang terbentuk ketika
ammonia bereaksi dengan air) menjadi nitrat disebut nitrifikasi.
C. Asimilasi
Didalam proses Asimilasi, akar tanaman menyerap senyawa nitrat , ammonia,
kemudian mengubahnya menjadi molekul penyususn senyawa protein dan asam nukleat
d. Amonifikasi
Amonifikasi terjadi ketika decomposer mengubah senyawa nitrogen organik pada
organisme mati menjadi Amonia atau Amonium
E, Denitrifikasi
Proses denitrifikasi berlangsung didalam tanah, yaitu ketika terjadi proses
perubahan senyawa nitrat menjadi gas dinitrogen kembali ke atmosfer.
http://lindamukhtar.blogspot.co.id/2012/10/bahan-ajar-ipa-smk-kelas-xii.html
27