lingkungannya disebut. Ekologi (oikos = rumah, logos = ilmu). Lingkup kajian ekologi
adalah mahluk hidup, lingkungan dan hubungan timbal balik taua interksi antara
keduanya. Ekologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti; morfologi, genetika,
fosiologi, evolusi biologi melekuler dan niologi perkembangan. Dengan ekologi
diaharapkan interksi antar mahluk hidup dan lingkungnya dapat lebih dipahami.
Pemahaman yang baik diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia tanpa merusak lingkungan. Sumber energi utama untuk ekosistem adalah
matahari.
Lingkungan dan mahluk hidup tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain,
keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelomok mahluk hidup hidup menetap ditempat
tertentu (habitat). Lingkungan mahluk hidup dapat dibedakan menjadi; lingkungan biotik
dan abiotik.
a. Lingkungan Biotik
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh
mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang
hidup ditempat yang sama. Komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme,
jamur, ganggang, lumut, paku, tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia.
b. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik
merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Contoh
komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembaban, udara, garam, mineral dan
tanah.
Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup berkitan dengan reaksi kimia
yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
Air,dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena sebagian besar
tubuhnya mengandung air.
Garam-garam mineral. Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah
untuk proses fotosintesis.
Tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
Setiap organisme hidup ditempat tertentu atau habitat tertentu. Pada tempat tersebut
hidup organisme lain yang sejenis. Organisme sejenis yang hidup disuatu tempat dalam
kurun waktu tertentu disebut populasi. Jumlah individu sejenis yang hidup disuatu
tempat persatuan luas menunjukkan kepadatan populasi. Lokasi ditemukan individu-
individu sejenis pada suatu tempat menunjukkan penyebaran atau distribusi populasi.
Bertambahnya anggota populasi berarti kbutuhan hidup akan ikut bertambah. Jika
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi ditempat hidupnya akan terjadi persaingan atau
kompetensi. Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi disebut kompetisi
intraspesifik.
Bentuk interaksi antar populasi dapat berupa predasi, kompetensi, simboisis. Predasi
Merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Pada umumnya predasi suatu spesies
memangsa spesies lain. Organisme yang memakan disebut predator, sedangka yang
dimakan disebut mangsa. Kompetisi Kompetisi terjadi jika dua atau lebih populasi
pada suatu wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan
kebutuhan tersebut terbatas. Simbiosis, berarti hidup bersama antara dua spesies
yang berbeda. Salah satu speseis berperan sebagai spesies yang di tumpangi dan
yang satunya sebagai penumpang.
Mutualisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama dan saling menguntungkan satu
sama lain.
Komensalisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan
satu spesies tidak dirugikan.
Parasitisme, terjadi jika dua spesies hidup bersama, satu spesies diuntungkan dan
satu spesies dirugikan.
Pada tingkat ekosistem individu atau populasi memiliki peran yang khas dalam kaitan
interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Ke khasan fungsi individu atau
populasi dalam ekosistem disebut Niche (relung).
1). Produser
Produser adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan
anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil
dengan cara fotosintesis. Contohnya adalah ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau.
2). Konsumer
Konsumer berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil (misalnya tali
putri) termasuk konsumer. Konsumer memakan bahan organik yang dihasilkan oleh
produser karena konsumer tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
3). Dekomposer
Dekomposer adalah pengurai sampah atau bangkai, contohnya bakteri pembusuk dan
jamur. Dekomposer menguraikan bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik, air,
dan gas. Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produser.
4). Detrivor
Detrivor adalah organisme yang memakan partikel-partikel organik atau detritus. Dtritus
merupakan hancuran dari jaringan hewan atau tumbuhan.
Ekosistem air dapat berupa ekosistem air tawar atau laut. Ekosistem air tawar antara
lain sungai, kolam, danau, rawa air tawar, dan rawa gambut. Eksosisetm laut antara lain
hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai, pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkan
dan laut dalam.
Hutan hujan, Savana, Padang tumput, Gurun, Hutan gugur, Taiga, Tundra.
B. RANTAI MAKANAN
Jaring-jaring Makanan
a. Aliran Energi
Aliran energi adalah perpindahan energi di dalam peristiwa makan dan dimakan. Bila
tumbuhan dimakan oleh konsumen pertama maka energi yang berada di dalam
tumbuhan akan berpindah ke konsumen pertama, selanjutnya jika konsumen pertama
dimakan oleh konsumen kedua maka energi pada konsumen pertama akan berpindah
ke konsumen kedua, dan begitu seterusnya. Energi yang diperoleh konsumen tidak
seluruhnya tersimpan di dalam tubuhnya. Energi yang tersimpan hanya ±10% saja,
sedangkan sisa energi ±90%nya digunakan untuk aktivitas biologi misalnya bergerak,
bernafas dan berkembang biak serta ada yang tersebar ke lingkungan dalam bentuk
panas.
b. Piramida Energi
Semakin jauh tingkat trofiknya maka semakin sedikit jumlah organismenya. Hal ini
dapat digambarkan dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi dibedakan
menjadi piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi. Piramida jumlah
menggambarkan jumlah organisme yang menempati setiap tingkat trofik. Piramida
biomassa menggambarkan jumlah berat total organisme yang menempati setiap
tingkat trofik. Piramida energi menggambarkan jumlah energi yang terkandung dalam
setiap tingkat trofik.
C. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air,
nitrogen, fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem
akan mengalami kerusakan. Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan
perputaran unsur yang dikenal sebagai daur unsur. Karena daur itu berjalan melalui
tubuh makhluk hidup, tanah dan persenyawaan kimia, maka disebut sebagai daur
biogeokimia. Unsur-unsur yang mengalami daur biogeokimia itu misalnya oksigen,
karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur lainnya.
a. Daur Air
Air yang ada di lingkungan mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang
lain. Air di sungai, danau, dan laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh
sebagai air hujan. Air hujan sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia,
sebagian lagi meresap ke dalam tanah kemudian muncul sebagai mata air, dan
sebagian lagi langsung mengalir melalui sungai menuju ke laut. Demikian seterusnya.
b. Daur Oksigen dan Karbon
c. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas
nitrogen mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit
organisme yang dapat menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat
mengikat nirogen alah bakteri (Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam
bentuk amoniak. Amoniak kemudian dirombak oleh bakteri nitrit kemudian dengan
bantuan bakteri juga nitrit dirubah menjadi nitrat dan beru diserap oleh tumbuhan untuk
memenuhi kebutuhan nirogennya.
d. Daur Fosfor
Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam
bebatuan. Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora
mendapat fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari
herbifora yang dimakannya. Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik ditanah lalu
melepas fosfat yang kemudian diambil oleh tumbuhan.
e. Daur Sulfur
Tumbuah menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara
lain Desulfobrio dan Desolfomaculum yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa
bentuk hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri fotoatotrof anaerob dan
melepaskan sulfur dan oksigen.
D. SUKSESI
Suatu komunitas tidak berada dalam keadaan statis, namun mengalami perubahan.
Suksesi merupakan proses perkembangan suatu komunitas melalui tahap-tahap yang
dapat diprediksi. Terdapat dua macam suksesi yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder.
a. Suksesi Primer
Suksesi primer adalah formasi suatu komunitas baru pada suatu daerah yang awalnya
berasal dari daerah yang kosong atau gundul. Tahap awal melibatkan beberapa
spesies. Organisme pertama yang mengkoloni daerah iut disebut spesies pionir.
Spesies pionir biasanya toleran terhadap keadaan yang ekstrim.
b. Suksesi Sekunder
c. Komunitas Klimaks
Komunitas kelimaks merupakan hasil akhir dari suksesi. Misalnya suksesi rawa menjadi
daratan. Tipe komunitas klimaks yang berkembang dibedakan oleh faktor pembatas
lingkungan. Di daerah dimana air merupakan faktor pembatas, komunitas klimaksnya
adalah gurun. Pada daerah pegunungan komunitas klimaks terdiri dari lumut kerak dan
lumut, serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatasnya adalah suhu, air dan
angin.