Anda di halaman 1dari 10

ILMU ALAMIAH DASAR

“ MAHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI ”

Disusun Oleh Kelompok V:


Joeifa Rina Meutia (2203121061)
Nadiyya Anis Khairani (2223321034)
Zamani Ahmad Fahri (2223121072)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
A. Batasan Pengertian
Makhluk hidup dalam ekosistem alami merujuk pada semua bentuk kehidupan yang ada
di suatu lingkungan alamiah atau habitat tertentu. Pengertian ini mencakup hewan,
tumbuhan, mikroorganisme, dan organisme lainnya yang ada dalam suatu ekosistem alami.
Berikut adalah penjelasan lebih detail:
1. Hewan: Makhluk hidup dalam ekosistem alami dapat mencakup berbagai jenis hewan,
mulai dari mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, hingga serangga. Hewan-hewan ini
berperan dalam rantai makanan, penyerbukan tumbuhan, dan berbagai interaksi lainnya
dalam ekosistem.
2. Tumbuhan: Tumbuhan adalah komponen penting dalam ekosistem alami karena mereka
menghasilkan oksigen melalui fotosintesis, menyediakan makanan untuk hewan
herbivora, dan membantu menjaga kualitas tanah dengan akar mereka. Jenis tumbuhan
dalam ekosistem bisa beragam, termasuk pohon, semak, rumput, dan berbagai spesies
lainnya.
3. Mikroorganisme: Di bawah permukaan tanah dan di dalam air, mikroorganisme seperti
bakteri dan fungi memiliki peran penting dalam mengurai materi organik menjadi unsur-
unsur yang dapat digunakan kembali oleh ekosistem. Mereka juga membantu menjaga
keseimbangan nutrisi dan siklus biogeokimia.

B. Tingkatan Organisasi Dalam Ekosistem


Tingkatan organisasi dalam ekosistem merujuk pada cara komponen-komponen
ekosistem diatur dan terstruktur, mulai dari tingkat terkecil hingga yang terbesar. Berikut
adalah tingkatan organisasi dalam ekosistem beserta kutipan dari para ahli yang relevan:

1. Individu (Organisme Tunggal)


Tingkat ini merujuk pada organisme individu, seperti pohon, hewan, atau tumbuhan,
yang merupakan bagian dasar dari ekosistem. Organisme individu ini memiliki peran
dalam berbagai interaksi ekologis. Menurut E.O. Wilson, “Individu-individu dalam
sebuah spesies adalah komponen dasar dari keragaman hayati. Mereka merupakan entitas
fungsional utama yang mengintegrasikan banyak proses ekologi dalam suatu ekosistem."
2. Populasi
Charles J. Krebs menyatakan bahwa, “Populasi adalah unit dasar dari ekologi. Ini adalah
kelompok individu-individu dari spesies yang sama yang hidup dan berkembang biak
dalam wilayah yang sama."
Populasi sendiri terdiri dari sekelompok individu dari spesies yang sama yang hidup
dalam wilayah atau ekosistem yang sama. Interaksi antarindividu dalam populasi ini
penting dalam mengatur dinamika populasi.
3. Komunitas
Komunitas adalah keseluruhan dari berbagai populasi yang hidup dalam ekosistem yang
sama dan berinteraksi satu sama lain. Ini mencakup berbagai spesies yang saling
memengaruhi.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah gabungan dari komunitas organisme yang hidup bersama dengan
lingkungannya yang tidak hidup. Ini mencakup semua faktor biotik (organisme) dan
abiotik (non-organisme) yang berinteraksi dalam suatu wilayah.
5. Biosfer
Biosfer adalah tingkatan terbesar dari organisasi dalam ekosistem, mencakup seluruh
lapisan Bumi di mana kehidupan ada. Ini mencakup semua ekosistem di planet ini.
Setiap tingkatan organisasi ini saling terkait dan berkontribusi pada kelangsungan
hidup ekosistem secara keseluruhan. Pengetahuan tentang tingkatan-tingkatan ini
membantu kita memahami bagaimana kehidupan di Bumi diatur dan berinteraksi.

C. Struktur Ekosistem
Struktur ekosistem merujuk pada organisasi dan komponen-komponen utama yang
membentuk suatu ekosistem.
Ekosistem adalah sistem kompleks yang terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup)
dan abiotik (lingkungan fisik dan kimia) yang berinteraksi dalam suatu wilayah atau habitat
tertentu. Struktur ekosistem mencakup berbagai elemen yang memainkan peran penting
dalam menjaga keseimbangan dan fungsi ekosistem.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang struktur ekosistem:
1. Produsen (Pabrikan): Produsen adalah organisme autotrofik yang melakukan fotosintesis
atau menggunakan sumber energi lain untuk menghasilkan makanan sendiri. Mereka
mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam bentuk glukosa.
Produsen utama dalam ekosistem adalah tumbuhan dan alga. Mereka merupakan dasar
rantai makanan karena menyediakan makanan bagi konsumen lainnya.
2. Konsumen: Konsumen adalah organisme heterotrofik yang mengonsumsi produsen atau
organisme lain. Mereka dapat dibagi menjadi beberapa kelompok:
 Herbivora : Konsumen tingkat pertama yang memakan tumbuhan, seperti hewan
pemakan rumput.
 Karnivora : Konsumen tingkat kedua yang memakan hewan lain, seperti singa yang
memangsa herbivora.
 Omnivora : Konsumen yang memakan baik tumbuhan maupun hewan.
3. Dekomposer: Dekomposer adalah organisme seperti bakteri, fungi, dan beberapa jenis
serangga yang mengurai bahan organik yang mati, seperti daun jatuh, kayu lapuk, dan
bangkai hewan. Mereka membantu mengurai materi organik menjadi bentuk yang dapat
digunakan kembali oleh produsen, membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam
ekosistem.
4. Lingkungan Fisik dan Kimia (Abiotik): Ini mencakup faktor-faktor seperti tanah, air,
iklim, cahaya matahari, suhu, kelembaban, kadar oksigen, pH, dan faktor-faktor fisik dan
kimia lainnya yang memengaruhi ekosistem. Lingkungan ini memainkan peran penting
dalam pembentukan dan mempengaruhi distribusi makhluk hidup dalam ekosistem.
5. Siklus Biogeokimia: Siklus biogeokimia adalah aliran unsur-unsur kimia seperti karbon,
nitrogen, fosfor, sulfur, dan oksigen antara komponen biotik dan abiotik ekosistem.
Siklus ini mencakup proses seperti fotosintesis, dekomposisi, dan interaksi kimia dalam
ekosistem.
6. Rantai Makanan dan Jaring Makanan: Rantai makanan adalah urutan transfer energi dan
nutrisi dari produsen ke konsumen berbagai tingkat. Jaring makanan menggambarkan
hubungan yang lebih kompleks antara berbagai organisme dalam ekosistem dan
menunjukkan bahwa banyak organisme memiliki beberapa sumber makanan.

Struktur ekosistem menciptakan kerangka dasar untuk memahami interaksi antarorganisme


dan proses ekologi yang terjadi dalam suatu lingkungan tertentu. Pemahaman tentang struktur ini
penting untuk menjaga dan mengelola ekosistem dengan benar, serta untuk memahami
bagaimana perubahan dalam komponen ekosistem dapat memengaruhi keseluruhan ekosistem
dan lingkungan di sekitarnya.

D. Interaksi Antar Komponen Dalam Ekosistem


Interaksi dapat dikategorikan menjadi interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar
komunitas.
a. Interaksi antar organisme dalam ekosistem
Interaksi antar organisme dalam ekosistem terjadi antara organisme yang berbeda
jenis dan saling mempengaruhi satu sama lain. Berikut adalah beberapa bentuk interaksi
antar organisme dalam ekosistem.
1. Simbiosis
Ada 3 jenis Simbiosis
 Simbiosis mutualisme: hubungan saling menguntungkan antara dua jenis organisme.
 Simbiosis komensalisme: hubungan di mana satu organisme diuntungkan, tetapi
organisme yang lain tidak merasa dirugikan atau diuntungkan.
 Simbiosis parasitisme: hubungan di mana satu organisme merugikan organisme
lainnya.
2. Kompetisi: interaksi antarorganisme yang saling bersaing karena memiliki kebutuhan
hidup yang sama sedangkan ketersediaan kebutuhan terbatas.
3. Predasi: interaksi antara organisme (predator) yang memakan organisme lainnya (mangsa
atau prey).
4. Herbivori: interaksi antara hewan herbivora yang memakan tumbuhan.
5. Netralisme: hubungan dua makhluk hidup berbeda jenis, tetapi tidak saling
mempengaruhi satu sama lain.
b. Interaksi antar populasi dalam ekosistem
Interaksi antar populasi dalam ekosistem terjadi antara populasi organisme yang
berbeda jenis dan saling mempengaruhi satu sama lain. Berikut adalah beberapa bentuk
interaksi antar populasi dalam ekosistem:
1. Kompetisi: interaksi antar populasi organisme yang saling bersaing karena memiliki
kebutuhan hidup yang sama sedangkan ketersediaan kebutuhan terbatas.
2. Parasitisme: hubungan di mana satu populasi organisme merugikan populasi lainnya.
3. Alelopati: interaksi antarpopulasi di mana populasi organisme satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi organisme lain.
c. Interaksi antar komunitas dalam ekosistem
Interaksi antar komunitas dalam ekosistem terjadi antara komunitas organisme
yang berbeda jenis dan saling mempengaruhi satu sama lain. Interaksi ini terjadi pada
tingkat yang lebih tinggi daripada interaksi antar populasi atau organisme.
Sama halnya dengan interaksi antar organisme, antar populas interaksi antar
komunitas juga memiliki interaksi seperti kompetisi, parasitisme dll, namun bedanya
interaksi komunitas ini terjadi pada tingkat yang lebih besar dan tinggi.

E. Aliran energi dan materi dalam ekosistem


Aliran energi dalam ekosistem terjadi pada peristiwa rantai makanan, jaring-jaring
makanan, piramida ekologi serta tingkat trofik. Aliran energi dimulai dari sinar matahari
yang diubah menjadi energi kimia oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Kemudian,
energi tersebut dipindahkan ke konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, dan
seterusnya. Aliran energi dalam ekosistem bersifat satu arah dan tidak dapat kembali ke
sumbernya
Aliran materi dalam ekosistem adalah perpindahan materi dari lingkungan abiotik ke
komponen biotik dan sebaliknya. Aliran materi dalam ekosistem membentuk siklus materi
yang terus berputar dan tidak hilang. Siklus materi melibatkan pertukaran atau perubahan
yang terus menerus antara komponen biosfer yang hidup dengan yang tidak hidup
Dalam ekosistem, aliran energi dan materi saling terkait dan berdampak pada
keseimbangan ekosistem. Jika aliran energi dan materi dalam ekosistem tidak berjalan
dengan baik dan seimbang, akan ada ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu
tidak baik untuk ekosistemnya atau untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya.
1. Anggaran energi
Anggaran energi dalam ekosistem adalah perhitungan tentang banyaknya energi
yang masuk dan keluar dari suatu ekosistem. Anggaran energi dapat diperoleh dengan
memperhitungkan banyaknya energi yang masuk dan hilang
2. Keseimbangan energi
Keseimbangan energi: Keseimbangan energi yang masuk dan keluar dari suatu
ekosistem sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem tersebut. Jika
keseimbangan energi tidak terjaga, maka akan terjadi ketimpangan pada suatu ekosistem.

F. Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3
jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi
1. Pramida Jumlah, organisme dengan tingkat trofik masing-masing dapat disajikan dalam
piramida jumlah, seperti organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah,
sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.
2. Piramida Biomassa, seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam
memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat
disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di
waktu tertentu.
3. Piramida Energi, seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam
memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat
disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di
waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat
organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat
diperkirakan.

G. Ekologi dan Lingkungan.


Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, sering sh Jerman pada tahun
1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke-15 dan 1 telah mempelajari bidang-bidang
yang kemudian termasuk dalam ruang lingk ekologi. Misalnya Anthony van Leeuwenhoek,
yang terkenal sebagai pi penggunaan mikroskop, juga pioner dalam snad mengenai rantai
makanan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya. Hippocrates, Aristoteles, dan para f
Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam Bidang Ekologi.
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik makhluk hidup
dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adala tanaman, sedangkan
lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-la Kama ekologi sendiri berasal
dari dan kata dalam bahasa Yunani, yaitu cukor das logos. Oikos artinya rumah atau tempat
tinggal, sedangkan logos artinya ilmu pengetahuan.
1. Ruang Lingkup Ekologi
Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja
dari ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut
beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh
berbagai komponen atau kesatuan. Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok
komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain.
Dalam hal ini, kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan satuan
kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun kesatuan
kelompok ketiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran itu Miller menyusun konsep
model atas ekosistem alam semesta, yaitu Makromolekul → protoplasma → sel →
jaringan → organ tubuh → sistem organ → organisme → populasi → komunitas →
ekosistem → biosfer.
Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas
terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat
biosfer. Secara ringkas, ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum
biologi, yang menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut:
a. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks,
seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
b. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari
satuan dasar lainnya.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan funga sama, misalnya jaringan
otot.
d. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi
tertentu
e. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja
sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.
f. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup Populasi adalah
kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu.
g. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu
daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya.
Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau
populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
h. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup
maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi.
i. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi, Lapisan biosfer sekitar 9000 m
di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu
meter di bawah permukaan laut.

2. Kedudukan dan Perkembangan Ekologi


Sebagai bagian dari biologi, ekologi merupakan bagian dasar. Ekologi sejajar
dengan bagian dasar yang lain, misalnya biologi molekuler, biologi perkembangan,
genetika, fisiologi, dan morfologi. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain,
demikian juga perkembangan ilmu yang lain mempengaruhi ekologi.
Secara harfiah ilmu ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tata rumah atau
“tata rumah tangga” manusia. Lambat laun bidang ilmu penelitian ekologi tidak terbatas
pada manusia dan lingkungannya, tetapi penelitian juga mchuas sampai pada penelitian
atas semua jasad hidup dan lingkungannya, Ilmu ekologi dalam menganalisis tata
lingkungan mempergunakan konsep model lingkaran Lingkaran yang melukiskan proses
rumah tangga lingkungan lazim dikenal dengan nama “lingkaran energi, materi, dan
informasi”.
Dalam proses tersebut dikenal dua golongan, yaitu: golongan produsen, dan
golongan konsumen (termasuk jasad hishap pengurai). Selama proses aliran energi dan
materi tidak terganggu, selama itu pula tata lingkungan tetap dalam “keseimbangan
ekologis”.
KESIMPULAN
Makalah ini membahas materi tentang "Mahluk Hidup dalam Ekosistem Alami". Dapat
dinyatakan bahwa ekosistem alami adalah lingkungan yang kompleks terdiri dari berbagai
komponen, termasuk makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, serta faktor
lingkungan abiotik. Tingkatan organisasi dalam ekosistem, mulai dari individu hingga biosfer,
saling terkait dan berkontribusi pada kelangsungan hidup ekosistem secara keseluruhan. Struktur
ekosistem, yang mencakup produsen, konsumen, dekomposer, dan faktor lingkungan,
membentuk kerangka dasar untuk memahami interaksi antarorganisme dan proses ekologi.
Interaksi dalam ekosistem terjadi antara organisme, populasi, dan komunitas, termasuk
simbiosis, kompetisi, predasi, dan lainnya. Aliran energi dan materi dalam ekosistem sangat
penting untuk menjaga keseimbangan, dan piramida ekologi digunakan untuk menggambarkan
struktur trofik. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan
lingkungannya, dengan ruang lingkup yang meliputi berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Perkembangan ekologi berkaitan erat dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dan
pemahaman tentang ekologi membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai